Niat terang-terangan Heru membuat Rina muak dan geram. "Kamu nggak takut kulaporin polisi?" ancam Rina sambil menuding."Lapor?""Hahaha!"Heru menikmati reaksi kebingungan Rina. Dia merentangkan tangannya dan berkata dengan nada menggoda, "Daripada lapor polis, lebih baik peluk aku aja!"Rina yang murka lantas menjerit, "Kamu nggak punya malu, ya!""Nggak punya malu?"Ekspresi Heru seketika berubah muram. "Rina, kamu tahu sekeras apa aku berusaha buat mendapatkanmu?" bentaknya dengan penuh emosi."Mengirim hadiah, beli cincin berlian, menyiapkan upacara lamaran ... ""Kenapa kamu melunjak banget dan masih bersikeras menolakku?""Andai kamu mau menerimaku, aku nggak bakal gunain cara seperti ini, aku nggak bakal repot-repot gini."Heru tidak sanggup menahan kemarahannya saat teringat banyaknya penghinaan yang dialaminya."Kamu sudah gila!""Ya, aku memang gila."Heru menampakkan senyum dingin yang membuat Rina merinding. "Kamu cuma belum melihat kegilaanku yang sesungguhnya," ucapnya.
Rina juga berjuang melepaskan diri tanpa daya sambil menangis putus asa.Namun, cengkeraman kuat dari para pengawal Heru membuatnya mustahil untuk melarikan diri."Biadab?"Heru tersenyum, lalu melepas setelan dan membuka kancing kemejanya satu per satu. "Biar kukasih tahu kebiadaban yang sesungguhnya!" ucapnya sambil mendekati Shinta."Hahaha!"Cit!Tepat pada saat itu, sebuah mobil polisi yang melaju dengan kecepatan tinggi tiba di Vila Cenderawasih.Begitu Teguh turun dari mobil, dia langsung mengernyit saat melihat keadaan vila yang gelap gulita."Hmm?"Dari kejauhan Teguh mendapati cahaya senter dan beberapa kali mendengar teriakan samar bercampur kata-kata makian. Itu suara Rina!Tidak ada waktu untuk basa-basi.Teguh langsung bergerak. Dalam waktu singkat, dia sampai di ambang pintu kamar Rina.Di dalam kamar ...Saat ini Rina dicengkeram oleh beberapa pengawal, sedangkan Shinta ditahan oleh Allen. Heru mendekati Shinta dengan telanjang."Cari mati!"Teriakan lantang Teguh membu
"Bukan cuma itu. Ular berbisa tadi juga dilepasin sama keparat itu. Dia bersekongkol sama Heru dari keluarga Wijaya dan fitnah pria tampan itu buat merebut kedua teman wanitanya!""Sial, aku sudah nggak tahan!"Setelah mengetahui kebenaran, orang-orang yang marah itu mencari Heru dan Allen yang ditahan oleh bawahan Dhika. Tanpa pikir panjang, mereka langsung melayangkan pukulan dan tendangan bertubi-tubi."Sialan, kamu meracuniku, ya?""Beraninya meracuni kami! Sudah bosan hidup, ya?""Jangan pukul bagian kepala, mereka bisa mati. Pukul aja lengan, mulut, pantat, dan kaki mereka keras-keras!""Selama mereka masih hidup bakal kupukuli sampai mati!""Hentikan! Berhenti memukul! Mereka bisa mati!"Orang-orang itu mati-matian melampiaskan emosinya.Setelah beberapa menit ...Kedua penjahat itu babak belur dan sekarat.Mereka bahkan tidak bisa bersuara lagi. Keduanya hanya meringkuk dengan kepala tertunduk sambil sesekali mengerang lemah."Hentikan!"Salah satu bawahan Dhika melihat bahwa k
Dhika berkeringat dingin cepat-cepat menyela. "Nggak perlu, Nona Rina. Saya cuma melakukan tugas."Rina tidak menggubris perkataan Dhika. Dia malah menarik Teguh ke arahnya. "Buruan, Pak wali kota datang langsung buat ngatasin masalahmu, tapi kamu sama sekali nggak berterima kasih!" desaknya.Nada bicara Rina yang menggurui membuat Dhika gelisah."Terima kasih."Teguh yang telanjur ditarik ke hadapan Dhika berterima kasih dengan lembut.Dhika ketakutan setengah mati, tetapi tidak berani menampakkannya."Ya, sama-sama."Saking gugupnya, lidah Dhika terasa kelu. "Saya cuma melakukan kewajibanku sebagai wali kota," sambungnya dengan canggung."Baiklah ...""Berhubung urusan saya di sini sudah selesai, saya pamit dulu."Setelah mengatakannya ...Dhika mengumpulkan para bawahannya, lalu masuk ke mobil dan meninggalkan tempat itu dengan tergesa-gesa."Hei, Teguh!"Setelah mobil Dhika menjauh, Rina memprotes dengan kesal. "Apa kamu nggak bisa sedikit lebih sopan dan beretika?""Pak Dhika itu
Teguh mendengus, lalu dalam sekejap berbalik dan melayangkan tendangan berputar.Nagendra yang dari tadi dalam posisi bertahan, sama sekali tidak menduga perubahan strategi Teguh. Dia terpaksa memberanikan diri untuk menerima serangan mendadak itu.Duar!Kekuatan dahsyat dari Teguh membuat Nagendra terpental beberapa meter, sebelum akhirnya berhenti perlahan.Namun, selagi Nagendra terpental ...Teguh yang masih berada di udara menendang pohon besar di sebelahnya dengan kedua kaki, lalu melesat seperti anak panah untuk menyerang dengan tinjunya.Serangan ini ...Kekuatannya sedahsyat petir, tidak tertandingi!Serangan itu langsung menghentam dada Nagendra yang tidak sempat mempertahankan diri.Seluruh tenaga yang dicurahkan mengandung kekuatan yang meluap-luap.Nagendra langsung terempas mundur seperti layang-layang yang putus talinya."Pft ..."Semburan darah yang panjang di udara membuat malam terasa makin mencekam."Kamu sudah memikirkan caramu mati?"Teguh yang tetap tenang perlaha
Kurang dari tiga menit, semua pembunuh itu akan Teguh kalahkan. Pada saat itu, sudah terlambat bagi Nagendra untuk menyerang.Oleh karena itu ...Nagendra menatap Teguh dalam-dalam, lalu diam-diam melarikan diri dari lembah.Teguh yang sedang bertarung tidak menyadari kepergian Nagendra. Barulah saat dia tersadar, Nagendra sudah menghilang.Para pembunuh juga menyadari kepergian Nagendra.Sebenarnya, para pembunuh tidak ingin melanjutkan pertarungan dengan Teguh yang sudah seperti dewa kematian. Mereka berpikiran untuk menyerah dan bersiap melarikan diri.Namun ...Sekarang sudah terlambat.Tanpa membuang waktu, Teguh beraksi dengan kecepatan tinggi dan menumbangkan semua orang."Bicaralah."Teguh berjongkok sambil berkata dengan nada dingin, "Nagendra adalah musuh bebuyutan Serenara. Tangannya penuh darah orang-orang Serenara. Entah berapa banyak jiwa setia Serenara yang dibunuhnya.""Kalian ... ""Kenapa kalian mau membantunya?"Teguh benar-benar murka.Teguh bisa mengerti jika ada o
Keesokan harinya ...Teguh menerima telepon dari Bayangan pada pagi buta."Kak Teguh, para pembunuh itu dikirim sama Dewa Perang Kedua buat membunuh dan mencegahmu mengikuti Konferensi Ilmu Medis kali ini."Dewa Perang Kedua?Mendengar nama itu, mata Teguh seketika berkilat.Biasanya dia tidak berani memerintahkan seperti itu, meskipun dia punya nyali besar.Jika begitu, orang yang merencanakan pasti Kaisar Tedja Husada!Namun, kenapa Tedja mencegah Teguh mengikuti Konferensi Ilmu Medis?Apa yang sebenarnya dia takutkan?Apa dia khawatir kebenaran dirinya akan terungkap?Teguh meragukannya.Mayat-mayat di Konferensi Ilmu Medis menyimpan rahasia penting yang mungkin dapat memecahkan berbagai misteri!"Kalau begitu ...""Konferensi Ilmu Medis kali ini harus tetap berjalan!"Memikirkan hal itu, Teguh langsung berangkat menuju kompleks khusus Asosiasi Kedokteran Provinsi di Vila Cenderawasih.Mungkin mereka mengetahui beberapa rahasia tentang mayat-mayat keluarga Saguna!Di Vila Cenderawas
"Jadi ..."Xabiru melanjutkan. "keluarga Saguna sudah mempersiapkan diri jika kejadian itu menimpa mereka. Pada tubuh setiap anggota keluarga Saguna terdapat potongan peta misterius yang disembunyikan.""Asal bisa menyatukan potongan-potongan peta itu, kita bisa mengetahui petunjuk keberadaan anak itu dan menemukannya."Pantas saja.Wajah Teguh berubah muram.Dia seketika teringat akan banyak hal.Pak Yudha kemungkinan besar tahu tentang ini karena dia yang awalnya menyelamatkan Teguh.Selain itu, Pak Yudha pasti sudah mendengar kabar-kabar ini dan khawatir identitasnya akan terbongkar.Setelah Tedja melepas umpan seperti itu, Pak Yudha pasti ingin memastikan kebenaran. Namun, Pak Yudha malah tanpa sengaja menunjukkan beberapa kelemahan yang kemudian disadari oleh Tedja.Itu sebabnya terjadi situasi saat ini."Cuma ..."Setelah bercerita, Xabiru menggeleng dan melanjutkan. "Asosiasi Kedokteran telah berkali-kali memeriksa mayat-mayat ini secara menyeluruh dengan berbagai cara. Tapi kam
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya