Share

Bab 479

Bahari Indah.

Sebuah taksi berhenti di depan pintu, diikuti Aldo dan Adi yang keluar dari taksi.

"Santai dikit."

Melihat ekspresi tegang Aldo, Adi berbisik, "Jangan terlalu gugup, gimana kalau mereka curiga? Kita sudah memilih beraksi, nggak ada pilihan kembali."

"Kali ini ...."

"Kita pastikan si jalang itu jatuh ke neraka!"

Aldo dan Adi telah membulatkan tekad untuk datang sesuai arahan si Hidung Elang.

"Aku tahu."

Aldo menarik napas panjang beberapa kali, berusaha menenangkan diri.

Adi mengangguk.

Kemudian, mereka mengetuk pintu.

"Hei ..."

Orang yang membukakan pintu adalah Teguh.

Saat menyadari mereka adalah Aldo dan Adi, dia langsung tertawa menggoda.

"Minggir, Teguh!"

"Menyingkir, Teguh! Kami ada urusan sama Rina!"

Mereka berpikir rencana dari si Hidung Elang itu sempurna. Asal rencananya berhasil, mereka bisa menendang Teguh dari sana. Mereka meremehkan Teguh dan mulai memaki.

Teguh sangat jengkel mendengarnya.

Raut wajahnya langsung berubah datar, lalu menjawab. "Urusan apa? Kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status