Bahari Indah.Sebuah taksi berhenti di depan pintu, diikuti Aldo dan Adi yang keluar dari taksi."Santai dikit."Melihat ekspresi tegang Aldo, Adi berbisik, "Jangan terlalu gugup, gimana kalau mereka curiga? Kita sudah memilih beraksi, nggak ada pilihan kembali.""Kali ini ....""Kita pastikan si jalang itu jatuh ke neraka!"Aldo dan Adi telah membulatkan tekad untuk datang sesuai arahan si Hidung Elang."Aku tahu."Aldo menarik napas panjang beberapa kali, berusaha menenangkan diri.Adi mengangguk.Kemudian, mereka mengetuk pintu."Hei ..."Orang yang membukakan pintu adalah Teguh.Saat menyadari mereka adalah Aldo dan Adi, dia langsung tertawa menggoda."Minggir, Teguh!""Menyingkir, Teguh! Kami ada urusan sama Rina!"Mereka berpikir rencana dari si Hidung Elang itu sempurna. Asal rencananya berhasil, mereka bisa menendang Teguh dari sana. Mereka meremehkan Teguh dan mulai memaki.Teguh sangat jengkel mendengarnya.Raut wajahnya langsung berubah datar, lalu menjawab. "Urusan apa? Kat
Pemenang Oscar dan Golden Horse akan merasa minder saat bertemu Adi."Paman Adi.""Kita semua keluarga, nggak usah sampai segitunya," ujar Rina."Aku sangat terharu ..."Adi dan Aldo berbasa-basi sebentar, sebelum akhirnya meninggalkan Bahari Indah.Sementara itu.Teguh yang mengetahui semuanya hanya tersenyum.Setelah mereka berdua pergi, dia baru bertanya, "Kenapa kamu mengiakan? Mereka berdua pernah membuatmu menderita parah. Kalau kebenarannya nggak terungkap, mungkin sekarang kamu sedang mendekam di penjara. Memangnya kamu nggak benci mereka?"Benci?Rina berjalan ke kamar sambil menjawab dengan nada lega. "Perbuatan Paman Adi memang keterlaluan, tapi aku harus ngutamain urusan yang lebih penting.""Meski kakek mengusir mereka dari keluarga, sebenarnya kakek tetap berharap keluarga Yulianto bisa rukun tanpa perseteruan atau kejadian nggak mengenakkan.""Apa lagi, sekarang situasinya sudah terkendali. Andai punya niat buruk, mereka nggak bisa berbuat macam-macam. Mengajak mereka be
Teguh pangling dan mengamatinya baik-baik.Astaga!Pria tua itu ternyata adalah kenalannya.Yugo Leonardo!Dia merupakan maestro pianis termasyhur seantero Serenara dan Master Yugo yang dibicarakan oleh Shinta dan Rina.Dahulu.Sewaktu Teguh belajar bersama Pak Yudha di Gunung Lembah Hijau.Yugo mendatangi Pak Yudha karena kagum dan ingin menjadi muridnya. Di kaki Gunung Lembah Hijau, dia berlutut selama dua hari dua malam sampai akhirnya tubuhnya ambruk karena kelelahan.Pak Yudha bilang kemampuan Yugo kurang dan tak ingin menerima murid.Yugo seketika merasa terpukul.Teguh belum turun gunung waktu itu, belum tahu kekejaman di medan perang dan mudah terpengaruh sehingga hatinya tersentuh.Melihat keadaan Yugo yang menyedihkan dia berinisiatif mengajari beberapa pengetahuan tentang musik yang dipelajari dari Pak Yudha.Tidak disangka, Yugo sudah belajar banyak hanya dengan mendengar beberapa kata-katanya. Kemampuan bermusiknya juga makin meningkat dan membuat Teguh terkesan.Meskipun,
Yugo langsung menghela napas sambil mengelus dada. "Guru, kenapa nggak bilang-bilang kalau sudah menikah?""Terus ... kalau Guru mengirimiku undangan, aku bisa main piano di pernikahanmu sebagai wujud terima kasih.""Itu ..."Yugo kecewa karena melewatkan pernikahan Teguh.Seolah melewatkan pernikahannya sendiri.Teguh hanya bisa tersenyum."Master Yugo ..."Pada saat itu, murid Yugo yang mengenakan tuksedo datang.Dia menyerahkan selembaran kepada Yugo dengan kedua tangan. "Ini daftar acara konser malam ini. Lalu, anak orang kaya bernama Heru Wijaya ingin melamar seseorang di depan umum. Tolong Anda baca ..."Anak muda suka dengan hal-hal romantis dan sering melamar seseorang dalam acara besar seperti konser ini. Mereka sudah terbiasa menanganinya.Selama orang itu mau membayar mahal, Yugo biasanya tidak menolak.Cukup kabari terlebih dahulu."Heru Wijaya?"Saat Teguh mendengar namanya, dia langsung mengambil daftar acara.Lalu, membacanya dengan cermat.Bocah sialan!Orang itu Heru W
Awalnya Madika merasa agak kecewa.Namun, setelah mendengar perkataan terakhir Teguh, Madika menjadi bersemangat.Setidaknya, Raja Serigala masih mengakui dan bersedia menerima hadiah darinya.Tiba-tiba Madika teringat sesuatu.Wajahnya memuram, lalu berkata dengan nada sedih, "Raja Serigala, saya memang bawa beberapa pasang cincin.""Cincin safir, cincin obsidian, dan cincin berlian abadi ...""Semua saya bawa.""Tapi koleksi cincin cinta senilai 19.8 triliun saya ketinggalan. Apa perlu saya suruh orang buat ambil sekarang?"Bagi Madika.Utang nyawa tak bisa diukur dengan uang.Jika Raja Serigala minta, dia akan memberi cincin termahalnya dengan senang hati. Dengan cara itulah dia baru bisa mengungkapkan rasa terima kasihnya."Nggak perlu."Teguh tidak memusingkannya. "Keluarin aja cincin yang kamu bawa sekarang, aku pilih salah satu secara acak."Teguh sangat memahami sifat Heru yang congkak.Di sisi lain.Teguh juga percaya dengan intuisi Madika sebagai pengusaha perhiasan paling te
Apa orang itu Teguh?Pesawat macam apa ini?Berbagai pikiran berputar dalam kepala Rina, tetapi dia tetap bangkit.Dengan cepat dia berjalan menyusuri lorong."Hah."Tiba-tiba seberkas cahaya menyoroti Rina, membuatnya jadi pusat perhatian kedua dalam konser. Semua mata tertuju padanya!Kejadian yang mendadak itu agak mengejutkan Rina.Namun, dia tetap melangkah maju."Hadirin yang berbahagia!"Pembawa acara di panggung seketika berseru, "Acara selanjutnya adalah upacara lamaran yang telah dipersiapkan dengan apik. Nona Rina Yulianto yang cantik, anggun, dan lembut, seseorang ingin melamarmu!"Begitu pembawa acara selesai bicara.Sejumlah musisi muncul dari balik tirai.Ada yang memegang biola dan membawa trombon, mereka langsung memainkan musik.Lagu yang dimainkan ...Yaitu "Kisah Romantis."Melodinya riang, setenang air sungai yang mengalir perlahan ke hati.Para perempuan di sana terkesima melihat pertunjukan ini.Banyak yang terpaku, sejenak lupa bereaksi.Banyak yang langsung men
Teguh Laksmana?Orang yang tidak mengenalnya tidak bereaksi apa-apa.Namun, satu demi satu orang yang mengenalnya mulai terkejut.Mencengangkan.Terheran-heran.Bibir Rina yang mungil sedikit terbuka. Dia ternganga selama beberapa saat.Teguh lelaki yang berasal dari pegunungan barat nan tandus. Sejak kapan lelaki yang selalu terlihat miskin itu menjadi begitu elegan dan berkarisma?Perbedaannya sangat mencolok.Begitu mencoloknya sampai-sampai Rina tak percaya. Dia menggosok-gosok matanya.Namun, itu bukan ilusi.Lelaki itu memang Teguh!Untuk sesaat, pikiran Rina yang buntu dihujani dengan beragam pertanyaan.Heru juga turut terkejut.Berdasarkan informasi yang diperoleh, Teguh adalah orang kampung yang miskin dari daerah pegunungan dan pernikahannya dengan Rina bisa dibilang tidak sepadan.Namun, pemuda ini ...Dia duduk di depan piano, berlagak bisa memainkannya. Apa yang ingin dia lakukan?Bermain piano untuk membuktikan diri?Jangan bercanda.Memainkan piano memerlukan keterampil
Shinta pun tak kalah kaget.Meski sejak awal dia yakin bahwa Teguh bisa bermain piano.Setelah mendengar permainan pianonya, Shinta menyadari bahwa Teguh tidak sekadar bisa bermain piano, tetapi mahir!Andai Beethoven Chopin masih hidup pun belum tentu dapat mengungguli permainan piano Teguh."Teguh, kamu memesona banget, gimana caraku untuk bisa mengejarmu?"Shinta terjebak dalam keputusasaan tak berujung.Makin banyak Teguh unjuk kehebatan, dirinya makin terpana.Namun, makin hebat juga makin sulit dikejar.Bagaimanapun juga.Shinta benar-bernar terpikat oleh Teguh. Jiwa, kaki dana tangan, serta seluruh sel dalam tubuhnya hanya menginginkan Teguh."Teguh, kamu ..."Rina pun merasakan gelombang yang bergolak dalam hatinya.Teguh memberikan kesan sebagai orang tak beradab yang kasar dan banyak bicara. Siapa sangka kalau lelaki itu sebenarnya maestro piano?Selain itu, kemampuan Teguh tak lagi diungkapkan dengan kata mahir, dia sudah mencapai puncak, setinggi penangkal petir di Gunung E