Setelah Teguh mengucapkan kata-kata ini, semua anggota Keluarga Hermawan langsung menurut.Mereka berlutut untuk memohon maaf ...Berlutut demi maaf kepada seorang anak lelaki miskin dari daerah Pegunungan Barat ...Harusnya hal begini sangat melukai martabat keluarga Hernawan, 'kan?Mana bisa mereka menahan malu di masa depan selama tinggal di Provinsi Julang!"Teguh, kamu keterlaluan!" umpat Joko.Joko sontak murka seraya menunjuk hidung Teguh. Dia mulai memakinya, "Kami minta kamu kembali buat mengobati Nenek. Makanya kami sudi berlutut padamu!""Jangan terlalu serakah!""Teguh, kami hanya melukai harga dirimu sedikit, tapi kamu malah balas menginjak-injak martabat kami. Dasar nggak tahu malu!""Teguh!""Pikirmu memang kamu siapa, sih, berani-beraninya mencoba mengacau di rumah kami?""Heh, Teguh!""Jangan anggap remeh hal ini dan cepat tolong nenekku!"Hampir semua sanak keluarga mencemaskan keadaan Nenek.Teguh tidak mau repot-repot bicara dengan mereka dan hanya melengkungkan sen
"Apa itu Teknik Jari Pemeriksa Nadi Mati?""Menurutku, dia kelihatan seperti penipu," kata Joko yang kebingungan.Dia masih menyimpan dendam terhadap Teguh Laksmana karena telah membuatnya bertekuk lutut.Tidak ada yang percaya bahwa Teguh adalah dokter ajaib."Kamu paham soal apa, sih?"Dokter Devin menghina dengan amarah, tetapi dia tidak menoleh ke belakang. Dia enggan melewatkan satu pun detail dari teknik jari milik Teguh. "Teknik Jari Pemeriksa Nadi Mati itu kemampuan luar biasa, sampai-sampai bisa menghidupkan lagi orang yang sekarat," jelasnya."Dalam sistem pengobatan tradisional Serenara, vitalitas manusia bergantung pada esensi darah dan energi.""Kalau nggak, ya ... mati," singkatnya.Kemudian, dia kembali melanjutkan, "Sebenarnya, itu merupakan proses kehilangan darah dan energi.""Dalam proses kehilangan darah, masih ada celah penyelamatan yang singkat, tapi dalam jangka waktu ini, fungsi organ tubuh sudah terganggu dan cara biasa nggak akan efektif lagi.""Hanya Teknik J
Saat Teguh Laksmana datang, dia langsung memvonis wanita itu hanya bisa hidup lima menit, lalu hal ini terjadi.Dia pun segera bersiap untuk menghajar Teguh habis-habisan."Dokter Teguh!"Akhirnya, Dokter Devin sadar dari keterkejutannya. Lantas, dia langsung berlutut di hadapan Teguh dengan tulus dan berkata penuh kesungguhan, "Tolong terima aku sebagai muridmu!""Aku Devin Zulfikar, orang asli ibu kota Provinsi Julang. Tahun ini, aku berusia 54 tahun dan aku sudah bekerja sebagai dokter selama lebih dari 40 tahun."Sambil memperkenalkan dirinya, Devin bersiap untuk bersujud di hadapan Teguh.Adegan ini sontak mengejutkan seluruh anggota keluarga Hermawan.Devin Zulfikar.Dia adalah tabib terkenal di ibu kota Provinsi.Selama 40 tahun, dia telah menentukan hidup dan mati, menyembuhkan segala penyakit di dunia, dan menyelamatkan orang-orang dari racun aneh. Dia benar-benar telah memetik begitu banyak buah kesuksesan serta keterampilan yang matangnya tak tertandingi.Tidak peduli jenis
Banyak orang di keluarga Hermawan tertegun.Teguh Laksmana ini.Terlalu sombong!Sungguh tidak sopan!Berani sekali dia menginjak-injak mereka di depan Dokter Devin.Dalam sekejap.Masing-masing dari mereka menggertakkan gigi karena marah, bahkan tangan mereka mengepal erat hingga terdengar bunyi 'kraak-kraak'. Mereka ingin sekali meninju Teguh.Sayangnya ...Dia baru saja menyelamatkan Samira, lalu dia disembah bagaikan Dewa oleh Dokter Devin. Tidak ada yang berani melakukannya.Setelah melihat reaksi orang-orang ini, Teguh berkata dengan datar, "Kalau aku sudah bilang nggak, maka aku nggak akan terima. Siapa pun yang meminta, nggak akan berhasil."Teguh meninggalkan kediaman keluarga Hermawan setelah mengucapkan kalimat ini."Arghh!"Devin langsung memukuli dada dan kakinya setelah melewatkan kesempatan emas itu."Sayang sekali, sayang sekali.""Aku sudah ketemu dokter sehebat Teguh, tapi aku nggak bisa jadi muridnya, apalagi mewarisi beberapa keahliannya yang luar biasa.""Benar-ben
Seperti kata pepatah.Ibu mulia karena anak, istri mulia karena suami.Tindakan Dokter Devin membuat Samira dan yang lainnya mulai melirik Teguh. Karena itu, mereka tidak lagi memperlakukan Rina dengan dingin seperti sebelumnya.Kemarahan Rina masih belum mereda saat melihat Teguh.Dia segera menyerahkan kunci dan berkata dengan wajah datar, "Caira sore tadi pulang kampung buat ambil barang, sekarang dia hampir sampai di stasiun. Kamu pergi jemput dia sebentar pakai mobilnya Om."Teguh tidak ingin mendengarkan omong kosong orang-orang di keluarga Hermawan, jadi dia segera mengambil kunci itu dan beranjak ke garasi."Brum!"Mercedes hitam itu melaju cepat.Di stasiun kereta api.Setelah Teguh memarkirkan Mercedes di luar stasiun, dia berjalan ke area resepsionis sendirian."Eh."Caira melihat Teguh dari jauh dan berteriak dengan gembira, "Kak Teguh!""Ya," sahut Teguh singkat.Keduanya berjalan sambil berbincang-bincang."Kak Teguh, aku lapar.""Gimana kalau ...""Kita pergi ke restoran
"Jangan khawatir, Kak Zivan!""Mobil dia cuma Mercedes butut, kami bisa mengejarnya dalam hitungan menit," ujar salah satunya untuk menenangkan."Kak Zivan ...""Kalau obrolan yang dimaksud tentang hal lain, kita mungkin kurang mahir. Tapi, kalau soal balap liar, mungkin di seantero ibu kota Provinsi ini nggak akan ada yang bisa mengalahkan kita.""Kak Zivan ...""Kamu tinggal lihat saja, gadis itu nggak akan bisa kabur!"Sekelompok pemuda kaya itu langsung membuka pintu mobil penuh antusias, lalu menginjak pedal gas dengan gila-gilaan."Brum!""Brum, brum ...""Brummm!"Seketika, suara deru mobil mewah terdengar menggema ke langit.Mobil Mercedes sudah melaju hingga ratusan meter.Ternyata ...Tak sampai semenit, barisan mobil mewah itu telah mengejar dan menyusul."Wushh!"Julio Gonzales melaju kencang di depan. Tak lama kemudian, Aston Martin-nya mendahului Mercedes.Setelah itu.Tiba-tiba, Aston Martin berbelok dan memosisikan badan mobil di jalur Mercedes-Benz, menghalangi jalan T
Caira muntah hingga wajahnya pucat."Sini ..." Teguh berusaha menarik atensi Caira.Ketika Teguh melihat ini, dia mengeluarkan jarum perak sambil berkata, "Aku akan menusukkan jarum ini padamu."Caira sudah muntah terlalu lama, sampai-sampai dia tak sanggup lagi untuk bicara.Karena itu.Teguh langsung memberinya akupunktur dan menepuk lembut punggungnya dua kali lagi."Kak Teguh ..."Seketika, wajah Caira tampak jauh lebih baik. Dia pun tak muntah lagi, benar-benar keajaiban! "Kamu hebat banget. Ini sudah selesai?" tanya Caira memastikan."Ayo pergi," balas Teguh dengan ajakan.Teguh pun langsung melangkah masuk ke tempat yang dituju.Akhirnya, Caira tersadar seraya bergegas melihat sekelilingnya."Hotel Imperial!"Caira tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya dengan heran, "Kak Teguh, siapa yang mengadakan pesta di sini?"Meskipun Hotel Imperial bukan hotel berbintang paling tinggi di ibu kota Provinsi.Hotel ini berbintang enam.Selain itu, ...Bangunannya sangat mewah, bahkan
Memesan Hotel Imperial?Omong kosong!Julio Gonzales langsung marah.Bahkan, seorang Teguh Laksmana saja bisa masuk.Sementara itu, mereka semua adalah anak-anak orang kaya di ibu kota Provinsi yang tidak diizinkan masuk ...Apa maksudnya ini?Apa orang-orang ini meremehkan mereka?Memasang wajah angkuh, Julio pun berkata kecut, "Kami mau ke dalam untuk mencari seseorang. Aku tahu dia belum lama masuk."Saat Zalman menyadari orang-orang ini berlatar belakang cukup kuat, dia enggan menyebabkan masalah yang tidak perlu. "Benar, hari ini Hotel Imperial memang sudah dipesan penuh," balasnya sopan."Semua orang yang datang juga orang-orang penting dari ibu kota Provinsi.""Aku nggak tahu siapa orang yang kamu maksud, tapi sekarang orang pentingnya sudah datang. Gimana kalau ditunggu dulu?" tawar Zalman.Menunggu?Menunggu yang sia-sia."Aku nggak bisa menunggu lebih lama lagi, aku harus masuk hari ini," geram Julio.Zalman mengernyit tipis.Dia tidak ingin membesar-besarkan masalah, jadi di