Share

Bab 285

Ini ...

Teguh seketika bingung. Dia pun langsung meletakkan bidak catur yang ada di tangannya.

Rina juga merasa sangat canggung, pipinya merona merha. Dia langsung menundukkan kepala, tidak tahu harus menjawab apa.

"Jenderal!"

Yoga menunjuk ke papan catur, lalu melihat kedua orang tersebut dan berkata, "Kalian berdua 'kan sudah menikah lama, berarti hubungan emosional kalian sudah kuat. Ini saatnya untuk punya anak."

"Aku sudah tua!"

"Akunggak bisa kalau harus menunggu lebih lama!"

"Satu-satunya yang kumau yaitu menggendong cicit."

Begitu mendengar kata-kata itu, Teguh langsung tersenyum malu.

Melihat situasi yang agak tidak beres ini, Rina segera mengalihkan topik, "Kakek, mau makan buah apa? Aku potongin, ya."

Yoga meliriknya sejenak. Dalam hati, dia tahu bahwa ada yang tidak beres dengan gadis ini.

Tidak ada alasan lain ...

Sebab, Teguh adalah pemuda yang begitu aktif dan bersemangat.

Cucu perempuannya begitu cantik, bagaimana mungkin Teguh tidak mau dengan Rina?

Yoga melirik Rina s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status