Graha Mulya.Tempat itu terlihat seperti bar minuman beralkohol pada umumnya, tetapi dalam bar itu tersembunyi markas bawah tanah Geng Naga Hijau.Pelanggannya biasanya adalah para gangster jalanan, tetapi hari ini datang sekelompok "tamu tak diundang."Biro Penegak Hukum!Tim Biro Penegak Hukum yang dipimpin Widya menemukan rahasia Graha Mulya. Hal itu terkuak ketika mereka menyelidiki perkelahian yang terjadi terakhir kali.Pemilik Graha Mulya dan ketua Geng Naga Hijau adalah orang yang sama.Dia mengenakan setelan jas formal yang rapi tanpa tato pada tubuhnya. Dari luar terlihat seperti seseorang yang baik.Namun, diam-diam dia adalah orang yang sangat kejam. Kekejamannya, bahkan membuat para gangster jalanan gentar."Kapten Widya, bar kami cuma bar biasa. Mungkinkah Anda cuma salah paham?" Narjua mengikuti Widya sambil menyunggingkan senyum ramah."Kami menerima informasi terbaru kalau para pelaku dalam insiden perkelahian terakhir adalah orang-orang dari Graha Mulya!""Masalah ini
Dalam sekejap, lusinan orang telah terkapar di lantai.Pukulan Teguh sangat keras, sampai-sampai mereka yang terkena pukulan tidak sanggup bangkit.Keringat dingin membasahi Narjua saat merasakan tatapan sengit dari Teguh. "Aku ... aku peringatin kamu jangan macam-macam. Keluarga Casugraha dari Grup Yarindo ada di pihakku ....""Aku sudah tahu."Teguh menghampiri Narjua sambil mencibir. "Memang itu tujuanku. Aku sengaja manfaatin kalian, Geng Naga Hijau sebagai hadiah penyambutan keluarga Casugraha."Pembicaraan selesai.Teguh tiba-tiba meraih kepala Narjua dan menghantamkan ke lantai."Ah ....!"Narjua, ketua Geng Naga Hijau yang bermartabat akhirnya tewas sesederhana itu.Teguh mendekati Widya, lalu mengeluarkan HT miliknya dan menekan tombol darurat untuk meminta bantuan.Teguh baru pergi dari Graha Mulya setelah Tim Biro Penegak Hukum datang.Dalam perjalanan pulang dari Grup Jagaraga, Rina menerima pesan.Orang yang menyerangnya waktu itu rupanya berasal dari pasukan bawah tanah G
Rina mengernyit, lalu ikut mengendus udara sambil memandang Sarah dengan bingung.Rina bukan prajurit, jadi dia tidak mencium bau darah.Teguh lantas berseloroh, "Mungkin waktu lewat pasar unggas tadi, sepatuku nggak sengaja nginjak darah ayam!""Hmm, bisa jadi begitu!"Sarah teringat saat terakhir kali mereka bertemu pembunuh. Keraguannya terhadap Teguh pun hilang seketika.Mana mungkin pria penakut sepertinya bisa menjadi pembunuh?Teguh menghela napas lega.Dia tidak ingin Rina mengetahui kejadian sebenarnya karena bisa merepotkan!Setelah Rina dan Sarah pergi, Teguh tidak tinggal diam dan langsung mencari Bayangan.Bengkel Mobil Bayangan.Bengkel itu adalah tempat tinggal Bayangan di Kota Senggigi.Sebelum menjadi kapten Pasukan Penjaga Bayangan, dia pernah menjadi petugas teknis di Pasukan Serigala.Bayangan bisa memperbaiki tank di darat, pesawat di angkasa, kapal induk di laut, dan kapal selam di dasar laut. Keterampilannya dalam memperbaiki benar-benar tiada tanding. Dia bahkan
"Uhm ..."Teguh berkedip pada Bayangan dan menjawab dengan lantang. "Kapten Widya, sejak pagi tadi saya bersama Bayangan.""Benar."Bayangan langsung menimpali dengan santai. "Kak Teguh mengobrol sama aku dari pagi tadi!""Kamu yakin?""Tentu saja."Bayangan mengangguk.Widya terdiam cukup lama.Ketika terjadi sesuatu pada Geng Naga Hijau, dia kebetulan sedang menyelidiki markas Geng Naga Hijau. Namun, malah dijebak oleh orang-orang Geng Naga Hijau dan menghirup wewangian yang membuatnya hilang kesadaran.Sesaat sebelum pingsan, Widya melihat seseorang yang perawakannya mirip dengan Teguh, menyelinap ke markas Geng Naga Hijau.Karena itulah, setelah siuman dia segera mencari Teguh.Sayangnya, Widya tidak memiliki cukup bukti untuk membuktikan bahwa Teguh adalah orang yang dilihatnya."Teguh, sebaiknya jangan main-main sama dunia kriminal. Pak Dhika, bahkan nggak bisa menolongmu lolos dari jeratan hukum."Setelah memperingatkan, Widya segera melesat pergi dengan mobil polisinya.Bayanga
Kawasan proyek pembangunan di Kota Barbados.Grup Jagaraga adalah penanggung jawab seluruh pembangunan proyek di Kota Barbados dan Grup Selekta adalah pemberi modalnya.Luis Cendana, direktur Grup Selekta telah disuap Malik Casugraha, direktur Grup Yarindo untuk bergabung melawan Grup Jagaraga.Luis menelepon Malik di kantor presdir. "Pak Malik, ini saya!"Malik di ujung panggilan telepon langsung menjawab. "Pak Luis, gimana perkembangannya?""Grup Jagaraga memang pengin cepat-cepat nyelesaiin proyek di Kota Barbados dan mereka lagi ngumpulin dana. Tapi saya sudah nunda kemajuan proyek Grup Jagaraga sesuai keinginan Pak Malik!" jawab Luis."Hahaha."Malik tertawa riang. "Kerja bagus Pak Luis. Biar segera kutransfer uang yang kujanjiin ke rekeningmu.""Senang bekerja sama dengan Anda!"Sesaat setelah menutup telepon, Luis meraih sebatang rokok dari laci meja dan langsung menyulutnya.Kemudian, mengklik layar komputer yang menampilkan foto Rina.Sambil memandangi foto wanita cantik itu,
"Tunggu aja pembalasan dari Pak Qubil!"Kendatipun diancam Luis, Teguh tetap tenang.Lima menit pun berlalu begitu saja.Luis melirik jam Rolex miliknya dan mencibir. "Hei bocah, sudah lewat dari lima menit, nih.""Karena kamu nggak bisa gagalin proyek pembangunan di Kota Barbados, hari ini akan menjadi hari kematianmu!""Masuk!"Bersamaan dengan teriakan Luis, para petugas keamanan yang sudah lama menunggu di lorong bergegas masuk ke ruang kerjanya."Buruan!""Bawa dia ke hadapan Pak Qubil sekarang!"Beberapa petugas keamanan segera menyingsingkan lengan bajunya, bersiap menyeret Teguh.Tepat pada saat itu, terdengar suara gemuruh yang sangat keras.Luis dan para petugas keamanan merasakan guncangan dan mengernyit. "Apa yang terjadi?"Tiba-tiba, seorang petugas keamanan datang tergopoh-gopoh menghampiri Luis. "Pak Luis, ada banyak buldoser di luar!""Apa?"Air muka Luis terlihat muram. "Cepat! Periksa apa yang terjadi!" serunya.Beberapa petugas keamanan bergegas memeriksa dan hal mer
Kedatangan para Prajurit Serigala yang bersenjata lengkap membuat Pak Qubil dan yang lainnya kaget bukan main."A ... apa yang sebenarnya terjadi?""Dari mana datangnya para Prajurit Serigala ini?"...Di hadapan tatapan tajam dari orang-orang di sana, para Prajurit Serigala tetap berbaris sambil mengangkat senjata, bersiap menembak Pak Qubil dan anak buahnya."Klang ..."Orang-orang berpakaian serbahitam yang dibawa Pak Qubil sangat ketakutan, sampai-sampai senjata mereka terjatuh dari genggaman.Beberapa di antara mereka, bahkan sampai terkencing-kencing karena takut.Mereka telah berkeliaran di sekitar Kota Barbados selama bertahun-tahun, membunuh orang tanpa rasa takut, tetapi kejadian malam ini benar-benar membuat orang-orang berpakaian serbahitam takut.Bayangan menghampiri Teguh dan memberi hormat.Cetar!Pak Qubil dan Luis bagai tersambar petir, mereka mematung di tempat.Para Prajurit Serigala itu ternyata datang untuk membantu Teguh.Dengan ini ... Mereka berhasil membalikkan
Tampaknya setelah ini Teguh harus mengunjungi rumah keluarga Casugraha.Teguh mengingatkan dengan tatapan dingin pada Luis yang bersujud. "Bawa pembayaran terakhir ke Grup Jagaraga besok dan selesaiin pekerjaan penutupan proyek Kota Barbados. Kalau nggak, kepalamu yang jadi bayarannya!""Ba ... baik ..."Luis langsung setuju, masih bisa hidup saja sudah bersyukur. Masa bodoh tentang untung dan rugi.Pak Qubil juga mengangguk setuju. "Tuan tidak perlu khawatir, saya sendiri yang akan memastikan Luis bertanggung jawab dan menebus semua kesalahannya."Sekarang keduanya sangat menghormati Teguh, bahkan mereka tidak berani mendongakkan kepala untuk menatap Teguh.Setelah Teguh dan yang lainnya pergi, barulah mereka saling membantu berdiri.Begitu Pak Qubil berhasil berdiri, dia langsung menampar Luis dan memarahinya. "Luis, jika kamu mau mati, jangan seret aku juga. Kalau besok Nona Rina nggak maafin kamu, kucincang tubuhmu buat pakan ikan di laut!"Luis menerima tamparan dari Pak Qubil tan