"Wush!"Sebuah bayangan hitam hadir secepat kilat di hadapan Teguh.Orang ini bertubuh pendek dan selalu tersenyum licik, dia adalah Master Jiwa Kering, Pemimpin Pemujaan Ketiga dari keluarga Yulianto di ibu kota Provinsi!"Teguh, aku nggak salah mengenalimu, 'kan?" ucapnya memastikan.Master Jiwa Kering tersenyum sinis, memiringkan kepalanya seraya menatap Teguh. Lalu, dia berbicara dengan raut wajah ekspresif, "Hidupmu nggak akan sia-sia kalau bisa mati di tanganku."Mendengar itu, Teguh langsung tertawa terbahak-bahak.Orang tua ini ...Mungkin dia terlalu banyak makan kenari yang dijepit di ambang pintu, sehingga otaknya langsung rusak.Tawa Teguh membuat sang master bertanya, "Kenapa, kamu nggak suka?"Master Jiwa Kering tidak kesal. Sebaliknya, dia malah mulai berbicara penuh rasa angkuh lagi, "Dengar baik-baik, namaku adalah Master Jiwa Kering. Aku hanya punya dua hal favorit.""Wanita dan jantung!""Sampai saat ini ... "Bersama keangkuhan miliknya, Master Jiwa Kering mulai ber
Sementara itu, di Grup Jagaraga.Tepatnya di lokasi syuting.Zikri yang sedang syuting tiba-tiba menghentikan aktingnya, kemudian bicara dengan ragu, "Sutradara, naskah ini bermasalah. Mana mungkin bisa untuk dilanjutkan, ya?"Setelah Zikri bersuara, mulai terdengar suara-suara keluhan lainnya, "Benar, kurasa juga memang ada yang bermasalah.""Sutradara, peranku di lokasi kalau sesuai dengan naskah sepertinya nggak mungkin bisa bereaksi macam begini!""Sutradara ... "Mendengar protes dari Zikri, semua orang juga melayangkan seruan.Sejak aksi Rina yang langsung meninggalkan dirinya kemarin malam, semua ini sudah direncanakan Zikri matang-matang.Dia tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Rina.Walaupun tawaran yang diberikan oleh Janadi sangat menggiurkan, itu semua tidak sebanding dengan menggaet gadis secantik Rina."Memangnya ada masalah apa?"Sutradara Satria sontak bertanya penuh keterkejutan, lalu menyadari ternyata memang ada yang tidak beres.Sebelum memulai pengambilan gamba
Zikri bertanya dengan ekspresi menghina, "Bu Rina, kira-kira pertimbanganmu bagaimana?"Tentu saja, Rina tidak mungkin menyetujui. Sepasang mata indahnya menatap dingin ke arah Zikri sambil berkata, "Jangan harap bisa membuatku mengalah!""Kalau begitu, tunggu saja sampai masa bangkrutmu tiba!" kutuk Zikri.Zikri langsung menampilkan senyuman sinis seraya berteriak kepada para selebritas di luar kantor, "Saudara-saudari, lanjutkan aksi mogok sampai akhir!"Saat mendengar teriakannya, beberapa selebritas yang berada di luar langsung berseru."Bu Rina, perutku sakit! Hari ini aku nggak bisa syuting dulu, aku harus pergi ke rumah sakit dulu!""Bu Rina, adik iparku dipukul orang, aku harus pergi menjenguk dulu!""Bu Rina, kucing betina di rumahku susah melahirkan, sepertinya aku harus pulang dulu untuk melihat!""Bu Rina ... "Tak ada yang melewatkan kesempatan ini.Semua bintang mencari berbagai alasan untuk tidak lagi berpartisipasi dalam promosi film kali ini.Situasi ini kelewat aneh,
Sementara itu, di Hotel Nagara.Setelah dipukul dengan begitu kejam oleh Teguh, Zikri membawa beberapa selebritas terkenal lainnya untuk memutuskan kontrak dengan Rumah Produksi Locita melalui kunjungan ke rumah keluarga Yuwono."Seorang idola nasional, Zikri!"Melihat kedatangan Zikri, Janadi langsung menyambutnya dengan senang hati dan berkata, "Silakan masuk!"Dia tahu bahwa Zikri kalah dalam pertengkaran dengan Rina, jadi dia sengaja tidak menyinggungnya lewat perkataan dan memilih untuk tersenyum.Zikri membawa banyak selebritas masuk sebelum berkata penuh kebencian, "Tuan Janadi, asalkan kamu membantuku melawan Rumah Produksi Locita, melawan Grup Jagaraga, melawan Rina ... ""Kita bisa menandatangani kontrak saat ini juga," tegas Zikri."Oh, bisa diatur!" balas Janadi penuh rasa percaya diri.Saat Janadi mengedipkan mata, Jagat langsung mengeluarkan kontrak yang sudah dipersiapkan sejak lama.Setelah kontrak tersebut ditandatangani ...Janadi merasa sangat senang hingga dirinya b
Zikri dan selebritas lainnya terkejut.Tentu saja, dia tidak akan percaya dengan bualan Teguh.Sengaja agar lebih mempermalukan Teguh, para selebritas pun sukarela mengeluarkan ponsel mereka.Saat melihat ponsel, mereka semua tercengang.Video mereka yang awalnya sangat populer dengan tingkat suka dan komentar yang tinggi.Sekarang ini ...Justru video promosi Rumah Produksi Locita sudah benar-benar menenggelamkan popularitas video mereka sendiri dengan jumlah suka, komentar, simpan, dan bagikan yang jauh lebih tinggi. Kedua hal tersebut tidak dapat dibandingkan karena berada di level yang berbeda.Selain itu, jumlah suka dan koleksi terus meningkat dengan kecepatan ribuan orang per detik!Pengguna internet di kolom komentar pun berubah hingga 180 derajat, salah satunya "Inilah tentara sejati, jiwa militer!""Keberanian serta keteguhan ini nggak bisa dipelajari oleh sekelompok bocah yang hanya mengoleskan bedak dan berjemur di bawah sinar matahari.""Komentar di atas yang membandingkan
Keesokan paginya.Teguh pergi ke Grup Jagaraga seperti biasa dengan gaya elegan dan mengendarai sepeda listrik Qiyoda.Tak lama kemudian.Sebuah mobil mewah berhenti di depan Qiyoda, memperlihatkan sosok yang keluar dari mobil tersebut.Orang itu adalah Bayangan.Bayangan langsung mengeluarkan tumpukan berkas dan menyerahkannya ke tangan Teguh. "Kak Teguh, naskah yang kamu minta sudah selesai ditulis," ucapnya."Ini semua berkas tulisan skenario karya tim penulis terbaik di Serenara yang bekerja keras semalaman dan langsung dikirim dengan pesawat khusus ke Kota Senggigi.""Kujamin Kak Teguh akan puas," singkat Bayangan.Teguh membalas ucapan tersebut sama singkatnya, "Oke."Setelah itu, Teguh menerima naskah drama dan melanjutkan perjalanannya ke Grup Jagaraga.Setelah memasuki kantor Tim Kelima, dia mendapati bahwa si Gendut Daniel tidak ada di kantor.Ini membuatnya agak terkejut.Dulu, di jam-jam seperti ini, si Gendut Daniel pasti akan menunggu di ruangan, bahkan dia masih bisa men
Rina menjawab penuh kekecewaan, "Oh ... ""Ucapan terima kasih bisa diucapkan lain kali," lanjutnya.Teguh mengalihkan topik, lalu berkata, "Hal paling penting sekarang, kamu harus segera mengarahkan sutradara dan tentara-tentara itu agar paham, lalu mulai syutingnya!""Oke," singkat Rina.Kembali memasang raut wajah serius, Rina bicara lagi, "Kali ini, kalian harus benar-benar menjaga naskah dengan baik, nggak boleh ada yang salah.""Terutama kamu, Daniel, pastikan mulutmu tetap tertutup!" tunjuk Rina kepada Daniel dengan nada meninggi.Rina jelas mengetahui yang berkecamuk di hatinya.Hanya keluarga Yuwono dan Zikri yang akan mencuri naskah Rumah Produksi Locita.Mungkin ada konspirasi di belakangnya, jadi kerahasiaan itu penting.Selanjutnya, setelah Sutradara Satria dan tentara-tentara itu memahami jalan cerita, mereka langsung memulai syuting tanpa henti.Di sisi keluarga Yuwono.Setelah Zikri memperoleh naskah, sekelompok orang juga sudah tak sabar memulai syuting. Mereka ingin s
Sementara itu, di Grup Jagaraga.Rina masih pergi kerja seperti biasanya tanpa mengetahui rencana jahat keluarga Yuwono."Tok, tok, tok!""Masuk," balas Rina.Sekretaris Mia beranjak masuk ke kantor dan bertanya, "Bu Rina, bicara dari pengalaman sebelumnya, hari besok akan ada sesi wawancara dengan para wartawan di konferensi pers.""Menurut sudut pandang Bu Rina, sebaiknya siapa yang dikirim perusahaan untuk menerima wawancara, ya?"Rina langsung tertegun.Dia tidak punya waktu untuk memikirkan masalah ini.Jadi, dia meletakkan pekerjaannya dan berkata kepada Mia, "Akan kupikir-pikir dulu, ya."Rina bangkit dan pergi ke kantor Tim Kelima."Kak Rina.""Halo, Kak Rina."Anggota Tim Kelima saling menyapa.Rina menganggukkan kepala sekilas, lalu menyisir semua orang di sekeliling sebelum bertanya, "Di acara peluncuran trailer film besok, akan ada sesi wawancara dengan seorang wartawan. Menurut kalian, siapa yang cocok untuk pergi?"Si Gendut Daniel yang pertama berteriak, "Tentu saja hal