Share

Bab 212

Akan tetapi ....

Di hadapan banyak orang, dia tidak berani melakukan apa-apa.

"Krek ...."

"Krak, krak ...."

"Kluk, kluk ...."

Para petugas keamanan melemaskan jari dan sendi tangannya hingga menimbulkan suara gemeretak.

Wajah Hisyam memerah seperti kepiting rebus. Dia hanya bisa mengaku kalah dan membayar tagihannya dengan patuh.

Saldo di dalam rekeningnya tinggal 600 juta.

Itupun baru bisa terkumpul setelah dia bersusah payah menguras beberapa kartu kredit sampai melebihi batas maksimalnya.

"Ayo pergi!"

Hisyam menatap Jovin penuh dendam. Lalu bersama Feri dan Lili, dia bergegas ke Vila Arina, tempat tinggal Handaru Tafan.

Tak lama kemudian.

Tiga orang itu tiba di Vila Arina.

Sesampainya di ruang tamu, Hisyam terkejut. Teguh dan Shinta sudah tiba di sini lebih dahulu dibandingkan mereka.

"Hey!"

Hisyam menatap Teguh dengan wajah kaget. "Teguh, ngapain kamu di sini?"

Teguh mengangkat alisnya. "Aku membawa Shinta ke sini untuk menemui Handaru."

"Berani-beraninya kamu!"

"Kamu pikir kamu in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status