Teguh tetap terlihat tenang dan damai.Sementara itu, Hisyam merasa senang. Dia tidak sabar menunggu Teguh diberi pelajaran.Feri dan Lili secara refleks menatap Shinta."Shinta, sini!" Feri lekas memberi isyarat kepada Shinta, takut Master Tafan salah paham.Sedangkan Lili langsung bergerak.Dia buru-buru mendekati Shinta dan menarik lengannya, siap menjauhkannya dari Teguh agar tidak terlibat ketika Teguh ditegur Master Tafan nanti.Akan tetapi, Shinta seakan sudah terpancang di situ. Dia tetap duduk, tidak bergerak sama sekali.Shinta yang tidak mau mendengarkan, membuat Lili semakin merasa gugup.Namun, rasa gugup itu tidak berguna. Master Tafan sudah tiba di depan Teguh.Senyum di wajah Hisyam semakin mengembang, sudut bibirnya melengkung tinggi. Sebentar lagi, dia akan melihat Teguh diberi pelajaran oleh Master Tafan.Lili dan Feri merasa sangat tegang."Pak Teguh!"Begitu menghadap Teguh, Handaru membungkuk dalam-dalam dan dengan tulus berkata, "Sebuah kehormatan besar bagi saya
Sesampainya di rumah, Lili tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak bertanya, "Teguh, apa sebenarnya hubungan antara kamu dengan Master Tafan?"Pertanyaan itu seketika membuat tiga orang lainnya ikut menajamkan telinganya."Nggak terlalu kenal.""Aku cuma pernah menyelamatkan dia sekali."Teguh menjawab santai.Waktu itu, dia masih berperang di Perbatasan Barat.Handaru adalah seorang bos besar dunia keuangan yang terkenal di Serenara. Dia diculik sebuah organisasi teroris yang ingin memanfaatkannya untuk menghasilkan uang bagi organisasi mereka. Uang itu nantinya digunakan untuk melakukan lebih banyak aksi teror.Beruntung, Teguh berhasil menyelamatkannya.Oleh sebab itu, Handaru sangat menghormati Teguh. Selain karena pangkatnya sebagai Raja Serigala, dia juga merasa berterima kasih kepada Teguh karena telah menyelamatkan nyawanya."Ternyata begitu ..."Hisyam tiba-tiba tersadar akan sesuatu, lalu tersenyum meremehkan. "Teguh, nggak heran kamu berasal dari daerah pegunungan. Pandanga
"Pak Dhika?"Mendengar nama itu, Hisyam tertawa terbahak-bahak. Lalu dia bertanya dengan nada mengejek, "Teguh, kamu tadi beneran telepon Pak Dhika?"Teguh tersenyum dan berkata, "Ya, ada masalah apa?""Nggak, aku cuma ingin tertawa saja."Hisyam dengan ekspresi aneh berkata, "Jangan bilang, kamu pura-pura punya hubungan baik dengan Pak Wali Kota, sampai bisa panggil dia langsung ke sini. Ck, ck, ck ...""Seluruh energimu beberapa tahun ini pasti kamu habiskan untuk pura-pura hebat, 'kan?"Teguh tidak ingin repot-repot menghiraukan omongannya.Sedangkan Shinta mulai berharap-harap dalam hatinya.Dia tahu sedikit banyak tentang hubungan antara Teguh dan Dhika. Jika memang bisa mendapat jaminan darinya, bukan hal yang tidak mungkin mereka akan mendapat proyek pemerintah.Feri dan Lili mendengar perkataan ini, pandangan mereka terhadap Teguh semakin merendahkan.Anak urakan dari pegunungan terpencil yang tidak punya apa-apa.Dia bahkan tidak bisa memanfaatkan kesempatan bagus yang disodor
Tangan Feri gemetar hebat ketika menerima kontrak yang disodorkan kepadanya.Setelah membaca kontraknya sekilas, dia langsung membubuhkan tanda tangannya sembari berkata, "Tidak ada masalah, tidak ada masalah!"Dhika adalah Wali Kota Senggigi.Jika pria itu ingin membuat masalah baginya, dengan satu perintah saja sudah cukup. Tidak perlu sampai repot-repot membuat jebakan di dalam kontrak.Lili yang berdiri di samping hanya tertawa-tawa kecil dari awal hingga akhir.Shinta kemudian menatap Teguh dengan wajah yang sangat puas.Sementara itu, Hisyam …Seperti disambar petir, dia hanya bisa berdiri mematung. Dia terlalu tercengang sampai-sampai tidak bisa memercayai semua hal yang terjadi di depan matanya.Bukankah Teguh tumbuh besar di daerah pegunungan?Kenapa dia bisa memanggil Pak Dhika kemari hanya dengan panggilan telepon?Kenapa?Dia, Hisyam Cakrawalan, adalah tuan muda dari Cakrawalan Group!Bisa-bisanya dia kalah dari seorang anak miskin yang asal usulnya tidak jelas!Kalah telak
Perusahaan ini milik keluarga Judistia!Sebagai perusahaan yang sangat penting di mata Wafa Judistia, Rumah Produksi Locita memiliki sumber daya dan koneksi yang sangat baik di industri ini. Perkembangannya saat ini sedang melejit.Jika Teguh tidak memerintahkan Wafa untuk mundur pada upacara pelantikan Komandan waktu itu, Rumah Produksi Locita pasti bisa menjadi sumber uang baru bagi keluarga Judistia.Nanti setelah keluarga Yulianto mengambil alih, asal tidak membuat kesalahan besar, perusahaan ini pasti bisa berkembang lebih besar dan lebih kuat lagi."Di Kota Senggigi, Rumah Produksi Locita adalah perusahaan terkemuka di industri hiburan."Rina jelas sudah menyelidiki semuanya dengan rinci. Dia berkata dengan percaya diri, "Mereka punya artis-artis ternama sendiri di setiap bidang, baik itu di bidang tarik suara, perfilman, dan juga acara televisi. Kalau bukan karena intimidasi dari Raja Serigala, keluarga Judistia nggak akan pernah melelang Rumah Produksi Locita. Pelelangannya aka
Akan tetapi, orang ini mengundang Rina makan malam tepat di depannya. Dianggapnya apa dia?Suami yang mudah diselingkuhi?Mana mungkin Raja Serigala yang gagah berani tahan menghadapinya?Tidak mungkin!Sandi melihat Teguh dengan tatapan menilai dari atas ke bawah, kemudian tersenyum dan menatap Rina, "Rina, ini dia suami yang bergabung dengan keluargamu, Teguh Laksmana. Iya, 'kan?""Dia tidak punya kemampuan apa-apa, tapi bicaranya sangat sombong."Mengenai hal ini.Sandi dengan sengaja mengangkat tangannya, menunjukkan jam tangan Rolex di pergelangan tangan dengan dagu terangkat bangga. "Teguh Laksmana, aku tahu siapa kamu.""Anak miskin dari daerah pegunungan barat.""Tidak punya latar belakang keluarga, tidak punya kemampuan, tidak punya uang.""Coba tanya pada dirimu sendiri ... apa yang membuatmu pantas bersanding dengan Rina? Beraninya kamu bicara atas nama dia?""Hanya orang sukses seperti aku,"Sandi berkata sambil menggerakkan tangannya dengan sombong, "Pemilik resor besar, y
"Hari ini benar-benar hari yang baik ..."Setelah mengatur semuanya dengan baik, Sandi merasa sangat senang!Angin laut yang asin bahkan terasa manis, membuatnya tak bisa menahan diri untuk bersenandung. Bahkan, dia sudah mulai mengingat kembali 36 posisi di atas tempat tidur.Rina Yulianto …Dia adalah seorang wanita cantik yang paling ternama di Kota Senggigi!Dia akan kesulitan tidur malam ini!"Kring, kring ..."Pada saat itu, ponsel Sandi tiba-tiba berbunyi.Ada Panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal.Karena suasana hatinya sedang sangat baik saat ini, jadi dia langsung menjawab telepon.Begitu dia mengangkat teleponnya, terdengar suara dingin dari lawan bicaranya, "Saya Kelly Winoto dari keluarga Gunawan Kota Senggigi, ingin bicara dengan pemilik Resort Stellar Havenda, Sandi Zahrahan.""N-Nona Nia?"Sandi tiba-tiba tercengang sejenak, lalu cepat-cepat menjawab, "S-saya Sandi Zahrahan, pemilik Resort Stellar Havenda. Ada yang bisa saya bantu, Nona Nia?""Keluarga Gunawan m
Awan merah akhirnya menghilang. Malam pun mulai turun.Teguh menerima telepon dari Nia. "Pak Teguh, saya sudah membeli Resort Stellar Havenda. Kontrak dan formalitasnya sudah selesai.""Kirimkan kontraknya besok pagi!"Setelah menutup telepon, Teguh berbaring di tempat tidur dan membaca-baca berita militer."Tok, tok, tok!"Tiba-tiba, pintu kamarnya diketuk.Terdengar suara Rina dari luar, "Teguh, ayo keluar. Kita turun cari jajanan."Teguh tidak punya alasan untuk menolak.Mereka berdua berjalan beriringan dan memasuki kedai makanan ringan di bawah. Ketika mereka baru saja masuk, seorang pelayan bernama Lumi melihatnya.Setelah mereka memesan makanan.Lumi mengambil makanan yang disiapkan dan segera mencampur obat ke dalamnya.Dia mengaduknya dengan rata.Dia juga menggunakan bumbu-bumbu beraroma kuat untuk menyembunyikan bau aneh dari obat yang dicampurkannya. Gerakannya sangat lancar, jelas terlihat bahwa dia sudah sering melakukan hal seperti ini!"Tuan, Nyonya."Lumi membawa makan