Masing-masing utasnya memiliki kekuatan serangan penuh Tahap Iluminasi. Jika mereka berkumpul, kekuatan mereka akan cukup untuk membunuh para dewa.Bahkan dari kejauhan, Teguh masih bisa merasakan keganasan teknik ini.Namun ...Pavin yang melihat gerakan ini, hanya meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya. Sama sekali tidak peduli."Sombong!"Deny langsung marah saat melihat situasi itu. Dia melepaskan esensi sejatinya, sehingga ribuan benang sutra menyebar dengan cahaya menyilaukan. Cahayanya bahkan lebih terang daripada sebelumnya.Seketika, mereka sudah mendekati Pavin dan siap untuk mencambuknya."Cih ..."Saat itu juga, Pavin tiba-tiba membuka mulutnya dan menarik napas dalam-dalam, menyedot semua benang sutra ke dalam perutnya.Dia bahkan bersendawa, saat raut wajah Deny begitu tidak sedap dipandang,"Inikah Ribuan Benang Mistis yang terkenal di Dunia Kultivasi?" tanya Pavin dengan santai, bahkan dengan rasa jijik yang jelas terlihat."Menurutku juga biasa saja."Sambil b
Bhalendra mengambil napas sebentar, lalu dia mendengus dingin dan berkata, "Kenapa kamu membuat jalur udara dan membunuh para master yang datang bersama kami?"Cedric dan orang-orang lainnya juga menatapnya sinis.Pavin kemudian menjelaskan dengan santai, "Alasan aku membunuh mereka sebenarnya untuk melihat seberapa beruntungnya kalian.""Keberuntungan ...""Awalnya, bola api ini terlihat nggak nyata, tapi sebenarnya bisa berubah dalam keadaan yang genting.""Tanpa keberuntungan itu, menurutku lebih baik kalian menyerah saja."Tidak ada yang menduganya sama sekali.Pavin ternyata bisa menggambarkan pembantaian dengan begitu santai dan seolah-olah itu hal biasa.Dia memiliki alasan tentang penyerangan lima ratus tahun yang lalu.Namun ...Sesuai yang dikatakan oleh Pavin.Berkultivasi melawan takdir, mencari harta karun, dan memperebutkan takdir abadi memang membutuhkan keberuntungan.Oleh karena itu ...Kelompok itu hanya bisa menunda masalah ini untuk sementara waktu."Baik."Pavin me
Teguh tak bisa menakutinya meskipun sudah mengerahkan seluruh kekuatan tinjunya.Sebaliknya, Bhuta tiba-tiba melayangkan cakaran dan mengoyak udara hampa, meninggalkan sedikit jejak. Hempasan angin kuat dari cakaran itu, membuat Teguh terkejut."Menjelajah Alam Semesta."Dalam sekejap, tubuh teguh menjadi selicin belut untuk menghindari cakaran ini di saat-saat genting.Namun, sebelum dia sempat merasa lega, embusan angin menerpa punggungnya.Cakaran itu, tiba-tiba kembali!Duar!Teguh yang menyadari sudah terlambat untuk menghindar, segera berbalik dan melancarkan serangan.Jurus Telapak Tangan Esensi Murni yang dahsyat dan kuat langsung berbenturan dengan Cakaran Pembelah Langit.Sret!Jurus telapak tangan yang Teguh layangkan pun tercabik-cabik, hingga terdengar suara nyaring.Namun, jurus Teguh juga melemahkan cakaran tersebut.Sampai akhirnya.Saling menghancurkan dan menghilang di saat bersamaan.Setelah menahan serangannya, Teguh berkata dengan sungguh-sungguh, "Master Bhuta, ap
"Permintaanku nggak banyak."Bhuta berkata dengan percaya diri, "Asalkan kalian membantuku melewati Tahap Mahayana dengan lancar, aku akan menyetujui banyak permintaan kalian.""Mungkin ...""Aku juga akan memberimu imbalan berharga yang mampu menimbulkan kegaduhan di luar sana"Imbalan!Teguh mengernyitkan dahi.Warisan Taoisme Sundoro berperan besar dalam perkembangannya yang begitu pesat.Bisa dibilang, Taoisme Sundoro juga merupakan tahap Mahayana.Kalau perkataan Butha benar, dirinya akan bisa menembus alam yang mengerikan dalam waktu singkat dan bisa melakukan lebih banyak hal mustahil."Oke."Teguh menjawab dengan tegas, "Selama seluruh pihak diuntungkan, nggak ada alasan bagiku untuk menolak.""Teguh orang yang cukup blak-blakan ternyata."Senyum tersungging di wajah Butha. "Aku akan memberi tahumu saat waktunya tiba. Sekarang, lakukanlah persiapan selama setengah bulan ke depan.""Sampai jumpa.""Sampai jumpa."Sosok Bhuta menghilang.Saat muncul kembali, Bhuta sudah berada pu
membuat Teguh berkembang lagi, ditambah dengan Buku Rahasia Taoisme Sundoro ...Teguh merasa lebih percaya diri untuk menjalankan misi yang akan datang."Tiba saatnya."Teguh berkata lembut dan membangunkan yang lain.Karisa, Yena, Shinta, dan Bayangan ...Mereka terbangun dari meditasinya.Setelah melakukan persiapan singkat, Teguh bersama yang lainnya pergi menuju tempat kumpul."Teguh.""Kak Teguh.""..."Melihat Teguh datang, Andra, Deny, dan Bhalendra menyapa.Teguh mampu merasakan.Kondisi mereka saat ini sudah pulih dan penuh dengan energi.Tampak jelas, dalam waktu setengah bulan, persiapan mereka begitu matang."Semua orang sudah sampai, ya."Pada momen ini, sosok bayangan muncul dan mendarat di hadapan semua orang.Dia adalah Bhuta si monster terkuat, Pavin Tirta.Semua orang merasakan tekanan yang tak terlihat dan menegang.Pavin menyeringai dan berjalan mendekati Teguh. "Teguh, aku nggak menyangka, hanya dalam waktu setengah bulan, kekuatanmu sudah meningkat cukup pesat.""
Ssshhh ...Mendengar perkataan Andra, hati teguh berdegup kencang.Bhuta ternyata memberi Teguh Bola Energi yang bisa melukai dirinya sendiri. Tanda semacam ini, benar-benar membuat Teguh terkejut.Teguh diam-diam berpikir.Tampaknya, apa yang dikatakan Bhuta sebelumnya tentang ingin menjalin kerja sama dengannya bukanlah bualan semata."Tapi ..."Andra yang melihat reaksi Teguh, memberi saran, "Teguh, dengan kekuatanmu saat ini, kamu belum bisa menggunakan Bola Energi itu.""Menurutku, lebih baik ...""Kamu serahkan Bola Energi itu padaku dan aku akan menukarnya dengan harta karun Klan Naga, gimana?""Misalnya ...""Manik Penangkal Air ini, bisa membuat kamu berjalan di atas air tanpa hambatan sedikit pun.""Atau ...""Pedang Darah ini, bisa mempertajam energi pedangmu dan memiliki daya serang mematikan.""Ada lagi ...""Zirah Sutra Dewa ini terbuat dari sutra ulat roh yang diambil dari wilayah paling utara, kemampuan pertahanan esensi sejatinya sangat mengagumkan. Zirah ini adalah ha
Andra tercengang melihat Teguh menjauh.Sebagai pemimpin Klan Naga, baru pertama kali ini dia ditolak oleh orang lain dengan begitu tegas, walau dia cukup percaya diri akan berhasil."Si Teguh ini ...""Padahal harta karun sudah tepat berada di hadapannya, tapi nggak membuatnya serakah. Benar-benar musuh yang tangguh."Andra menggelengkan kepala dan mengejar rombongan.Di tengah perjalanan.Saat Teguh hendak menyusul rombongan utama, tiba-tiba sosok Bhuta muncul di sebelahnya."Teguh.""Kamu sangat luar biasa, aku suka itu."Bhuta berkata dengan senang dan memujinya secara terang-terangan.Dia selalu memperhatikan gerak-gerik Teguh karena Bola Energi itu berkaitan dengan nyawanya. Bhuta tak berani membiarkannya begitu saja.Oleh sebab itu, setelah melihat tindakan Teguh, dia sudah bisa merasa lega sepenuhnya.Teguh tersenyum. "Ada pepatah kuno Serenara mengatakan, 'kebaikan dibalas dengan kebaikan'.""Master Bhuta sudah bersedia memberikan Bola Energi ini padaku sebagai tanda bukti. Ma
"Tapi sayangnya.""Karena ada kejadian nggak terduga, orang itu sudah wafat 100 tahun yang lalu."Wafat ...Kalau begitu, bukankah sudah tak ada orang lagi yang bisa mengolah Senjata Surgawi terbaik?Api semangat Teguh yang membara seketika padam."Teguh."Bhuta yang melihatnya sedih, berusaha menghibur, "Nggak usah khawatir.""Dunia Kultivasi itu bisa dibilang luas dan nggak terbatas, banyak orang berbakat dan luar biasa di luaran sana. Bahkan aku sendiri pun nggak berani menjamin sudah mengetahui segalanya.""Nggak bisa dipungkiri bahwa di Gunung Rahes dan Wilayah Fabel masih ada orang sakti.""Aku akan membantumu mencarinya."Setelah mendengar jaminan dari Bhuta, Teguh merasa lega dan memberi hormat. "Terima kasih banyak, Master Bhuta."Kemudian.Rombongan mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan.Wilayah Belantara yang tak berujung, bahkan bagi Teguh yang merupakan seorang kultivator, setelah terbang menggunakan pedangnya untuk waktu yang lama, masih tampak tak ada habisn