Swush!Pada saat berikutnya, jari Teguh berubah menjadi cakar dan menutupi kepala Pria Bertopeng yang mengenakan pakaian hitam itu.Lima esensi sejati dengan cepat menembus dan memasuki kesadarannya, bagai penjara raksasa yang menahan jiwa Pria Bertopeng dengan pakaian hitam itu."Kamu, kamu ..."Jiwa kecilnya gemetaran. Dia menatap mata Teguh dengan penuh ketakutan.Krak!Krak, krak, krak!Teguh tidak berbicara. Dia mengepalkan tangannya untuk membentuk tinju, seolah-olah ingin menggabungkan jiwa Pria Bertopeng berpakaian hitam itu dengan kasar."Ahhhhh ..."Jiwa Pria Bertopeng berpakaian hitam itu mengeluarkan jeritan yang mengguncangkan bumi.Pria tersebut dapat melawan penderitaan fisik dengan tubuh dan esensi sejati.Namun, untuk rasa sakit yang berasal dari jiwa ...Semua rasa sakitnya terasa begitu jelas!Semua rasa sakitnya terasa dengan sangat intens!Ini membuat dia hidup, membuat dia mati, membuat dia hidup dalam penderitaan, membuat dia merasakan sakit yang tak tertahankan!
"Teguh ..."Melihat ini, Pria Bertopeng berpakaian hitam menyadari bahwa Teguh sudah tergerak. Dengan penuh harapan, dia bertanya, "Aku sudah memberi tahu semua rahasiaku padamu ...""Bisakah kamu melepaskanku?"Pria itu tersenyum penuh kelicikan di wajahnya. Sebenarnya, dia sudah memikirkan bagaimana dirinya akan menangkap dan menyiksa Teguh setelah bertemu kembali dengan Pembunuh Berdarah nanti."Melepaskanmu?"Teguh menatapnya dengan heran. Wajahnya dipenuhi ekspresi tidak percaya. "Apa kamu belum bangun atau kamu nggak punya otak?" tanyanya."Kamu mau membunuhku dan masih berharap aku mau melepaskanmu?"Setelah dia mengatakan itu.Tatapan mata Teguh menjadi tajam. Dengan kasar, tangan kanannya meraih dan menghancurkan jiwa Pria Bertopeng berpakaian hitam menjadi hancur berkeping-keping.Setelah jiwanya musnah, dia tentu telah mati sepenuhnya.Sesaat kemudian.Teguh mengambil darah pria itu dan meneteskannya di telapak tangannya sendiri.Darah tersebut cepat tercampur dengan baik, k
Whush!Whush!Whush!Whush!Ketika Teguh hampir berhasil, tiba-tiba datang beberapa orang dari empat arah. Semuanya berjubah hitam dengan wajah tertutup. Ternyata, mereka adalah beberapa Pelindung yang tersisa.Mereka telah bersembunyi di sekitar sejak awal. Setelah merasakan adanya kejanggalan, mereka langsung menyerang."Teknik Seribu Tinju!"Teguh terpaksa menghentikan pengejarannya terhadap Pembunuh Berdarah untuk sementara waktu, kemudian beralih menghadapi empat Pelindung ini lebih dulu.Namun, di luar dugaan semua orang.Meskipun Teguh melawan empat orang sendirian, dia tak kalah sama sekali.Dengan setiap pukulan dan tendangan, juga ketepatan yang sempurna, Teguh mendominasi pertarungan itu dengan mantap.Yena dan Pembunuh Berdarah sangat terkejut."Sialan kamu!"Pembunuh Berdarah segera mengobati lukanya. Kemudian, dia mengambil ramuan dan langsung dimasukkan ke mulutnya. Setelah pulih sedikit, dia bergabung kembali dalam pertempuran sambil berteriak."Ikuti aku!""Lima Gunung
Lima Formasi Utama adalah lima jenis formasi yang dikuasai oleh Tujuh Pelindung Agung di bawah pimpinan Pembunuh Berdarah. Masing-masing mewakili Tiga Kekuasaan, Empat Simbol, Lima Elemen, Enam Harmoni, dan Tujuh Bintang!Setiap formasi ini sangat terkenal di Dunia Kultivasi.Bisa dibilang.Mengandalkan keajaiban Lima Formasi Utama, Pembunuh Berdarah telah berkelana di Dunia Kultivasi bertahun-tahun lamanya. Berulang kali dia menciptakan kekacauan berdarah tanpa pernah merasa takut.Sekarang, Teguh berani menantangnya secara langsung ...Ini bukannya sama dengan mencari mati?Akan tetapi!Sebelum dia selesai bicara, raut wajah Pembunuh Berdarah tiba-tiba berubah!Buuum!Sesaat berikutnya, terdengar suara gemuruh dari tubuhnya.Seketika itu juga.Esensi sejati yang telah dia kultivasi selama bertahun-tahun pun hancur hingga ke akarnya. Bayi roh kecil yang bersinar keemasan itu juga lekas melemah akibat serangan ini."Akh!"Tubuhnya terluka parah, dasar kultivasinya juga rusak. Darah men
Teguh berdiri di hadapan Pembunuh Berdarah seraya menatapnya angkuh, "Pulanglah dan beri tahu Ketua Aliansi Iblis, jangan coba-coba lagi mengambil Pedang Surgawi milikku.""Kalau sampai dia berani lagi ...""Aku akan membunuhnya!"Setelah mengatakan itu, Teguh menampar Pembunuh Berdarah.Dengan satu pukulan itu, Pembunuh Berdarah merasakan serangan kekuatan yang tak terbendung. Semua jerih payahnya dalam melakukan kultivasi menjadi sia-sia, menjadi seseorang yang benar-benar tidak berguna.Pembunuh Berdarah terpental jauh.Teguh mengalihkan pandangannya, lalu berkata kepada Yena yang berdiri terpaku di sampingnya, "Yena, ayo, kita pergi.""Ah, oh ..."Yena baru tersadar, kemudian mengikuti langkah Teguh.Sesampainya di ibu kota.Mereka pergi ke penginapan yang dipesan oleh Bayangan.Shinta sudah duduk diam di lobi sejak tadi.Kini, Shinta sudah tahu.Teguh akan marah pada dirinya, baik karena menyadari hilangnya Pedang Surgawi atau karena sadar bahwa Yena sudah meninggal. Jadi, dia mem
"Kamu ..."Teguh menatap Yena sekilas.Saat ini, Shinta pasti sangat membenci Yena. Apa Yena masih berani pergi dan mencoba untuk membujuknya?Bukannya ini malah akan memperburuk keadaan?"Nggak masalah!"Yena jelas melihat kekhawatiran Teguh. Karena itu, dia menghibur, "Kak Teguh, Kak Shinta harusnya nggak akan melakukan apa-apa padaku."Lagi pula ...Sekarang, Shinta bukanlah lawan dari Yena, sehingga dia sama sekali tidak khawatir."Baiklah.""Kamu juga nggak harus terlalu memaksa. Kalau dia benar-benar nggak bisa dibujuk, biarkan dia tenang dulu saja."Teguh pun berpikir keras tentang hal ini sebelum menyetujui ide tersebut."Aku pergi, ya."Setelah menjawab, Yena segera pergi dan mengejarnya.Hanya dalam beberapa detik, Shinta telah berlari ke tempat yang jauh. Di tengah suasana malam, bayangannya tampak begitu kesepian.Melihatnya seperti ini, Yena merasa kasihan padanya, entah apa alasannya.Jadi, dia mengejarnya.Dalam beberapa loncatan, dia sudah berdiri di depan Shinta."Kak
"Aku belajar untuk membebaskan diriku sendiri.""Aku nggak akan memikirkan lagi untuk mengikat Kak Teguh di sisiku.""Kuharap ...""Dia masih sama seperti sebelumnya. Bisa terbang bebas layaknya naga, tanpa terikat di dunia kecilku.""Lagi pula!""Aku masih bisa pergi bersama Kak Teguh untuk mencari Kak Rina.""Aku sangat ingin melihat betapa luar biasanya sosok wanita seperti Kak Rina, sampai-sampai Kak Teguh begitu merindukan dan mendambakannya hingga sekarang."Ketika Yena mengucapkan kata-kata ini, matanya yang jernih itu terlihat sedikit berbinar.Yena belum pernah bertemu dengan sosok Rina Yulianto.Akan tetapi, dia sudah bisa membayangkan kalau Rina itu cantik luar biasa. Dia sudah bisa membayangkan kisah cinta yang mengharukan antara dia dan Kak Teguh, yang membuat orang penasaran."Kamu ..."Setelah mendengar kata-katanya, Shinta langsung tersenyum pahit. "Untuk apa kamu bersikap seperti ini?"Mungkin Yena tidak tahu. Namun, mungkinkah Shinta tidak tahu?Jika seperti ini terus
Plak!Nyaringnya suara tamparan langsung terdengar. Teguh sontak kebingungan.Apakah syarat untuk memperbaiki hubungan mereka adalah menghukum dirinya melalui tamparan keras?"Tamparan yang bagus, Yena!"Shinta bertepuk tangan sambil memuji, lalu dia menatap manja ke arah Teguh."Hihi ..."Yena melihat Teguh dengan sedikit perasaan bersalah. "Kak Teguh, kamu nggak akan marah padaku, 'kan?""Sudahlah."Melihat kedua orang itu berbaikan, masalah ini bisa dianggap selesai. Lantas, dia mengayunkan tangannya dan tidak terlalu memikirkan hal ini.Semuanya sudah stabil.Dalam beberapa hari ke depan.Teguh berkeliling Serenara dari utara ke selatan, memanfaatkan Cawan Langit di setiap tempat untuk mencoba menemukan keberadaan Rina.Sayangnya.Ke mana pun dia pergi, Cawan Langit tidak menunjukkan reaksi apa pun.Ini membuat Teguh merasa frustrasi. Namun, dia tidak punya pilihan selain menjadi lebih kuat.Namun, sebelum itu, ada satu hal lagi yang mendesak.Sembilan Pedang Surgawi!Di dalamnya a