Share

Bab 1852

Gawat ...

Teguh tiba-tiba teringat, dia memiliki beberapa pecahan perak di tas penyimpanan para sesepuh Sekte Roh Jahat yang dia rampas.

Namun, sebelum dia mencarinya, Qania yang berada di sampingnya langsung membayar.

"Bos, ini seratus peraknya."

"Mau coba sehari dulu saja."

"Oke ..."

Setelah menerima koin perak itu, sang pemilik toko langsung memberikan tempatnya untuk Teguh tanpa banyak bertanya.

Teguh melihat sekelilingnya dan mengangguk, lalu berkata, "Meskipun sederhana, tempat ini sudah cukup."

Tentu saja tempat ini tak sebagus toko pandai besi milik Aron.

Namun, secara keseluruhan ini bukanlah masalah besar.

Tak lama setelahnya.

Teguh mengeluarkan pedang berkarat itu.

Bayangan, Qania, dan yang lainnya berjaga di luar toko pandai besi itu untuk mencegah adanya gangguan dari lawan.

Bum ...

Kini, Teguh sedang melakukan penempaan yang berbeda dari toko pandai besi pada umumnya.

Dia tak perlu menunggu alat pandai itu panas, karena pedang itu sejatinya sudah berwujud sebuah pedang.

T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status