"Hah ..."Sesepuh Agung dari Sekte Pedang Besi berdiri berkata dengan raut sinis,"Teguh, kami nggak bermaksud meremehkanmu.""Hanya saja, kekuatanmu terlalu lemah.""Kamu berani mendirikan sekte sendiri, padahal pengikutnya saja hanya berada pada Tahap Emas. Apa nggak takut jadi bahan tertawaan publik?"Dia mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud meremehkan, tetapi faktanya berkata sebaliknya.Semua itu terlihat jelas pada wajahnya."Itu benar.""Kalau hanya berada pada Tahap Emas, mereka bisa saja menjadi murid sekte kami. Tapi, malah mendirikan sekte sendiri dengan sombongnya. Bukankah ini lucu?""Hahaha ...""Inilah fakta yang sesungguhnya. Semoga saja kalian bisa memahaminya.""Aku sudah hidup di dunia kultivasi selama bertahun-tahun. Namun, baru kali ini aku melihat sekte yang sehebat ini.""Kamu mengharap sedikit penghormatan dari kami untuk sektemu ini dan ingin semua dendam masa lalu dilupakan begitu saja? Benar-benar omong kosong. Ini nggak masuk akal."Berbagai cemoohan teru
Semua yang berada di bawah panggung tidak berani bertingkah sedikit pun. Mereka buru-buru menyatakan dukungan mereka."Selamat kepada Pemimpin Sekte Teguh.""Selamat kepada Pemimpin Sekte Teguh.""Pemimpin Sekte Teguh masih muda, tapi sudah mendirikan sekte sendiri. Masa depannya sangatlah cerah.""Pemimpin Sekte Teguh benar-benar luar biasa. Pasti banyak orang merasa iri denganmu.""Aku yakin, nggak lama lagi, Sekte Mimpi Kegelapan akan terkenal di sepenjuru dunia kultivasi!"Seketika semua bersorak dan memuji Teguh.Sembari mengatakan semua itu.Para perwakilan dari berbagai sekte juga memberikan hadiah-hadiah mereka."Pemimpin Sekte Teguh, ini adalah seratus butir Pil Kehidupan. Ini hanya sedikit tanda kecil sebagai ucapan selamat, mohon terimalah.""Pemimpin Sekte Teguh, di dalam sini ada 100 Batu Spiritual, anggaplah sebagai tanda penghormatan.""Pemimpin Sekte Teguh, ini adalah sepuluh harta karun Tingkat Emas berkualitas biasa, silakan diterima.""Pemimpin Sekte Teguh ..."Siapa
"Ikuti aku."Tedja mengucapkan sebuah kalimat dan bergegas menuju ruang rahasia di mana Pak Yudha biasanya bersembunyi.Semua orang saling pandang dan segera mengikutinya.Beberapa saat kemudian ...Tedja membawa mereka masuk ke dalam sebuah rumah kecil yang misterius."Di keempat dinding ruangan ini, terdapat beberapa mekanisme yang masing-masing berkaitan dengan Lima Elemen dan Enam Arah, juga Tujuh Bintang dan Delapan Simbol, yang merupakan titik pembukaan Formasi Perlindungan Kota.""Sekarang ...""Setiap dari kalian harus bergerak bersama. Gunakan tenaga kalian untuk mengaktifkan mekanisme ini. Dengan begitu, formasi besar akan terbuka.""Formasi ini disebut sebagai Formasi Satu Dunia.""Setelah diaktifkan, formasi ini akan memisahkan dunia yang ada di dalam formasinya dari dunia luar. Bahkan, orang yang berlatih hingga Tingkat Alam Abadi pun akan kesulitan menghancurkannya.""Asalkan pasokan air dan makanannya nggak terputus.""Kita masih bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu
Masih kurang 108 ribu mil."Cepat datang!""Ikuti aku membentuk Formasi Tiga Jurus Langit dan Bumi.""Aku mau lihat...""Apakah formasi fana ini yang hebat atau formasi Sekte Paviliun Abadiku yang lebih unggul!"Berulang kali tidak berhasil, Candra pun menjadi sedikit marah.Begitu mendengar ucapannya.Seorang Master muncul dari kerumunan dan berdiri di belakang Candra.Mereka terbagi menjadi dua kelompok, semua orang meletakkan kedua tangannya di punggung orang di depannya, terus sampai ke depan, menempel pada punggung Candra."Bzzt ..."Semua orang mulai mengumpulkan tenaga dalam.Dengan begitu, semua tenaga dalam para master kultivasi di tempat itu berpindah ke tubuh Candra.Khususnya keajaiban dari tiga alam semesta, yaitu langit, bumi dan manusia yang secara tiba-tiba membuat kekuatan Candra mencapai puncak yang lebih menakutkan.Merasakan energi bak air laut ini, Candra sekali lagi mengangkat Pedang Pemecah Ruang.Energi pedang yang terkumpul lebih berkilauan daripada sebelumnya.
"Maju …"Mereka segera pergi untuk memeriksa titik-titik penting formasi.Namun, saat itu juga ..."Blarrrr …"Dari kedalaman Kota Terlarang terdengar suara ledakan."Duar!"Sementara itu, parit yang menghubungkan langit dan bumi itu lenyap dengan sendirinya.Formasi telah dihancurkan oleh Henry!"Gawat!""Cepat lari!"Tedja melihat situasi ini dan dengan cepat mengeluarkan perintah.Namun, suaranya baru saja terhenti."Byur ..."Sebuah energi pedang yang memesona turun dari langit dan dengan mudahnya menghancurkan formasi.Setelah itu ...Sosok tua terlihat seperti elang yang terus menerus menyambar ke bawah, dalam sekejap ia pun mendarat di depan Tedja, Karisa, dan lainnya."Lari?""Satu pun dari kalian nggak ada yang bisa lari!"Datanglah seseorang dengan wajah yang muram dengan amarah yang membara, itu adalah Candra!"Whoosh!""Whoosh!""Wush ..."Beberapa orang menyerang bersamaan."Huh!""Percaya diri sekali kamu!"Candra tertawa dingin dan dengan sembarangan menampar beberapa or
Di jalan juga tidak ada kerumunan orang, pintu dan jendela setiap rumah tertutup rapat.Di toko juga tidak ada barang dagangan yang beragam, semuanya terasa mati.Kecuali ...Beberapa Master berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil. Semuanya adalah murid dari perguruan yang dipanggil oleh Candra.Juga beberapa orang biasa yang harus keluar untuk berbelanja dan mencari nafkah.Meskipun tidak sepenuhnya kosong.Namun, banyak tunawisma yang berkeliaran di jalan.Meskipun begitu ...Orang-orang yang terpaksa keluar sering kali menghadapi berbagai macam intimidasi dari murid-murid sekte, bahkan sering kali mereka juga menjadi korban pemukulan dan perampokan di jalan.Melihat situasi ini, Teguh merasa sangat tertekan.Ini adalah inti ekonomi, budaya, dan politik dari Ibu Kota Serenara!Namun, sekarang sudah menjadi tempat berkeliaran bagi burung elang dan anjing.Seluruh penduduknya kini hidup dengan sangat sulit.Salah, bukan hidup.Mereka hanya bertahan hidup!"Krak ...""Krak! Krak! Krak!"
"Hah?""Mayat tanpa kepala ...""Ada yang meninggal, tapi masih mengenakan pakaian dari Sekte Paviliun Abadi kita!"Pasti orang bermarga Laksmana sudah kembali, segera laporkan."Baik!"Diam-diamTeguh melihat situasi ini, dengan cepat ia menuju arah kota kekaisaran, lalu membuat topeng seorang murid sekte sesuai dengan metode pengrajin keluarga Mazaya saat itu.Tiba di luar istana, Teguh baru saja selesai membuat topeng dan memakainya."Lean?""Kenapa kamu sudah kembali?"Di pintu masuk ada seorang murid sekte yang bertugas sebagai penjaga, secara refleks bertanya saat melihat teguh datang."Terjadi sesuatu."Teguh menggerakkan otot tenggorokannya dan menirukan suara Lean, "Orang bermarga Laksmana sudah kembali dan sudah membunuh salah satu teman kita.""Saya harus segera melaporkan pesan ini."Mendengar itu, murid penjaga membiarkannya lewat, "Kalau begitu cepatlah pergi.""Iya."Teguh mengangguk, lalu dengan cepat masuk ke dalam wilayah terlarang kota kekaisaran."Wush ..."Setelah
Henry baru saja menyadari, jarinya yang gemetar tanpa henti menunjuk Teguh, "Kamu bukan Lean, kamu, kamu Teguh!""Hmph ..."Teguh mendengus dingin, mengembalikan suaranya, dan berkata dengan cuek, "Kamu cukup pintar, cepat juga sadar.""Kamu, kamu ... "Henry memendam kebencian, kemudian berlutut di tanah, "Tolong, tolong ...""Jangan, jangan ... jangan bunuh aku ...""Whoosh!"Teguh mengayunkan tombaknya dan mengarahkannya di leher Henry.Hanya dengan satu gerakan untuk memenggal kepalanya."Berikan aku satu alasan buat nggak membunuhmu.""A-aku ..."Henry merasakan dinginnya ujung senjata, dengan cepat ia berkata, "Aku, aku bisa memberitahumu keberadaan Tedja.""Jangan, jangan bunuh aku ..."Meskipun begitu, hatinya sudah sangat membenci Teguh.Namun, di hadapan kematian, Henry hanya menyerah, demi menyelamatkan nyawanya.Lagi pula ...Selama manusia hidup, masih ada kemungkinan lain.Kalau saat ini dia mati, pupus sudah semuanya. Kesempatan dan harga diri hanya omong kosong belaka.