Bayangan menghela napasnya, lalu berkata dengan jujur, "Kak Teguh bilang, dia harus mengulur waktu di sana supaya kami semua bisa kabur.""Dia juga meminta kami untuk langsung pergi ke Kota Tirtamaya setelah bertemu denganmu."Qania yang menyadari bahwa Teguh telah mengaturkan segalanya dengan rapi, dia segera membalas tanpa basa-basi, "Oke, waktunya terbatas, ya. Ayo, berangkat sekarang.""Ayo."Saat itu juga ...Usai beristirahat sejenak, mereka dalam gerombolan pun kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju Kota Tirtamaya.Sementara itu, di sisi lain ...Di Sekte Roh Jahat ...Setelah Teguh mengusir Bayangan pergi, pria itu mulai melakukan pembantaian dan kerusakan besar-besaran di Sekte Roh Jahat.Demi memberikan celah bagi Bayangan serta para bawahannya untuk kabur, tentu Teguh harus menunda cukup banyak waktu.Karena itu, tentu mau tidak mau, Teguh juga harus berhadapan dengan Taka Qordis beserta kawanan musuh lainnya.Hanya saja, Teguh tidak tahu kapan Taka sadar akan sinyal y
Langit seakan-akan sedang murka.Sejak awal didirikannya Sekte Roh Jahat, ini adalah kali pertama mereka berhadapan dengan kesialan seperti ini.Para murid yang awalnya hanya terluka ringan, bahkan sudah tergeletak tanpa nyawa. Sementara itu, para murid yang terluka berat, terlihat jauh lebih tragis dengan wujud mereka yang tak lagi berbentuk. Hanya bersisakan seonggok cairan darah, tanpa wujud tengkorak yang tertinggal.Situasi ini benar-benar terlihat seperti medan perang.Bahkan, terlihat layaknya suasana di alam neraka.Seorang Taka Qordis sekalipun, tubuh pria itu sudah pekat akan darah. Semburan darah dari tubuh para murid yang meledak sampai mencuat dan menyembur ke tubuhnya.Keadaan Tetua Kedua dan Tetua Ketiga jauh lebih kritis, keduanya mengalami luka parah akibat ledakan.Hoek!Taka marah besar sampai memuntahkan seonggok darah.Lantas, Taka menatap Teguh dengan sorot mata penuh kebencian. "Bocah sialan! Kalau sampai hari ini aku gagal mencabut uratmu, menguliti tubuhmu, men
'Akhirnya, yang ditunggu-tunggu!'Teguh selalu memperhatikan pergerakan di belakangnya.Ketika para Tetua itu mulai bergerak ingin menyerangnya, Teguh mulai menunjukkan teknik pergerakan miliknya, yakni teknik pergerakan ajaib yang dipelajari Teguh dengan Raja Yama, teknik bergerak bebas di muka langit dan bumi."Swush!"Kedua Tetua segera memisahkan diri dengan berlari ke sisi kiri dan kanan, lalu bersiap untuk mengepung pergerakan Teguh.Sebenarnya, Teguh bisa saja melepaskan diri dengn mudah dari kepungan keduanya. Namun, pria itu sengaja mengarahkan mereka menuju perangkap yang telah dia siapkan.Pada akhirnya.Setelah saling bergerak mengitari sekitar sepuluh menit.Teguh berlari untuk mengarahkan kedua Tetua tersebut ke suatu tempat.Kalau saja mereka tidak sedang dalam keadaan terdesak.Kedua Tetua itu pasti sudah menyadari ada hal aneh dari tempat tersebut.Namun, saat ini ...Keduanya sudah sangat kelelahan. Mereka tak lagi bisa berpikir jernih akibat isi benak yang diselimuti
Teguh tak hentinya berlari sepanjang jalan itu, hingga tak terasa dirinya sudah menjauh dari area gunung sejauh puluhan mil.Namun, ...Demi tidak meninggalkan jejak energi sejati, Teguh memilih untuk menggunakan cara paling primitif, yakni pria itu berlari dengan kedua kakinya.Tentu saja.Dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini ...Berlari dan mengejar kereta api yang melaju cepat dengan mengandalkan kedua kaki saja adalah hal mudah bagi Teguh."Huft ..."Melihat keadaan sekitar yang tampak tenang ...Teguh berhenti sejenak, lalu melangkah memasuki hutan untuk istirahat dan memulihkan energi sejati yang terkuras hebat."Sepertinya ...""Sekarang, harusnya Bayangan mereka sudah sampai di Kota Tirtamaya, 'kan?" gumam Teguh sembari beristirahat dan memandang ke arah Kota Tirtamaya."Oke, sekarang.""Selama Sekte Roh Jahat masih belum menemukanku, berarti aku masih aman buat sementara."Akan tetapi, seketika kalimat itu terhenti.Ngungg!Sebuah energi darah yang kuat seketika mencuat d
"Prima Unggul!"Teguh berteriak keras. Pria itu melambungkan tombak miliknya, menghasilkan sisi ujung pada tombak berpendar aura dingin yang mematikan di udara, lalu menyasar dengan presisi mematikan ke arah Taka."Huh! Dasar trik murahan!"Sementara itu, Taka meledeknya dengan kata-kata penuh dendam dan amarah membunuh yang kuat.Detik berikutnya.Cukup sekali tepukan mengenai ujung tombak, Tombak Perak Sembilan Langit milik Teguh seketika itu juga hancur berkeping-keping.Seolah-olah tak terpengaruh, Taka segera melesat dan menerjang ke arah Teguh dengan kecepatan tinggi."Serangan Seribu Mil!""Pandangan Kembali Tombak Raja!"Teguh benar-benar tercengang dibuatnya.Teguh kembali mengayunkan tombaknya untuk menghempaskan dua serangan dan menahan serangan tajam Taka. Akan tetapi, serangan itu terlalu kuat, membuat Teguh tak henti-hentinya bergerak mundur."Whush!"Tepat pada saat ini, seketika sebuah hawa dingin menyembur dari arah belakang.Ternyata itu adalah Sesepuh Agung Sekte Roh
"Dia kabur?""Sudah terkena Tetesan Darah Iblis milikku, mana mungkin bisa kabur, sih!""Kejar dia!"Selesai melacak posisi Teguh, Taka langsung berlari mengejarnya.Sesepuh Agung juga ikut mengejar di belakangnya.Tidak jauh dari sana ...Teguh makin cemas, setelah merasakan pasokan energi sejati dalam tubuhnya kian menipis.Ngungg!Tanpa pikir panjang, Teguh langsung mengeluarkan obat-obatan dari Cincin Penyimpan Barang yang diperolehnya dari para Tetua Sekte Roh Jahat, lalu mengeluarkan Serangga Legendaris untuk merangsang meridian dalam tubuhnya.Seketika itu juga, efek dari obat langsung bekerja. Adapun akibat pengaruh dari rangsangan Serangga Legendaris, seluruh tubuhnya kembali terasa segar.Berkat itu, Teguh merasa tubuhnya serasa kembali terisi bahan bakar hingga bisa kembali bergerak dengan leluasa.Teguh berlari secepat angin.Layaknya seekor kuda yang berlari bebas membelah padang luas.Namun, semua keindahan itu tidak akan berlangsung lama.Sesaat kemudian, Taka bersama Se
Di sela ucapan itu.Taka dan Sesepuh Agung saling bertukar tatap, kemudian mereka menganggukkan kepala. Keduanya melesat maju, dengan satu orang berada di depan dan satunya mengikuti dari belakang."Usahamu itu sia-sia.""Nggak usah sok hebat, deh."Sosok bayangan ilusi itu bersikap acuh tak acuh, seolah-olah menganggap mereka remeh.Bayangan ilusi tersebut hanya menjentikkan jarinya.Lalu, seketika sebuah energi pedang yang tajam melesat cepat dan langsung menghantam Taka.Seorang Taka Qordis selalu mengira dirinya yang terkuat dan tak pernah punya belas kasihan pada sang lawan. Akan tetapi, hantaman kekuatan serangan ini seketika menyadarkannya. Taka pun segera memusatkan seluruh energi dalam tubuh dan mengeluarkan pedang terkuat andalannya, Pedang Penghisap Darah.Cukup dengan gerakan sejentik jari, cahaya merah darah seketika mengepul menuju seisi permukaan pedang.Semburan energi pedang kian menjalar …Salah satu dari keduanya tampak bersemangat layaknya bara api yang menggebu-geb
"Energimu mirip dengan energi sejati pengikut aliran iblis, tapi nggak sepenuhnya sama.""Seakan-akan, energi iblis ini sudah menyatu dengan tubuhmu, darahmu, bahkan sumsum tulangmu.""Itu sebabnya ...""Aku perlu setetes darahmu untuk mengekstraksi energi iblis di dalamnya.""Hal itu akan sangat berguna untukku."Teguh agak bingung.Benarkah darah Teguh sendiri begitu besar pengaruhnya terhadap kekuatan Tahap Iluminasi?Kalau memang benar, hal ini jelas bukanlah kabar baik.Perlu diketahui.Dalam Dunia Kultivator, apabila seseorang berusaha sekuat tenaga saling membunuh lawan dengan sadis ataupun menjadi dalang di balik aksi kriminal hanya demi mendapatkan material langka, harta karun tersembunyi serta senjata sakti adalah hal yang sudah biasa terjadi.Otomatis, kalau sampai berita Teguh memiliki aura iblis ini sampai terbongkar, kemungkinan hal tersebut bisa menimbulkan masalah besar.Seketika itu ...Teguh seketika teringat dengan alasan Wan Qordis yang mengunjunginya.Untungnya, Wa