'Akhirnya, yang ditunggu-tunggu!'Teguh selalu memperhatikan pergerakan di belakangnya.Ketika para Tetua itu mulai bergerak ingin menyerangnya, Teguh mulai menunjukkan teknik pergerakan miliknya, yakni teknik pergerakan ajaib yang dipelajari Teguh dengan Raja Yama, teknik bergerak bebas di muka langit dan bumi."Swush!"Kedua Tetua segera memisahkan diri dengan berlari ke sisi kiri dan kanan, lalu bersiap untuk mengepung pergerakan Teguh.Sebenarnya, Teguh bisa saja melepaskan diri dengn mudah dari kepungan keduanya. Namun, pria itu sengaja mengarahkan mereka menuju perangkap yang telah dia siapkan.Pada akhirnya.Setelah saling bergerak mengitari sekitar sepuluh menit.Teguh berlari untuk mengarahkan kedua Tetua tersebut ke suatu tempat.Kalau saja mereka tidak sedang dalam keadaan terdesak.Kedua Tetua itu pasti sudah menyadari ada hal aneh dari tempat tersebut.Namun, saat ini ...Keduanya sudah sangat kelelahan. Mereka tak lagi bisa berpikir jernih akibat isi benak yang diselimuti
Teguh tak hentinya berlari sepanjang jalan itu, hingga tak terasa dirinya sudah menjauh dari area gunung sejauh puluhan mil.Namun, ...Demi tidak meninggalkan jejak energi sejati, Teguh memilih untuk menggunakan cara paling primitif, yakni pria itu berlari dengan kedua kakinya.Tentu saja.Dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini ...Berlari dan mengejar kereta api yang melaju cepat dengan mengandalkan kedua kaki saja adalah hal mudah bagi Teguh."Huft ..."Melihat keadaan sekitar yang tampak tenang ...Teguh berhenti sejenak, lalu melangkah memasuki hutan untuk istirahat dan memulihkan energi sejati yang terkuras hebat."Sepertinya ...""Sekarang, harusnya Bayangan mereka sudah sampai di Kota Tirtamaya, 'kan?" gumam Teguh sembari beristirahat dan memandang ke arah Kota Tirtamaya."Oke, sekarang.""Selama Sekte Roh Jahat masih belum menemukanku, berarti aku masih aman buat sementara."Akan tetapi, seketika kalimat itu terhenti.Ngungg!Sebuah energi darah yang kuat seketika mencuat d
"Prima Unggul!"Teguh berteriak keras. Pria itu melambungkan tombak miliknya, menghasilkan sisi ujung pada tombak berpendar aura dingin yang mematikan di udara, lalu menyasar dengan presisi mematikan ke arah Taka."Huh! Dasar trik murahan!"Sementara itu, Taka meledeknya dengan kata-kata penuh dendam dan amarah membunuh yang kuat.Detik berikutnya.Cukup sekali tepukan mengenai ujung tombak, Tombak Perak Sembilan Langit milik Teguh seketika itu juga hancur berkeping-keping.Seolah-olah tak terpengaruh, Taka segera melesat dan menerjang ke arah Teguh dengan kecepatan tinggi."Serangan Seribu Mil!""Pandangan Kembali Tombak Raja!"Teguh benar-benar tercengang dibuatnya.Teguh kembali mengayunkan tombaknya untuk menghempaskan dua serangan dan menahan serangan tajam Taka. Akan tetapi, serangan itu terlalu kuat, membuat Teguh tak henti-hentinya bergerak mundur."Whush!"Tepat pada saat ini, seketika sebuah hawa dingin menyembur dari arah belakang.Ternyata itu adalah Sesepuh Agung Sekte Roh
"Dia kabur?""Sudah terkena Tetesan Darah Iblis milikku, mana mungkin bisa kabur, sih!""Kejar dia!"Selesai melacak posisi Teguh, Taka langsung berlari mengejarnya.Sesepuh Agung juga ikut mengejar di belakangnya.Tidak jauh dari sana ...Teguh makin cemas, setelah merasakan pasokan energi sejati dalam tubuhnya kian menipis.Ngungg!Tanpa pikir panjang, Teguh langsung mengeluarkan obat-obatan dari Cincin Penyimpan Barang yang diperolehnya dari para Tetua Sekte Roh Jahat, lalu mengeluarkan Serangga Legendaris untuk merangsang meridian dalam tubuhnya.Seketika itu juga, efek dari obat langsung bekerja. Adapun akibat pengaruh dari rangsangan Serangga Legendaris, seluruh tubuhnya kembali terasa segar.Berkat itu, Teguh merasa tubuhnya serasa kembali terisi bahan bakar hingga bisa kembali bergerak dengan leluasa.Teguh berlari secepat angin.Layaknya seekor kuda yang berlari bebas membelah padang luas.Namun, semua keindahan itu tidak akan berlangsung lama.Sesaat kemudian, Taka bersama Se
Di sela ucapan itu.Taka dan Sesepuh Agung saling bertukar tatap, kemudian mereka menganggukkan kepala. Keduanya melesat maju, dengan satu orang berada di depan dan satunya mengikuti dari belakang."Usahamu itu sia-sia.""Nggak usah sok hebat, deh."Sosok bayangan ilusi itu bersikap acuh tak acuh, seolah-olah menganggap mereka remeh.Bayangan ilusi tersebut hanya menjentikkan jarinya.Lalu, seketika sebuah energi pedang yang tajam melesat cepat dan langsung menghantam Taka.Seorang Taka Qordis selalu mengira dirinya yang terkuat dan tak pernah punya belas kasihan pada sang lawan. Akan tetapi, hantaman kekuatan serangan ini seketika menyadarkannya. Taka pun segera memusatkan seluruh energi dalam tubuh dan mengeluarkan pedang terkuat andalannya, Pedang Penghisap Darah.Cukup dengan gerakan sejentik jari, cahaya merah darah seketika mengepul menuju seisi permukaan pedang.Semburan energi pedang kian menjalar …Salah satu dari keduanya tampak bersemangat layaknya bara api yang menggebu-geb
"Energimu mirip dengan energi sejati pengikut aliran iblis, tapi nggak sepenuhnya sama.""Seakan-akan, energi iblis ini sudah menyatu dengan tubuhmu, darahmu, bahkan sumsum tulangmu.""Itu sebabnya ...""Aku perlu setetes darahmu untuk mengekstraksi energi iblis di dalamnya.""Hal itu akan sangat berguna untukku."Teguh agak bingung.Benarkah darah Teguh sendiri begitu besar pengaruhnya terhadap kekuatan Tahap Iluminasi?Kalau memang benar, hal ini jelas bukanlah kabar baik.Perlu diketahui.Dalam Dunia Kultivator, apabila seseorang berusaha sekuat tenaga saling membunuh lawan dengan sadis ataupun menjadi dalang di balik aksi kriminal hanya demi mendapatkan material langka, harta karun tersembunyi serta senjata sakti adalah hal yang sudah biasa terjadi.Otomatis, kalau sampai berita Teguh memiliki aura iblis ini sampai terbongkar, kemungkinan hal tersebut bisa menimbulkan masalah besar.Seketika itu ...Teguh seketika teringat dengan alasan Wan Qordis yang mengunjunginya.Untungnya, Wa
"Duarr!"Saat itu juga, sebuah maksud tombak mencuat tajam dan bangkit dari bawah tanah. Pergerakan tersebut seketika mengguncangkan seisi bumi, membuat langit seakan-akan tengah menunjukkan dahsyatnya amarah hingga menembus awan, serta menciptakan dentuman hebat nan menggelegar.Gelombang petir kian menderu ganas.Ruang Hampa tampaknya murka.Kekuatan tombak ini luar biasa kuat dan tak berhenti menciptakan gemuruh yang tidak tertahankan.Jelas ini adalah Teknik Tombak Tahap Kesepuluh!Dengan ilmu pemahaman yang mendalam, cukup untuk mengamati sekilas esensi dasar Tahap Kesembilan Tombak Perak Sembilan Langit yang dipraktikkan Teguh, Jareth bisa langsung menciptakan Teknik Tombak Tahap Kesepuluh menggunakan kemampuan tingkat tinggi yang dimilikinya.Teguh benar-benar terkejut hingga mematung. Sementara itu, Jareth melempar kayu kering dengan santainya. Dia pun tersenyum dan berkata, "Hei, bocah, sudah lihat, 'kan?"Namun, Teguh tak menjawabnya.Melainkan ...Perlahan, Teguh menutup mat
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Begitu Teguh masuk, Bayangan dan lainnya yang sudah menunggu di luar pintu langsung menghampirinya.Setibanya di sini.Bayangan terus menunggu Teguh hingga belum makan atau minum sedikit pun.Sekarang, Bayangan akhirnya merasa lega."Kalian ..."Teguh melihat mata mereka yang berbinar-binar, meskipun wajah mereka tampak kelelahan. Dengan hati yang gelisah, dia mengibaskan tangan sambil berkata, "Cepat makan sana!""Hehe ..."Bayangan menggaruk kepalanya seraya terkekeh.Seolah-olah teringat masa lalu di perbatasan barat.Beberapa saat kemudian.Penginapan Kaliandra di Kota Tirtamaya.Teguh, Qania, Bayangan, dan yang lainnya menikmati hidangan bersama dengan lahap."Bayangan ..."Ketika Teguh melihat bahwa ini adalah saat yang tepat, dia pun bertanya, "Jadi, bagaimana kamu sudah paham dengan situasi di sekitar?"Ini adalah pelajaran wajib bagi pasukan pengawal pribadi Raja Serigala, serta pasukan terdepan Istana Raja Serigala.Setiap kali tiba di