Gelap gulita.Penuh kebingungan.Teguh tak tahu sudah berapa lama dia pingsan.Ketika terbangun, dia sudah menemukan dirinya berbaring di sebuah gubuk kayu kuno.Perabotan di gubuk ini sangat sederhana.Hanya ada tempat tidur, meja, dan kursi kayu."Huft ..."Teguh duduk di tempat tidur, dan langsung merasakan sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya.Tak heran.Pertempuran sebelumnya sangatlah sengit, dia juga terluka parah.Namun, Teguh tetap berusaha bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar.Dia harus segera kembali.Pertama, agar Bayangan dan yang lainnya tidak khawatir.Kedua, dia ingin segera menemukan Sekte Tajuk Semesta.Sayangnya, baru saja keluar.Seorang gadis kecil berpakaian pelayan datang membawa semangkuk obat herbal."Tuan.""Mau ke mana?"Suaranya lembut dan merdu, tetapi Teguh tak tertarik untuk mendengarnya saat ini."Terima kasih sudah menyelamatkanku."Teguh berkata terus terang, "Tapi waktuku nggak banyak, aku harus segera kembali."Selanjutnya, Teguh bersiap
Tiba-tiba, aura penghancur yang dahsyat mencuat begitu saja.Teguh terpaku kala melihat kilatan energi pedang yang melesat ke arahnya."Bruk!"Sesaat kemudian, energi pedang itu menghantam serangannya.Teguh mendadak merasa seperti ada gunung runtuh dan lautan terbalik, semua tekanan menimpa dirinya.Setelah itu ...Serangan yang tampak sangat kuat langsung lenyap dan menghilang tanpa jejak.Seolah-olah kehabisan tenaga, kilatan energi pedang menguap begitu saja.Teguh tak kuasa menahan kagetnya.Dia paham betul.Kekuatan energi pedang ini jauh melebihi ekspektasinya.Menghancurkan serangannya bukanlah batasan energi pedang itu, ia hanya takut untuk melukai Teguh!Seketika itu juga.Raut wajah Teguh tiba-tiba berubah serius.Serangan barusan membuatnya sadar, tak boleh meremehkan lelaki tua ini. Dia adalah eksistensi kuat yang belum pernah Teguh jumpai sebelumnya. Mungkin sebanding dengan Raja Yama yang asli.Jauh lebih kuat daripada Raja Monster Laut."Wush!"Teguh mulai mempersiapkan
"Begini saja."Lelaki tua itu memandang Teguh sejenak, lalu berujar tenang, "Mulai hari ini, cobalah untuk belajar menempa pedang.""Kalau kamu bisa menempa pedang yang luar biasa, aku akan izinin kamu pergi."Menempa pedang ...Teguh mengangguk seraya berkara, "Baiklah!""Kamu terluka parah, dan baru saja menghabiskan banyak energi. Mulailah menempa pedang besok."Lelaki tua itu segera berbalik dan bersiap pergi."Tunggu dulu."Teguh kembali bertanya, "Tuan, aku harus memanggilmu apa?""Kamu bisa memanggilku Tuan Yagiz."Setelah mengatakan itu, Tuan Yagiz pun pergi dari ruangan dengan tangan terlipat di belakang.Teguh menurut, dia meminum semangkuk obat yang dibawakan oleh pelayan tadi.Terus terang saja.Obat itu memang berkhasiat.Setelah meminumnya, Teguh merasa energinya kembali pulih sepenuhnya. Dia menjadi bersemangat dan jauh lebih baik dari saat baru bangun.Sesaat kemudian, Teguh duduk di atas tempat tidur dan mulai bermeditasi.Seharian penuh.Semalaman.Teguh terus berusah
Sama sekali tidak bisa!Saat itu juga, Teguh membalas dengan cepat dan terus mencoba.Dia terus mencoba sampai tenaganya tak tersisa.Teguh beristirahat sejenak, memulihkan diri, dan mencoba lagi dengan sekuat tenaga.Dia terus dan terus mencoba.Pada akhirnya, Teguh ambruk dengan keras ke tanah dan tidak bisa bangkit lagi.Bahkan ...Saking lemahnya, dia tidak memiliki kekuatan untuk menggerakkan satu jari pun.Srrr ...Saat itu juga, hujan deras turun dari langit.Seolah-olah alam meratapi kesedihan Teguh atau bahkan mentertawakannya.Teguh terbaring tak bergerak di tanah, membiarkan air hujan membasuhnya.Pada saat yang sama,Pikirannya seperti hujan deras ini, sulit untuk tenang.Dia terus berpikir.Kenapa palu yang ringan ini begitu sulit untuk diayunkan?Rasanya seperti mencoba mendorong gunung!Terlebih lagi!Setiap kali dia bergerak, Teguh merasakan tekanan dari meridiannya, seolah-olah akan pecah!Meski telah berpikir keras.Dia tetap tidak mengerti.Teguh tidak ingin memikirk
Pelayan itu tertawa kecil. Dia tidak menjawab secara langsung dan berkata, "Tuan Teguh, kamu cuma bisa mengembangkan indra keenammu sekarang. Makanya kamu terjebak di alam tangga surga dan kemajuanmu lambat.""Selama kamu bisa menguasai indra ketujuh, kamu pasti akan masuk dalam jajaran kultivator Tingkat Alam Abadi.""Pada saat itu ...""Luka-luka di tubuhmu akan sembuh sepenuhnya.""Asalkan ...""Kamu juga bisa seperti tuan, bangkit setelah jatuh dan melampaui batasmu."Setelah mengatakan ini.Pelayan itu tidak peduli dengan reaksi Teguh dan pergi dengan payungnya.Sesaat kemudian.Dia pergi ke hadapan Tuan Yagiz."Lowen."Tuan Yagiz melirik ke arah Teguh dan bertanya, "Apa kamu sudah mengatakan semuanya?""Sudah, Tuan."Pelayan wanita mengangguk. "Aku sudah memberi tahu Tuan Teguh semuanya.""Tapi ...""Apa ini benar-benar bisa membantunya?"Tuan Yagiz menarik napas dalam-dalam, matanya menatap ke kejauhan. "Dengan bakatnya, dia sudah cukup untuk memahaminya."Pelayan itu mengangguk
Tekanan besar itu seperti langit biru yang cerah, menekan seluruh area ini dengan kekuatan yang tak tertandingi.Teguh merasa senang sekaligus takut.Dia merasa senang karena ...Dia mampu memanggil awan bencana, setidaknya dia telah melangkah lebih jauh dari tingkat Tangga Surga.Dengan sedikit keberanian, dia mungkin bisa melangkah ke kultivasi Tingkat Alam Abadi yang legendaris!Sementara ketakutannya ...Dia sudah tidak memiliki kekuatan sama sekali saat ini dan dia mungkin tidak akan mampu menahan Bencana Guntur.Dia mungkin akan mati di bawah sambaran Bencana Guntur, kemudian tubuhnya hancur menjadi abu."Sss ..."Di saat genting ini, Teguh menarik napas dalam-dalam, dan bersiap untuk melakukan perlawanan terakhir.Namun, Bencana Guntur tidak memberinya waktu.Blar!Terdengar suara keras, seakan langit dan bumi runtuh.Petir ungu seukuran lengan Teguh langsung menyambar.Dengan ganas membombardir kepala Teguh.Duar!Hanya dengan satu sambaran, Teguh merasa kepalanya berdengung, d
Bzzt ...Teguh hampir tidak percaya, tampa ragu dia mencoba mengumpulkan energi di dalam tubuhnya.Tidak!Pada saat itu, dia menyadari bahwa energi di dalam tubuhnya tidak bisa lagi disebut sebagai tenaga dalam biasa.Satu demi satu energi kuat mengalir dari Eliksir Emas, kemudian mengalir melalui meridian utama, berputar di seluruh tubuhnya dalam satu siklus penuh, dan akhirnya kembali ke Eliksir Emas tadi.Mengalir terus-menerus.Berulang-ulang.Tanpa henti.Hal terpentingnya adalah energi ini jauh lebih kuat daripada tenaga dalam yang sebelumnya dia miliki.Seolah-olah, keduanya tidak berada pada level dan dimensi yang sama."Mungkin ...""Mungkin lebih tepat jika disebut dengan energi sejati!"Teguh berpikir seperti itu dalam hatinya.Di waktu yang sama.Dia juga merasa sangat terkejut.Tuan Yagiz ini ...Hanya dengan memberikan teknik penempaan pedang secara lisan, bisa membuatnya melampaui batas Tangga Surga dan akhirnya mencapai Tahap Emas ...Metode ini sungguh genius.Tahap in
Sesaat kemudian, Tombak Perak Sembilan Langit yang sudah sangat dikenal Teguh, muncul di tangannya.Tiba-tiba angin bertiup kencang, bagaikan naga yang menari liar.Duar!Kedua lawan menghantam satu sama lain, menghasilkan ledakan dahsyat.Suara gemuruh yang memekakkan telinga membuat gendang telinga Teguh bergetar, hingga hampir pecah.Jika bukan karena ...Dia telah mencapai Tahap Emas, mungkin dia sudah celaka.Deg! Deg! Deg!Akhirnya, kekuatan pedang energi itu habis.Teguh juga mundur beberapa langkah, setiap langkahnya menjejak dalam di tanah.Namun, bagaimanapun juga.Teguh berhasil menahan serangan pertama dan tidak jatuh."Bagus."Tuan Yagiz mengangguk puas. "Meskipun jurus ini cuma menggunakan 10% dari kekuatanku, ini sudah jauh melampaui kekuatan Tangga Surga Kesembilan.""Kamu mampu menahannya dan tetap berdiri ...""Artinya kamu sudah memiliki kekuatan awal dari Tahap Emas."Teguh tidak bisa menahan rasa terkejutnya.Jurus barusan ...Ternyata hanya sepuluh persen dari kek