Rina sudah tidak sabar lagi, dia segera menyusup tanpa suara.Dia melihat dengan waspada.Kharae, memang Utusan Neraka itu.Tangan kirinya dia memegang mangkuk yang berisi ramuan Madukara.Tangan kanannya, ada sebuah kotak yang sudah usang.Rina sudah tahu,di dalam kotak itu, terdapat Ramuan Madukara.Ssshhh ...Rina agak gugup.Dia mengambil napas dalam-dalam dan berusaha untuk tetap tenang.Pelan-pelan dia meraih kotak tersebut.Sayangnya ...Saat dia ingin mengambil kotak itu, dia menemukan kalau saat tertidur, Kharae meletakkan tangan kanannya di atas tutup kotak, sehingga sangat sulit untuknya mencuri kotak itu.Ini membuat Rina cemas.Ketua yang berada di samping juga melihat situasinya, lalu dengan cepat berkata, "Ayo, kita pura-pura menyeberang dan mengalihkan perhatian Kharae. Kita harus bisa.""Lalu ...""Kita akan berkumpul di tempat persembunyian awal."Semua orang mengangguk setuju."Baiklah!""Kalau begitu, ayo kita coba saja!"Rina juga setuju.Tidak lama setelah itu,D
Ada helikopter yang terjebak di langit, di kelilingi ribuan prajurit yang siap sedia.Saat itu, dia langsung menangis tersedu-sedu, hatinya hancur dan tidak bisa menahan kesedihannya lagi.Ini adalah pecahnya Perang Barat. Teguh menghadapi pertempuran dengan mengenakan baju zirah.Gambar kelima ...Gambar demi gambar, semakin dalam maknanya.Setiap gambar menunjukkan momen-momen penting antara Teguh dan dirinya. memori itu terukir jelas dalam benaknya dan tidak pernah terlupakan.Ada belasan gambar secara total.Di bagian paling akhir, ada tanda tangan Teguh."Suatu hari nanti, aku akan menemukan kembali semua yang pernah terjadi, dan tak terlupakan.""Teguh."Di bagian paling akhir, ada sidik jari darah yang mencolok.Melihat ini, Rina menangis tersedu-sedu.Tidak diragukan lagi,gambar-gambar ini sengaja dibuat oleh Teguh,Saat dia minum Ramuan Madukara. Teguh khawatir akan melupakan masa lalu, jadi dia sengaja meninggalkan kenangan yang mendalam di sini.Jika suatu hari dia benar-be
"Baiklah!"Rina langsung menjawab tanpa berpikir panjang.Asalkan bisa menyelamatkan Teguh, dia tak peduli dengan jiwa maupun jasadnya."Bagus!""Ternyata aku nggak salah menilaimu."Kharae tersenyum penuh makna, "Ayo, ikuti aku."Setelah mengatakan itu, dia memimpin jalan di depan.Keduanya datang ke salah satu tempat di tepi Sungai Sanina, lalu Kharae menggali sesuatu dari tanah."Ini adalah Ramuan Madukara yang asli."Kharae memberikan benda itu kepada Rina dan memberinya peringatan, "Kamu hanya perlu merendamnya dengan air dari neraka saat kamu membutuhkannya.""Selain itu ...""Waktumu nggak banyak lagi.""Begitu debit air Sungai Sanina normal, jiwa dan tubuhmu akan terpisah.""Saat itu, semuanya akan menjadi rumit.""Bergegaslah."Rina mengingat semuanya dan memberi hormat kepada Kharae, "Nenek, terima kasih banyak!"Setelah mengucapkan terima kasih ...Dia dengan hati-hati menyimpan Ramuan Madukara dan langsung menuju Pulau Tengah Sungai Oblivion lagi.Untungnya,Perahu penganta
Namun …Kekuatan manusia pasti ada batasnya.Ketangguhan Rina memang tidak diragukan lagi.Namun, jumlah iblisnya semakin banyak. Mereka benar-benar susah dikalahkan.Meskipun tak mampu mengalahkan Rina dalam waktu yang singkat, mereka tetaplah sangat cerdik. Setelah sengaja mengelilingi Rina, mereka diam-diam menyerang dengan cepat untuk menguras energi Rina.Waktu terasa berjalan dengan lambat.Entah berapa banyak pukulan yang Rina lancarkan, atau berapa serangan yang dia berikan.Matanya terasa kabur dan berubah semerah darah.Pikirannya telah dipengaruhi oleh energi iblis sejak tadi.Namun, iblis di hadapannya masih tersisa begitu banyak dan mereka melawan tanpa henti.Rina yang kelelahan akhirnya kalah.Bugh!Seorang iblis berwarna hitam legam pun memanfaatkan momen ketika Rina kelelahan dan tak berdaya. Iblis itu diam-diam menyerang Rina dari belakang dan berhasil membuat Rina ambruk ke tanah.Kemudian, iblis yang mendekat semakin banyak. Mereka menyerbu Rina dan menginjak-injakn
Ini!Rina merasa sangat terkejut dan tak bisa menerimanya.Wus!Tanpa berpikir panjang, dia langsung melompat ke dalam jurang.Jelas terlihat.Tubuh Teguh diikat dengan rantai yang tebal.Hanya saja ...Dia menunduk dengan mata memerah, tubuhnya terendam darah, dan dikelilingi oleh energi iblis yang tak ada habisnya. Keseluruhan penampilannya sangat berbeda dengan sosok Teguh yang sebelumnya.Dengan kekuatannya yang terlihat, dia tampak seperti Raja Iblis Neraka."Suamiku ..."Rina merasa tertekan sekaligus gembira, dengan perasaan campur aduk, dia pun berteriak tanpa sadar.Ketika mendengar seruannya.Teguh seketika mendongak dan hendak berjalan ke arahnya.Namun, semua anggota tubuhnya sudah terikat. Jangankan untuk mendekati Rina, untuk bergerak saja dia tak bisa.Melihat situasi itu, Rina pun bergegas mendekatinya.Kratak ...Saat melangkah, Rina tiba-tiba menyadari bahwa dia seperti menginjak sesuatu.Dia pun menundukkan kepala dan melihat ke bawah.Hiss ...Meskipun Rina sudah me
Saat keadaan dunia sedang damai, mereka berdua malah hidup dalam pengasingan.Kekhawatiran terhadap kekuatan Teguh yang begitu hebat, membuat segalanya menjadi tak pasti dan sulit ditebak.Teguh berusaha mengatur pikirannya kembali."Suamiku ..." teriak Rina.Suara Rina bergema di lembah yang luas.Namun, Teguh melihatnya dengan acuh tak acuh."Suamiku ...""Aku ini Rina, istri sahmu!"Sembari berteriak, Rina berjalan mendekati Teguh. "Dan kamu, nama kamu Teguh. Kamu adalah Raja Serigala Serenara.""Kamu sudah berperang di berbagai belahan dunia dan mencapai reputasi yang gemilang. Semua itu demi melindungi Serenara dari bahaya ..."Rina terus menceritakan prestasi Teguh di masa lalu, serta momen-momen kecil mereka berdua. Dia berharap bisa menyadarkan Teguh dengan cara ini.Di Tengah Pulau Sungai Oblivion.Di atas takhta.Lily tengah memegang sebuah bola kristal di tangannya, dengan gambaran Rina yang mencoba mendekati Teguh tanpa henti."Dasar bodoh!""Konyol!""Dungu sekali!"Lily m
Rina langsung merasa sangat gembira. Dia pun segera melanjutkan langkahnya sambil memegang ramuan Madukara dengan penuh semangat.Tak diragukan lagi.Saat jarak semakin dekat, kebingungan di wajah Teguh kian terlihat jelas. Warna darah dalam matanya perlahan memudar dan kondisinya mulai kembali normal.Energi yang mendidih di kedua tangannya pun berangsur-angsur menghilang.Semuanya kembali ke semula."Suamiku, bangunlah.""Jangan menjadi Raja Iblis Neraka. Kembalilah menjadi suamiku saja, oke?"Ketika Rina mengucapkan kata-kata dengan penuh permohonan dan doa, tiba-tiba saja Teguh langsung pulih sepenuhnya dan kembali seperti semula.Bztt ...Aroma darah, kekejaman, dan mematikan yang terasa sangat kuat, perlahan-lahan mulai menghilang."Rina!""Kamu!""Kamu, bagaimana bisa ada di sini?"Karena kekuatan positif dan berapi-api di dalam dirinya, Teguh sedikit demi sedikit mendapatkan kembali kesadarannya, membuatnya mampu mengenali orang yang datang, yaitu sosok istri tercintanya."Suam
"Suamiku, aku mencintaimu. Aku nggak akan pernah meninggalkanmu.""Nggak akan, nggak akan pernah ..."Pada saat ini, Rina bukan lagi sosok Pemimpin Sekte Kegelapan yang penuh dengan kekejaman, juga bukan lagi sosok Presdir Grup Jagaraga yang arogan.Dia hanyalah seorang istri dari Teguh."Rina, aku ...""Aku juga mencintaimu ..."Teguh menitikkan air mata dari sudut matanya.Ini bukanlah air mata Raja Iblis, melainkan air mata Raja Serigala Serenara.Juga, air mata milik Teguh.Tes!Menetes di wajah Rina dengan rasa dingin dan agak asin.Namun, bagaimanapun juga.Teguh berhasil mengendalikan akal sehatnya.Pada saat ini, dia bukan lagi Raja Iblis Neraka."Rina ..."Teguh meresponsnya dengan mendekap Rina ke dalam pelukannya.Kepalanya dipenuhi dengan energi iblis.Gundukan mayat dan lautan darah terbentang di bawah kaki mereka.Keduanya berpelukan erat dengan penuh kasih sayang, seakan-akan takkan mungkin terpisahkan.Dalam cakrawala yang tak berujung ini, benarkah mereka memang ditakd