Ucapan itu langsung membuat Muka Codet marah. Matanya yang setajam elang itu langsung memancarkan aura penuh ancaman. Kemudian, Muka Codet berkata dengan garang, "Kamu akan mati hari ini!""Brakkk!"Dia meninju dinding di pinggir jalan.Dinding itu langsung hancur berkeping-keping menjadi puing-puing kerikil dan bata."Kamu sudah melihatnya?"Muka Codet menunjukkan seringai jahatnya, kemudian berkata dengan nada penuh hina, "Satu pukulan dariku sudah cukup untuk mengeluarkan isi kepalamu.""Jika patuh pada perintahku, bisa sedikit mengurangi penderitaanmu. Tapi jika tidak … "…"Buk!"Saat melihat gerakan Muka Codet yang begitu lambat, Teguh langsung melangkah maju dan meninjunya."Huh!""Kamu yang cari mati sendiri!"Begitu melihat Teguh masih berani menyerang, Muka Codet mencibir dan tersenyum dengan dingin. Kemudian, dia pun membalas dengan sebuah tinjuan."Duaggg!"Sesaat kemudian, mereka berdua pun saling melancarkan serangan.......Jika dilihat dari besar kecilnya ukuran tangan
Kabar tentang kematian si Muka Codet dengan cepat menyebar di seluruh Kota Senggigi dan menimbulkan kehebohan besar.Dia adalah pembunuh yang terkenal sadis dan sangat tangguh.Pembunuhan, pembakaran, perampokan, dan penjarahan, semua itu adalah hal yang biasa dilakukannya.Hal ini menyebabkan seluruh penduduk Kota Senggigi merasa cemas dan sulit tidur selama beberapa waktu. Mereka takut suatu hari nanti akan diserang oleh si Muka Codet saat sedang tidur dan bermimpi.Hingga akhirnya, Kota Senggigi telah membentuk sebuah tim khusus untuk menghadapi si Muka Codet. Dengan begitu, barulah situasi dapat dikendalikan secara bertahap....Kemudian, sosok si Muka Codet pun menghilang. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi.Pada saat itu, dia direkrut menjadi anak buah Keluarga Laksono. Dia selalu melakukan tugas-tugas yang tidak boleh dilihat oleh orang lain.Si Muka Codet selalu bergerak dengan sangat rahasia dan tidak meninggalkan jejak apa pun, sehingga tidak diketahui oleh orang lain.Bah
Semua orang sedang asyik berbincang."Tapi belum tentu juga.""Karena si Muka Codet telah banyak melakukan kejahatan, mungkin saja dia akhirnya dibunuh oleh orang yang dendam kepadanya.""Orang seperti si Muka Codet itu hidup di jalanan. Kalau dia tidak membunuh orang, maka dialah yang akan dibunuh orang. Cepat atau lambat, dia pasti akan mati."Tiba-tiba saja si Gendut Daniel melihat Teguh masuk. Kemudian, dia bertanya dengan riang, "Pak, apakah kamu tahu berita tentang si Muka Codet?"...Teguh mengangguk, lalu menjawab, "Aku tahu, memangnya kenapa?"Si Gendut Daniel bertanya dengan raut wajah yang tampak sangat penasaran, "Kalau kamu bertarung dengan dia, kira-kira siapa yang akan menang?""Memangnya masih perlu ditanyakan lagi siapa yang akan menang?" pikir Teguh."Tentu saja si Muka Codet kalah telak. Dia bukanlah lawan yang sepadan. Si Muka Codet pasti akan langsung tumbang," pikirnya lagi....Namun, Teguh tidak berkata apa pun.Orang-orang lain di kantor berkumpul karena ingin
"Lelucon macam apa yang sedang kamu buat?"Teguh menatap Rina, lalu menjawab dengan tak berdaya, "Hanum masih sangat muda. Dia sudah kuanggap seperti adikku. Bagaimana mungkin aku menyukainya?"Setelah berbicara, Teguh menggelengkan kepala seraya tertawa.Dia kagum dengan cara berpikir Rina."Apakah makan bersama sudah berarti suka?" pikir Teguh."Sungguh pemikiran yang luar biasa!" pikirnya lagi."Huh! Memangnya umur itu menjadi masalah?"Dengan raut wajah masam, Rina berkata dengan nada ketus, "Kalau memang suka, bilang saja. Tidak perlu menyembunyikan atau malu-malu mengakuinya."Teguh merasa nada bicara Rina berbeda dari biasanya....Namun, Teguh tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya berkata, "Bukankah kami hanya makan bersama? Bagaimana mungkin aku suka kepadanya? Pemikiranmu itu … "Ada-ada saja wanita ini.Mungkin ini adalah saatnya Tuhan membuka sebuah jendela baginya, tetapi juga menutup sebuah jendela lainnya."Sudahlah!"Rina langsung memotong perkataan Teguh dengan kesal,
Saat ini, wajah Sarah tiba-tiba berubah menjadi serius dan bertanya, "Katakan padaku, siapa kamu sebenarnya?"Ketika mengucapkan perkataan itu, Sarah menatap Teguh dengan tajam. Dia berusaha untuk menemukan sedikit petunjuk.…Kemampuan orang ini begitu hebat. Bahkan si Muka Codet dan Khoir yang dijuluki "Harimau Tentara" pun bukanlah tandingannya. Namun, dia malah dengan sukarela menjadi menantu pria yang menumpang hidup pada keluarga istrinya, yaitu Keluarga Yulianto.Ini tidak masuk akal.Sarah sama sekali tidak percaya kalau Teguh tidak ada rencana jahat.Teguh mengangkat bahunya sambil berkata, "Aku adalah aku, Teguh Laksmana!"Sarah langsung mengernyitkan keningnya, lalu mendengus dan berkata lagi, "Apa kamu pikir aku akan percaya?""Kamu bisa membunuh si Muka Codet, ini menunjukkan bahwa kemampuanmu tidak sesederhana itu."Dia teringat kejadian saat dirinya mengikuti Teguh sebelumnya. Yang dihadapi Teguh adalah si Harimau Tentara, tetapi Teguh berhasil menjatuhkannya dengan satu
Nama orang tua itu adalah Baskara Winoto. Dia merupakan kepala Keluarga Winoto.Keluarga Winoto adalah salah satu keluarga terpandang di Kota Senggigi....Biasanya, asalkan tidak mengganggu Keluarga Abinaya yang merupakan keluarga berkuasa, mereka hampir selalu bisa berbuat sewenang-wenang.Hal ini juga membuat Baskara menjadi orang yang sangat sombong dan angkuh.Namun, tanpa disangka, kali ini dia tanpa sengaja telah mengusik seseorang yang luar biasa. Orang itu adalah sosok yang seharusnya tidak boleh dia usik sama sekali....Begitu orang itu marah, dia akan terus mengutus para pembunuh tanpa henti. Para pembunuh terus berdatangan untuk membunuh Baskara setiap waktu....Banyak anak buah Baskara yang sudah tewas. Oleh karena itu, Baskara pun mencari Khoir dan meminta Khoir untuk melindunginya, agar dia bisa hidup dengan aman untuk sementara waktu.Namun, pada malam ini, orang itu sudah mengatakan ingin segera membereskan masalah ini, sehingga pembunuh yang diutusnya pun kejamnya l
"Tapi … "Baskara mengubah arah pembicaraan. Dia menatap Kelly dengan ekspresi wajah yang menjadi sedikit lebih serius. "Kelly, sikapmu yang seperti ini juga tidak benar," ujar Baskara."Tidak peduli seperti apa kemampuan orang itu, kamu tidak boleh berbicara seperti itu. Itu sangat tidak menghormati orang!""Nanti … kamu harus minta maaf padanya!"Kelly tidak menganggapnya serius. Dia berkata dengan pelan, "Menurutku dia belum tentu lebih baik daripada Master Khoir, lalu aku malah disuruh meminta maaf. Memangnya itu perlu ... ""Apa kamu bilang?" kata Baskara dengan ekspresi wajah kesal."Tidak apa-apa, tidak apa-apa!"...Teguh pun berbalik badan dan pergi, lalu langsung menuju Bengkel Mobil.Seperti biasanya, Bayangan memegang sekotak bir di tangan kiri, dan memegang sebungkus rokok di tangan kanan."Bos, minta sebatang rokok."Teguh meminta tanpa sungkan-sungkan.Kedua orang itu pun duduk berhadapan dan mulai mengobrol."Itu tidak benar!""Bos, bukankah kantor Grup Jagaraga ada di
Pertempuran besar akan segera dimulai!Bagaimanapun, Keluarga Winoto adalah keluarga ternama dengan latar belakang dan kekuatan yang tidak buruk.Ditambah lagi dengan adanya Khoir, sang Harimau Tentara, mereka pun masih bisa bertahan agak lama.Namun, pihak lawan juga datang dengan persiapan.Beberapa menit kemudian, para petugas keamanan dan prajurit Keluarga Winoto telah banyak yang tewas dengan tragis...."Pak Baskara … "Khoir menghela napas. Dia sendiri memang sangat kuat, tetapi lawan tangguh yang dihadapinya terlalu banyak. Dia sama sekali tidak bisa menahan mereka seorang diri."Aku akan berjuang sekuat tenaga dan melakukan yang terbaik untuk melindungi Bapak!"Khoir memiliki tekad untuk bertarung sampai mati sejak dia dipekerjakan. Ini adalah kebanggaannya sebagai mantan raja perang."Master Khoir … "Baskara berkata dengan ekspresi yang rumit, "Terima kasih atas bantuanmu."Khoir melompat tinggi dan mendarat di depan pembunuh yang sedang bersiap untuk menerobos masuk."Bocah