Suara bos pembunuh terdengar sangat jelas, ada kesan angkuh dalam suaranya itu."Bremmm!"Sebagai respons terhadap bos pembunuh, Kelly menginjak pedal gasnya lagi.Mobil itu meninggalkan jejak asap yang panjang. Kelly berusaha mati-matian untuk meningkatkan kecepatan mobilnya.Namun, pada saat ini, di depan ada tikungan lagi, tetapi itu bukanlah hal yang penting....Yang penting adalah Kelly melihat ada lampu jauh yang datang dari tikungan. Ada mobil yang mengarah kemari!"Wusssh!"Kemudian, dalam sekejap, mobil itu sudah muncul di depan mata Kelly.Dengan kecepatan mobilnya sekarang, jika Kelly tidak beralih jalur, pasti akan bertabrakan. Mobil akan hancur dan nyawa mereka akan melayang!...Kelly pun merasa ketakutan. Dia segera memutar setir hingga mobil menabrak pembatas jalan, lalu masuk ke area hijau di samping jalan.Brak!"Bammm!""Duaggg!"Akhirnya, mobil itu menabrak pohon besar di dalam area tersebut setelah mengalami guncangan dan benturan yang hebat.Hantaman yang kuat it
"Hahaha … "Bos pembunuh langsung tertawa, lalu berkata dengan nada meremehkan, "Bocah, aku tidak menyangka, ternyata kamu begitu sombong, ya?""Mari kita lihat, jika aku mengancammu, memangnya apa yang bisa kamu lakukan padaku?"Setelah mengatakan itu, semua pembunuh di belakangnya mengeluarkan senjata mereka.Ujung pistol yang berwarna hitam diarahkan kepada Teguh.Bos pembunuh yakin bahwa mereka pasti akan bisa menghabisi Teguh. Oleh karena itu, tanpa rasa takut, bos pembunuh berseru dengan wajahnya yang penuh keangkuhan, "Ayo, tunjukkan padaku, aku benar-benar penasaran! Puaskanlah rasa ingin tahuku!"Begitu dia selesai berbicara, para pembunuh itu juga tertawa terbahak-bahak....Mereka semua memandangi Teguh dan Bayangan dengan tatapan yang merendahkan."Ayo, bukankah kamu jago berlagak?""Coba berlagak lagi! Benar-benar lucu!"..."Cobalah berlagak di depan pistolku!"Para pembunuh itu mengira mereka telah menguasai situasi sepenuhnya, sehingga mereka merendahkan dan menebar anc
Teguh sama sekali tidak melihatnya."Pak Teguh … "Baskara mengambil napas dalam-dalam, lalu berkata "Terima kasih banyak Pak Teguh telah menyelamatkan kami. Aku akan selalu mengingatnya dan tidak akan pernah melupakannya!"Teguh menjawab dengan nada dingin, "Aku bukan ingin menyelamatkan kalian, aku hanya tidak ingin Bengkel Mobil yang memberikan ketenangan padaku ini terganggu.""Jika tidak ada urusan lagi, silakan kalian pergi.""Jangan mengganggu waktuku minum-minum."Baskara menjadi terkesan. Teguh benar-benar pantas mendapat pujian dari Tigra, bahkan mungkin lebih dari itu....Kemudian, Baskara menggandeng Kelly untuk memberi penghormatan yang dalam kepada Teguh sekali lagi. Setelah itu, barulah mereka perlahan-lahan meninggalkan tempat itu.Ketika di jalan, setelah berjalan selama lebih dari sepuluh menit, Baskara mulai berbicara, "Kelly, apakah kamu tadi melihat? Meskipun si Bayangan itu begitu hebat, tetapi dia begitu patuh kepada Pak Teguh."..."Ya, aku melihatnya," jawab K
Seperti biasa, Teguh makan sesuatu di warung pinggir jalan sebelum menuju ke kantor Grup Jagaraga....Setelah tiba di kantor, Teguh baru duduk sebentar, Rina sudah memanggilnya."Teguh, ikut aku sebentar," kata Rina sambil melangkah dengan kaki jenjangnya yang putih dan ramping."Oke."Teguh pun mengikutinya.Keduanya tiba di ruangan Rina.Rina duduk dengan raut wajah yang sedikit tegang. Kemudian, matanya yang indah menatap Teguh sambil berkata, "Tadi malam mengapa kamu tidak pulang ke Bahari Indah?'Teguh mengira ada hal apa dirinya dipanggil, ternyata karena hal ini.Teguh pun segera menjelaskan, "Aku bertemu dengan seorang teman di luar dan kami terlalu asyik ngobrol. Aku minum terlalu banyak. Aku khawatir akan mengganggumu jika aku pergi ke sana … "Ketegangan di wajah Rina sudah sedikit mengendur."Jika bisa pulang, sebaiknya pulang saja, mengerti?"Setelah memberi perintah, dia menambahkan penjelasan, "Jangan salah sangka, aku melihat kamu jarang pulang, jadi aku takut Kakek ak
“Kami juga tidak mampu menanggung akibatnya.”Tidak disangka, ternyata Keluarga Laksono!Seketika Rina merasa pusing."Rina!"Zakir bergegas masuk dengan raut wajah masam, kemudian berkata, “Semua pemegang saham berkumpul dan meminta untuk mengadakan rapat pemegang saham!”"Sikap mereka semua sangat buruk!""Apa yang terjadi?"Tiba-tiba jantung Rina berdebar kencang.Masalah eksternal belum terselesaikan, sekarang justru muncul masalah internal. Benar-benar seperti sudah jatuh tertimpa tangga.Rina pun bergegas pergi.Selama di perjalanan, Rina menceritakan kejadian tadi kepada Zakir dengan raut wajah yang semakin masam."Rina, kami ingin menjual saham!"Begitu melihat kedatangan Rina, para pemegang saham langsung berseru keras."Kami ingin menjual saham!""Kami tidak mau melanjutkannya lagi!""Grup Jagaraga sudah tidak sanggup bertahan lagi … ""Jangan bertele-tele! Cepatlah!"Seketika, wajah Rina pun memucat. Seraya menahan emosi, Rina berkata dengan nada lembut, "Dengarkanlah aku du
Siapa itu Kelly Winoto?Teguh seketika tertegun.Sepertinya gadis yang tadi malam bersamanya itu bernama Kelly.Saat si Gendut Daniel dan yang lainnya mendengar nama itu, mereka juga langsung menjadi bersemangat."Apakah kamu ... tidak salah bicara?""Aku ... tidak salah dengar, ‘kan?"Si Gendut Daniel menelan ludah. Lalu, dengan penuh rasa tidak percaya, dia pun bertanya, "Maula, apa maksudmu itu Kelly yang merupakan putri tunggal Keluarga Winoto, salah satu dari tiga keluarga paling berkuasa di Kota Senggigi?""Benar!"Maula menimpali dengan penuh keyakinan, "Dia adalah putri sulung dari Keluarga Winoto, Kelly Winoto!""Aku bisa pastikan kepada kalian semua bahwa aku tidak salah lihat. Dia sedang menuju ke ruangan Bu Rina!"Kabar tersebut seperti membawa angin segar kepada semua orang.Namun, kabar itu juga membuat mereka semua bingung."Keluarga Winoto?""Nilai pasar salah satu perusahaan di bawah naungan mereka saja bahkan lebih tinggi daripada Grup Jagaraga. Kenapa tiba-tiba merek
"Investasi 200 miliar ini ... "Kelly tahu apa yang membuat Rina terkejut. Tanpa menjelaskan lebih jauh, dia berkata sambil memasang tersenyum dengan tenang, "Aku hanya ingin saham, bukan hak kepemilikan!"Rina seketika terkejut.Tidak ingin hak kepemilikan berarti tidak dapat terlibat dalam beberapa keputusan penting dalam rapat pemegang saham. Dia hanya akan mendapatkan dividen sesuai persentase. Ini jelas merupakan tindakan yang sangat murah hati!"Bu Kelly, apa ... "Rina sontak merasa terkejut, bahkan sedikit tidak percaya. Kemudian, dia bertanya, "Apakah yang kamu katakan itu benar?"Kelly tersenyum tipis sambil menjawab, "Tentu saja benar.""Aku sudah membawa kontraknya."Sambil berbicara, dia memberi isyarat kepada sekretaris di belakangnya.Sekretaris itu pun mengeluarkan sebuah berkas dari dalam tas dan memberikannya kepada Rina.Rina mengambilnya, kemudian mengeceknya.Memang benar, persis seperti yang dikatakan oleh Kelly."Bu Rina, kalau tidak ada masalah, silakan kamu tan
"Ada apa?" tanya Teguh seraya menguap dengan cuek."Kamu lihat saja sendiri!"Shinta mengeluarkan ponsel, lalu menggerakkan jemari mungilnya dan mengetuk beberapa kali di atas layar. Setelah itu, dia memberikan ponselnya kepada Teguh.Teguh pun mengambil ponsel itu. Setelah melihatnya, dia langsung tersadar dari kantuknya.Di layar ponsel tampak sebuah berita.Berita itu berjudul, "Putri Keluarga Kaya Memelihara Pria yang Hidupnya Bergantung pada Wanita."Yang paling menarik adalah foto di tengah berita tersebut. Dengan latar belakang yang sangat mencolok bertuliskan "Klinik Obat Husada", gambar tersebut menunjukkan adegan ketika Kelly menawarkan uang kepada Teguh dua hari yang lalu.Meskipun di foto itu terlihat Teguh berdiri membelakangi kamera, tetapi penampilan pria yang sangat keren itu bagaikan lampu terang di malam hari. Siapa pun yang mengenalnya pasti dapat dengan mudah mengenalinya dari postur tubuhnya itu.......Di bawah foto itu, tertulis sebuah artikel panjang yang beris