Nama orang tua itu adalah Baskara Winoto. Dia merupakan kepala Keluarga Winoto.Keluarga Winoto adalah salah satu keluarga terpandang di Kota Senggigi....Biasanya, asalkan tidak mengganggu Keluarga Abinaya yang merupakan keluarga berkuasa, mereka hampir selalu bisa berbuat sewenang-wenang.Hal ini juga membuat Baskara menjadi orang yang sangat sombong dan angkuh.Namun, tanpa disangka, kali ini dia tanpa sengaja telah mengusik seseorang yang luar biasa. Orang itu adalah sosok yang seharusnya tidak boleh dia usik sama sekali....Begitu orang itu marah, dia akan terus mengutus para pembunuh tanpa henti. Para pembunuh terus berdatangan untuk membunuh Baskara setiap waktu....Banyak anak buah Baskara yang sudah tewas. Oleh karena itu, Baskara pun mencari Khoir dan meminta Khoir untuk melindunginya, agar dia bisa hidup dengan aman untuk sementara waktu.Namun, pada malam ini, orang itu sudah mengatakan ingin segera membereskan masalah ini, sehingga pembunuh yang diutusnya pun kejamnya l
"Tapi … "Baskara mengubah arah pembicaraan. Dia menatap Kelly dengan ekspresi wajah yang menjadi sedikit lebih serius. "Kelly, sikapmu yang seperti ini juga tidak benar," ujar Baskara."Tidak peduli seperti apa kemampuan orang itu, kamu tidak boleh berbicara seperti itu. Itu sangat tidak menghormati orang!""Nanti … kamu harus minta maaf padanya!"Kelly tidak menganggapnya serius. Dia berkata dengan pelan, "Menurutku dia belum tentu lebih baik daripada Master Khoir, lalu aku malah disuruh meminta maaf. Memangnya itu perlu ... ""Apa kamu bilang?" kata Baskara dengan ekspresi wajah kesal."Tidak apa-apa, tidak apa-apa!"...Teguh pun berbalik badan dan pergi, lalu langsung menuju Bengkel Mobil.Seperti biasanya, Bayangan memegang sekotak bir di tangan kiri, dan memegang sebungkus rokok di tangan kanan."Bos, minta sebatang rokok."Teguh meminta tanpa sungkan-sungkan.Kedua orang itu pun duduk berhadapan dan mulai mengobrol."Itu tidak benar!""Bos, bukankah kantor Grup Jagaraga ada di
Pertempuran besar akan segera dimulai!Bagaimanapun, Keluarga Winoto adalah keluarga ternama dengan latar belakang dan kekuatan yang tidak buruk.Ditambah lagi dengan adanya Khoir, sang Harimau Tentara, mereka pun masih bisa bertahan agak lama.Namun, pihak lawan juga datang dengan persiapan.Beberapa menit kemudian, para petugas keamanan dan prajurit Keluarga Winoto telah banyak yang tewas dengan tragis...."Pak Baskara … "Khoir menghela napas. Dia sendiri memang sangat kuat, tetapi lawan tangguh yang dihadapinya terlalu banyak. Dia sama sekali tidak bisa menahan mereka seorang diri."Aku akan berjuang sekuat tenaga dan melakukan yang terbaik untuk melindungi Bapak!"Khoir memiliki tekad untuk bertarung sampai mati sejak dia dipekerjakan. Ini adalah kebanggaannya sebagai mantan raja perang."Master Khoir … "Baskara berkata dengan ekspresi yang rumit, "Terima kasih atas bantuanmu."Khoir melompat tinggi dan mendarat di depan pembunuh yang sedang bersiap untuk menerobos masuk."Bocah
Suara bos pembunuh terdengar sangat jelas, ada kesan angkuh dalam suaranya itu."Bremmm!"Sebagai respons terhadap bos pembunuh, Kelly menginjak pedal gasnya lagi.Mobil itu meninggalkan jejak asap yang panjang. Kelly berusaha mati-matian untuk meningkatkan kecepatan mobilnya.Namun, pada saat ini, di depan ada tikungan lagi, tetapi itu bukanlah hal yang penting....Yang penting adalah Kelly melihat ada lampu jauh yang datang dari tikungan. Ada mobil yang mengarah kemari!"Wusssh!"Kemudian, dalam sekejap, mobil itu sudah muncul di depan mata Kelly.Dengan kecepatan mobilnya sekarang, jika Kelly tidak beralih jalur, pasti akan bertabrakan. Mobil akan hancur dan nyawa mereka akan melayang!...Kelly pun merasa ketakutan. Dia segera memutar setir hingga mobil menabrak pembatas jalan, lalu masuk ke area hijau di samping jalan.Brak!"Bammm!""Duaggg!"Akhirnya, mobil itu menabrak pohon besar di dalam area tersebut setelah mengalami guncangan dan benturan yang hebat.Hantaman yang kuat it
"Hahaha … "Bos pembunuh langsung tertawa, lalu berkata dengan nada meremehkan, "Bocah, aku tidak menyangka, ternyata kamu begitu sombong, ya?""Mari kita lihat, jika aku mengancammu, memangnya apa yang bisa kamu lakukan padaku?"Setelah mengatakan itu, semua pembunuh di belakangnya mengeluarkan senjata mereka.Ujung pistol yang berwarna hitam diarahkan kepada Teguh.Bos pembunuh yakin bahwa mereka pasti akan bisa menghabisi Teguh. Oleh karena itu, tanpa rasa takut, bos pembunuh berseru dengan wajahnya yang penuh keangkuhan, "Ayo, tunjukkan padaku, aku benar-benar penasaran! Puaskanlah rasa ingin tahuku!"Begitu dia selesai berbicara, para pembunuh itu juga tertawa terbahak-bahak....Mereka semua memandangi Teguh dan Bayangan dengan tatapan yang merendahkan."Ayo, bukankah kamu jago berlagak?""Coba berlagak lagi! Benar-benar lucu!"..."Cobalah berlagak di depan pistolku!"Para pembunuh itu mengira mereka telah menguasai situasi sepenuhnya, sehingga mereka merendahkan dan menebar anc
Teguh sama sekali tidak melihatnya."Pak Teguh … "Baskara mengambil napas dalam-dalam, lalu berkata "Terima kasih banyak Pak Teguh telah menyelamatkan kami. Aku akan selalu mengingatnya dan tidak akan pernah melupakannya!"Teguh menjawab dengan nada dingin, "Aku bukan ingin menyelamatkan kalian, aku hanya tidak ingin Bengkel Mobil yang memberikan ketenangan padaku ini terganggu.""Jika tidak ada urusan lagi, silakan kalian pergi.""Jangan mengganggu waktuku minum-minum."Baskara menjadi terkesan. Teguh benar-benar pantas mendapat pujian dari Tigra, bahkan mungkin lebih dari itu....Kemudian, Baskara menggandeng Kelly untuk memberi penghormatan yang dalam kepada Teguh sekali lagi. Setelah itu, barulah mereka perlahan-lahan meninggalkan tempat itu.Ketika di jalan, setelah berjalan selama lebih dari sepuluh menit, Baskara mulai berbicara, "Kelly, apakah kamu tadi melihat? Meskipun si Bayangan itu begitu hebat, tetapi dia begitu patuh kepada Pak Teguh."..."Ya, aku melihatnya," jawab K
Seperti biasa, Teguh makan sesuatu di warung pinggir jalan sebelum menuju ke kantor Grup Jagaraga....Setelah tiba di kantor, Teguh baru duduk sebentar, Rina sudah memanggilnya."Teguh, ikut aku sebentar," kata Rina sambil melangkah dengan kaki jenjangnya yang putih dan ramping."Oke."Teguh pun mengikutinya.Keduanya tiba di ruangan Rina.Rina duduk dengan raut wajah yang sedikit tegang. Kemudian, matanya yang indah menatap Teguh sambil berkata, "Tadi malam mengapa kamu tidak pulang ke Bahari Indah?'Teguh mengira ada hal apa dirinya dipanggil, ternyata karena hal ini.Teguh pun segera menjelaskan, "Aku bertemu dengan seorang teman di luar dan kami terlalu asyik ngobrol. Aku minum terlalu banyak. Aku khawatir akan mengganggumu jika aku pergi ke sana … "Ketegangan di wajah Rina sudah sedikit mengendur."Jika bisa pulang, sebaiknya pulang saja, mengerti?"Setelah memberi perintah, dia menambahkan penjelasan, "Jangan salah sangka, aku melihat kamu jarang pulang, jadi aku takut Kakek ak
“Kami juga tidak mampu menanggung akibatnya.”Tidak disangka, ternyata Keluarga Laksono!Seketika Rina merasa pusing."Rina!"Zakir bergegas masuk dengan raut wajah masam, kemudian berkata, “Semua pemegang saham berkumpul dan meminta untuk mengadakan rapat pemegang saham!”"Sikap mereka semua sangat buruk!""Apa yang terjadi?"Tiba-tiba jantung Rina berdebar kencang.Masalah eksternal belum terselesaikan, sekarang justru muncul masalah internal. Benar-benar seperti sudah jatuh tertimpa tangga.Rina pun bergegas pergi.Selama di perjalanan, Rina menceritakan kejadian tadi kepada Zakir dengan raut wajah yang semakin masam."Rina, kami ingin menjual saham!"Begitu melihat kedatangan Rina, para pemegang saham langsung berseru keras."Kami ingin menjual saham!""Kami tidak mau melanjutkannya lagi!""Grup Jagaraga sudah tidak sanggup bertahan lagi … ""Jangan bertele-tele! Cepatlah!"Seketika, wajah Rina pun memucat. Seraya menahan emosi, Rina berkata dengan nada lembut, "Dengarkanlah aku du