Semua orang sedang asyik berbincang."Tapi belum tentu juga.""Karena si Muka Codet telah banyak melakukan kejahatan, mungkin saja dia akhirnya dibunuh oleh orang yang dendam kepadanya.""Orang seperti si Muka Codet itu hidup di jalanan. Kalau dia tidak membunuh orang, maka dialah yang akan dibunuh orang. Cepat atau lambat, dia pasti akan mati."Tiba-tiba saja si Gendut Daniel melihat Teguh masuk. Kemudian, dia bertanya dengan riang, "Pak, apakah kamu tahu berita tentang si Muka Codet?"...Teguh mengangguk, lalu menjawab, "Aku tahu, memangnya kenapa?"Si Gendut Daniel bertanya dengan raut wajah yang tampak sangat penasaran, "Kalau kamu bertarung dengan dia, kira-kira siapa yang akan menang?""Memangnya masih perlu ditanyakan lagi siapa yang akan menang?" pikir Teguh."Tentu saja si Muka Codet kalah telak. Dia bukanlah lawan yang sepadan. Si Muka Codet pasti akan langsung tumbang," pikirnya lagi....Namun, Teguh tidak berkata apa pun.Orang-orang lain di kantor berkumpul karena ingin
"Lelucon macam apa yang sedang kamu buat?"Teguh menatap Rina, lalu menjawab dengan tak berdaya, "Hanum masih sangat muda. Dia sudah kuanggap seperti adikku. Bagaimana mungkin aku menyukainya?"Setelah berbicara, Teguh menggelengkan kepala seraya tertawa.Dia kagum dengan cara berpikir Rina."Apakah makan bersama sudah berarti suka?" pikir Teguh."Sungguh pemikiran yang luar biasa!" pikirnya lagi."Huh! Memangnya umur itu menjadi masalah?"Dengan raut wajah masam, Rina berkata dengan nada ketus, "Kalau memang suka, bilang saja. Tidak perlu menyembunyikan atau malu-malu mengakuinya."Teguh merasa nada bicara Rina berbeda dari biasanya....Namun, Teguh tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya berkata, "Bukankah kami hanya makan bersama? Bagaimana mungkin aku suka kepadanya? Pemikiranmu itu … "Ada-ada saja wanita ini.Mungkin ini adalah saatnya Tuhan membuka sebuah jendela baginya, tetapi juga menutup sebuah jendela lainnya."Sudahlah!"Rina langsung memotong perkataan Teguh dengan kesal,
Saat ini, wajah Sarah tiba-tiba berubah menjadi serius dan bertanya, "Katakan padaku, siapa kamu sebenarnya?"Ketika mengucapkan perkataan itu, Sarah menatap Teguh dengan tajam. Dia berusaha untuk menemukan sedikit petunjuk.…Kemampuan orang ini begitu hebat. Bahkan si Muka Codet dan Khoir yang dijuluki "Harimau Tentara" pun bukanlah tandingannya. Namun, dia malah dengan sukarela menjadi menantu pria yang menumpang hidup pada keluarga istrinya, yaitu Keluarga Yulianto.Ini tidak masuk akal.Sarah sama sekali tidak percaya kalau Teguh tidak ada rencana jahat.Teguh mengangkat bahunya sambil berkata, "Aku adalah aku, Teguh Laksmana!"Sarah langsung mengernyitkan keningnya, lalu mendengus dan berkata lagi, "Apa kamu pikir aku akan percaya?""Kamu bisa membunuh si Muka Codet, ini menunjukkan bahwa kemampuanmu tidak sesederhana itu."Dia teringat kejadian saat dirinya mengikuti Teguh sebelumnya. Yang dihadapi Teguh adalah si Harimau Tentara, tetapi Teguh berhasil menjatuhkannya dengan satu
Nama orang tua itu adalah Baskara Winoto. Dia merupakan kepala Keluarga Winoto.Keluarga Winoto adalah salah satu keluarga terpandang di Kota Senggigi....Biasanya, asalkan tidak mengganggu Keluarga Abinaya yang merupakan keluarga berkuasa, mereka hampir selalu bisa berbuat sewenang-wenang.Hal ini juga membuat Baskara menjadi orang yang sangat sombong dan angkuh.Namun, tanpa disangka, kali ini dia tanpa sengaja telah mengusik seseorang yang luar biasa. Orang itu adalah sosok yang seharusnya tidak boleh dia usik sama sekali....Begitu orang itu marah, dia akan terus mengutus para pembunuh tanpa henti. Para pembunuh terus berdatangan untuk membunuh Baskara setiap waktu....Banyak anak buah Baskara yang sudah tewas. Oleh karena itu, Baskara pun mencari Khoir dan meminta Khoir untuk melindunginya, agar dia bisa hidup dengan aman untuk sementara waktu.Namun, pada malam ini, orang itu sudah mengatakan ingin segera membereskan masalah ini, sehingga pembunuh yang diutusnya pun kejamnya l
"Tapi … "Baskara mengubah arah pembicaraan. Dia menatap Kelly dengan ekspresi wajah yang menjadi sedikit lebih serius. "Kelly, sikapmu yang seperti ini juga tidak benar," ujar Baskara."Tidak peduli seperti apa kemampuan orang itu, kamu tidak boleh berbicara seperti itu. Itu sangat tidak menghormati orang!""Nanti … kamu harus minta maaf padanya!"Kelly tidak menganggapnya serius. Dia berkata dengan pelan, "Menurutku dia belum tentu lebih baik daripada Master Khoir, lalu aku malah disuruh meminta maaf. Memangnya itu perlu ... ""Apa kamu bilang?" kata Baskara dengan ekspresi wajah kesal."Tidak apa-apa, tidak apa-apa!"...Teguh pun berbalik badan dan pergi, lalu langsung menuju Bengkel Mobil.Seperti biasanya, Bayangan memegang sekotak bir di tangan kiri, dan memegang sebungkus rokok di tangan kanan."Bos, minta sebatang rokok."Teguh meminta tanpa sungkan-sungkan.Kedua orang itu pun duduk berhadapan dan mulai mengobrol."Itu tidak benar!""Bos, bukankah kantor Grup Jagaraga ada di
Pertempuran besar akan segera dimulai!Bagaimanapun, Keluarga Winoto adalah keluarga ternama dengan latar belakang dan kekuatan yang tidak buruk.Ditambah lagi dengan adanya Khoir, sang Harimau Tentara, mereka pun masih bisa bertahan agak lama.Namun, pihak lawan juga datang dengan persiapan.Beberapa menit kemudian, para petugas keamanan dan prajurit Keluarga Winoto telah banyak yang tewas dengan tragis...."Pak Baskara … "Khoir menghela napas. Dia sendiri memang sangat kuat, tetapi lawan tangguh yang dihadapinya terlalu banyak. Dia sama sekali tidak bisa menahan mereka seorang diri."Aku akan berjuang sekuat tenaga dan melakukan yang terbaik untuk melindungi Bapak!"Khoir memiliki tekad untuk bertarung sampai mati sejak dia dipekerjakan. Ini adalah kebanggaannya sebagai mantan raja perang."Master Khoir … "Baskara berkata dengan ekspresi yang rumit, "Terima kasih atas bantuanmu."Khoir melompat tinggi dan mendarat di depan pembunuh yang sedang bersiap untuk menerobos masuk."Bocah
Suara bos pembunuh terdengar sangat jelas, ada kesan angkuh dalam suaranya itu."Bremmm!"Sebagai respons terhadap bos pembunuh, Kelly menginjak pedal gasnya lagi.Mobil itu meninggalkan jejak asap yang panjang. Kelly berusaha mati-matian untuk meningkatkan kecepatan mobilnya.Namun, pada saat ini, di depan ada tikungan lagi, tetapi itu bukanlah hal yang penting....Yang penting adalah Kelly melihat ada lampu jauh yang datang dari tikungan. Ada mobil yang mengarah kemari!"Wusssh!"Kemudian, dalam sekejap, mobil itu sudah muncul di depan mata Kelly.Dengan kecepatan mobilnya sekarang, jika Kelly tidak beralih jalur, pasti akan bertabrakan. Mobil akan hancur dan nyawa mereka akan melayang!...Kelly pun merasa ketakutan. Dia segera memutar setir hingga mobil menabrak pembatas jalan, lalu masuk ke area hijau di samping jalan.Brak!"Bammm!""Duaggg!"Akhirnya, mobil itu menabrak pohon besar di dalam area tersebut setelah mengalami guncangan dan benturan yang hebat.Hantaman yang kuat it
"Hahaha … "Bos pembunuh langsung tertawa, lalu berkata dengan nada meremehkan, "Bocah, aku tidak menyangka, ternyata kamu begitu sombong, ya?""Mari kita lihat, jika aku mengancammu, memangnya apa yang bisa kamu lakukan padaku?"Setelah mengatakan itu, semua pembunuh di belakangnya mengeluarkan senjata mereka.Ujung pistol yang berwarna hitam diarahkan kepada Teguh.Bos pembunuh yakin bahwa mereka pasti akan bisa menghabisi Teguh. Oleh karena itu, tanpa rasa takut, bos pembunuh berseru dengan wajahnya yang penuh keangkuhan, "Ayo, tunjukkan padaku, aku benar-benar penasaran! Puaskanlah rasa ingin tahuku!"Begitu dia selesai berbicara, para pembunuh itu juga tertawa terbahak-bahak....Mereka semua memandangi Teguh dan Bayangan dengan tatapan yang merendahkan."Ayo, bukankah kamu jago berlagak?""Coba berlagak lagi! Benar-benar lucu!"..."Cobalah berlagak di depan pistolku!"Para pembunuh itu mengira mereka telah menguasai situasi sepenuhnya, sehingga mereka merendahkan dan menebar anc