Aku bukan bermaksud sombong, tetapi segala jenis luka yang bisa kamu temui ada di dalamnya.Si Gendut Daniel tersenyum canggung dan berkata, "Luka atau tidak, aku tidak peduli. Aku hanya ingin mendapatkan resep obat yang dapat meningkatkan kekuatan tempur seorang pria … "Teguh menatapnya dengan kesal sambil berkata, "Langsung bilang saja, untuk menguatkan ginjal.""Hehe … "Si Gendut Daniel tertawa canggung.Maula yang berada di sampingnya tidak bisa menahan tawa. Dia menunjuk ke arah Si Gendut Daniel dan berpura-pura terkejut sambil berkata, "Oh, ternyata kamu … "Karena merasa malu, Si Gendut Daniel pun segera pergi setelah Teguh menulis resep obat untuknya.Setelah itu, banyak anggota Tim Kelima menemui Teguh untuk mendapatkan resep obat.…Paling banyak meminta obat kuat, kemudian ada juga yang meminta untuk meningkatkan energi, menambah darah, dan sebagainya.Berita ini menyebar dengan cepat.Banyak karyawan dari departemen lain yang juga datang menemui Teguh untuk meminta bantua
Sejak pulang dari pertemuannya dengan Teguh waktu itu, tangan Khoir selalu merasa gatal dan ingin bertarung....Sangat sulit baginya untuk mencari seorang lawan.Teguh bagaikan cahaya yang menerangi kegelapan dalam hidupnya.Oleh karena itu, sejak keesokan harinya, Khoir selalu menunggu di tempat ini....…Ini adalah cara yang konyol, tetapi juga cara yang efektif.Asalkan Teguh masih datang ke Klinik Obat Husada, Khoir pasti akan menemukannya.Pada akhirnya, setelah penantian panjang, akhirnya Khoir berhasil bertemu dengan Teguh...."Pak!"Setelah melihat Teguh, Khoir dengan tidak sabar langsung mendekatinya dan berkata dengan sangat sopan, "Aku tidak punya maksud lain, aku hanya ingin bertanding denganmu, itu saja!""Kamu ... ""Bisakah kamu memenuhi keinginan kecilku ini?"Harus diakui, sikap Khoir sudah jauh lebih rendah hati....Namun, Teguh juga tidak menunjukkan ekspresi yang baik kepada Khoir....Meskipun merasa tidak berdaya, Teguh tetap berkata dengan sabar, "Kamu bukanl
Sarah segera bersiap untuk maju.Namun, adegan berikutnya membuat Sarah terkejut....Tampak tinjuan pertama yang dilepaskan oleh Khoir ternyata justru berhasil ditahan oleh Teguh. Kemudian, dengan sebuah bantingan bahu, Teguh pun berhasil menjatuhkan Khoir.Seluruh proses itu terjadi tidak sampai tiga detik."Kamu ... "Khoir pun bangkit berdiri, ekspresi wajahnya tampak sangat terkejut, sekaligus sedikit kagum.Dia cukup percaya diri dengan kemampuannya sendiri.Namun, tanpa diduga, dia dijatuhkan dengan satu serangan dari Teguh.Ini membuktikan bahwa pernyataan Teguh tadi, "Kamu bukanlah tandinganku," itu bukanlah main-main....Kesenjangan kemampuan antara dirinya dengan Teguh terlalu besar.Dengan merasa sedikit menyesal, Khoir berkata, "Aku memang bukan tandinganmu.""Bisakah ... kamu memberitahuku namamu?"...Dia menatap Teguh dengan penuh harapan.Khoir adalah seorang pria yang jujur dan berani menerima kekalahan dengan lapang dada. Dia adalah seorang pria yang teguh dan berpe
"Teguh Laksmana?"Tiba-tiba raut wajah Waldi berubah. Dia menatap Malik dengan sorot mata yang tajam sambil bertanya, "Pak Malik, maksudmu Teguh juga ada di Restoran Naga Royal ini?""Benar!"Malik pun menyeringai dan berkata, "Asalkan Pak Waldi bersedia membantuku membunuhnya, aku akan menyetujui kerja sama kali ini, termasuk syarat-syarat yang baru saja disebutkan.""Tidak masalah!"Waldi segera menyetujuinya.Sejak kejadian waktu itu, Carles kini setiap hari selalu murung dan bengong di rumah. Hal ini membuat Waldi merasa kesal dan prihatin.Penyebab utama dari semua ini adalah Teguh Laksmana!Sekarang ada kesempatan untuk membunuhnya, tentu saja tidak boleh dilewatkan...."Pak Malik, aku akan mengaturnya sekarang."Setelah berkata demikian, Waldi memberikan isyarat melalui tatapan mata kepada sekretaris di sampingnya.Si sekretaris pun keluar dari ruangan. Tidak lama kemudian dia kembali dengan seorang pria berpostur besar dan kuat.Orang ini memiliki tinggi setidaknya dua meter,
Ucapan itu langsung membuat Muka Codet marah. Matanya yang setajam elang itu langsung memancarkan aura penuh ancaman. Kemudian, Muka Codet berkata dengan garang, "Kamu akan mati hari ini!""Brakkk!"Dia meninju dinding di pinggir jalan.Dinding itu langsung hancur berkeping-keping menjadi puing-puing kerikil dan bata."Kamu sudah melihatnya?"Muka Codet menunjukkan seringai jahatnya, kemudian berkata dengan nada penuh hina, "Satu pukulan dariku sudah cukup untuk mengeluarkan isi kepalamu.""Jika patuh pada perintahku, bisa sedikit mengurangi penderitaanmu. Tapi jika tidak … "…"Buk!"Saat melihat gerakan Muka Codet yang begitu lambat, Teguh langsung melangkah maju dan meninjunya."Huh!""Kamu yang cari mati sendiri!"Begitu melihat Teguh masih berani menyerang, Muka Codet mencibir dan tersenyum dengan dingin. Kemudian, dia pun membalas dengan sebuah tinjuan."Duaggg!"Sesaat kemudian, mereka berdua pun saling melancarkan serangan.......Jika dilihat dari besar kecilnya ukuran tangan
Kabar tentang kematian si Muka Codet dengan cepat menyebar di seluruh Kota Senggigi dan menimbulkan kehebohan besar.Dia adalah pembunuh yang terkenal sadis dan sangat tangguh.Pembunuhan, pembakaran, perampokan, dan penjarahan, semua itu adalah hal yang biasa dilakukannya.Hal ini menyebabkan seluruh penduduk Kota Senggigi merasa cemas dan sulit tidur selama beberapa waktu. Mereka takut suatu hari nanti akan diserang oleh si Muka Codet saat sedang tidur dan bermimpi.Hingga akhirnya, Kota Senggigi telah membentuk sebuah tim khusus untuk menghadapi si Muka Codet. Dengan begitu, barulah situasi dapat dikendalikan secara bertahap....Kemudian, sosok si Muka Codet pun menghilang. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi.Pada saat itu, dia direkrut menjadi anak buah Keluarga Laksono. Dia selalu melakukan tugas-tugas yang tidak boleh dilihat oleh orang lain.Si Muka Codet selalu bergerak dengan sangat rahasia dan tidak meninggalkan jejak apa pun, sehingga tidak diketahui oleh orang lain.Bah
Semua orang sedang asyik berbincang."Tapi belum tentu juga.""Karena si Muka Codet telah banyak melakukan kejahatan, mungkin saja dia akhirnya dibunuh oleh orang yang dendam kepadanya.""Orang seperti si Muka Codet itu hidup di jalanan. Kalau dia tidak membunuh orang, maka dialah yang akan dibunuh orang. Cepat atau lambat, dia pasti akan mati."Tiba-tiba saja si Gendut Daniel melihat Teguh masuk. Kemudian, dia bertanya dengan riang, "Pak, apakah kamu tahu berita tentang si Muka Codet?"...Teguh mengangguk, lalu menjawab, "Aku tahu, memangnya kenapa?"Si Gendut Daniel bertanya dengan raut wajah yang tampak sangat penasaran, "Kalau kamu bertarung dengan dia, kira-kira siapa yang akan menang?""Memangnya masih perlu ditanyakan lagi siapa yang akan menang?" pikir Teguh."Tentu saja si Muka Codet kalah telak. Dia bukanlah lawan yang sepadan. Si Muka Codet pasti akan langsung tumbang," pikirnya lagi....Namun, Teguh tidak berkata apa pun.Orang-orang lain di kantor berkumpul karena ingin
"Lelucon macam apa yang sedang kamu buat?"Teguh menatap Rina, lalu menjawab dengan tak berdaya, "Hanum masih sangat muda. Dia sudah kuanggap seperti adikku. Bagaimana mungkin aku menyukainya?"Setelah berbicara, Teguh menggelengkan kepala seraya tertawa.Dia kagum dengan cara berpikir Rina."Apakah makan bersama sudah berarti suka?" pikir Teguh."Sungguh pemikiran yang luar biasa!" pikirnya lagi."Huh! Memangnya umur itu menjadi masalah?"Dengan raut wajah masam, Rina berkata dengan nada ketus, "Kalau memang suka, bilang saja. Tidak perlu menyembunyikan atau malu-malu mengakuinya."Teguh merasa nada bicara Rina berbeda dari biasanya....Namun, Teguh tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya berkata, "Bukankah kami hanya makan bersama? Bagaimana mungkin aku suka kepadanya? Pemikiranmu itu … "Ada-ada saja wanita ini.Mungkin ini adalah saatnya Tuhan membuka sebuah jendela baginya, tetapi juga menutup sebuah jendela lainnya."Sudahlah!"Rina langsung memotong perkataan Teguh dengan kesal,