Perusahaan tidak bisa menunggu lagi.Walaupun Pak Dhika datang, dia juga tidak akan bisa melakukan apa pun setelah orang-orang dari Badan Pengawas Kualitas menghancurkan peralatan itu.Rina kembali ke kantornya dengan bingung dan kehilangan semangat.Sementara itu, semua orang di Grup Jagaraga juga mengetahui berita ini dan mereka menjadi cemas....Teguh berbaring di sofa sambil membaca selembar koran berita militer dengan antusias.Si Gendut Daniel terburu-buru masuk, berkata dengan napas yang terengah-engah, "Bos, ada masalah!"Teguh mengernyitkan keningnya dan bertanya, "Bukannya semuanya baik-baik saja?""Aduh ... "Si Gendut Daniel menghela nafas dan alisnya berkerut. "Bos, tadi ada orang dari Badan Pengawas Kualitas datang, dan yang datangnya itu Kepala Badan Pengawas Kualitas, Zeus Darto!""Dia mengatakan kalau peralatan kita tidak memenuhi syarat dan ada risiko keamanan yang serius makanya harus dihancurkan!""Dia sudah menyuruh orang untuk menghancurkannya.""Apa yang harus k
"Pak Zeus!"Resepsionis itu segera menelepon Zeus dan menceritakan kejadian "kejahatan" Teguh dari awal sambil berlinang air mata."Ada seseorang dari Grup Jagaraga yang datang.""Orang itu sangat marah. Dia memukuli kita semua dan menyuruh Anda untuk segera kembali ke kantor.""Pak Zeus, kalau Anda tidak segera kembali, kami semua akan dibunuh olehnya!""Tolong cepatlah kembali ... "Zeus yang mendengarnya dari balik telepon langsung marah besar. Marah sampai seolah-olah hidungnya mengeluarkan asap."Oke, aku akan kembali sekarang.""Aku ingin lihat, siapa yang begitu berani memukul orang Badan Pengawas Kualitas. Orang itu sudah bosan hidup rupanya!"Setelah berbicara, Zeus langsung menutup teleponnya.Tiba-tiba resepsionis itu tertawa, lalu tersenyum sinis sambil melirik ke arah Teguh.Pak Zeus marah besar, anak ini pasti akan mati!...Pada saat itu juga, resepsionis itu langsung menghadap Teguh dan berkata dengan sombong, "Bocah, Paz Zeus akan segera kembali.""Kalau kamu nggak ing
"Bocah!"Zeus berjalan ke depan Teguh. Raut wajahnya sangat muram dan matanya sangat dingin. "Kalau hari ini kamu nggak memberi penjelasan padaku ... ""Tiga hari lagi, aku akan membuatmu tidak tenang di pemakamanmu sendiri!"Teguh tidak bisa menahan tawanya."Penjelasan?"Teguh melirik Zeus dari atas ke bawah, lalu menghela napas dengan dingin. "Kamu memang harus memberi penjelasan padaku. Katakanlah, apa yang sebenarnya terjadi dengan peralatan Grup Jagaraga?"Zeus menghela napas dingin. "Kualitas peralatan kalian tidak memenuhi standar, penggunaannya pun berisiko. Peralatan kalian harus dihancurkan."Teguh menyipitkan matanya. Gerakan ini adalah sinyal yang sangat berbahaya."Kamu berkata kalau kualitas produk yang diproduksi oleh pabrik militer tidak memenuhi standar?"Zeus menghela napas dengan tidak sabar, tersenyum tipis, dan berkata, "Aku tidak peduli di mana itu diproduksi. Bagaimana kualitasnya adalah keputusanku!""Kalaua aku bilang itu tidak memenuhi standar, berarti memang
Yang datang adalah kepala departemen pengawasan mutu, Winarto Wesi.Akan tetapi ...Tidak ada rasa takut sedikit pun di wajah Zeus Darto. Dia malah berjalan mendekat dan menyapa dengan ramah, "Abang ipar sudah datang, ayo masuk!"Abang ipar!Kepala Departemen Pengawasan Mutu Kota Senggigi, Winarto Wesi, adalah ipar dari Zeus Darto!Jadi itulah sebabnya dia begitu lancang dan arogan."Anak muda ... "Zeus berjalan pergi sambil terus menatap Teguh dengan ekspresi mengejek. "Sepertinya kamu juga nggak menyangka. Kamu kira kamu sudah mendatangkan seseorang yang bisa menjadi pendukungmu, padahal sebenarnya kamu malah membantuku memanggil orangku sendiri!""Aku nggak akan segan-segan untuk bilang ... ""Di bidang pengawasan mutu di Kota Senggigi ... ""Kami adalah petinggi Kota Senggigi, segala keputusan ada di tangan kami."Gayanya yang seperti itu ...Sungguh arogan.Di titik buta penglihatannya.Winarto Wesi sudah terlihat sangat tidak nyaman dari tadi.Teguh mendengus dingin, langsung me
Zeus menangis meraung-raung minta ampun."Abang ipar, aku adalah adik laki-laki kesayangan kakakku. Kenapa abang ipar nggak membantuku ... ""Plak!"Winarto tidak segan-segan menampar lagi. "Membantu apanya, salah siapa kalau kamu sendiri yang cari mati?""Abang ... ipar, kenapa menamparku lagi!"Winarto menamparnya sekali lagi. "Sudah cukup baik aku hanya menamparmu. Aku sudah cukup berbelas kasihan dengan nggak memukulmu sampai mati."Dengan kata-kata yang diucapkan oleh Zeus.Kalau orang yang di depannya ini benar-benar menyelidiki lebih jauh, bahkan jabatannya sendiri pun mungkin tidak akan bisa diselamatkan.Mana mungkin dia nekat membantu Zeus.Zeus benar-benar ketakutan, dia tidak berani mengatakan apa pun dan hanya terus merintih."Kalau masih ribut lagi, aku cabut gigimu!"Winarto mendengus dingin. Zeus terdiam seketika dan hanya bisa berusaha menahan rasa sakit.Kemudian,Winarto secara pribadi menelepon Biro Penegak Hukum. "Kepala Inspeksi Pengawasan Mutu melakukan penyalahg
"Lagi?"Malik Casugraha segera berdiri, ekspresinya tak menentu.Pada saat ini, dia teringat banyak hal.Pak Qubil, Pak Leo, Gundala ...Dan kali ini Zeus juga ... kelihatannya semuanya ada kaitannya dengan Teguh Laksmana.Jangan-jangan ...Sebuah pikiran muncul di benak Malik.Teguh Laksmana ini mungkin tidak sesederhana yang terlihat di luarnya!"Hal ini memang benar adanya!"Sekretarisnya mengumpat, lalu dengan misterius berkata, "Dan, Bos, saya juga mendapatkan informasi tentang satu hal.""Tentang apa?" tanya Malik segera.Sekretarisnya menjawab, "Pernikahan Teguh Laksmana dan Rina Yulianto, atau lebih tepatnya, pernikahan palsu mereka sama sekali tidak terdaftar di kantor catatan sipil."Dong, dong, dong!Malik menyipitkan matanya, jari telunjuknya mengetuk meja dengan ritme teratur. Ini adalah kebiasaan bawah sadarnya ketika dia sedang berpikir.Teguh Laksmana ini seharusnya memiliki kemampuan yang lumayan.Tapi, kenapa juga harus berpura-pura menikah dengan Rina Yulianto?Pasti
"Aku bisa memberimu apa pun yang kamu inginkan.""Uang, mobil mewah, rumah mewah … ""Bahkan, jika Pak Teguh tertarik dengan wanita cantik, aku juga bisa mencarikan wanita yang masih perawan dan tidak kalah cantik dengan Rina."Setelah selesai berbicara, dia menatap Teguh dengan penuh harap sambil berkata, "Pak Teguh, bagaimana pendapatmu?"Tak disangka, Teguh mendengus dan berkata, "Tidak terlalu menarik."…"Astaga!" Malik pun menepuk mulutnya dan tidak berkata-kata lagi....Malik mengira dirinya tidak akan salah menilai Teguh, tetapi ternyata Teguh menolak.Hal itu hanya bisa menunjukkan bahwa yang dia tawarkan masih belum cukup.Harus menambah uang lagi!Oleh karena itu, Malik kembali berkata dengan penuh rayuan, "Pak Teguh, aku tahu Anda adalah orang yang memiliki kemampuan, Anda bukanlah orang yang terlihat begitu sederhana dari luar.""Namun, Anda tinggal sendiri di Kota Senggigi tanpa mengenal siapa-siapa, tidak punya modal, dan tidak punya koneksi. Meskipun ingin berkembang,
"Bekerja sama?"Teguh tersenyum.Baru saja Malik ingin bertanya, tetapi dia melihat bahwa Teguh sudah menghilang!"Argh, argh, argh!"Pada saat dia masih tidak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba terdengar teriakan yang membuat bulu kuduk berdiri dari kejauhan. Terdengar sangat menyedihkan.Malik memalingkan kepalanya.Sosok Teguh masih tidak terlihat. Dia hanya melihat salah seorang pembunuh, yaitu Si Penembak Jitu, kedua tangannya terpelintir seperti kue colok, lalu terjatuh ke tanah.Senapan jarak jauh berpresisi tinggi juga terbongkar menjadi sekumpulan komponen."Argh, argh, argh!""Ehhhh … ""Bhuahhh!"" ... "Terdengar jeritan kesakitan secara beruntun.Dalam waktu kurang dari setengah menit, lima pembunuh elite semuanya telah tergeletak di atas tanah.Yang menggunakan pistol, pistolnya dibongkar.Yang menggunakan pisau, tangannya terluka oleh pisau.Yang menggunakan tinju, langsung terpental karena satu tinjuan dari Teguh.Tidak ada satu pun orang yang merupakan tandingan Teguh.S