"Teguh!""Tombak Perak Sembilan Langit dikenal dengan ciri khasnya yang ringan dan fleksibel. Paling baik jika digunakan pada tombak yang ringan. Kenapa kamu memakai Tombak Kijang Perak yang begitu berat?"Tejasvi bukannya enggan berpisah dengan tombak berharga ini. Dia hanya khawatir Teguh akan tersesat jalan, bisa-bisa latihannya selama beberapa hari akan sia-sia.Teguh tersenyum ringan. "Pak Tejasvi, Tombak Perak Sembilan Langit ini bukan berfokus pada kecepatan dan perubahan. Tapi, sebenarnya lebih fokus pada kekuatan daripada teknik. Jadi lebih baik menggunakan tombak yang berat.""Ini yang diajarkan Penjaga Agung kepadaku di Tanah Adat Terlarang."Penjaga Agung!Begitu nama ini muncul.Bukan hanya Tejasvi saja yang tampak tertegun.Tafiq dan para tetua serta Zafran, Xabel, dan teman-temannya.Semua orang juga tercengang.Penjaga Agung ...Dia adalah legenda Sekte Obat-obatan. Keberadaannya misterius dan kekuatannya sangat dalam dan sulit ditebak. Sangat menakjubkan. Semua orang d
Mereka tidak terima.Mereka tidak rela.Mengakui bahwa Teguh lebih kuat dari mereka.Namun, faktanya sudah menjelaskan lebih baik daripada kata-kata.Ketika Tejasvi memimpin orang-orangnya menuju Gunung Lembah Hijau, Tafiq dan anggota sekte Obat-obatan tetap tinggal di sekte sehingga mereka tidak menyaksikan pertempuran sengit antara Teguh dan Tejasvi. Baru sekarang mereka menyadari kekuatan Teguh.Rasa kagum diwarnai rasa iri.Iri sekaligus takut."Pak Tejasvi."Teguh menyimpan tombaknya dan tersenyum. "Sudah cukup?""Cukup, cukup."Tejasvi tampak setengah terkejut dan setengah tak berdaya. "Kalau lanjut bertarung, tulang-tulang tuaku ini nanti remuk semua," katanya tanpa daya.Teguh hanya bisa tertawa."Pak Tejasvi.""Aku sudah menguasainya sebaik mungkin.""Sekte Obat-obatan telah memberikan bantuan kepadaku. Aku bersumpah akan selalu mengingat budi baik Sekte Obat-obatan.""Aku akan tiba tepat waktu di hari Konferensi Seni Bela Diri Kuno.""Sampai jumpa!"Teguh melambaikan tangan k
Beberapa waktu terakhir saat Teguh tidak di sana, mereka sering latihan bertarung dan bersaing dalam berlatih kultivasi di halaman Vila Sultan Permai yang luas. Mereka sedikit kembali seperti persahabatan dulu.Teguh mengangguk puas. "Kultivasi kalian sangat bagus. Kalau bisa seperti ini terus, nggak lama lagi kekuatan kalian bisa dianggap cukup.""Hehe."Keduanya tertawa kecil bersama-sama."Rina."Teguh spontan bertanya, "Akhir-akhir ini kota Senggigi aman? Nggak ada kejadian apa-apa?""Masih damai-damai saja."Rina memikirkannya sejenak sebelum menjawab.Teguh pun lega mendengarnya."Tapi nggak juga!"Rina tiba-tiba mengerutkan keningnya dan berkata, "Memang terjadi sesuatu beberapa hari yang lalu. Wira Tirta, Pemimpin Wilayah Selatan, datang ke sini mencarimu."Wira?Kalau memang mencari dia, kenapa tidak menelepon?Teguh punya firasat, urusan ini tidak sesederhana itu."Rina, Shinta, kalian tinggal di sini dulu. Aku mau pergi ke Markas Wilayah Perbatasan Selatan menanyakan situasi
Pinjam Cap Klan Naga?Rina terdiam sebentar, lalu refleks bertanya, "Sayang, ada apa? Kamu mau pinjam cap Klan Naga buat apa?""Terjadi sesuatu."Teguh memberi penjelasan singkat, lalu berkata, "Aku curiga Wira ditangkap keluarga Tirta. Jadi, aku ingin pinjam Cap Klan Naga milikmu untuk pergi ke rumah keluarga Tirta dan menjemputnya kembali.""Lebih baik lagi kalau ...""Para master dari Klan Naga bisa datang. Aku perlu bantuan mereka."Wira Tirta!Rina ingat betul. Saat keluarga Yulianto dan Grup Jagaraga mulai berkembang pesat dan menghadapi banyak masalah, yang menyelesaikan semua masalah itu adalah Pemimpin Wilayah Selatan, Wira Tirta.Saat Wira sedang terjebak masalah, tentu saja dia tidak punya alasan untuk menolak."Oke, kamu pulanglah dulu.""Orang-orang dari Klan Naga bisa digerakkan melalui perintah Cap Klan Naga, jadi Cap Klan Naga itu akan kuberikan padamu."Rina langsung setuju tanpa ragu.Di Vila Sultan Permai.Saat Teguh pulang, Rina dan Shinta segera menyambutnya."Saya
"Kita harus menghentikan Teguh sebelum dia sampai di rumah keluarga Tirta untuk menyelamatkan temannya!"Tejasvi cepat-cepat memberi perintah dan mengumpulkan banyak ahli dari Sekte Obat-obatan, lalu sesegera mungkin pergi ke bagian luar Gunung Lembah Naga.Pada saat ini.Aliansi antara Sekte Obat-obatan dengan tiga keluarga seni bela diri kuno sebenarnya dibangun untuk bersama-sama menghadapi musuh besar yang sama, yaitu keluarga Yadira.Begitu Teguh melakukan sesuatu di keluarga Tirta, aliansi yang sudah sangat rapuh ini akan langsung runtuh dalam sekejap.Jika tiga keluarga besar jatuh sepenuhnya ke tangan keluarga Yadira ...Masalahnya akan jadi sangat besar.Bukan hanya Teguh yang mendapat masalah.Bahkan Sekte Obat-obatan pun mungkin terancam terombang-ambing dalam badai ini.Inilah yang dikhawatirkan Tejasvi.Tepat saat Tejasvi mengumpulkan orang-orangnya dan berangkat.Teguh sudah tiba di Gunung Lembah Naga.Menatap gunung yang tinggi menjulang, dia terdiam dalam pikirannya.Se
"Berani-beraninya!""Baru kali ini ada yang nekat mengacau di keluarga Tirta!"Dua penjaga itu marah seketika. Sambil memarahi, mereka berlari ke arah Teguh.Ingin memberi Teguh pelajaran."Whush!""Bum!"Satu per satu serangan dilayangkan. Ternyata keduanya adalah Grandmaster.Grandmaster ditugaskan menjadi penjaga pintu ...Hanya keluarga bela diri kuno yang bisa melakukan hal seperti ini.Namun, di hadapan Teguh tetap masih jauh dari cukup."Humm ..."Teguh menerima serangan-serangan mereka tanpa ekspresi, dengan tubuh sedikit bergetar karena kekuatan qi. Kedua orang itu lalu terlempar mundur sambil muntah darah, jatuh ke tanah dan kehilangan kemampuan bertarung sepenuhnya."Fiuh ..."Teguh mengembuskan napas, lalu mendorong pintunya.Hanya saja ...Batu gunung yang besar ini seolah-olah tertanam, terhubung dengan tubuh Gunung Lembah Naga dan tidak bisa digerakkan sama sekali."Bum!"Sesaat kemudian, mata Teguh memancarkan cahaya tajam. Kekuatan qi Alam Bela Diri Dewa meledak dengan
Melihat kemunculan Teguh, wajah Winesh tampak sedikit waspada.Teguh sekarang adalah seorang ahli tingkat Alam Bela Diri Dewa. Bukan lagi seorang pemuda yang lemah, kini ia dapat dengan mudahnya mengendalikan situasi.Bahkan saat menghadapi Noah, keduanya dalam situasi tanpa senjata dan tanpa keterampilan rahasia keluarga, Teguh mampu bertahan dengan baik. Kekuatannya memang sebanding dengan reputasinya.Bahkan Winesh merasa agak takut.Tentu saja.Mereka saat ini ada di rumah keluarga Tirta, jadi dia tidak terlalu takut pada Teguh.Sementara itu, Wira dan Hiram.Wajah mereka langsung berseri-seri melihat kedatangan Teguh.Selama ini, mereka berharap dengan perasaan cemas.Kini Teguh akhirnya datang. Harapan tak terbatas pun menyala dalam hati yang putus asa."Teguh!""Guru!"Sayangnya.Dua orang itu belum makan dan minum selama beberapa hari. Ditambah dengan luka yang parah, suara teriakan mereka menjadi sangat serak, seperti mesin yang kehabisan bahan bakar. Teguh tidak dapat mendeng
Setelah mengatakan hal ini.Para tetua keluarga Tirta yang ada di belakangnya menyeringai.Melawan seluruh keluarga Tirta?Bahkan Noah dengan Pedang Air Mata Kuning-nya tidak berani mengatakan hal ini. Apalagi seorang Teguh yang kecil, bisa apa dia selain menyerah?Sayangnya, Teguh memberi mereka kejutan hebat ..."Melawan seluruh keluarga Tirta?"Teguh menatap para ahli dari keluarga Tirta. Senyumnya tenang dan percaya diri. "Sebagai kesatria, kenapa harus takut menghadapi pertarungan?""Kepala Keluarga Tirta, aku terima tantanganmu.""Tapi ..."Teguh melihat ke arah Wira dan Hiram. "Aku punya satu permintaan kecil. Sebelum bertarung, aku akan mengobati mereka terlebih dahulu. Nggak masalah 'kan?""Nggak masalah."Ini memang permintaan yang kecil.Winesh langsung setuju tanpa pikir panjang.Dia tenang-tenang saja, karena tempat ini adalah pusat keluarga Tirta. Meski Wira dan Hiram dilepas dari ikatan, mereka juga tidak bisa pergi ke mana pun.Seseorang dengan kekuatan Alam Bela Diri M