"Aku melihat kamu berpelukan dan berciuman, itu yang membuat aku kabur karena cemburu"
"Ia memeluk dan menciumku, kuakui aku memang sempat terangsang. Tetapi hanya sesaat, kemudian bayangan wajahmu muncul membuat aku sadar. Ketika aku menolak dan meronta melepaskan diri, ia memaksa, hendak memerkosaku, ia merobek pakaian dan celanaku, itulah kenapa aku menjerit, jeritan yang membuat kamu kembali dan menolongku. Jika kamu tidak kembali, aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku."
Fajar menyingsing, Jiu Long mendukung kekasihnya. Jen Ting memeluk makin erat Jiu Long melangkah tak tahu ke mana arah tujuan. Hutan itu lebat Ia berhenti, menatap perempuan dalam pondongannya. Jen Ting membuka mata. "Jiu Long, kalau letih, biar aku berjalan saja, kalau hanya berjalan aku masih kuat"
Berkata demikian, bukannya melonggarkan pelukan, Jen Ting malah lebih erat memeluk kekasihnya. Ia menciumi leher Jiu Long.
"Kau tak perlu berjalan, biar aku mendukungmu sampai kita
Tampak buah dadanya menyembul. Tangannya bergerak mendekap dada. Tetapi kemudian ia tertawa kecil ketika Jiu Long memegang dan menurunkan tangannya. Jiu Long memandang buah dada montok itu dan menggumam, "Sungguh indah, kamu sungguh cantik, Jen Ting."Tak tahan menahan keinginannya, Jiu Long memeluk perempuan itu, mencium bibirnya. Keduanya berciuman lama. Jen Ting mendorong Jiu Long, melepaskan diri. "Jiu Long, goa itu harus dibersihkan dulu, supaya bisa dijadikan rumah kita, ayo kau bantu aku."Jen Ting melangkah, namun Jiu Long menahannya. "Biar aku yang bekerja, kamu duduk saja di situ."Jen Ting duduk bersandar di pohon memerhatikan Jiu Long yang bekerja cepat. Goa itu kecil di bagian mulut, tetapi luas di dalam. Kotor dan bau busuk. Bekas tinggal binatang. Ia mengumpulkan rumput dan dahan kering, membakar mengasapi agar bau busuk itu hilang. Kemudian ia merancang tempat tidur dengan menumpuk ranting kecil, dedaunan dan rumput kering.Ia menutu
Agar cepat sembuh, Jiu Long melepas kain seprei yang menutupi tubuh bagian atas kekasihnya. Jen Ting bersila hanya mengenakan celana rombeng, tubuh atasnya bugil. Sesaat Jiu Long terganggu pemandangan punggung kekasihnya yang mulus, tetapi dia kemudian memusatkan perhatian, dua tangannya menempel di punggung. Tenaga panas membanjir menerobos tubuh kekasihnya, kemudian ia mengurut punggung.Ketika Jiu Long mengurut bagian pingang, Jen Ting merasa perutnya mual. Rasanya ingin muntah. Keringat mengucur keluar dari seluruh pori tubuhnya. Mendadak saja tenaga panas itu lenyap begitu saja. Jen Ting merasa seperti jatuh ke jurang yang dalam. Ia hendak menjerit tetapi belum sempat suaranya keluar, ada tenaga dingin merembes dari punggung masuk ke tubuhnya. Makin lama makin dingin. Tenaga itu kemudian berpencar merambah ke seluruh tubuh. Rasanya enak, tetapi makin lama makin dingin. Saat ia sudah tak tahan lagi, tenaga itu lenyap dan berganti tenaga panas. Demikian seterusnya, Jen Tin
"Maksudmu dia palsu? Tidak. Tak mungkin dia palsu. Aku kenal betul. Dia Yun Ching!""Tunggu! Ketika bertarung denganku, kamu menyaksikan sendiri ia begitu Perkasa dan memiliki pukulan ganas. Tenaga dalamnya juga sangat besar. Padahal menurut ceritamu dulu, ia cacat, dia tak bisa mengerahkan tenaga dalamnya secara maksimal. Ia cuma bisa kerahkan separuh kekuatannya. Tetapi malam itu, aku rasa Yun Ching sehat, bahkan tenaga dalamnya jauh lebih besar dari tenagamu yang sebenarnya.""Memang benar, cacat luka dalam itu diperolehnya sebelum kejadian Partai Naga Emas dibumihanguskan. Menurut ceritanya dia kena pukulan dingin Zhang Ma. Tetapi kau benar Jiu Long, malam itu ia sangat Perkasa, tak ada tanda bahwa ia cacat. Mungkin ia menemukan keajaiban yang membuatnya sembuh. Ketika ia mengusir para penjahat, kemudian membawaku ke rumah Dong Zhuo, ia mengaku cacatnya belum sembuh.""Aku rasa dia bukan Yun Ching yang sebenarnya.""Tak mungkin Jiu Long, aku yakin dia
Jen Ting memotong perkataan Jiu Long. "Kamu jangan salah sangka Jiu Long, aku tidak bermaksud demikian. Aku percaya padamu. Kamu mau buktinya? Kemarin malam itu buktinya. Apakah kau tidak melihat waktu bercinta, bagaimana aku melepas rinduku padamu." Selesai berkata, Jen Ting membalik tubuhnya. Ia menghadap dinding goa, membelakangi Jiu Long."Jen Ting, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakiti hatimu." Jiu Long mendekat dan memeluk kekasihnya dari belakang, menciumi lehernya Jen Ting berkata lirih."Aku tidak meragukan ceritamu, aku ingin tahu lebih jelas. Sejak dulu Yun Ching sudah mencintaiku, tetapi aku tak pernah mencintainya, apalagi sekarang setelah ia mau memperkosa aku, aku tak akan pernah memaafkan dia"Jiu Long membelai rambut kekasihnya "Seharusnya aku yakin kau mempercayai aku. Tetapi terus terang saja, setiap mendengar kau menyebut namanya, aku merasa cemburu."Jiu Long tak melihat wajah Jen Ting yang berseri mendengar pengakuan cemburu itu
Keduanya bergumul. Dua insan itu sangat bernafsu. Mencumbu, mencium, dengan cara lembut dan kasar. Mengarungi lautan cinta dan birahi, keduanya terdampar. Kelelahan. Jen Ting tertawa. "Aku senang mendengar panggilan bibi itu, coba ulangi lagi, sayangku."Jiu Long tertawa. "Bibiku, bibi aku mencintaimu.""Bibimu ini lebih tua usianya dari kamu," katanya."Aku tak peduli. Lagi pula kamu masih seperti gadis belasan tahun, Cantik, montok dan segar."Jen Ting cekikikan. "Hanya beberapa bulan berpisah, kamu sudah pandai merayu, pandai bicara, hayo mengaku dari mana kamu belajar jurus rayuan itu.""Aku belajar dari kera-kera di Lembah Kera."Jen Ting tersenyum mendengar gurauan itu, lantas ia teringat jurus Jiu Long yang aneh ketika bertarung lawan Yun Ching. "Jiu Long waktu bertarung lawan Yun Ching, kau menggunakan jurus Big Bang dan Naga Emas, tetapi hawa pukulanmu panas lalu sesaat kemudian berubah dingin, tadi mengobati aku,
Jiu Long merasa gugup, tak sanggup bicara.Perempuan itu mendadak membalik tubuh menindih tubuh Jiu Long. "Aku tidak marah. Aku mencintaimu, tetap mencintaimu, jika kau pernah bercinta dengan Gwangsin, atau mungkin gadis lain, aku tidak marah. Selama kamu masih mencintaiku, masih kasmaran dengan Jen Ting, aku tetap setia di sisimu. Jika kamu sudah bosan padaku dan tidak lagi mencintaiku, barulah aku pergi."Ia masih bingung. Ia seperti tak percaya apa yang didengarnya. "Kamu tidak marah, Jen Ting?"Jen Ting mencium lelaki itu. "Jiu Long, ceritakan saja, aku hanya ingin mendengar ceritamu, apakah dia cantik? Tentu dia masih muda dan perawan, iya?"“Jen Ting, kamu keliru. Dia memang cantik tetapi wajahnya penuh dengan bintik bekas cacar, tetapi mungkin sekarang ini sudah sembuh. Tetapi Jen Ting, kamu tak boleh meninggalkan aku lagi."Jen Ting menggeleng kepala, "Tidak, aku tak mau berpisah denganmu lagi."Agak canggung ia menceritakan pe
Malam hari keduanya tiba di sebuah desa. Mencuri uang di rumah orang kaya, esoknya membeli pakaian. Dalam perjalanan menuju Wuwei, Jen Ting mencukur jenggot dan brewok kekasihnya.Hari itu, tengah bulan limabelas hari sebelum pertemuan Wuwei yang akan berlangsung. Sepasang kekasih itu tiba di hutan pinggiran kali di kaki pegunungan Chang’an. Melihat air sungai yang jernih dan udara yang sejuk, keduanya memutuskan untuk istirahat beberapa hari. Jiu Long berkeliling. la menemukan sebuah goa kecil. Keduanya bekerja membersihkan goa untuk tempat tinggal sementara. Senja hari mereka berenang di sungai, teringat perkenalan pertama di air terjun gunung Tai. Mereka bercengkerama memadu cinta.Malam hari keduanya duduk menghadap api unggun. Jen Ting dengan rambutnya yang basah, tampak cantik berseri. Ia bersandar di pundak Jiu Long. "Kau masih ingat, dulu aku pernah menceritakan dua lelaki pernah menjadi kekasihku, tapi kau tak menanyakan siapa dan bagaimana perasaanku pa
Ketika Liu Xing kembali ke perguruan, Sun Zuolin memanggilnya masuk kamar rahasia. Sun Zuolin marah besar, menampar, menendang Liu Xing lalu mengusirnya pergi dari perguruan. Tak seorang pun yang mengetahui ini. Ketika hendak pergi dari Partai Naga Emas, Liu Xing mendatangi Jen Ting. Ia minta maaf pada Jen Ting. Sejak hari itu Jen Ting melupakan Liu Xing. Dan rahasia itu hanya diketahui Jen Ting, Sun Zuolin dan Liu Xing. Setelah kejadian dengan Liu Xing, Jen Ting jatuh dalam pelukan Yun Ching, kakak seperguruannya. Namun hubungan tidak bisa lama, karena Partai Naga Emas akhirnya hancur lebur. Beberapa tahun mengembara, Jen Ting sampai di suatu tempat di mana dia menolong seorang tua yang sedang sakit. Orangtua itu, ternyata pendeta Henan, membalas budi dengan mengajarinya Ilmu Gadis Suci. Ilmu melatih tenaga dalam yang bisa membuat seorang wanita menjadi cantik berseri, bercahaya dan awet muda."Mengapa kau ceritakan padaku, Jen Ting?""Aku ingin jujur padamu, sehingga jika nanti kita