Ucapan Yu Ling terputus saat gadis berambut panjang itu membalikkan tubuhnya dengan gerakan anggun. Meski ada kain perban di kepalanya, tetapi gadis itu terlihat sangat memesona. Keindahan ini layak disebut sebagai keindahan tak terperi yang sepertinya sanggup membius perasaan Yu Ling.
Mereka saling beradu mata dalam waktu yang cukup lama. Baik Shi Qian atau Yu Ling sama-sama terpesona oleh rupa orang di hadapannya.Dalam hati Yu Ling berteriak, "Ya Dewaaaa! Alangkah cantiknyaa!""Tampan sekali pemuda ini!" bisik Shi Qian dalam hati dan merasa dadanya berdebaran.Keduanya sama-sama terpukau, hingga suasana menjadi sangat hening. Yu Ling masih tertegun, menatap gadis berbaju biru muda dengan mata tak berkedip, sedangkan Shi Qian langsung menundukkan wajahnya yang telah memerah.Getaran lembut dan hangat menjalari setiap pembuluh darah mereka, hingga jantung mereka terasa berdetak lebih cepat dari biasanya."Silakan, Nona!" Yu Ling"Dia ... dia calon istriku," ucap Yu Ling dengan wajah bersemu merah, sementara Shi Qian juga tersenyum karena malu."Calon istri?" Qi mei merasa tak terima. Kecemburuan langsung berkobar di dadanya. "Bukankah Tuan Muda mengatakan, kalau Anda tidak menyukainya?" Saat menanyakan hal ini, wajah wanita itu sebentar memerah, sebentar pucat seiring dengan pergolakan kecemburuan, iri dan takut kehilanga. Dadanya terasa panas dan membuat air mata Qi Mei jatuh tanpa terasa akibat perasaan hati yang sudah hancur lebur."Minggir! Apakah kau ingin mati hari ini juga?" Sebuah suara bentakan dari belakang kuda Yu Ling membuat Qi Mei melompat ke pinggiran jalan dengan wajah sangat ketakutan.Yu Zhen muncul dengan memegang sebuah cambuk kuda. Mata elang miliknya yang tajam bagai pedang Batu Bintang Merah menatap Qi Mei penuh kebencian."Tuan Muda Kedua, maaf!" Qi Mei tak berani menatap Yu Zhen."Kak, jangan buang waktu lagi! Bukankah Kakak sud
Gurun bunga equinox merah merupakan tempat kesukaan Qing Yuan. Qing Wei berjalan dengan langkah tegap dengan diikuti oleh Shen Ji yang tak henti-hentinya menyuarakan ungkapan kekagumannya. "Ladang bunga yang indah!" Rahang Shen Ji sampai terjatuh akibat terlampau kagum.Ke mana pun matanya memandang, ia hanya melihat bunga-bunga cantik berkelopak merah dengan batang-batang benang sarinya yang panjang. "Aku tidak menyangka, kalau di kedalaman hutan yang dikabarkan sangat menyeramkan, ternyata adalah suatu tempat yang indah laksana surga!" Qing Wei hanya tersenyum tipis sambil terus berjalan di depan Shen Ji dan membiarkan gadis berbadan gemuk itu terus mengoceh seperti burung murai. Qing Wei sedikit merasa sedikit pening dengan tingkah laku Shen Ji yang tidak menggambarkan lagi akan sosok gadis pemalu. Dari kejauhan, Qing Yuan tampak berdiri di tengah gurun bunga ekuinoks dengan sikap tenang. Sosoknya yang gagah, tinggi menjulang dengan tubuh pun terlihat memancarkan aura wibawa seo
Di hamparan lautan bunga semerah darah itulah, Qing Yuan mengajak Shen Ji untuk memulai latihan pertamanya. Lelaki muda calon pemimpin Sekte Lembah Kegelapan itu berdiri dengan gagah di atas pematang yang hanya selebar satu meter. Dari bibir tipis Qing Yuan terkembang senyum manis bak madu di musim bunga. Sepertinya, ia sedang merasa senang hati ini."Muridku, hari ini adalah latihan pertamamu. Tapi, shifu belum akan memberikan pelatihan yang terlalu berat padamu." Qing Yuan berucap sembari menatap gurun dengan ribuan bunga laba-laba merah.Shen Ji berdiri di belakang pria itu seraya menyatukan kedua tangan di depan perutnya. Dia ikut memerhatikan lautan bunga lambang kematian itu dengan sedikit tegang.Latihan pertama apakah yang akan diberikan oleh pria keras kepala ini padanya?"Lalu, apa yang harus aku lakukan, Shifu?" tanya Shen Ji sambil menatap punggung sang guru.Hari ini dia memakai hanfu berbahan kasar dan sangat tidak nyaman baginya. Baju itu pun dipinjam dari seorang wanit
"Kak Yu Zhen itu ... eemmh, dia adalah orang yang memiliki perjanjian pernikahan denganku." Shen Ji berkata jujur dengan rona muka memerah. Sejujurnya, Shen Ji merasa sedikit enggan untuk mengatakan hal yang sebenarnya cukup memalukan ini, tetapi ia juga tak harus menutupi masalah tersebut di hadapan Qing Yuan, gurunya."Perjanjian pernikahan? Jadi, gadis sepertimu juga memiliki perjanjian bodoh semacam itu?" Qing Yuan merasa tak habis pikir dengan pemikiran orang-orang di luar sana."Itu sudah diatur oleh orang tua kami semenjak Ji'er belum lahir. Kami sebagai anak-anak juga merasa tidak berdaya dengan pengaturan semacam ini." Shen Ji berucap dengan suara sedih.Namun ia segera mengalihkan pembicaraan yang membuat hatinya semakin tercabik-cabik. "Shifu, maafkan Ji'er karena telah mengatakan hal yang sangat tidak penting." "Memang tidak penting." Qing Yuan tak begitu memedulikan hal yang bukan urusannya. "Dan lagi pula aku tidak mengenal siapa itu Yu Zhen, calon suamimu. Tapi siapa
Yang Yuan mendengus kesal sambil menggeser posisinya dan membentak, "Menyingkir dariku!" "Ah!" Wanita pelayan bertingkah genit itu seketika terhuyung, tapi ia juga sudah kehilangan suratnya dan berganti menjadi mangkuk berisi kacang biji lotus sangrai yang ada di tangannya.Secepat itu gerakkannya?Wanita pelayan menjadi bergidik ngeri. Pemuda semacam ini tentu bisa membuatnya mati dalam hitungan detik dengan tanpa mengeluarkan suara. Ia bahkan tak tahu, apakah tuan mudanya ini masihkah berjenis manusia?"Lain kali jangan bertingkah kurang ajar kepadaku!" Anak muda tampan telah berpindah tempat dan terlihat berjalan sembari menggenggam surat rahasia."Maaf, Tuan Muda! Ampunilah saya!" Wajah wanita itu seketika menjadi pucat pasi dan perasannya dicekam rasa takut yang berlebihan.Mata Yang Yuan melirik tajam bak menikam jantung wanita itu laksana belati. Namun pemuda itu kembali fokus kepada surat yang baru saja ia terima."Yang Shui?" Yang Yuan bergumam lirih. "Surat ini dari Kakak Sh
"Ketua, biarkan Ah Wei ini mendampingi Ketua. Ah Wei akan memberi kesaksian pada nyonya dan Tuan Yang Hua, agar mereka tidak terlalu menyalahkan Ketua!" Qing Wei berlutut di hadapan Qing Yuan. Gadis itu sungguh takut jika Yang Hua akan menghukum tuan mudanya.Suara Qing Wei berhasil membuyarkan lamunan Qing Yuan."Tidak perlu, Ah Wei. Kamu harus tetap bersamanya, membimbing dan lakukan semua yang telah aku catat di sini." Qing Yuan lalu mengeluarkan selembar kertas berwarna cokelat muda dari balik hanfunya."Apa ini, Ketua?" tanya Qing Wei tak mengerti saat menerima kertas dari tangan Qing Yuan."Bacalah baik-baik dan ingatlah untuk melakukannya. Aku akan berangkat sekarang, agar aku bisa sampai di kota sebelum senja tiba." Qing Yuan berkata sambil menepuk bahu Qing Wei."Oh ya. Jika suatu hari nanti bertemu dengan ayahku, jangan sebut nama gadis itu dengan Marga Shen, karena itu akan membuat laoshi marah. Panggil dia dengan nama yang aku
"Qian-Qian, apakah kamu sungguh tak tahu siapa aku?" Yu Ling dengan suara lirih bertanya."Kalau tidak salah, Tuanlah yang telah menolongku tempo hari." Shi Qian mencoba menerka-nerka.Kepala Yu Ling tertunduk. Ada rasa bersalah dan malu dalam hati ketika mengingat dirinya yang ketakutan dengan sosok hantu. "Bukan aku yang menolongmu. Tetapi, adikku ... Yu Zhen.""Yu Zhen adikmu?" Shi Qian terkejut hingga tanpa sadar dia berdiri dari duduknya. Jika adiknya adalah Yu Zhen, maka bukankah pria muda ini adalah ....Shi Qian menatap lekat pemuda di hadapannya dari ujung rambut hingga ke ujung kaki pria yang kini juga sedang membalas menatapnya pula. Shi Qian tak bisa untuk tidak bertanya, "Jadi ... kamu ini?""Jadi itu kamu!" Shi Qian langsung berbalik badan dan seperti tak ingin melihat Yu Ling yang dikabarkan selalu menghindari dirinya.Terlebih lagi, dengan adanya kabar tentang kebiasaan buruk Yu Ling yang suka mabuk, pemalas dan s
Di tempat lain. Kota Luohan adalah salah satu kota yang menjadi pusat perdagangan dari berbagai daerah di Kekaisaran Chu. Begitu banyak orang yang datang dan pergi untuk melakukan jual beli berbagai macam barang. Mulai dari makanan siap saji, berbagai jenis kain, bahan obat, bahan pangan, barang pecah belah dan benda-benda pusaka hingga tempat-tempat hiburan ada di kota itu. Hal itu juga yang membuat Kota Luohan sangat terkenal dan menjadi sebuah pusat berita.Pada siang hari itu, seorang pemuda tampan tampak memacu kuda hitamnya dengan sangat cepat menerobos keramaian kota. Semua orang menyingkir dari jalanan saat melihat kuda hitam besar dan sang penunggang yang sudah mereka kenal.Tak ada seorang pun berani menghalangi laju kuda hitam yang memiliki tubuh dan tinggi dua kali lebih besar dari kuda pada umumnya.Penunggang kuda itu memasuki pelataran rumah bordil yang berpapan nama 'Seribu Bunga' sebuah rumah hiburan termegah di Kota Luohan. Seorang wanita cantik berpakaian elegan dan