Beranda / Fantasi / Legenda Pendekar Naga Putih / 51. Matahari dan Rembulan

Share

51. Matahari dan Rembulan

Penulis: Bebby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-05 22:22:52

Wu Long mengingat kembali pertemuannya dengan Shin Kang, penguasa Negeri Naga Api, saat berada di Perguruan Matahari dan Rembulan. Di sanalah, jauh di lembah terpencil, ia pertama kali mendengar nama itu—sebuah nama yang kini membawa kekhawatiran tersendiri.

“Aku sudah lama tak mengayunkan Pedang Matahari dan Pedang Rembulan dalam pertempuran,” gumamnya pelan. “Ingin sekali dikenal sebagai Pendekar Matahari dan Rembulan... Bagaimana kabar Shun Ming sekarang?” Hatinya terasa getir; sudah lama ia meninggalkan perguruan itu tanpa pesan, tanpa kepastian. Tapi ia tahu, Shun Ming memiliki pengetahuan tentang Benua Empat Elemen—pengetahuan yang mungkin berguna dalam pencariannya.

Tak lama, Wu Long tiba di Perguruan Matahari dan Rembulan. Pandangannya bertemu dengan seorang gadis yang berdiri di halaman depan, wajahnya bersinar cerah, seolah-olah alam di sekitarnya pun ikut tersenyum. Gadis itu mendekat dengan langkah ringan, dan seketika, Wu Long terpaku—keindahan Shun Ming melampaui ingatan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Legenda Pendekar Naga Putih   52. Konflik Benua Empat Elemen

    Benua Empat Elemen adalah daratan yang luar biasa, dipenuhi dengan keajaiban dan kekuatan elemen purba: api, angin, air, dan tanah. Keempat negara besar di benua ini saling menjaga keseimbangan dengan perjanjian yang telah bertahan selama ratusan tahun. Namun, tanda-tanda kehancuran mulai muncul ketika sebuah meteor misterius jatuh di pusat benua, membawa kekuatan asing yang mengancam menghancurkan harmoni elemen.Fire Dragon Country - Shin KangDi sebelah timur, Shin Kang, seorang pemimpin yang terkenal dengan keberanian dan kekuatan luar biasa, memimpin Fire Dragon Country. Negeri ini dikenal karena lautan pasir vulkanik dan naga-naga api yang terbang bebas di langit. Shin Kang adalah pemegang Pedang Inferno, senjata legendaris yang mampu membakar apa pun hingga abu. Namun, kebanggaannya akan kekuatan apinya membuatnya sering dianggap arogan oleh pemimpin negara lain.Shin Kang juga bisa summon Naga Api Shankar yang mampu menyemburkan api besar untuk membakar satu kota.Shin Kang pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Legenda Pendekar Naga Putih   53. Fire Dragon Country

    Langit cerah membentang di atas pelabuhan Negeri Naga Api, memperlihatkan warna kemerahan yang berpadu dengan kilauan air laut. Aroma asin udara bercampur dengan bau arang terbakar, menyambut Shun Ming dan Wu Long saat kapal mereka merapat. Shun Ming menghirup dalam-dalam udara itu, matanya berbinar melihat kemegahan negeri yang berdiri di depan mereka."Indah sekali negeri ini!" serunya, suaranya dipenuhi kekaguman, seolah seluruh keindahan dunia terkumpul di sini.Wu Long, berdiri tegak di sebelahnya, tidak menunjukkan antusiasme yang sama. Matanya tajam memindai penjaga bersenjata yang berbaris di sepanjang dermaga, helm mereka berkilat diterpa matahari. Dadanya terasa berat, pikirannya dipenuhi kekhawatiran. Shin Kang, pemimpin Negeri Naga Api, adalah sosok yang harus diwaspadai, terutama karena Seruling Bambu Putih yang kini ia bawa.“Jangan terlalu terpesona, Shun Ming,” ucapnya rendah, nyaris seperti gumaman. “Kita tidak tahu apa yang menanti di sini. Negeri ini bisa jadi peran

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Legenda Pendekar Naga Putih   54. Kecurigaaan Kang Wei

    Wu Long merasakan hawa dingin menjalari punggungnya, sementara Shun Ming hanya berdiri diam, matanya berbinar penuh rasa ingin tahu. Aroma kayu terbakar semakin menusuk hidung, menguatkan firasat bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai.Wu Long menarik napas dalam, seolah hendak berkata sesuatu, namun mendadak suasana di pelabuhan berubah. Suara seruan perintah menggema, dan sekelompok prajurit berbaris mendekat, membawa aura ketegangan yang hampir menyesakkan udara. Langkah mereka berat dan terkoordinasi, mendominasi dermaga dengan kehadiran yang mengintimidasi.“Pengawas pelabuhan, kami membutuhkan laporan Anda,” ujar seorang pria berpakaian lebih mewah, jubah merah dengan lambang naga keemasan di dadanya. Wajahnya keras, dengan mata tajam yang menyapu sekeliling.Prajurit yang tadi berbicara dengan Wu Long langsung berdiri tegak memberi hormat. “Tuan Jenderal Kang Wei,” katanya dengan nada hormat. “Tidak ada hal mencurigakan, selain dua pendatang ini.”Jenderal Kang Wei menoleh,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Legenda Pendekar Naga Putih   55. Menyelinap Ke Negeri Api

    Mereka melangkah ke jalan berbatu yang membawa mereka ke jantung kota Negeri Naga Api. Bangunan-bangunan kayu menjulang dengan atap melengkung yang dihiasi ukiran naga, ujung-ujungnya berkilauan keemasan di bawah matahari sore. Suara hiruk-pikuk pedagang, langkah kaki para pejalan, dan bunyi gemerincing lonceng kecil dari para penjaja barang memenuhi udara. Aroma rempah-rempah bercampur dengan asap kayu terbakar menggelitik hidung mereka."Negeri yang indah ... sayang sekali negeri ini tidak bersahabat dengan pendatang," ucap Shun Ming.Wu Long tetap waspada, matanya terus mengamati sekeliling. Ia bisa merasakan tatapan-tatapan tajam dari beberapa penjaga yang berdiri di persimpangan jalan. Wajah mereka tertutup helm, tetapi gerak-geriknya penuh siaga. “Mereka tidak hanya menjaga,” pikir Wu Long. “Mereka mencari sesuatu... atau seseorang.”Shun Ming, meski masih terpesona oleh keindahan negeri ini, mulai memahami beratnya situasi. Ia berjalan di belakang Wu Long, tidak lagi berlari-la

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Legenda Pendekar Naga Putih   56. Raja Void

    Wu Long mendongak, wajahnya tegang. “Dia sudah dekat,” katanya pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri. Shun Ming menggigit bibirnya, merasakan sesuatu yang besar dan mengerikan sedang mendekat—sesuatu yang tidak bisa mereka hindari.Langit di atas Negeri Naga Api berubah menjadi pusaran awan gelap yang berkilauan dengan semburat merah darah. Angin kencang berputar, membawa hawa panas yang menyesakkan. Suara gemuruh makin keras, mengguncang setiap jengkal tanah. Wu Long dan Shun Ming berlari mencari perlindungan di antara gang-gang sempit, tetapi sensasi aneh di udara membuat Wu Long berhenti tiba-tiba.“Dia di sini,” gumam Wu Long, napasnya memburu. Matanya terpaku ke arah pusat kota, di mana menara istana Shin Kang menjulang, ujungnya terlihat seperti menusuk langit yang mengancam.Shun Ming mencengkeram lengan Wu Long, wajahnya penuh ketakutan. “Apa maksudmu? Siapa di sini? Raja Void?”Belum sempat Wu Long menjawab, ledakan besar mengguncang udara. Api raksasa membumbu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Legenda Pendekar Naga Putih   57. Pertarungan Tiga Pendekar

    Raja Void menyeringai di balik topeng peraknya, meski sinar matanya yang dingin memancarkan kesan murka. "Kau berpikir benda kecil itu bisa menghentikanku?" katanya, suaranya seperti kilatan es yang menusuk tulang. Wu Long tidak gentar. Ia mengangkat Seruling Bambu Putih di tangannya, suaranya makin kuat, melodi memikat namun penuh ancaman mengisi udara. Shun Ming, meskipun hatinya penuh ketakutan, berdiri kokoh di depannya, belati kecilnya mencerminkan cahaya api yang masih mengamuk di sekitar mereka. Shin Kang, yang sebelumnya hanya mengarahkan naga apinya pada Raja Void, kini mengalihkan perhatian ke Wu Long. "Berani sekali kau, orang asing!" serunya. Dengan satu gerakan, ia memerintahkan naga apinya meluncur ke arah Wu Long. Penampilan Wu Long yang jauh berbeda saat ditemui Shin Kang di Perguruan Matahari dan Rembulan ini membuat pemimpin negeri api ini tidak mengenalinya.Naga api meluncur dengan cepat menuju ke arah Wu Long, sementara Pendekar seruling bambu putih ini masih t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Legenda Pendekar Naga Putih   58. Kemenangan Dua Pendekar

    Wu Long meniup Seruling Bambu Putihnya dengan intensitas yang meningkat, nada-nada tajam meluncur di udara, menciptakan badai energi yang mendinginkan udara panas di pelabuhan. Shin Kang, yang tadinya penuh percaya diri, mulai mengerutkan dahi. Sesuatu tentang Wu Long terasa familier. Dia memicingkan mata, mencoba mengingat. "Kau… Pendekar Pedang Mentari dan Rembulan!" Shin Kang berseru, tangannya gemetar. "Jadi kau yang mencuri Seruling Bambu Putih dari dasar Lembah Mentari?" Wu Long menoleh sekilas, bibirnya membentuk garis tegas. "Aku tidak mencuri apa pun. Seruling ini milikku, seperti darah yang mengalir dalam nadiku." Dia kembali meniup seruling, kali ini nada-nadanya menjadi lebih menggema, seperti ribuan bilah angin tajam yang menyerang naga api Shin Kang. Naga api mengerang keras, tubuhnya yang menyala-nyala mulai bergetar tak terkendali. Api yang semula mengamuk kini berkurang intensitasnya, dan Shin Kang berusaha keras mempertahankan kendali. "Kau pikir seruling itu bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Legenda Pendekar Naga Putih   59. Wu Long vs Shin Kang - II

    Wu Long mengangkat Seruling Bambu Putih ke bibirnya, tiupan pertama terdengar lembut, seperti bisikan angin di pagi hari. Tapi, dalam hitungan detik, nada itu berubah menjadi gelombang sonik yang menghantam tubuh Shin Kang. Pasir pelabuhan beterbangan, udara bergetar, dan naga api di belakang Shin Kang mengaum, memuntahkan api yang melesat ke arah Wu Long.Wu Long melompat mundur dengan lincah, serulingnya masih mengeluarkan nada-nada yang membentuk perisai angin di sekelilingnya. Api yang menyerang terbelah, berputar seperti pusaran badai sebelum lenyap di udara. Tapi Shin Kang tidak memberi waktu untuk bernapas. Dia mengangkat pedangnya, sebuah bilah merah menyala seperti logam cair, dan menerjang dengan kecepatan mengerikan."Jurus Pengendali Naga Api - Tebasan Ekor Naga!" seru Shin Kang.Wu Long memutar serulingnya di tangan, menjadikannya tongkat pendek yang digunakan untuk menangkis serangan pedang Shin Kang. Dentang logam bertemu angin memekakkan telinga. Wu Long bergeser ke sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15

Bab terbaru

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Kehebatan Naga Putih

    Asap putih mengepul di medan pertempuran, menyelimuti seluruh langit dengan cahaya keemasan. Ledakan Naga Purba yang dilepaskan Pek Long telah menghantam tubuh Chen Tian secara langsung.Wu Long mengatur napas di punggung naga putihnya, matanya tetap waspada. Apakah pertarungan ini sudah berakhir?Namun, sebuah suara menggema dari dalam asap tebal."Hmph. Tak kusangka, kau benar-benar bisa membangkitkan Pek Long."Dari dalam kepulan debu, siluet Chen Tian perlahan muncul. Jubah ungunya telah terkoyak, darah menetes dari sudut bibirnya, dan sebagian zirah obsidian yang melapisi tubuhnya retak. Namun, tatapan tajamnya tidak pudar sedikit pun—justru semakin membara.Wu Long mengernyit. Serangan itu seharusnya cukup untuk menghancurkan seorang Jenderal Langit.Chen Tian mengangkat tangan, dan seketika itu juga, energi hitam membara menyelimuti tubuhnya. Aura surgawi yang menakutkan menjalar ke seluruh medan pertempuran. Batu-batu di tanah melayang, angin berputar kencang, dan langit yang

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Jenderal Langit Kedelapan - Chen Tian

    Wu Long melangkah melewati gerbang terakhir yang terbuka dengan bunyi gemuruh. Ruangan di baliknya tidak seperti aula sebelumnya yang megah, melainkan sebuah medan luas yang tampak seperti dimensi lain. Langit berwarna merah tua berputar dengan badai energi, dan di tengah-tengahnya berdiri sosok tinggi yang memancarkan aura luar biasa.Jenderal Langit Kedelapan, Chen Tian, berdiri dengan kedua tangan bersedekap. Tubuhnya dilapisi zirah obsidian yang berkilauan, dengan jubah ungu yang berkibar tanpa adanya angin. Wajahnya tidak menunjukkan emosi, namun matanya berkilat seperti bintang yang menyaksikan kehancuran dunia. Di punggungnya tergantung senjata yang jarang digunakan para kultivator biasa—Pedang Kembar Penakluk Surga, dua bilah pedang yang masing-masing menyimpan kekuatan kehancuran dan penciptaan.Wu Long menghela napas panjang, tubuhnya masih terasa berat setelah pertarungan dengan Shen Zhi. Namun, ia tidak punya waktu untuk pulih. Chen Tian bukanlah lawan yang bisa diremehkan

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Mengalahkan Shen Zhi

    Wu Long berdiri dengan susah payah, tubuhnya dipenuhi luka yang memerah, namun matanya tetap memancarkan tekad yang membara. Sebaliknya, Shen Zhi tampak seperti gunung kokoh yang tidak tergoyahkan, meskipun bahunya berlumuran darah akibat tebasan terakhir Wu Long. Aula megah tempat mereka bertarung kini sudah berubah menjadi reruntuhan, dengan patung-patung kuno retak dan lantai penuh retakan akibat kekuatan mereka.Shen Zhi menyeringai, tombaknya yang berselimut api naga masih menyala terang, memancarkan energi yang membuat udara bergetar. “Wu Long, aku akui kau tangguh. Tapi aku adalah Jenderal Langit Ketujuh, penguasa seni tombak surgawi. Tidak ada yang mampu bertahan dariku sejauh ini. Bersiaplah untuk akhir yang menyakitkan!”Wu Long menghapus darah di sudut bibirnya, lalu menancapkan pedang Jiwa Malam ke tanah. Dengan napas berat, ia mulai merapal mantra dengan nada rendah namun menggetarkan jiwa. Aura hitam pekat mulai keluar dari tubuhnya, membungkus seluruh ruangan dengan keg

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Jenderal Langit Ketujuh - Shen Zhi

    Wu Long berjalan melewati gerbang berikutnya, tubuhnya diliputi aura kepercayaan diri yang hampir arogan. Di balik pintu besar dari emas berukir, ia tiba di sebuah aula luas yang dipenuhi patung-patung kuno para leluhur. Energi di tempat ini terasa berbeda—lebih mencekam, lebih tajam, dan berbahaya.Di tengah aula itu, berdiri seorang pria dengan tubuh yang tegap, mengenakan baju zirah hitam berhiaskan ukiran naga merah yang tampak hidup. Aura pria ini begitu kuat hingga membuat udara bergetar. Matanya menyala seperti bara api, memancarkan kekuatan dan pengalaman bertempur yang tak diragukan lagi. Di punggungnya, sebuah tombak besar bersinar, tampak seperti senjata yang telah meminum ribuan nyawa.Wu Long menyipitkan matanya, menyadari bahwa pria ini bukan lawan biasa. "Siapa kau?" tanyanya, meskipun ia sudah bisa merasakan jawabannya.Pria itu tersenyum tipis, dingin seperti es di musim dingin. “Aku adalah Jenderal Langit Ketujuh, Shen Zhi. Kaisar mengirimku untuk memastikan kau tida

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Tiga Jenderal Langit - II

    Jenderal Fang Zhu – Raksasa Api LangitLangit berpendar merah, seakan mencerminkan amarah yang meledak-ledak dari sosok raksasa yang berdiri di tengah arena. Fang Zhu, Jenderal Api Langit, menjulang seperti benteng yang tak tergoyahkan. Tubuhnya bagai gunung yang bernafas, dengan urat-uratnya bersinar merah menyala, berdenyut seperti lava yang mengalir di bawah permukaan bumi. Setiap tarikan napasnya menghembuskan udara panas, menciptakan distorsi di sekelilingnya, seolah-olah dunia pun gemetar di hadapannya.Tubuhnya yang seperti gunung, tinggi hampir dua kali lipat Wu Long, dengan otot-otot yang tampak seperti baja yang ditempa. Ia membawa palu raksasa yang berlapis api, setiap ayunannya menghasilkan gelombang panas yang bisa melelehkan batu.Dengan satu gerakan lambat namun penuh kekuatan, Fang Zhu mengangkat palu raksasanya, logamnya berlapis api yang berkobar-kobar ganas. Panasnya begitu menyengat hingga tanah di bawahnya mulai menghitam dan mengelupas. “Wu Long!” suaranya mele

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Tiga Jenderal Langit

    Wu Long berdiri di depan gerbang kedua Benteng Darah Hitam. Kabut merah yang sebelumnya menggantung tebal mulai menipis, namun bukan berarti udara menjadi lebih ringan. Sebaliknya, tekanan tak kasatmata kini menyelubungi tempat itu, seperti tangan raksasa yang perlahan menekan tubuhnya. Setiap tarikan napas terasa berat, seolah ada sesuatu yang mencoba merasuki paru-parunya.Keheningan yang sempat menyelimuti benteng buyar oleh gema langkah berat yang menggetarkan tanah. Debu dan serpihan batu beterbangan dari dinding-dinding benteng yang retak. Gemuruh itu mendekat, bergema seperti drum perang yang ditabuh dalam ritme yang menghantui.Dari kegelapan yang merayap di balik gerbang, tiga sosok muncul, mengenakan zirah emas yang berpendar bagaikan sinar matahari yang menusuk kabut. Aura mereka menyilaukan, bukan hanya karena pantulan cahaya dari baju besi, tetapi juga karena kekuatan surgawi yang berdenyut di sekitar tubuh mereka. Mereka adalah Tiga Jenderal Langit—panglima terkuat di ba

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Benteng Darah Hitam

    Wu Long menatap Benteng Darah Hitam di kejauhan. Kabut merah tebal mengelilinginya, seolah-olah benteng itu adalah makhluk hidup yang mengintimidasi siapa pun yang mendekat. Getaran aneh terasa di udara, membuat setiap langkah Wu Long terasa berat, seakan gravitasi sendiri melawan kehadirannya."Ini lebih dari sekadar benteng," pikir Wu Long. "Aura ini… seperti jeritan jiwa-jiwa yang terperangkap di dalamnya."Langkahnya melambat saat ia mendekati gerbang besar yang terbuat dari logam hitam berukir. Ukiran itu tampak seperti naga yang melilit gerbang, matanya yang merah menyala seolah-olah memperingatkan: "Berbaliklah, atau mati." Namun Wu Long tidak gentar. Dengan satu dorongan telapak tangannya yang dipenuhi energi, ia membuka gerbang itu, menyebabkan suara derak logam yang menggema seperti raungan naga.Di dalam benteng, suasana semakin mencekam. Langit di atasnya tidak terlihat karena tertutup kabut merah pekat. Tanah di bawah kakinya keras dan retak, seperti telah lama mati. Di s

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Delapan Jenderal Langit - Jenderal Ma Zhen

    Wu Long berdiri di tengah reruntuhan Benteng Langit Timur, napasnya terengah-engah setelah mengalahkan Jenderal Yan Lei. Sisa-sisa energi petir masih terasa di udara, menyengat kulitnya, tetapi ia berdiri tegak, menggenggam Pedang Jiwa Malam yang berkilauan dengan aura biru pekat.“Aku harus bergerak cepat,” gumamnya. Matanya menatap cakrawala, di mana langit gelap masih menyembunyikan ancaman yang lebih besar. Tujuh lagi. Tujuh rintangan yang harus ia lalui sebelum mencapai Kaisar Nirvana Surgawi.Saat ia melangkah pergi, suara gemuruh terdengar dari belakangnya. Wu Long memutar tubuh, Pedang Jiwa Malam terangkat dengan siaga. Dari celah reruntuhan, muncul sosok berjubah merah darah. Tubuhnya tinggi, dengan tatapan yang memancarkan hawa kematian. Di tangan kanannya, sebuah belati hitam berkilauan dengan darah yang seperti hidup, menetes dan menguap di udara.“Wu Long,” kata pria itu dengan suara yang rendah dan dingin. “Kau cukup tangguh untuk mengalahkan Yan Lei, tapi kau tidak akan

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Delapan Jenderal Langit - Jenderal Yan Lei

    Wu Long memandangi lembah yang semakin memudar di belakangnya saat ia melangkah pergi. Energi yang ia dapatkan dari Cawan Sejuta Ilmu masih berdenyut di dalam tubuhnya. Ia merasa ringan, tetapi dalam pikirannya, badai baru telah berkecamuk.“Aku harus kembali. Kaisar Nirvana Surgawi sudah terlalu lama menjadi rantai yang membelenggu dunia ini,” gumamnya sambil mengepalkan tangan. Aura emas di sekitarnya memancar lebih terang saat ia melangkah menuju tebing yang mengarah ke hutan di bawahnya.Tiba-tiba, suara lembut yang sudah ia kenal memecah keheningan. “Kau benar-benar ingin menantangnya, Wu Long?” Wanita penjaga lembah itu kini berdiri di belakangnya, tongkat kayunya bersandar di bahunya.Wu Long menoleh dan menatap matanya yang seperti bintang. “Tidak hanya untukku. Banyak orang yang hidup di bawah ketakutan Kaisar. Sudah waktunya ia dihentikan.”Wanita itu mendekat, langkahnya seolah tak menyentuh tanah. “Kaisar bukan sekadar manusia biasa, Wu Long. Dia telah bersatu dengan Kunci

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status