Beranda / Pendekar / Legenda Naga Langit / 67. Semi Final II

Share

67. Semi Final II

Penulis: Aldo paikerz15
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Terlemparnya Batari Ambar keluar arena Sayembara Pendekar Muda, serta menderita luka yang cukup serius, membuatnya di nyatakan gugur di babak semi final.

Batari Ambar tersenyum puas, sekalipun dia kalah dan menderita luka yang cukup serius. Hal itu tentu di dasari oleh dirinya yang mampu memberikan perlawanan sengit kepada Ayundia, serta sudah menggunakan seluruh kemampuan terbaiknya dan menunjukkan jika dia yang berasal dari sekte kecil juga bisa menjadi pendekar hebat di masa depan nantinya.

Sementara itu, para penonton bertepuk tangan dan bersorak dengan riuh. Mereka menyambut kemenangan Ayundia dan memberikannya apresiasi hebat kepada Batari Ambar karena mampu mengimbangi kemampuan dari Ayundia yang merupakan jenius aliran putih, serta di didik langsung oleh Sentika, Sage Pedang.

Sementara itu, Lanting Damar langsung menghampiri Batari Ambar. Dia jelas khawatir dengan keselamatan dari Batari Ambar.

"Ambar, apakah kau baik-baik saja? Luka dalammu tidak begitu serius bukan? Yang aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Achmad Syakir
pertarungan Ganasena dan abinawa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Legenda Naga Langit   68. Kemenangan Abinawa

    Setelah terlibat pertarungan yang sengit, keduanya akhirnya melompat mundur menjaga jarak."Sekte Halilintar benar-benar melahirkan bakat yang luar biasa pada dirimu Gandasena." Abinawa tidak sungkan melemparkan pujiannya.Gandasena tersenyum tipis, dia menyadari betul jika sejak awal Abinawa belum bertarung dengan serius."Kau terlalu memuji, dirimu jauh lebih berbakat dari diriku yang di besarkan di sekte besar." Gandasena berbalik memuji. Menit kemudian, Abinawa kembali melesat cepat ke arah Gandasena. Kali ini terlihat kecepatan meningkat dari sebelumnya.'Sepertinya dia mulai serius.' batin Gandasena.Gandasena mengalirkan tenaga dalam ke pedangnya. Dia sadar jika Abinawa sudah serius, maka akan sangat beresiko jika dia lengah.Pertemuan dua pedang itu langsung menghasilkan gelombang kekuatan yang besar. Abinawa yang menitikberatkan pada kecepatan, mampu di imbangi dengan baik oleh Gandasena yang sejak awal mengandalkan power untuk membuat serangan balik, sehingga membuatnya ter

  • Legenda Naga Langit   69. Ketidakpercayaan Tuk Hawi

    Setelah pertandingan selesai, Abinawa langsung berjalan cepat menuju meja taruhan. Dia jelas ingin mengambil hasil kemenangan dirinya.Laki-laki yang menunggu meja taruhan itu tersenyum tipis menyambut kedatangan dari Abinawa. Dia yakin jika harta yang di miliki oleh Abinawa saat ini sudah sangat banyak, karena setiap taruhan yang di ikuti olehnya selalu berhasil di menangkan, di tambah dengan kemenangan ini, maka tidak salah jika mengatakan harta yang di miliki oleh Abinawa melebihi seorang saudagar, hanya dari Sayembara Pendekar Muda."Selamat anak muda, kau akan menjadi pendekar kaya raya... " Ucap laki-laki yang menjaga meja taruhan itu."Haha, hari ini adalah hari keberuntunganku." Laki-laki penjaga meja taruhan itu mengernyitkan dahinya. Dia merasa sejak awal Abinawa sudah yakin jika dia akan menang, sehingga tidak sungkan bertaruh sangat besar seperti saat ini."Apakah dirimu akan kembali bertaruh untuk babak puncak nanti?" Tanya laki-laki itu.Abinawa mengangkat bahunya, dia

  • Legenda Naga Langit   70. Aku Sudah Memaafkan, Tapi Tidak Untuk Melupakan

    Kelana Jaya dan Sudartawa menempuh perjalanan dengan ilmu meringan tubuh, sehingga membuat perjalanannya mereka menjadi sedikit singkat dari pada di tempuh dengan berjalan kaki ataupun kuda."Kemana kita akan mencarinya?" Tanya Sudartawa.Kenala Jaya hanya mengangkat kedua bahu, sejujurnya dia juga tidak tahu harus mencari Abinawa. Satu-satunya yang bisa di lakukan adalah mencari Arga dan menanyakan perihal keberadaan dari Abinawa.Tidak sulit untuk menemukan lokasi penginapan rombongan Sekte Api dan Angin atau kelompoknya Arga, karena sejak awal mereka sudah mendapatkan lokasi tersebut dari ketua Sekte.Kedatangannya keduanya di sambut hangat oleh dua orang Tetua yang di tugaskan mendampingi rombongan Arga dalam Sayembara Pendekar Muda."Tetua Kelana, Tetua Sudartawa. Maafkan kami yang tidak menyambut kedatangan kalian dengan baik." Ucap salah satu dari Tetua itu."Tidak perlu terlalu di pikirkan, kedatangan kami juga begitu mendadak. Sekarang, aku ingin bertemu dengan Arga."Dua Tet

  • Legenda Naga Langit   71. Rencana Elang Hitam

    Kelana Jaya dapat sedikit mengelus dada, meskipun dia gagal mengajak Abinawa untuk kembali, tetapi hasil yang dia dapatkan juga tidak terlalu mengecewakan."Tetua, kenapa kita tidak memaksanya untuk kembali ke sekte? Bukankah Ketua mengatakan jika kita harus berusaha keras membujuknya." Tanya Sudartawa."Apa kau tidak menyadari peningkatan kekuatan secara signifikan adalah sesuatu yang mustahil, jika ada yang bisa melakukannya maka ada sosok kuat di belakangnya." Sudartawa yang mendengar hal itu diam, dia tidak pernah berpikir sampai sejauh itu."Kau pasti sudah dapat membayangkan jika sosok di belakang Abinawa tersinggung dengan tindakan kita, maka kita akan berada dalam bahaya. Aku bahkan tidak yakin jika Ketua Danu Jaya dan Sekte Api dan Angin bergerak." Kelana Jaya memberikan penjelasan.Sudartawa menganggukkan kepalanya, dia tidak membantah penjelasan dari Kelana Jaya. Sudartawa tidak dapat membayangkan jika mereka memang akan bersentuhan dengan sosok itu, sudah pasti banyak yan

  • Legenda Naga Langit   72. Babak Akhir

    Stadium utama yang menjadi tempat di langsungkannya Sayembara Pendekar Muda sudah penuh terisi, sekalipun matahari baru menampakan dirinya ke muka bumi.Hampir seluruh yang memadati bangku penonton adalah mereka yang berasal dari kalangan pendekar, hanya segelintir saja di temukan orang biasa yang memiliki kedudukan tinggi sehingga dapat ikut menyaksikan pertandingan babak akhir.Selain itu, banyak di temukan wajah-wajah baru di dalam stadium itu. "Suasana stadium begitu berbeda, aku menemukan begitu banyak wajah-wajah asing yang tidak pernah ku lihat sebelumnya... " Gumam Abinawa.Abinawa menarik nafas panjang, dia berusaha berpikir jernih dan memusatkan perhatiannya kepada pertandingan penentu Jawara yang sebenarnya.***MagaDewi berdiri di depan ribuan pasang mata yang berada di dalam stadium. MagaDewi dapat merasakan jika semua yang berada di dalam stadium adalah mereka yang berasal dari kalangan pendekar."Aku sungguh berbangga hati, karena menjadi penyelenggara Sayembara Pendek

  • Legenda Naga Langit   73. Babak Akhir II

    Abinawa akhirnya memilih bergerak lebih dulu. Dalam satu tarikan nafas, Abinawa sudah berada tepat di hadapan Ayunda. Hal itu jelas mengejutkan Ayundia yang tidak menduga jika Abinawa dapat bergerak secepat itu."Cepat sekali... ""Dewa Bermain Pedang"Abinawa mengayunkan pedangnya yang di selimuti api dengan cepat. Dia kali ini membuka serangan dengan permainan pedang yang lembut dan cepat. Permainan pedang yang di tunjukkan oleh Abinawa seolah tidak berbahaya dan terkesan sedang menari, akan tetapi jika di lihat lebih teliti, setiap perubahan tebasan akan selalu mengincar titik lemah lawan. Abinawa langsung mendominasi pertarungan, dia mendesak Ayundia sampai pada titik bertahan total.Ayundia benar-benar kelimpungan dengan serangan cepat yang di buat Abinawa, dia yang tidak dalam posisi siap harus puas terus berada di posisi bertahan. Beberapa kali terlihat Ayundia berusaha membangun serangan balik, akan tetapi semuanya berhasil di mentahkan."Sial, aku tidak bisa terus berada di

  • Legenda Naga Langit   74. Jawara Sayembara Pendekar Muda

    Semua yang menyaksikan pertarungan gerakan dan jurus yang di gunakan oleh Abinawa langsung di buat terkesima. Berhasil mendesak Ayundia sampai pada titik tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya bisa bertahan, jelas bukan sesuatu yang mudah, apalagi mendesak seorang jenius bela diri."Tidak salah lagi, jurus yang di gunakan oleh pemuda bernama Abinawa itu adalah jurus yang sering di gunakan oleh senior sepuh Girih Fatih, bagaimana bisa dia menguasainya atau apa mungkin dia adalah murid yang akan mewarisi semua ilmunya?" Ucap MagaDewi.MagaDewi yang sudah hidup sangat lama, jelas mengenal sosok Girih Fatih yang merupakan pendekar tanpa tanding di masanya.Pada masanya, Girih Fatih adalah pendekar yang paling disegani dan di takuti. Jadi tidak heran jika semua orang bisa melihat ciri khas dari seorang Girih Fatih saat bertarung."Senior MagaDewi, apa aku tidak salah dengar, kau mengatakan pemuda bernama Abinawa ini mewarisi ilmu dari Girih Fatih?" Tanya Ganendra yang berada di sebelah Maga

  • Legenda Naga Langit   75. Serangan

    BOMMMM!!!BOMMMM!!!BOMMMM!!!Tiga serangan cepat yang menghantam bagian atas panggung arena Sayembara Pendekar Muda jelas mengejutkan semua orang yang berada di dalam stadium.Bersamaan dengan ledakan itu, beberapa orang penonton langsung menarik senjatanya dan menghujamkannya kepada rekan di sampingnya. Semua yang berada di dalam stadium langsung berteriak histeris. Tidak ada yang menduga jika akan ada serangan di tengah stadium dan banyaknya pendekar dari aliran putih, bahkan tiga pendekar tanpa tanding ikut hadir di dalam stadium."Bedebah sialan, siapa yang berani menyerang tempatku." MagaDewi berteriak dengan keras. Bersamaan dengan itu pula dia memerintahkan kaki tangannya untuk mengamankan orang-orang yang membuat kericuhan.Puluhan pendekar yang berkerja di bawah MagaDewi langsung turun membantu para penonton yang tidak berasal dari kalangan pendekar. Namun para pendekar itu dengan cepat di kejutkan dengan kemampuan yang di tunjukkan oleh para pendekar aliran hitam itu, mere

Bab terbaru

  • Legenda Naga Langit   135. Latihan Maung Cana

    Di saat Abinawa di sibukkan dengan melatih Maung Cana setiap harinya agar menjadi salah satu pendekar nomor satu di daratan dunia persilatan, dan akan menjadi sosok yang akan sangat di andalkan ketika perang pesar antar ras manusia dengan ras siluman nantinya.Sementara Sumbayu terlihat berkutat dengan Bebe lembar lontar di tangannya yang sudah di pembibitan oleh goresan coretan tinta. Sumbayu memang lebih banyak menghabiskan waktunya di meja kamarnya, dari pada berkutat dengan pengembangan kemampuan kanuragan dan silatnya. Hal ini tentunya, karena Sumbayu tahu betul jika kemampuan utamanya bukan pada olah kanuragan, akan tetapi di bidang konseptor/bermain di balik layar dengan strategi dan taktiknya.Seperti saat ini, Sumbayu bukan berantai, akan tetapi dia sedang menyusun beberapa bagan sekte yang harus di bangun dan juga terus di kembangkan, selain kemampuan silat dan kanuragan para murid. Hal ini tentu untuk mempersiapkan sekte ini menjadi kekuatan baru dunia persilatan di masa de

  • Legenda Naga Langit   134. Otak dan Otot

    Pasca Liwandara yang mengalami kritis dan berada d kondisi hidup dan mati, Awundara langsung memberikan perintah kepada setiap anggota Sayap Emas untuk kembali berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka.Liwandara yang sudah di kenal sangat kuat dan perkasa saja masih mampu di libas oleh dunia persilatan, apalagi mereka yang jauh lebih lemah dan malas untuk berlatih guna meningkatkan kemampuan dan kekuatan."Kalian bebas menggunakan setiap sumber daya yang kita miliki, akan tetapi jangan berlebihan dan tidak menimbulkan dampak pada perkembangan kemampuan kanuragan kalian," tutur Awundara.Awundara kali ini turun langsung memberikan perintah kepada setiap anggota, tentu hal ini membuat banyak persepsi di antara anggota mereka, apalagi berita tentang Liwandara kritis sudah menyebar dan hampir di keju oleh seluruh anggota Sayap Emas."Kemampuan kelompok kita hari ini masih belum cukup untuk membuat kelompok kita menguasai dunia persilatan, maka dari itu aku persilahkan kalian menggunakan

  • Legenda Naga Langit   133. Sosok Misterius Sayap Emas

    Awundara benar-benar murka, dia sangat sulit percaya jika sosok kepercayaannya itu menderita luka dalam yang sangat serius. Bahkan untuk menyelamatkan nyawanya, Awundara harus merelakan begitu banyak sumber daya berharganya.Misi yang sebelumnya di anggap mudah, kini malah memakan korban yang tidak sedikit bagi Sayap Emas. Padahal sebelumnya, Awundara sudah memberi perintah untuk mereka segera berkemas dan pindah ke Pulau Es Utara, karena dia meyakini jika Liwandara tidak akan mengalami kegagalannya."Kau harus selamat, Liwan. Kita masih memiliki misi besar untuk menjadi penguasa dunia persilatan bersama... Kau tidak boleh mati," ucap Awundara.Awundara dan Liwandara sudah bersama sejak puluhan tahun terakhir, di mulai dari hanya seorang pendekar perampok, kini menjelma menjadi salah satu kekuatan dunia persilatan. Awundara ingat betul, jika dalam sebuah aksi, mereka di pertemukan dengan sosok misterius yang memberikan kitab silat tingkat tinggi dan sumber daya berharga, yang pada akh

  • Legenda Naga Langit   132. Sekte Naga Langit

    Detik berganti menit, dan menit berganti pula menjadi jam. Tidak terasa satu hari telah berlalu. Abinawa dan dua rekan seperjalanannya bergegas menuju wilayah bagian selatan yang akan di jadikan lokasi berdirinya sekte mereka.Hutan luas menyambut mereka, pepohonan menjulang tinggi, tidak jauh dari lokasi mereka berdiri terdapat air terjun yang akan menjadi sumber penghidupan sekte ini nantinya. "Di sinilah kita akan mendirikan Sekte, Sekte Naga Langit. Jadi sekarang waktunya untuk bekerja... " Seru Abinawa dengan semangat.Abinawa dengan pedang pusakanya mampu memotong pohon-pohon tinggi itu dengan mudahnya, dia bahkan tidak mengalami kesulitan memindahkan dan membelahnya. Pekerjaan yang harus memakan waktu lama, mampu di selesaikan oleh mereka hanya dalam waktu kurang dari satu hari.Sebuah komplek bangunan sudah berdiri dengan kokohnya. Terdapat tiga bangunan utama yang di fungsikan sebagai tempat latihan dan pembelajaran jurus-jurus. Sementara dua ruangan lainnya di fungsikan seb

  • Legenda Naga Langit   130. Perpisahan

    Ini harusnya Bab 230. "Siapa dirimu sebenarnya anak muda!!! Aku tidak pernah memiliki urusan denganmu, aku mohon ampunilah aku, aku akan menjadi orang baik dan akan hidup dengan bertanam dan berkebun, aku berjanji," Sorkan memohon ampunan dari pemuda yang berdiri dengan pedang di genggaman tangan kanannya itu. "Mengampuni orang seperti dirimu hanya akan membuat masalah di masa depan, bisa jadi kau akan mencari cara untuk menjadi lebih kuat, setelah itu kau akan menciptakan banyak kekacauan yang akan membuat umat manusia menjadi sengsara, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi... Jadi sebaiknya orang-orang seperti dirimu ada baiknya di lenyapkan saja, " ucap pemuda itu dengan sorot mata yang tajam. Sorkan hanya bisa meneguk selivanya, semua bulu yang ada di tubuhnya berdiri dengan serempak. Pemuda di hadapannya seolah-olah menjelma menjadi iblis haus darah yang akan mencabut nyawanya sebentar lagi. Sorkan menggenggam erat pedangnya, dia tentu tidak ingin mati tanpa memberikan p

  • Legenda Naga Langit   230. Kota Mentari Kuning

    Setelah semua masalah yang mendera Kota Tanjung Hitam selesai dan kota itu kembali seperti sediakala, barulah Abinawa melanjutkan perjalanan menuju salah satu desa yang berada di ujung barat yang akan di jadikan berdirinya sekte yang akan mereka dirikan.Tujuan mereka kembali melanjutkan perjalanan memang untuk menuju ujung barat tepat hampir di bawah sinar matahari terbenam. Abinawa akan mendirikan sebuah sekte di sana dan di kemudian hari akan menjadi salah satu kekuatan utama dunia persilatan.Selain itu, Abinawa memiliki tujuan lain, yaitu pusaka legendaris milik salah satu pendekar kera bijaksana, yaitu tongkat Mahadewa. Konon kekuatan pusaka ini hampir sama kuatnya dengan kemampuan pedang naga langit milik Abinawa saat ini.Berita tentang pusaka tongkat Mahadewa tidak banyak di ketahui oleh para pendekar dunia persilatan, karena 100 tahun yang lalu sudah di lakukan pencarian akan tetapi tidak di temukan sehingga di anggap hanya mitos belaka.Namun, Banyu Aji yang memiliki banyak

  • Legenda Naga Langit   229. Kekalahan Sorkan

    Nafas Sorkan mulai memburu dan ngos-ngosan. Dia sudah sejak awal terus menyerang pemuda itu, akhirnya memilih bergerak mundur untuk mengatur ulang nafas dan tenaga dalamnya yang mulai terkuras."Siapa sebenarnya dirimu!!! Seingatku kita tidak pernah memilih masalah, aku bahkan tidak mengenalmu," ucap Sorkan.Sorkan yang cukup pintar, tentu memahami dengan betul jika pemuda itu belum menggunakan kemampuannya. Jika pemuda itu mulai serius, nyawanya akan sulit untuk di pertahankan."Siapa diriku itu tidak penting, dan kita memang tidak memiliki masalah, akan tetapi dengan kau mengusik kediama tuan Dasan, maka sama halnya kau sedang mencari masalah denganku... " Tukas pemuda itu, "Aku sudah memberimu pilihan di awal, akan tetapi kau lebih menyukai cara kekerasan, jadi aku tidak akan menahan diri lagi,"Sorkan mengumpat keras, dia tentu tidak bisa meninggalkan kediaman Dasan, tanpa membawa anaknya, Maung Cana bersama dengannya."Berapa yang telah di bayarkan oleh tua Bangka itu kepadamu? K

  • Legenda Naga Langit   228. Yang Kuatlah Yang Berkuasa

    Sorkan tidak ingin berjudi dengan nasib dan mengambil resiko penyerangan ini gagal, sehingga dia sendiri yang akan turun langsung guna memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana.Sorkan dan anggotanya menggunakan jubah berwarna hitam, sehingga mereka seolah menyatu dengan alam. Sangat sulit melihat Persero mereka di tengah gelapnya malam. Apalagi bulan dan bintang tidak tampak, seolah mereka tidak ingin melihat pertumpahan darah kembali terjadi di atas muka bumi.Sorkan dan anggotanya mulai masuk ke dalam kediaman walikota itu dengan senyap. Kedatangan mereka tentu tidak disadari oleh para prajurit yang berjaga, karena merekalah menyusup dengan menggunakan ilmu meringan tubuh yang tinggi. Alhasil pergerakan mereka tidak terendus.SRET!!! SRET!!! SRET!!!Tiga sabetan pedang berhasil membuat tiga prajurit kehilangan nyawa hanya dalam beberapa tarikan nafas saja. Gerakan mereka yang dinamis belum terbaca dan belum disadari, sekalipun tiga prajurit sudah kehilangan nyawanya.SRET!

  • Legenda Naga Langit   227. Meminta Pertolongan

    "Jika benar cerita yang tuan sampaikan, apakah tuan tidak curiga jika pemilik kedai minuman itu terlibat dalam masalah yaitu melanda kota ini, di tambah lagi mereka sampai hari ini masih tetap beroperasi," ucap Sumbayu.Dasan yang mendengarnya seolah tersadarkan dari kebodohannya selama ini yang tidak menyadari hal itu. Harusnya sejak awal dia sadar jika pemilik kedai minuman terlibat dalam masalah yang melanda Kota Tanjung Hitam ini."Aku rasa dirimu sudah menyadarinya bukan, tuan. Sebab itulah kami datang kemari untuk membantu kalian, dirimu dan prajurit yang tuan miliki mungkinkah mampu mengalahkan penjaga yang di miliki kedai minuman itu, akan tetapi tidak dengan para pendekar yang berada di belakang kedai minuman itu," jelas Sumbayu.Dasan yang mendengar penjelasan dari Sumbayu merasa pundaknya seperti memikul batu yang berat di punggungnya."Anda tinggal perlu khawatir, Tuan. Seperti yang di katakan oleh rekanku tadi, kedatangan kami kemari untuk membantu kalian agar keluar dari

DMCA.com Protection Status