Home / Pendekar / Legenda Naga Langit / 4. Serangan Kelompok Elang Hitam

Share

4. Serangan Kelompok Elang Hitam

last update Last Updated: 2022-05-09 12:09:04

Larasati yang menyadari sebentar lagi pertarungan akan terjadi, jika dia tidak menghentikan dan merendahkan emosi dari Komandan pengawalnya itu maka pertarungan di dalam Kedai itu benar-benar terjadi.

"Tidak perlu di perpanjang paman, aku yakin ini hanya sebuah kesalahpahaman saja ... " Larasati berkata dengan pelan, berusaha melerai perselisihan di antara mereka.

Pria berbadan besar dan bernama Jong itu dengan segera menundukkan kepalanya, seraya meminta maaf kepada Larasati. Tidak berselang lama, Jong kembali mengarahkan pandangannya ke arah Satria.

"Pergi dan tinggalkan tempat ini dengan cepat, sebelum aku berubah pikiran atau kau masih bersikeras tetap berada di sini dan bersiaplah menemui ajalmu." Pria bernama Jong itu mengusir Satria dengan halus.

Abinawa yang sadar jika tetap berada di dalam kedai akan membahayakan keselamatan dirinya, langsung saja melangkah pergi meninggalkan kedai dengan cepat. Dia tentu tidak cukup bodoh untuk kembali berseteru dengan pria bernama Jong itu.

Abinawa pada akhirnya memilih untuk mencari penginapan murah yang ada di di kota Bawana. Dia perlu istirahat dan hari juga sudah mulai gelap.

Penginapan kecil yang berada di ujung Kota Bawana menjadi pilihannya.

"Nona, bisakah kau berikan aku satu kamar kecil untuk istirahat malam ini ... "

"Tentu saja tuan, kami mematok harga setiap kamarnya lima keping perunggu permalamnya." Pelayan itu menjelaskan harga sewa setiap kamarnya kepada Abinawa.

Tanpa berpikir panjang, Abinawa langsung memberikan lima keping perunggu kepada pelayan itu. Lima keping perunggu sudah harga yang sangat murah untuk sebuah penginapan.

Setelah mendapatkan kunci kamarnya, Abinawa langsung bergegas. Dia tidak benar-benar ingin segera istirahat, perjalanan seharian penuh dan di tambah perselisihan di kedai membuat tubuh dan mentalnya memerlukan waktu istirahat.

Abinawa langsung menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur, dia langsung tertidur dengan nyenyak. Karena sadar jika esok perjalanannya masih panjang.

Namun baru beberapa jam saja dia menutup matanya. Indera pendengarannya mendengar suara keributan tidak terlalu jauh dari kamar penginapannya.

"Apa yang terjadi? Kenapa di luar begitu berisik."

Abinawa langsung saja membuka pintu kamarnya dan menemukan telah terjadi pertumpahan darah di dalam penginapan tersebut.

***

Kelompok Elang Hitam adalah salah satu gerombolan penjahat yang memiliki nama besar di dunia persilatan. Bahkan, rumor yang beredar ketua dari kelompok Elang Hitam memiliki kemampuan yang tidak terlalu jauh dari beberapa jagoan ternama dunia persilatan.

Dia adalah Arya Loka yang di kenal dengan nama Topeng Elang Iblis, dia juga adalah pendiri dari kelompok penjahat elit kelas Wahid ini. Hanya dalam beberapa tahun saja, Kelompok Elang Hitam sudah berhasil mengukir nama dan menjadi salah satu momok menakutkan di dunia persilatan.

"Dwi Pangga, aku memiliki tugas untukmu ... Bawah 30 orang pendekar ahli ke Kota Bawana dan hancurkan kota itu sebagai peringatan kepada Sekte Api dan Angin agar tidak mencampuri urusan kita, aku juga ingin kau membawa Larasati tanpa terluka ke hadapanku." 

Pria bernama Dwi Pangga itu menundukkan kepalanya, "Aku akan menyelesaikan misi ini dengan cepat ketua dan membawa Larasati ke hadapanmu tanpa terluka."

Arya Loka tersenyum tipis, dia tidak meragukan kemampuan dari Dwi Pangga dan percaya jika dia akan menyelesaikan misi ini dengan cepat.

Dwi Pangga langsung undur diri dan bergegas menyiapkan pasukan yang akan di bawahnya. Dia tidak ingin menunggu terlalu lama, setelah semuanya selesai, Dwi Pangga langsung memimpin pasukannya untuk segera menuju Kota Bawana.

Dengan kemampuan dan ilmu meringan tubuh tingkat tinggi yang di kuasai oleh anggota Elang Hitam, membuat mereka dapat dengan cepat tiba di Kota Bawana. Tepat tengah malam, mereka sudah tiba di kota tersebut.

"Sayang sekali, kota seindah ini harus musnah ... " Dwi Pangga tersenyum tipis.

Dia langsung memerintahkan pasukannya untuk segera bergerak meratakan Kota Bawana, sementara dirinya langsung bergerak menuju kediaman utama Wali Kota.

Dwi Pangga dengan mudahnya melompat dari satu genteng ke genteng lainnya. 

Sebuah kediaman paling mewah di Kota Bawana terlihat di depan matanya. Terlihat beberapa prajurit tampak melakukan ronda malam untuk memastikan keamanan kediaman Wali Kota.

"Mari kita mulai pembantaian malam ini ... "

Sleshhhh!!!

Gerakan cepat dari Dwi Pangga dengan segera menebas batang leher dua orang prajurit yang sedang melakukan penjagaan. Dua orang prajurit itu tumbang, tanpa perlawanan.

Selanjutnya, pedang milik Dwi Pangga kembali berlumur darah dengan cepat. Pedang itu kembali merenggut banyak nyawa prajurit dengan cepat dan tanpa perlawanan.

Dalam waktu singkat, kediaman Wali Kota sudah berlumuran darah di mana-mana. Jeritan kematian terdengar semakin sering di area kediaman Wali Kota tersebut. Hal itu tentu langsung menarik perhatian Komandan Jong.

"Bedebah!!! Berani sekali kau membuat onar di area kediaman Wali Kota, kau benar-benar mencari mati!!!" Bentak Jong dengan kesal.

Dwi Pangga yang melihat kedatangan dari Komandan Jong, tampak menyambutnya dengan senyum tipis dan mengejek.

"Kau datang juga akhirnya, aku dengar kau adalah pendekar terkuat yang menjaga kediaman Wali Kota." Dwi Pangga menghunuskan pedangnya ke arah, menantang Komandan Jong.

Komandan Jong yang di tantang dan di rendahkan, tentu merasa tidak terima. "Jumawa, aku akui keberanian dirimu, tapi apa keberanianmu di lengkapi dengan kemampuan yang mumpuni juga ... " 

"Haha menarik, aku ingin melihat apakah kau masih memiliki keberanian setelah mengetahui dengan siapa kau berhadapan .... " Dwi Pangga mengeluarkan topeng hitam elang berwarna merah darah yang menunjukkan jika dirinya memiliki jabatan tinggi di Kelompok Elang Hitam.

Komandan Jong yang melihat topeng merah darah yang di gunakan oleh musuhnya, tentu langsung membuat bulu kuduknya berdiri. Dia tentu mengetahui Kelompok Elang Hitam, namun dia tidak pernah menduga akan berhadapan dengan salah satunya. Di tambah lagi, musuhnya kali ini menggunakan topeng merah yang menunjukkan jika musuhnya adalah salah satu dari Komandan utama di dalam kelompok Elang Hitam.

"Apa kau terkejut? Haha sudah aku katakan, jika kau mengetahui siapa lawanmu, kau pasti akan sangat terkejut ... " Dwi Pangga tertawa mengejek.

Komandan Jong tersenyum getir, dia sadar akan sangat sulit untuk dia dapat mempertahankan hidupnya kali ini. Namun dia juga tidak dapat lari, karena keselamatan Wali Kota beserta keluarganya berada di tangannya.

"Bagaimana? Apakah kau masih berniat untuk bertarung denganku atau ingin menyembah di kakiku dan memohon ampunan?" Dwi Pangga tersenyum mengejek ke arah Komandan Jong.

Komandan Jong yang merasa harga dirinya begitu di rendahkan, tentu tidak bisa menerima hal itu begitu saja. 

"Bedebah!!! Harga diriku jauh lebih tinggi, lebih baik mati dari pad bersujud meminta ampunan kepada manusia iblis seperti kelompok kalian ini." Komandan Jong berseru dengan lantang dan keras ke arah Dwi Pangga. Walaupun saat ini dia menyadari sulit bagi dirinya untuk dapat mempertahankan nyawanya.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Achmad Syakir
Penyerangan Dwi pangga terhadap kediaman wali kota
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
ingin mengulang bacanya....terima kasih thor
goodnovel comment avatar
hardi annas
kok banyak nama2 yg salah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Naga Langit   5. Serangan Kelompok Elang Hitam II

    "Cuih, tidak tahu terima kasih ... " Dwi Pangga yang mendengar jawaban dan pernyataan dari Komandan Jong, tentu membuat dia geram."Kau sudah memilih jalan yang salah, maka terimalah kematianmu!!!"Dwi Pangga langsung bergerak cepat maju dan menerjang Komandan Jong. Komandan Jong yang sudah menduga hal itu sejak awal, tentu langsung dengan segera menyilang tangannya berusaha menahan tendangan dari Dwi Pangga.Bersamaan dengan itu pula, Komandan Jong berusaha menyerang balik dengan mengayunkan pedangnya berusaha untuk memotong kaki dari Dwi Pangga.Dwi Pangga yang menyadari niat dari lawannya itu, tentu dengan cepat menarik kakinya dan melakukan gerakan menyamping. Selanjutnya sebuah pukulan keras di lepaskan oleh Dwi Pangga yang tepat menghantam bagian dada dari Komandan Jong."Akhhh ... " Komandan Jong terpundur beberapa langkah dan merasakan bagian dadanya sedikit sesak.Dwi Pangga tersenyum puas, dia yakin satu pukulan itu sudah membuat mental lawannya terganggu."Ternyata pendekar

    Last Updated : 2022-05-09
  • Legenda Naga Langit   6. Bakat Yang Tersembunyi

    *Mohon maaf teman-teman, nama tokoh utamanya Lanting Damar di ganti menjadi Abinawa. *** Ketika pagi baru saja menyingsing, seluruh Sekte Api dan Angin berhasil di buat gempar oleh berita kehancuran Kota Bawana dalam satu malam. "Kau tidak bercanda dengan berita yang aku bawa ini Sudartawa?" Tanya Danu Baya. "Aku tidak berani ketua, Kota Bawana benar-benar sudah hancur dan tidak ada satu orang pun yang berhasil selamat." Sudartawa kembali memperjelas laporannya. Danu Baya memegang keningnya yang berkerut, dia benar-benar tidak menduga jika Kota Bawana benar-benar sudah hancur tidak bersisa. "Apakah kalian mengetahui siapa pelaku dari semua ini?" "Kelompok Elang Hitam, kami menemukan ciri khas dari kelompok ini setelah mereka berhasil mengerjakan misi." Sudartawa menjawab dengan cepat. "Elang Hitam, mereka benar-benar sudah sangat berani sekali... Melihat dari keyakinan mereka, sepertinya mereka sudah memperhitungkan semuanya dengan baik dan memiliki kekuatan yang tidak terlalu

    Last Updated : 2022-06-28
  • Legenda Naga Langit   7. Latihan

    Giri Fatih memilih untuk menjelaskan terlebih dahulu mengenai tingkatan kependekaran kepada Satria.Di dunia persilatan tingkatan terbagi menjadi beberapa tingkatan yang di tentukan oleh kemampuan dan tenaga dalam seorang pendekar.Pertama, yaitu tingkatan pendekar taruna. Seorang pendekar baru bisa di katakan pendekar taruna saat sudah mampu menyimpan tenaga dalam dan mengalahkan tiga orang dewasa dalam sebuah pertarungan.Kedua, tingkatan pendekar madya. Biasanya tingkatan ini seorang pendekar sudah mampu menyimpan tenaga dalam berjumlah cukup banyak (paling tidak 30 lingkaran) di dalam tubuhnya dan memahami teknik oleh pernafasan, serta menguasai paling tidak tiga jurus kelas bawah.Ketiga, pendekar ahli. Untuk mencapai tahap ini, seorang pendekar harus mampu menyimpan satu jule tenaga dalam (1=100 lingkaran tenaga dalam). Keempat, pendekar raja. Tingkatan ini menuntut seorang pendekar untuk memiliki dua jule tenaga dalam dan menguasai jurus-jurus tingkat tinggi, serta biasanya me

    Last Updated : 2022-06-29
  • Legenda Naga Langit   8. Latihan II

    Matahari bersinar dengan terang, memberikan penerangan bagi seluruh dunia. Sejuknya angin pagi menambah kesan indahnya suasana pagi ini.Abinawa sudah sejak pagi berada di lapangan bersiap untuk berlatih. Girih Fatih yang melihat hal itu, tentu tersenyum riang."Ku lihat kau sangat bersemangat sekali Abinawa." Kata Abinawa."Tentu saja guru, aku sudah tidak sabar untuk dapat menyimpan tenaga dalam di tubuhku dan menjadi seorang pendekar." Abinawa menjawab dengan semangat.Girih Fatih yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum lembut. Dia lantas menjelaskan jika proses yang harus di lalui oleh Abinawa masih panjang."Kau harus menguasai dasar bela diri terlebih dahulu, baru setelah ini kita memulai tahap penyimpangan tenaga dalam." Pinta Abinawa.Abinawa yang mendengar hal itu, tentu membuat dia kecewa. Namun, hal itu tidak membuat dia mundur.

    Last Updated : 2022-06-30
  • Legenda Naga Langit   9. Apa Yang Terjadi?

    Satu purnama berlalu dengan cepat, dantian di dalam tubuh Abinawa sudah terbuka dengan sempurna. Bukan hanya dantian, tetapi beberapa Meridian kecil di dalam tubuhnya ikut terbuka. Satu hal yang paling mengejutkan, yaitu Abinawa langsung memiliki tenaga dalam berjumlah besar di dalam tubuhnya. Abinawa juga merasakan jika tubuhnya terasa begitu ringan dan bertenaga. Tidak lama setelah itu, sosok yang di tunggu Abinawa akhirnya tiba. Dia adalah Girih Fatih yang datang untuk menjemput dirinya. Namun sosok Girih Fatih langsung menghentikan langkah kakinya saat merasakan aura dan tenaga dalam milik Abinawa. "Mustahil, bagaimana mungkin kau sudah memiliki satu jule tenaga dalam." Girih Fatih langsung di buat terkejut dan berdecak kagum saat menyadari jika saat ini Abinawa sudah berada di tingkatan pendekar ahli dan tidak terlalu jauh dari pendekar raja. "Apakah ada yang salah denganku guru?" Tanya Abinawa saat melihat gurunya berdiri kaku. Girih Fatih segera menggelengkan kepalanya deng

    Last Updated : 2022-07-01
  • Legenda Naga Langit   10. Pedang Naga Langit

    Abinawa cukup terkejut saat menemukan beberapa arwah atau hantu berkeliaran di desa ini. Dia merasakan aura jahat yang kuat dari dalam tubuh para hantu itu."Jadi ini yang membuat banyak warga desa mengusir diriku." Abinawa saat ini berada di atas genteng dan di tengah gelapnya malam, sehingga kehadirannya tidak di ketahui oleh para hantu tersebut.Selain itu, Abinawa juga menekan hawa kehadirannya dengan tenaga dalam. Mata Lanting Damar terus berusaha mengamati dan mengukur batas kemampuan, serta kekuatan yang di miliki oleh para hantu itu. "Mereka bukan masalah, aku yakin mampu mengalahkan mereka semua, tapi aku tidak menemukan siapa pengendali dari para hantu ini." Kata Abinawa dengan pelan.Abinawa tentu tidak ingin gegabah, dia ingin mengamati situasi terlebih dahulu agar tidak masuk dalam permainan yang sedang di mainkan oleh musuh.Abinawa menemukan jika terdapat dua orang yang berada di atas pohon yang sedang mengendalikan para hantu yang berkeliaran di desa."Dua orang pende

    Last Updated : 2022-07-02
  • Legenda Naga Langit   11. Mencari Pusaka

    Ketika pertama kali masuk ke dalam gua, Abinawa menemukan banyak tanaman merambat memenuhi dinding gua. Beberapa batu juga di sudah tertutup rapat dengan lumut.Kondisi gua sendiri sangat lembab, karena sinar matahari tidak masuk hingga ke dalam gua."Gua ini benar-benar tidak pernah di masuki dalam waktu yang sangat lama." Abinawa bergumam sambil terus melangkahkan kakinya memasuki gua semakin dalam.Tidak ada jebakan ataupun halangan yang menghambat langkah kakinya. Hal ini tentu membuat Abinawa merasa aneh, tidak mungkin rasanya tempat sebuah penyimpanan pusaka tidak ada jebakan ataupun pelindung tertentu yang menjadi rintangan untuk memiliki pusaka tersebut.Walaupun merasa aneh, akan tetapi Abinawa tidak menghentikan langkah kakinya. Dia tetap melanjutkan perjalannya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, Abinawa menemukan sebuah sumur tua dan jalan yang buntu."Tidak ada jalan? Ini tidak mungkin, apa ini hanya pengecoh agar semua pendekar menganggap senjata pusaka itu s

    Last Updated : 2022-07-04
  • Legenda Naga Langit   12. Pertarungan

    Abinawa dengan cepat kembali melanjutkan perjalanan menyusuri jalan itu. Tidak ada halangan yang terlalu berat yang temukan oleh Abinawa, hanya beberapa jebakan kecil saja.Setelah menempuh perjalanan jauh di bawah tanah, Abinawa baru berhenti saat berada di dalam sebuah ruangan persegi empat. Tidak sama seperti sebelumnya, di dalam ruangan itu tidak ada patung batu, hanya sebuah ruangan persegi empat yang bersih dan di terangi oleh sebuah cahaya yang di hasilkan dari batu berlian."Ruangan ini sangat berbeda sekali dengan ruangan sebelumnya." Abinawa bergumam dengan pelan.Abinawa menemukan sebuah batu berbentuk pedang yang tertancap di batu besar yang berada di tengah ruangan persegi empat tersebut.Cukup lama Abinawa berpikir, sebelum menyentuh batu berbentuk pedang itu. Seketika saja tanah bergetar beberapa saat dan terjadi gempa bumi.Namun, hal itu tidak membuat Abinawa melepaskan genggamannya pada batu berbentuk pedang itu. Dia berusaha menarik paksa batu itu, karena hatinya y

    Last Updated : 2022-07-04

Latest chapter

  • Legenda Naga Langit   135. Latihan Maung Cana

    Di saat Abinawa di sibukkan dengan melatih Maung Cana setiap harinya agar menjadi salah satu pendekar nomor satu di daratan dunia persilatan, dan akan menjadi sosok yang akan sangat di andalkan ketika perang pesar antar ras manusia dengan ras siluman nantinya.Sementara Sumbayu terlihat berkutat dengan Bebe lembar lontar di tangannya yang sudah di pembibitan oleh goresan coretan tinta. Sumbayu memang lebih banyak menghabiskan waktunya di meja kamarnya, dari pada berkutat dengan pengembangan kemampuan kanuragan dan silatnya. Hal ini tentunya, karena Sumbayu tahu betul jika kemampuan utamanya bukan pada olah kanuragan, akan tetapi di bidang konseptor/bermain di balik layar dengan strategi dan taktiknya.Seperti saat ini, Sumbayu bukan berantai, akan tetapi dia sedang menyusun beberapa bagan sekte yang harus di bangun dan juga terus di kembangkan, selain kemampuan silat dan kanuragan para murid. Hal ini tentu untuk mempersiapkan sekte ini menjadi kekuatan baru dunia persilatan di masa de

  • Legenda Naga Langit   134. Otak dan Otot

    Pasca Liwandara yang mengalami kritis dan berada d kondisi hidup dan mati, Awundara langsung memberikan perintah kepada setiap anggota Sayap Emas untuk kembali berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka.Liwandara yang sudah di kenal sangat kuat dan perkasa saja masih mampu di libas oleh dunia persilatan, apalagi mereka yang jauh lebih lemah dan malas untuk berlatih guna meningkatkan kemampuan dan kekuatan."Kalian bebas menggunakan setiap sumber daya yang kita miliki, akan tetapi jangan berlebihan dan tidak menimbulkan dampak pada perkembangan kemampuan kanuragan kalian," tutur Awundara.Awundara kali ini turun langsung memberikan perintah kepada setiap anggota, tentu hal ini membuat banyak persepsi di antara anggota mereka, apalagi berita tentang Liwandara kritis sudah menyebar dan hampir di keju oleh seluruh anggota Sayap Emas."Kemampuan kelompok kita hari ini masih belum cukup untuk membuat kelompok kita menguasai dunia persilatan, maka dari itu aku persilahkan kalian menggunakan

  • Legenda Naga Langit   133. Sosok Misterius Sayap Emas

    Awundara benar-benar murka, dia sangat sulit percaya jika sosok kepercayaannya itu menderita luka dalam yang sangat serius. Bahkan untuk menyelamatkan nyawanya, Awundara harus merelakan begitu banyak sumber daya berharganya.Misi yang sebelumnya di anggap mudah, kini malah memakan korban yang tidak sedikit bagi Sayap Emas. Padahal sebelumnya, Awundara sudah memberi perintah untuk mereka segera berkemas dan pindah ke Pulau Es Utara, karena dia meyakini jika Liwandara tidak akan mengalami kegagalannya."Kau harus selamat, Liwan. Kita masih memiliki misi besar untuk menjadi penguasa dunia persilatan bersama... Kau tidak boleh mati," ucap Awundara.Awundara dan Liwandara sudah bersama sejak puluhan tahun terakhir, di mulai dari hanya seorang pendekar perampok, kini menjelma menjadi salah satu kekuatan dunia persilatan. Awundara ingat betul, jika dalam sebuah aksi, mereka di pertemukan dengan sosok misterius yang memberikan kitab silat tingkat tinggi dan sumber daya berharga, yang pada akh

  • Legenda Naga Langit   132. Sekte Naga Langit

    Detik berganti menit, dan menit berganti pula menjadi jam. Tidak terasa satu hari telah berlalu. Abinawa dan dua rekan seperjalanannya bergegas menuju wilayah bagian selatan yang akan di jadikan lokasi berdirinya sekte mereka.Hutan luas menyambut mereka, pepohonan menjulang tinggi, tidak jauh dari lokasi mereka berdiri terdapat air terjun yang akan menjadi sumber penghidupan sekte ini nantinya. "Di sinilah kita akan mendirikan Sekte, Sekte Naga Langit. Jadi sekarang waktunya untuk bekerja... " Seru Abinawa dengan semangat.Abinawa dengan pedang pusakanya mampu memotong pohon-pohon tinggi itu dengan mudahnya, dia bahkan tidak mengalami kesulitan memindahkan dan membelahnya. Pekerjaan yang harus memakan waktu lama, mampu di selesaikan oleh mereka hanya dalam waktu kurang dari satu hari.Sebuah komplek bangunan sudah berdiri dengan kokohnya. Terdapat tiga bangunan utama yang di fungsikan sebagai tempat latihan dan pembelajaran jurus-jurus. Sementara dua ruangan lainnya di fungsikan seb

  • Legenda Naga Langit   130. Perpisahan

    Ini harusnya Bab 230. "Siapa dirimu sebenarnya anak muda!!! Aku tidak pernah memiliki urusan denganmu, aku mohon ampunilah aku, aku akan menjadi orang baik dan akan hidup dengan bertanam dan berkebun, aku berjanji," Sorkan memohon ampunan dari pemuda yang berdiri dengan pedang di genggaman tangan kanannya itu. "Mengampuni orang seperti dirimu hanya akan membuat masalah di masa depan, bisa jadi kau akan mencari cara untuk menjadi lebih kuat, setelah itu kau akan menciptakan banyak kekacauan yang akan membuat umat manusia menjadi sengsara, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi... Jadi sebaiknya orang-orang seperti dirimu ada baiknya di lenyapkan saja, " ucap pemuda itu dengan sorot mata yang tajam. Sorkan hanya bisa meneguk selivanya, semua bulu yang ada di tubuhnya berdiri dengan serempak. Pemuda di hadapannya seolah-olah menjelma menjadi iblis haus darah yang akan mencabut nyawanya sebentar lagi. Sorkan menggenggam erat pedangnya, dia tentu tidak ingin mati tanpa memberikan p

  • Legenda Naga Langit   230. Kota Mentari Kuning

    Setelah semua masalah yang mendera Kota Tanjung Hitam selesai dan kota itu kembali seperti sediakala, barulah Abinawa melanjutkan perjalanan menuju salah satu desa yang berada di ujung barat yang akan di jadikan berdirinya sekte yang akan mereka dirikan.Tujuan mereka kembali melanjutkan perjalanan memang untuk menuju ujung barat tepat hampir di bawah sinar matahari terbenam. Abinawa akan mendirikan sebuah sekte di sana dan di kemudian hari akan menjadi salah satu kekuatan utama dunia persilatan.Selain itu, Abinawa memiliki tujuan lain, yaitu pusaka legendaris milik salah satu pendekar kera bijaksana, yaitu tongkat Mahadewa. Konon kekuatan pusaka ini hampir sama kuatnya dengan kemampuan pedang naga langit milik Abinawa saat ini.Berita tentang pusaka tongkat Mahadewa tidak banyak di ketahui oleh para pendekar dunia persilatan, karena 100 tahun yang lalu sudah di lakukan pencarian akan tetapi tidak di temukan sehingga di anggap hanya mitos belaka.Namun, Banyu Aji yang memiliki banyak

  • Legenda Naga Langit   229. Kekalahan Sorkan

    Nafas Sorkan mulai memburu dan ngos-ngosan. Dia sudah sejak awal terus menyerang pemuda itu, akhirnya memilih bergerak mundur untuk mengatur ulang nafas dan tenaga dalamnya yang mulai terkuras."Siapa sebenarnya dirimu!!! Seingatku kita tidak pernah memilih masalah, aku bahkan tidak mengenalmu," ucap Sorkan.Sorkan yang cukup pintar, tentu memahami dengan betul jika pemuda itu belum menggunakan kemampuannya. Jika pemuda itu mulai serius, nyawanya akan sulit untuk di pertahankan."Siapa diriku itu tidak penting, dan kita memang tidak memiliki masalah, akan tetapi dengan kau mengusik kediama tuan Dasan, maka sama halnya kau sedang mencari masalah denganku... " Tukas pemuda itu, "Aku sudah memberimu pilihan di awal, akan tetapi kau lebih menyukai cara kekerasan, jadi aku tidak akan menahan diri lagi,"Sorkan mengumpat keras, dia tentu tidak bisa meninggalkan kediaman Dasan, tanpa membawa anaknya, Maung Cana bersama dengannya."Berapa yang telah di bayarkan oleh tua Bangka itu kepadamu? K

  • Legenda Naga Langit   228. Yang Kuatlah Yang Berkuasa

    Sorkan tidak ingin berjudi dengan nasib dan mengambil resiko penyerangan ini gagal, sehingga dia sendiri yang akan turun langsung guna memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana.Sorkan dan anggotanya menggunakan jubah berwarna hitam, sehingga mereka seolah menyatu dengan alam. Sangat sulit melihat Persero mereka di tengah gelapnya malam. Apalagi bulan dan bintang tidak tampak, seolah mereka tidak ingin melihat pertumpahan darah kembali terjadi di atas muka bumi.Sorkan dan anggotanya mulai masuk ke dalam kediaman walikota itu dengan senyap. Kedatangan mereka tentu tidak disadari oleh para prajurit yang berjaga, karena merekalah menyusup dengan menggunakan ilmu meringan tubuh yang tinggi. Alhasil pergerakan mereka tidak terendus.SRET!!! SRET!!! SRET!!!Tiga sabetan pedang berhasil membuat tiga prajurit kehilangan nyawa hanya dalam beberapa tarikan nafas saja. Gerakan mereka yang dinamis belum terbaca dan belum disadari, sekalipun tiga prajurit sudah kehilangan nyawanya.SRET!

  • Legenda Naga Langit   227. Meminta Pertolongan

    "Jika benar cerita yang tuan sampaikan, apakah tuan tidak curiga jika pemilik kedai minuman itu terlibat dalam masalah yaitu melanda kota ini, di tambah lagi mereka sampai hari ini masih tetap beroperasi," ucap Sumbayu.Dasan yang mendengarnya seolah tersadarkan dari kebodohannya selama ini yang tidak menyadari hal itu. Harusnya sejak awal dia sadar jika pemilik kedai minuman terlibat dalam masalah yang melanda Kota Tanjung Hitam ini."Aku rasa dirimu sudah menyadarinya bukan, tuan. Sebab itulah kami datang kemari untuk membantu kalian, dirimu dan prajurit yang tuan miliki mungkinkah mampu mengalahkan penjaga yang di miliki kedai minuman itu, akan tetapi tidak dengan para pendekar yang berada di belakang kedai minuman itu," jelas Sumbayu.Dasan yang mendengar penjelasan dari Sumbayu merasa pundaknya seperti memikul batu yang berat di punggungnya."Anda tinggal perlu khawatir, Tuan. Seperti yang di katakan oleh rekanku tadi, kedatangan kami kemari untuk membantu kalian agar keluar dari

DMCA.com Protection Status