Abinawa dan Sumbayu akhirnya sepakat untuk melanjutkan perjalanan bersama-sama. Ke-duanya berjalan ke arah timur, menuju salah satu kota besar, yaitu Kota Awan Putih.Selama perjalanan itu pula ke-duanya saling bertukar cerita dan pengalaman. Dari cerita Sumbayu, Abinawa merasa ke-duanya memiliki perjalanan hidup yang berliku dan penuh luka."Saat ini, aku hanya berharap dunia persilatan akan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi semua manusia, bukan hanya mereka yang berasal dari kalangan pendekar saja," ucap Sumbayu."Aku pun begitu, sejatinya memiliki kekuatan itu bukan untuk berdiri menjadi penguasa, akan tetapi hanya untuk melindungi diri dari ancaman dan marah bahaya, tetapi banyak orang-orang yang salah dalam menggunakan kekuatannya," sahut Abinawa.Abinawa memahami betul jika Sumbayu memiliki ambisi besar untuk menciptakan dunia persilatan yang aman dan tentram, mungkin jika ada pilihan antara memilih dunia persilatan dan hidup di dunia tanpa ilmu kanuragan, mungkin Sumbayu
Sekte Naga Putih adalah salah satu sekte menengah aliran putih, mereka bahkan berkembang dengan sangat pesat selama beberapa tahun terakhir, selain itu perkembangan sekte ini juga tidak lepas dari dukungan atau sokongan dari Kota Sungai Putih.Perkembangan Sekte Naga Putih juga tidak lepas dari banyaknya jenius bela diri yang di miliki sekte ini. Bayangkan saja dalam beberapa tahun terakhir mereka berhasil memiliki 7 pendekar raja dan dua orang pendekar suci, sekalipun hanya pendekar suci gerbang pertama. Namun, untuk ukuran sekte yang baru beranjak dari sekte kecil ke menengah ini sesuatu yang sangat mengejutkan.Seperti saat ini, segerombolan pendekar dari Sekte Naga Putih mendatangi Kota Sungai Putih untuk menyebarkan pengumuman penting bagi semua anak muda Kota Sungai Putih."Perhatian, Tetua Karta Surya kembali membuka kesempatan bagi kalian para pemuda untuk unjuk kemampuan pada Sayembara Naga Putih, siapapun yang berhasil memberikan penampilan memikat dan keluar sebagai pemenan
Batik Saka adalah jenius bela diri yang namanya mulai naik ke permukaan. Sosok Batik Saka sudah cukup senter di dengar oleh orang-orang dunia persilatan berkat kemampuannya dalam menggunakan dua pedang dalam bertarung, sesuatu yang jarang di kuasai oleh banyak pendekar dunia persilatan. Biasanya para pengguna pedang hanya mahir menggunakan satu pedang saja dalam sebuah pertarungan.Kemampuan Batik Saka yang terbilang unik dan hebat itu jelas mendatangkan banyak keuntungan bagi Sekte Naga Putih itu, karena mereka mendapatkan banyak tawaran untuk membangun koalisi dan kerja sama dengan sekte menengah lainnya."Saka, tidak heran jika kau berkembang dengan sangat pesat dari kami, ternyata kau terus-menerus berlatih... " Ucap Dwi Tunggal."Ah, Tunggal.. sejak kapan kau di sini?" Tanya Batik Saka sambil menyudahi latihannya."Tidak begitu lama, aku tidak menduga jika kau benar-benar berlatih sepanjang hari. Pantas saja banyak para Tetua memuji kemampuanmu," Batik Saka hanya tersenyum dan m
Batik Saka langsung mengubah kuda-kuda tarungnya, dia juga mengalirkan tenaga dalam pada bagian pergelangan kakinya agar pergerakannya menjadi lebih lincah dan gesit.Di saat yang sama pula, Batik Saka melakukan perubahan energi angin pada dua bilah pedangnya."Pedang Naga Kembar: Naga Penakluk Gunung"Batik Saka langsung mengayunkan pedangnya membuat serangan tebasan setelah berhasil menghindari pisau angin Dwi Tunggal.Kombinasi kecepatan dan ciamiknya permainan pedang kembar dari Batik Saka berhasil membuat Batik Saka membalikkan keadaan dengan cepat.Dwi Tunggal jelas tidak tinggal diam, dia terus berusaha untuk keluar dari tekanan, selubung angin di pedangnya terus berputar dengan cepat, seolah berusaha mengimbangi kecepatan ayunan pedang kembar milik Batik Saka."Mempercepat putaran pisau angin untuk mengimbangi pedang kembarku? Cerdas, tapi sayangnya pola serangan dan taktikmu sudah terbaca, Tunggal," Batik Saka menarik satu pedangnya sedikit ke belakang mengubah tumpuan kuda-
Setelah puas berkeliling Kota Sungai Putih, Abinawa dan Sumbayu memasuki sebuah restauran mewah yang berada di tengah kota.Restauran Sungai Putih adalah restauran milik keluarga Bangsawan kota. Hal inilah yang membuat restauran ini dapat berkembang dengan cepat dan menjadi satu-satunya restauran yang ada di Kota Sungai Putih."Selamat datang di restauran kami tuan, mari saya antar ke meja anda," gadis pelayan itu langsung mengantarkan Abinawa dan Sumbayu ke mejanya.Abinawa mengangkat alisnya saat menemukan restauran itu sangat ramai, bahkan hampir tidak ada lagi meja yang kosong kecuali meja yang berada di ujung ruangan. Gadis itu menjelaskan jika restauran ini menjual makanan yang harga umumnya tinggi bagi sebagian orang pada umumnya, namun bagi mereka yang berasal dari kalangan pendekar bukan masalah besar."Untuk harga itu bukan masalah, berikan kami menu terbaik yang kalian miliki," pesan Abinawa, "Satu lagi jangan lupa untuk arak terbaik yang kalian miliki... "Gadis pelayan i
Setelah dari restauran itu, Abinawa dan Sumbayu mencari penginapan lebih dulu, karena keduanya sepakat untuk tinggal lebih lama di Kota Sungai Putih guna memastikan apa yang sedang di rencanakan oleh para pendekar itu.Abinawa juga tidak lupa menjelaskan jika dia menemukan satu orang pendekar suci di dalam kelompok yang berada di dalam restauran tadi."Pendekar suci?" Tanya Sumbayu seolah ingin memastikan informasi yang di dengarnya ini tidak salah.Abinawa menganggukkan kepalanya."Kelompok yang di pimpin pendekar suci, maka semakin jelas saja jika yang menjadi target mereka adalah Sekte Naga Putih. Sepertinya mereka ingin merebut kekuasaan sekte demi ambisi jahanam mereka. Berkembang pesatnya Sekte Naga Putih jelas mengundang banyak orang-orang serakah dan haus akan kekuasaan, sebab inilah sebuah sekte harus memiliki pondasi yang kuat untuk melindungi diri dari orang-orang serakah ini," jelas Sumbayu."Bagaimana kau bisa mengambil kesimpulan seperti itu?" Tanya Abinawa sekali lagi.
Raksa yang merupakan Tetua Utama Sekte Benalu Iblis benar-benar tidak percaya saat mendapatkan tugas untuk merebut posisi Ketua Sekte Naga Putih, salah satu sekte yang sedang berkembang dengan pesat dan memiliki banyak jenius di dalamnya."Ketua, apakah ini tidak terlalu beresiko? Tindakan kita ini akan memancing amarah Aliansi Putih-netral dan akan membawa kehancuran pada sekte kita," Raksa mencoba menolak keinginan dari Alos, Ketua Sekte Benalu Iblis itu."Tidak akan ada yang tahu, karena aku sudah menyusun semuanya dengan baik. Kau akan pergi bersama Tetua Utama Sekte Gunung Suci untuk melakukan negosiasi pada mereka untuk tunduk dan berkerja di bawah arahan kita, jika mereka tidak mau, maka rebut secara paksa ... "Raksa mengernyitkan dahinya mendengar Tetua Utama Sekte Gunung Suci akan pergi bersama dengannya."Pancaka adalah utusan dari sosok pemimpin aliansi kita, dia adalah otak dari semua rencana ini. Jadi kau tidak usah takut, Pancaka adalah pendekar yang tangguh dan perkasa
Aula utama Sekte Naga Putih seketika terasa sangat panas, bahkan mengundang kedatangan para Tetua Sekte yang merasakan tekanan yang kuat dari dalam aula utama itu."Ketua, apa yang terjadi?" Syak Lanar langsung masuk ke dalam aula utama bersama para Tetua sekte lainnya.Syak Lanar jelas merasakan hawa pembunuh yang sangat pekat dari aula utama itu."Tidak ada apa-apa Lanar, hanya ada sedikit kesalahan pahaman saja, bawa kembali pasukanmu keluar," balas Praduta.Tanpa banyak bertanya, Syak Lanar langsung membawa para Tetua sekte kembali keluar dari aula utama itu.Pancaka yang melihat hal itu merasa kagum dengan Praduta saat perintahnya langsung di turuti tanpa ada keraguan sedikitpun, padahal Pancaka dapat merasakan jika kemampuan Syak Lanar hampir setara dengan Praduta di usia yang jauh lebih mudah.'Naga Putih benar-benar memiliki banyak jenius bela diri dan kanuragan yang tersembunyi dari kacamata dunia persilatan,' batin Pancaka.Melihat hal itu, maka Pancaka semakin berambisi unt