Batik Saka langsung mengubah kuda-kuda tarungnya, dia juga mengalirkan tenaga dalam pada bagian pergelangan kakinya agar pergerakannya menjadi lebih lincah dan gesit.Di saat yang sama pula, Batik Saka melakukan perubahan energi angin pada dua bilah pedangnya."Pedang Naga Kembar: Naga Penakluk Gunung"Batik Saka langsung mengayunkan pedangnya membuat serangan tebasan setelah berhasil menghindari pisau angin Dwi Tunggal.Kombinasi kecepatan dan ciamiknya permainan pedang kembar dari Batik Saka berhasil membuat Batik Saka membalikkan keadaan dengan cepat.Dwi Tunggal jelas tidak tinggal diam, dia terus berusaha untuk keluar dari tekanan, selubung angin di pedangnya terus berputar dengan cepat, seolah berusaha mengimbangi kecepatan ayunan pedang kembar milik Batik Saka."Mempercepat putaran pisau angin untuk mengimbangi pedang kembarku? Cerdas, tapi sayangnya pola serangan dan taktikmu sudah terbaca, Tunggal," Batik Saka menarik satu pedangnya sedikit ke belakang mengubah tumpuan kuda-
Setelah puas berkeliling Kota Sungai Putih, Abinawa dan Sumbayu memasuki sebuah restauran mewah yang berada di tengah kota.Restauran Sungai Putih adalah restauran milik keluarga Bangsawan kota. Hal inilah yang membuat restauran ini dapat berkembang dengan cepat dan menjadi satu-satunya restauran yang ada di Kota Sungai Putih."Selamat datang di restauran kami tuan, mari saya antar ke meja anda," gadis pelayan itu langsung mengantarkan Abinawa dan Sumbayu ke mejanya.Abinawa mengangkat alisnya saat menemukan restauran itu sangat ramai, bahkan hampir tidak ada lagi meja yang kosong kecuali meja yang berada di ujung ruangan. Gadis itu menjelaskan jika restauran ini menjual makanan yang harga umumnya tinggi bagi sebagian orang pada umumnya, namun bagi mereka yang berasal dari kalangan pendekar bukan masalah besar."Untuk harga itu bukan masalah, berikan kami menu terbaik yang kalian miliki," pesan Abinawa, "Satu lagi jangan lupa untuk arak terbaik yang kalian miliki... "Gadis pelayan i
Setelah dari restauran itu, Abinawa dan Sumbayu mencari penginapan lebih dulu, karena keduanya sepakat untuk tinggal lebih lama di Kota Sungai Putih guna memastikan apa yang sedang di rencanakan oleh para pendekar itu.Abinawa juga tidak lupa menjelaskan jika dia menemukan satu orang pendekar suci di dalam kelompok yang berada di dalam restauran tadi."Pendekar suci?" Tanya Sumbayu seolah ingin memastikan informasi yang di dengarnya ini tidak salah.Abinawa menganggukkan kepalanya."Kelompok yang di pimpin pendekar suci, maka semakin jelas saja jika yang menjadi target mereka adalah Sekte Naga Putih. Sepertinya mereka ingin merebut kekuasaan sekte demi ambisi jahanam mereka. Berkembang pesatnya Sekte Naga Putih jelas mengundang banyak orang-orang serakah dan haus akan kekuasaan, sebab inilah sebuah sekte harus memiliki pondasi yang kuat untuk melindungi diri dari orang-orang serakah ini," jelas Sumbayu."Bagaimana kau bisa mengambil kesimpulan seperti itu?" Tanya Abinawa sekali lagi.
Raksa yang merupakan Tetua Utama Sekte Benalu Iblis benar-benar tidak percaya saat mendapatkan tugas untuk merebut posisi Ketua Sekte Naga Putih, salah satu sekte yang sedang berkembang dengan pesat dan memiliki banyak jenius di dalamnya."Ketua, apakah ini tidak terlalu beresiko? Tindakan kita ini akan memancing amarah Aliansi Putih-netral dan akan membawa kehancuran pada sekte kita," Raksa mencoba menolak keinginan dari Alos, Ketua Sekte Benalu Iblis itu."Tidak akan ada yang tahu, karena aku sudah menyusun semuanya dengan baik. Kau akan pergi bersama Tetua Utama Sekte Gunung Suci untuk melakukan negosiasi pada mereka untuk tunduk dan berkerja di bawah arahan kita, jika mereka tidak mau, maka rebut secara paksa ... "Raksa mengernyitkan dahinya mendengar Tetua Utama Sekte Gunung Suci akan pergi bersama dengannya."Pancaka adalah utusan dari sosok pemimpin aliansi kita, dia adalah otak dari semua rencana ini. Jadi kau tidak usah takut, Pancaka adalah pendekar yang tangguh dan perkasa
Aula utama Sekte Naga Putih seketika terasa sangat panas, bahkan mengundang kedatangan para Tetua Sekte yang merasakan tekanan yang kuat dari dalam aula utama itu."Ketua, apa yang terjadi?" Syak Lanar langsung masuk ke dalam aula utama bersama para Tetua sekte lainnya.Syak Lanar jelas merasakan hawa pembunuh yang sangat pekat dari aula utama itu."Tidak ada apa-apa Lanar, hanya ada sedikit kesalahan pahaman saja, bawa kembali pasukanmu keluar," balas Praduta.Tanpa banyak bertanya, Syak Lanar langsung membawa para Tetua sekte kembali keluar dari aula utama itu.Pancaka yang melihat hal itu merasa kagum dengan Praduta saat perintahnya langsung di turuti tanpa ada keraguan sedikitpun, padahal Pancaka dapat merasakan jika kemampuan Syak Lanar hampir setara dengan Praduta di usia yang jauh lebih mudah.'Naga Putih benar-benar memiliki banyak jenius bela diri dan kanuragan yang tersembunyi dari kacamata dunia persilatan,' batin Pancaka.Melihat hal itu, maka Pancaka semakin berambisi unt
Setelah kepergian dari Pancaka dan Raska, Syak Lanar langsung masuk ke dalam aula utama sekte guna memastikan keselamatan dari Praduta selaku Ketua Sekte Naga Putih."Apa anda baik-baik saja, ketua," ucap Syak Lanar."Tentu, aku baik-baik saja, Lanar. Akan tetapi firasatku mengatakan jika semua ini tidak akan selesai sampai di sini saja," balas Praduta."Kita harus bersiap, karena firasatku mengatakan jika sesuatu yang besar akan segera terjadi... " Lanjut Praduta.Syak Lanar jelas langsung mengerti kemana arah ucapan dari Praduta, "Sebenarnya apa yang telah terjadi, Ketua?"Praduta langsung menjelaskan jika dia menolak ajakan dari Pancaka untuk bergabung bersama kelompoknya yang tidak terikat dan tidak pula di ketahui oleh pihak aliran putih-netral."Anda mengambil keputusan yang tepat, Ketua. Bergabung dengan kelompok mereka jelas akan membuat aliran putih-netral merasa tidak lagi percaya pada kita jika mengetahui kita melenceng... " Ucap Syak Lanar.Praduta tersenyum tipis, dia jug
Langit hitam pekat mencekam. Sinar rembulan dan kerlap kerlip bintang seolah sembunyi dan terhalang pekat langit.Para murid Sekte Naga Putih terlihat melakukan penjagaan seperti biasanya. Beberapa dari mereka terlihat mulai menguap dan di kuasai oleh rasa kantuk."Malam ini sangat dingin sekali, tidak sama seperti malam-malam lainnya," ucap salah satu dari murid yang melakukan penjagaan itu."Kau benar sekali, malam ini terasa sangat berbeda sekali dengan malam lainnya," sahutnya.Ke-duanya tetap melakukan penjagaan, tanpa sadar jika bahaya besar sedang mengintai mereka semua.Dua buah belati melesat cepat ke arah dua murid yang sedang melakukan penjagaan itu, di waktu yang hampir bersamaan pula dua orang murid itu tumbang dan kehilangan nyawanya untuk selamanya."Ini terlihat begitu mudah... " Ucap salah satu dari sosok yang baru saja melemparkan belati itu."Jangan cepat mengambil kesimpulan, mereka masih belum menyadari kehadiran kita, jadi menfaatkan kelengahan mereka untuk meng
Raksa menarik semua tenaga dalamnya dan mengalirkannya ke seluruh tubuhnya, dia juga tidak lupa melepaskan hawa pembunuh untuk menekan tubuh Syak Lanar."Mari kita lihat sekuat apa dirimu!!!"Raksa bergerak menyambut serangan dari Syak Lanar. Pertemuan dua pedang yang di alirkan tenaga dalam berjumlah besar menghasilkan gelombang besar yang membuat bebatuan terangkat ke atas.BOMMMM!!!Raksa dan Syak Lanar terpental jauh ke belakang, akibat pertemuan dua tenaga dalam berjumlah besar itu."Jumlah tenaga dalammu luar biasa, aku jelas tidak menduganya ... " Ucap Raksa.Raksa jelas merasa terkejut saat menyadari jumlah tenaga dalam milik Syak Lanar. Dia ingat betul saat pertama kali bertemu dengan Syak Lanar, dia berpikir jika sosok Syak Lanar hanya beruntung saja memiliki kemampuan pendekar suci. Namun, setelah keduanya terlibat pertarungan, dia sadar jika Syak Lanar lahir dengan bakat yang luar biasa dan memang di takdirkan menjadi seorang pendekar tangguh."Jangan menilai seseorang han