Tak lama, Lin Feng sampai di menara bulan. Dia menjual banyak pil, kristal jiwa dan gulungan teknik yang sudah dia siapkan. Kini, Lin Feng menjadi pemuda kaya raya dengan koin emas yang menggunung di cincin ruang dimensi miliknya.Setelah pergi ke menara bulan, Lin Feng memasuki sebuah restoran karena perutnya keroncongan.“Aku ingin hidangan terlezat di restoran ini,” ucap Lin Feng kepada pelayan restoran.“Baik tuan, silahkan naik ke lantai paling atas!”Lin Fengpun berjalan santai menuju lantai paling atas restoran.Barusaja Lin Feng menapak di lantai atas, dia melihat seseorang yang membuatnya terkejut dan sangat kaget. Lin Feng saling tukar pandang dengan orang itu. “Sial … kenapa patriark itu bisa berada disini?”Orang yang Lin Feng lihat adalah patriark sekte tengkorak hitam. Dia mampir ke ibukota karena kebetulan sektenya melewati ibukota provinsi.Patriark sekte tengkorak hitam tersenyum senang melihat Lin Feng.“Bocah, kita bertemu lagi begitu cepat. Takdir memang berpihak pa
Pertarungan Lin Feng dengan patriark sekte tengkorak hitam terjadi di pusat keramaian ibukota. Pertarungan mereka menjadi lebih banyak perhatian dari warga ibukota yang berlalu lalang.“Siapa mereka?” tanya warga ibukota.“Pemuda bercadar itu tampak sangat kualahan. Dia akan segera tewas,” gumam warga kota lainnya.Tak butuh waktu lama, tubuh Lin Feng sudah penuh dengan luka sayatan golok patriark sekte tengkorak hitam yang terus menerus menyerangnya.“Aku bisa tewas di tangannya. Apa yang harus aku lakukan?” gumam Lin Feng sedikit frustasi.Dua orang prajurit provinsi melihat pertarungan Lin Feng dengan patriark sekte tengkorak hitam.“Apa yang kalian lakukan? Hentikan pertarungan atau kami akan menangkap kalian!” Perintah kedua prajurit provinsi.SrakkkSrakkkPatriark sekte tengkorak hitam langsung melemparkan kedua goloknya ke arah dua prajurit provinsi. Dua prajurit itupun tewas seketika tertebas kepalanya. “Berani sekali kalian menggangguku,” gumamnya.Lin Feng mengerutkan alis
Pedang berkarat milik Lin Feng tiba-tiba bergetar hebat. Pedang itu berubah menjadi bagus dan mengkilap seperti barusaja diciptakan.Sejenak kemudian, tubuh Lin Feng diambil alih oleh pencipta pedang sembilan bintang. Lin Feng membuka mata dan waktu kembali berjalan.WusssSaat patriark sekte tengkorak hitam hendak menebas kepala Lin Feng, Lin Feng tiba-tiba menghilang dan tebasan kedua golok patriark sekte tengkorak hitam hanya mengenai udara kosong.“Sial, dimana dia?” gerutu patriark sekte tengkorak hitam kehilangan Lin Feng.Lin Feng muncul di belakang patriark sekte tengkorak hitam dan langsung menebas kepalanya. Lin Feng yang kerasukan pencipta pedang sembilan bintang dengan mudah mengalahkan patriark sekte tengkorak hitam.Gerakan Lin Feng sangatlah cepat. Patriark sekte tengkorak hitam tidak bisa menghindarinya. Dia tewas dengan kepala terlepas dari badannya.Warga ibukota yang menyaksikan sangat tercengang. Mereka menyangka bahwa Lin Fenglah yang akan tewas. Namun dalam sekej
“Siapa namamu?” tanya Lin Feng kepada pemuda yang memapahnya.“Di organisasi tentara bayaran, aku terkenal dengan nama Hantu Rimba,” balas pemuda itu.Lin Feng berpikir sejenak. Dia membutuhkan cukup banyak pasukan untuk menunjang keinginannya menumpas kejahatan. “Aku berniat membuat pasukan yang hebat dari organisasi tentara bayaran. Apa kamu mau menjadi pengikutku?” tawarnya kepada Hantu Rimba.“Aku memang bermaksud mengikutimu, Jenderal. Kamu sangat hebat dan aku sangat kagum akan hal itu.” Tanpa berpikir panjang, Hantu Rimba menerima tawaran dari Lin Feng.Lin Feng tersenyum senang. “ Baiklah … Setelah aku memulihkan diri di markas, kita akan menuju ke hutan kegelapan untuk menemui tentara bayaran lainnya.”“Hu … hu … hutan kegelapan?” Hantu Rimba terbata-bata tidak percaya.“Benar, kamu tidak perlu takut seperti itu. Hutan kegelapan tidak seperti yang kamu pikirkan,” ujar Lin Feng.Hantu Rimba tersenyum kecut. “Hutan kegelapan merupakan salah satu hutan yang terlarang di kekaisar
Di Ibukota Provinsi Bintang Biru, nama Lin Feng sebagai Jenderal Bercadar Hitam menjadi sangat terkenal di kalangan warga ibukota.Jenderal Bercadar Hitam menjadi perbincangan hangat di kedai-kedai kecil, restoran, pasar maupun tempat-tempat keramaian lainnya. Warga ibukota membicarakan dan memujinya karena berhasil mengalahkan patriark sekte tengkorak hitam.Selama tiga hari, Lin Feng berkultivasi menyerap pil embun biru di kediamannya di Sekte Pedang Api. Kultivasinya meningkat satu tingkatan menjadi tahap pemula keempat.Sementara itu, para tentara bayaran menunggu dan berjaga di halaman rumah Lin Feng. Mereka menjadi sedikit akrab dengan Xiao Yuli, Wang Ru dan Min Chu yang sering mengunjungi rumah Lin Feng. Xiao Yuli, Wang Ru dan Min Chu juga sesekali akan berlatih tanding dengan para tentara bayaran.Lin Feng keluar dari rumahnya setelah selesai menyerap pil embun biru. Xiao Yuli, Wang Ru dan Min Chu sudah berada di depan rumah, menunggunya keluar.“Kakak Feng, apa kamu sudah sia
“Lihat itu! Bukankah itu Patriark Zhen Li dan para tetua Sekte Pedang Api?” tunjuk tetua Sekte Gunung Petir ke arah kerumunan pasukan Sekte Pedang Api.“Mereka benar-benar mencari mati,” desah Patriark Hu.Tak lama, puluhan ribu pasukan Sekte Gunung Petir sudah berkumpul dan bersiap.“Ayu kita sambut mereka di luar gerbang sekte!” teriak Patriark Hu kepada puluhan ribu prajurit sektenya.Jika perang terjadi di dalam sekte, bangunan-bangunan sekte mungkin akan hancur. Patriark Hu merasa akan lebih leluasa berperang di luar sekte.“Penjaga … buka gerbang!” perintah salah satu tetua.Penjaga pun langsung membuka gerbang sekte. Patriark Hu dan para tetua melesat keluar dari gerbang diikuti oleh puluhan ribu pasukan sekte mereka.Tak lama, pasukan Sekte Pedang Api dan pasukan Sekte Gunung Petir saling berhadapan.WusssPatriark Hu mengeluarkan aura membunuh yang sangat kuat, membuat Patriark Zhen Li, Tetua Zhang dan tetua lainnya dari Sekte Pedang Api tidak bisa bernafas. “Zhen Li … apa ma
Di area lain, Patriark Zhen Li berhadapan dengan salah satu tetua Sekte Gunung Petir. Dia terlihat menguasai jalannya pertarungan dengan pedang api emas di tangannya.Tetua Zhang dan tetua lainnya juga terus berhadapan dengan para tetua dari Sekte Gunung Petir. Mereka sangat bersemangat untuk memenangkan peperangan.Sementara itu, Lin Feng dalam sekejap mulai di perhatikan oleh pasukan musuh. Mereka berkeringat dingin melihat Lin Feng yang membunuh bagaikan monster.“Tarian Pedang Naga.”Lin Feng menerobos pasukan musuh dan menewaskan mereka satu per satu. Sesekali, dia akan menyelamatkan rekannya yang terlihat kualahan menghadapi musuh.WusssWusssSrakkkSrakkkLin Feng bagaikan sekelebat bayangan dan menari-nari diantara pasukan musuh. Puluhan demi puluhan pasukan musuh tumbang tidak berkutik terkena tebasan pedangnya.WusssLin Feng melesat ke udara, pedangnya dia acungkan dan kembali melesat ke permukaan tanah ke arah kerumunan pasukan musuh. “Pedang Gelombang Kehancuran.”Bummm
Korban dari pasukan musuh terus menerus berjatuhan. Puluhan ribu pasukan sekte gunung petir tewas sementara di pihak sekte pedang api hanya sekitar seribu orang yang tewas. Sekte pedang api berhasil memenangkan peperangan dan mengalahkan sekte gunung petir.Pasukan sekte pedang api kemudian mengambil cincin ruang dimensi dari mayat-mayat pasukan musuh yang bergeletakan. Mereka kemudian memasuki markas sekte gunung petir dan menjarah harta berharga yang mereka temukan.Lin Feng berkumpul dengan para petinggi sekte setelah memenangkan peperangan. Bersama mereka, juga ada Xiao Yuli, Wang Ru, Min Chu, Hantu Rimba dan prajuritnya. Sementara pasukan sekte lainnya mengurus mayat-mayat yang menggunung.“Bocah, kamu tidak perlu lagi khawatir. Di provinsi Bintang Biru, tidak akan ada lagi yang memburumu,” ujar Pak Tua Zhao.Patriark Zhen Li mengangguk. “Aku juga akan mendesak penguasa provinsi untuk tidak lagi mencarimu.”“Terimakasih Pak Tua Zhao, Patriark,” balas Lin Feng.“Baiklah, ayu kita
Satu persatu ular es raksasa kembali muncul di hadapan Lin Feng dari berbagai sisi gua es. Lin Fengpun dengan mudah menghabisi mereka dengan menancapkan pedangnya ke otak mereka. Tanpa terasa, Lin Feng telah menghabisi tiga puluh ular es raksasa. Diapun menguliti semua ular es itu dan mengambil empedunya. Ular es raksasa merupakan jenis binatang buas. Meskipun begitu, kekuatan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja, kekuatan ular es raksasa tidaklah lebih hebat dibandingkan Lin Feng. Lin Feng kembali menyusuri gua es setelah menghabisi semua ular es raksasa yang muncul. Tak lama, Lin Feng menemukan pusat gua es itu. Dia melihat tempat yang cukup luas dengan pepohonan berlapis es berada di sekelilingnya. Lin Feng menengok ke kanan kiri untuk mencari sumber energi yang membuat gua itu terselimuti es. "Ketemu, disanalah sumber energi itu!" Lin Feng melihat kolam air dan meyakini jika di dalam kolam air itulah sumber energi gua es berada. Tanpa menunggu waktu l
Pertarungan antara Lin Feng melawan wanita siluman terlihat sangat dahsyat. Dalam radius puluhan kilometer pepohonan hancur lebur, tanah retak dan menjadi lubang kawah akibat teknik dan jurus dari keduanya. Lin Feng terus menggempur wanita siluman dengan tarian pedangnya yang sangat anggun. Wanita siluman berusaha menjauh dari Lin Feng agar bisa mengeluarkan tekniknya. Namun Lin Feng tidak membiarkan hal itu. Wanita siluman hanya bisa bergerak mundur sementara Lin Feng terus mengejarnya. "Jika terus seperti ini, aku pasti akan kalah," desah wanita siluman frustasi. Wanita siluman adalah salah satu siluman tersesat yang entah kenapa sampai di kekaisaran qilin. Dia termasuk golongan siluman yang sangat lemah yang ada di hutan siluman di kekaisaran luo. Namun meskipun begitu, kultivasi wanita siluman yang berada ditingkatan kaisar keenam tidak bisa diremehkan. "Wanita siluman, kenapa kamu sampai di kekaisaran qilin?" tanya Lin Feng sambil terus menyerang. "Maukah kamu menye
Penguasa hutan setan ternyata merupakan salah satu siluman tersesat yang berasal dari Kekaisaran Luo. Wanita siluman itu sebenarnya sudah berusia ratusan tahun, namun karena menyerap energi para pemuda tampan dan hebat, dia terlihat seperti wanita muda yang sangat cantik. "Cih, darimana kamu tahu kalau aku adalah siluman?" "Tidak perlu banyak bertanya! Sebentar lagi kamu akan mati," ucap Lin Feng. Lin Feng mengetahui aura wanita itu berbeda dari manusia. Sekali melihat, dia dapat mengetahui jika wanita itu adalah siluman. "Tampaknya, kamu harus aku paksa untuk menjadi suamiku." "Coba saja kalau kamu bisa!" Wanita siluman mengibaskan lengannya. Seketika, puluhan pisau langsung melesat ke arah Lin Feng. Lin Feng berlari zigzag menghindari pisau-pisau yang melesat ke arahnya. Duarrr Duarrr Duarrr Pisau-pisau yang dilesatkan wanita siluman mengenai pepohonan besar hingga membuat pepohonan itu hancur berkeping-keping. Lin Feng bergerak mendekati wanita siluman set
"Berapa hari tuan ingin menyewa kuda tercepat?" tanya pelayan. "Aku akan menyewanya sekitar seminggu," jawab Lin Feng. "Untuk seminggu, tuan bisa membayar tujuh juta koin emas. Tapi tuan perlu menitipkan uang sebesar dua ratus juta koin emas sebagai jaminan. Jika tuan membawa kuda sewaan kembali kesini, uang tuan akan dikembalikan," ujar pelayan. Lin Feng memberikan dua ratus tujuh juta koin emas kepada pelayan untuk menyewa kuda dan juga jaminannya. Setelah itu, Lin Feng langsung melesat ke hutan setan dengan kuda biru bersayap. Wusss Kecepatan kuda biru bersayap berada diluar nalar kultivator biasa, bahkan Lin Feng serasa mual menaikinya karena terlalu cepat. Lin Feng turun di desa kupu-kupu bermaksud menitipkan kuda biru disana. Dia kemudian menuju ke sebuah kedai yang ada disana. "Tuan, apa aku bisa menitipkan kudaku beberapa hari disini?" tanya Lin Feng kepada pemilik kedai. "Disini tempat menjual makanan, bukan tempat penitipan binatang," jawab pemilik kedai. L
Setelah kemenangan itu, Lin Feng, Qio Yinsi, para patriark dan lainnya yang selamat membawa orang-orang yang terluka. Kaisar Qilin, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin dibawa menuju ke istana. "Cepat panggil tabib kemari!" Qio Yinsi sangat mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. Dia segera menyuruh pelayan untuk membawa tabib istana. "Tidak perlu memanggil tabib, aku akan memeriksanya!" Lin Feng yang dahulu diajari pengetahuan tentang kedokteran oleh petapa misterius, mencegah Qio Yinsi untuk memanggil tabib. Lin Feng segera memeriksa Kaisar Qilin, Pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. "Untuk menyembuhkan racun ini, diperlukan pil hati emas," ucap Lin Feng setelah memeriksa Kaisar dan lainnya. Qio Yinsi merasa lemas mendengar Lin Feng menyebut pil hati emas. Pil hati emas merupakan pil tingkat lima yang hanya bisa diracik oleh alkemis legendaris. Keberadaan alkemis legendaris sangat misterius sehingga Qio Yinsi terlihat tampak putus as
Kaisar iblis menggeleng. "Kamu harus bisa mengendalikanku." "Bagaimana cara mengendalikanmu?" tanya pendekar mabuk. "Kamu akan mengetahuinya nanti," jawab kaisar iblis. Pendekar mabuk menghela nafas. "Percuma aku mengikat kontrak darah denganmu! Aku akan mati oleh assassin." "Jangan khawatir, kamu tidak akan mati oleh assassin yang sangat lemah," jawab kaisar iblis. Kaisar iblis kemudian berpamitan kepada pendekar mabuk. Menurutnya, dia akan benar-benar melebur menjadi sebuah pedang setelah segel di pedang iblis terbuka. "Selamat tinggal," ucap kaisar iblis. Pendekar mabuk tiba-tiba kembali ke dunia nyata. Dia membuka matanya, namun dengan segera pedang iblis bergerak bebas kesana-kemari dengan sendirinya. Pendekar mabuk tidak bisa mengendalikan pedang iblis. Dia mengikuti ke arah mana pedang iblis bergerak. Lalu, pedang iblis membawanya sampai ke ketua assassin. Slasss Slasss Pedang iblis bergerak sendiri menyerang ketua assassin, dan pendekar mabuk hanya mengik
Kaisar, Li Wang dan Cang Lin berusaha bangkit untuk kembali membantu Lin Feng. Wusss Wusss Wusss Ketua assassin segera melesatkan ratusan jarum beracun ke arah Kaisar, Li Wang dan Cang Lin. Mereka bertiga berusaha menghindar, namun karena luka yang sudah sangat parah beberapa jarum beracun berhasil mengenai tubuh mereka. Mereka bertiga kembali terkapar di tanah seperti orang lumpuh yang hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apapun. "Kaisar, Patriark ... " Lin Feng mengkhawatirkan keselamatan Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin. Lin Feng berusaha kembali berdiri tegak dengan pedang sebagai penopangnya. "Bocah, kamu benar-benar mengerikan." Ketua assasssin mengagumi Lin Feng yang tetap berdiri tegak. "Bocah sepertimu harus mati!" Ketua assasssin merasa Lin Feng akan menjadi monster jika terus dibiarkan hidup. Lin Feng masih sangat muda, namun dia dapat bertahan lama dari ketua assassin tingkat kaisar kedelapan. Hal itu membuat ketua assassin khawatir jika Lin Feng t
Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin bangkit dari tanah, kemudian menyeka darah di bibir mereka. "Kami baik-baik saja," jawab mereka. Wusss Wusss Wusss Baru saja bangkit, ketua assassin melesatkan ratusan shuriken ke arah mereka. Ratusan shuriken itu melesat sangat cepat hingga tak dapat dilihat dengan mata biasa. Trangg Trangg Trangg Lin Feng segera menangkis shuriken-shuriken itu dengan pedangnya. Namun beberapa shuriken berhasil menyayat lengannya hingga lengannya meneteskan banyak darah. Lin Feng, Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin tetap bertahan. Mereka kemudian kembali menyerang ketua assassin. Di tempat lain, pendekar mabuk bergabung dengan pihak kaisar setelah memastikan Ye Jun dalam kondisi aman. Dia bertempur dengan para assassin tidak jauh dari Qio Yinsi dan pendekar lainnya. Pendekar mabuk menggunakan pedang iblis. Dia merasa cocok dengan pedang itu dan menganggap pedang itu pasangan yang sangat sempurna baginya. "Pedang Iblis Kematian." Pendekar mabu
Pertarungan terus terjadi, Lin Feng berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan sangat mudah. Disisi lain, Hui San juga berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Kini, hanya tinggal Lin Feng dan Hui San yang harus bertarung untuk menjadi pemenang. "Saudara, aku harap kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu." Hui San telah siap berhadap-hadapan dengan Lin Feng di arena. Selama bertarung, Lin Feng hanya menggunakan lima persen kekuatannya. Hui San tidak mengetahui kekuatan Lin Feng yang sesungguhnya. Jika Hui San tahu, dia tidak mungkin berkata seperti itu. Lin Feng menggaruk kepalanya yang tidak gatal meremehkan kemampuan Hui San. "Kamu bukanlah lawanku," jawabnya. "Kita akan tahu siapa pemenangnya sebentar lagi," balas Hui San. Juripun memulai pertarungan setelah Lin Feng dan Hui San sudah siap. Lin Feng langsung berlari zigzag ke arah Hui San sementata Hui San menari dengan pedangnya untuk menghalau gerakan Lin Feng. Lin Feng dengan mudah menghindari tarian pedang Hui San. Dia