Di area lain, Patriark Zhen Li berhadapan dengan salah satu tetua Sekte Gunung Petir. Dia terlihat menguasai jalannya pertarungan dengan pedang api emas di tangannya.Tetua Zhang dan tetua lainnya juga terus berhadapan dengan para tetua dari Sekte Gunung Petir. Mereka sangat bersemangat untuk memenangkan peperangan.Sementara itu, Lin Feng dalam sekejap mulai di perhatikan oleh pasukan musuh. Mereka berkeringat dingin melihat Lin Feng yang membunuh bagaikan monster.“Tarian Pedang Naga.”Lin Feng menerobos pasukan musuh dan menewaskan mereka satu per satu. Sesekali, dia akan menyelamatkan rekannya yang terlihat kualahan menghadapi musuh.WusssWusssSrakkkSrakkkLin Feng bagaikan sekelebat bayangan dan menari-nari diantara pasukan musuh. Puluhan demi puluhan pasukan musuh tumbang tidak berkutik terkena tebasan pedangnya.WusssLin Feng melesat ke udara, pedangnya dia acungkan dan kembali melesat ke permukaan tanah ke arah kerumunan pasukan musuh. “Pedang Gelombang Kehancuran.”Bummm
Korban dari pasukan musuh terus menerus berjatuhan. Puluhan ribu pasukan sekte gunung petir tewas sementara di pihak sekte pedang api hanya sekitar seribu orang yang tewas. Sekte pedang api berhasil memenangkan peperangan dan mengalahkan sekte gunung petir.Pasukan sekte pedang api kemudian mengambil cincin ruang dimensi dari mayat-mayat pasukan musuh yang bergeletakan. Mereka kemudian memasuki markas sekte gunung petir dan menjarah harta berharga yang mereka temukan.Lin Feng berkumpul dengan para petinggi sekte setelah memenangkan peperangan. Bersama mereka, juga ada Xiao Yuli, Wang Ru, Min Chu, Hantu Rimba dan prajuritnya. Sementara pasukan sekte lainnya mengurus mayat-mayat yang menggunung.“Bocah, kamu tidak perlu lagi khawatir. Di provinsi Bintang Biru, tidak akan ada lagi yang memburumu,” ujar Pak Tua Zhao.Patriark Zhen Li mengangguk. “Aku juga akan mendesak penguasa provinsi untuk tidak lagi mencarimu.”“Terimakasih Pak Tua Zhao, Patriark,” balas Lin Feng.“Baiklah, ayu kita
Lin Feng telah kembali ke hutan kegelapan bersama Hantu Rimba dan prajuritnya. Ratusan ribu sampai jutaan binatang spirit tingkat tinggi kembali bersembunyi darinya di dasar jurang kegelapan.Lin Feng membawa Hantu Rimba dan prajuritnya menuju ke gua untuk menemui Kolonel Han Zhie dan Cakar Setan.“Jenderal, kamu telah kembali,” ujar Kolonel Han Zhie senang dengan kedatangan Lin Feng.Lin Feng mengangguk.“Jenderal, siapa mereka?” tanya Cakar Setan menatap Hantu Rimba dan prajuritnya.Lin Feng memperkenalkan Hantu Rimba kepada Kolonel Han Zhie dan Cakar Setan. Dia menjelaskan bahwa Hantu Rimba dan prajuritnya akan bergabung menjadi pasukannya. Kolonel Han Zhie dan Cakar Setan pun tampak senang karena pasukan mereka akan bertambah.Lin Feng menatap para prajurit dari Kolonel Han Zhie dan Cakar Setan yang masih menyerap pil dan kristal jiwa untuk meningkatkan kultivasi mereka.“Apa kalian sudah selesai menyerap pil dan kristal jiwa?” tanya Lin Feng kepada Kolonel Han Zhie dan Cakar Seta
Lin Feng menyiapkan beberapa batu kecil. Dia melompat dari satu dahan pohon ke dahan pohon lainnya menuju bagian barat hutan kegelapan.Tak lama, Lin Feng melihat seekor elang merah. Dia kemudian melempari elang merah itu dengan bebatuan yang sudah dia siapkan. Elang merah itupun goyah dan setelah beberapa kali terkena batu, elang merah terjatuh.Lin Feng tidak sepenuh tenaga melempar elang merah dengan bebatuan. Elang merah itu terjatuh hanya karena goyah. Elang merah masih bisa terbang karena Lin Feng tidak membuatnya terluka sama sekali. Namun, sebelum elang emas kembali terbang, Lin Feng sudah menaikinya.“Ayu antar aku ke dasar jurang kegelapan!” perintah Lin Feng.EakkkElang merah tidak mengerti apa yang Lin Feng perintahkan. Namun, Lin Feng terlihat handal mengendarainya. Dia sudah terbiasa menaiki binatang spirit saat kakek petapa masih ada. Lin Feng dengan mudah mengarahkan elang merah menuju ke tepian jurang kegelapan.EakkkElang merah ketakutan saat Lin Feng mengarahkanny
SrakkkTanpa berpikir panjang, Lin Feng menebas rusa cahaya. Rusa cahaya itu tewas, kemudian mengeluarkan kristal transparan dan kristal itu langsung terbang masuk ke tubuh Lin Feng.Lin Feng menjadi lebih berenergi saat kristal transparan dari rusa cahaya masuk ke dalam tubuhnya. “Apa ini? Aku merasakan energi yang sangat dahsyat seakan sedang berkultivasi.”Jika dapat berbicara, rusa cahaya akan mengatakan bahwa dia sangat senang menjadi bagian dari Lin Feng. Lin Feng memiliki aura penguasa para binatang spirit di alam semesta yaitu aura naga kuno.Meskipun aura Lin Feng masih sangat tipis, binatang-binatang spirit tingkat suci ke atas dapat merasakannya. itulah yang menyebabkan mereka ketakutan terhadap Lin Feng dan bersembunyi di dasar jurang kegelapan.Lin Feng memang masih sangat lemah. Namun bagi para binatang yang mengetahui kebesaran aura naga kuno, penguasa tetaplah penguasa. Rusa cahaya sebagai penguasa hutan kegelapan yang tingkatannya sangat misterius bahkan menyerahkan d
Setelah merasa cukup beristirahat, Lin Feng menyusuri dasar jurang kegelapan mencari herbal. Dia mendapat sangat banyak herbal berharga yang sangat langka di Kekaisaran Qilin. Diapun meracik herbal-herbal itu menjadi ribuan pil kultivasi, pil obat, dan pil khusus.Dasar jurang kegelapan sangatlah luas seperti hutan pada umumnya. Dasar jurang kegelapan termasuk ke dalam wilayah hutan kegelapan di bagian barat.Lin Feng menuju bagian barat hutan kegelapan. Dia keluar dari hutan melewati perbukitan, lembah dan pegunungan. Tak lama, Lin Feng sampai di desa terpencil bernama desa mawar.Lin Feng memasuki desa dan berjalan santai. Dia melihat keanehan di desa mawar. “Desa ini terlihat sangat sepi,” gumamnya.Lin Feng hanya melihat beberapa orang tua, anak-anak dan wanita yang lemah. Jumlah mereka sangat sedikit dan dapat dihitung dengan hitungan jari.Warga desa menatap Lin Feng penuh perhatian. “Siapa orang itu? Kenapa sampai di desa terpencil ini?”Lin Feng tidak mempedulikan warga desa y
Lin Feng dan warga desa Habai digiring menuju ke tempat mereka akan bekerja. Mereka baru saja sampai di area tambang namun langsung disuruh untuk bekerja.Ctarrr“Aaaa.”Seorang warga desa di cambuk karena berjalan sangat pelan. Diapun menjerit kesakitan dan mempercepat langkahnya.Lin Feng sangat murka dengan perlakuan orang-orang dari sekte kepala ular kepada warga desa. “Tunggu sebentar lagi! Aku akan menyelamatkan warga desa dan menghabisi orang-orang kejam ini,” gumamnya.Lin Feng dan warga desapun mulai bekerja mengikuti arahan beberapa orang dari sekte kepala ular yang mengawasi mereka.Lin Feng mendekat ke warga desa yang sudah lama menjadi budak kemudian bertanya, “tuan, darimana orang-orang kejam ini?”Warga desa itu diam seribu bahasa. Dia takut pengawas melihatnya bercakap-cakap dengan Lin Feng.Lin Feng mendekat ke warga desa lain, namun hasilnya tetap sama. Beberapa warga desa malah takut berdekatan dengan Lin Feng yang mengajak mereka bercakap-cakap.“Apa yang kamu laku
Lin Feng kemudian melesat ke utara untuk mencari markas sekte kepala ular. Tak lama, Lin Feng melihat sebuah gua di area perbukitan. Di mulut gua, dua orang dengan kultivasi tahap raja ketiga terlihat sedang berjaga.WusssLin Feng secepat kilat melesat ke mulut gua.Dia langsung mencekik dua orang yang berjaga di mulut gua dengan tangan kanan dan kirinya. Mereka mencoba untuk melepaskan diri namun tidak berdaya melakukannya.“Apa ini markas sekte kepala ular?” tanya Lin Feng.Uhuk … uhuk …Dua penjaga terbatuk-batuk sesak nafas akibat cekikan Lin Feng. “Si … siapa kamu?”Lin Feng menguatkan cekikannya. “Aku bertanya apa ini markas sekte kepala ular?”“Uhuk … uhuk … be … banar tuan.”Lin Feng melepaskan cekikannya, kemudian memukul leher kedua penjaga itu dengan telapak tangannya.BukkkBukkkKedua penjaga tewas seketika akibat pukulan telapak tangan Lin Feng yang sangat mematikan mengenai nadi leher mereka.Lin Feng kemudian menyelinap masuk ke dalam gua. Lorong di dalam gua itu sanga
Satu persatu ular es raksasa kembali muncul di hadapan Lin Feng dari berbagai sisi gua es. Lin Fengpun dengan mudah menghabisi mereka dengan menancapkan pedangnya ke otak mereka. Tanpa terasa, Lin Feng telah menghabisi tiga puluh ular es raksasa. Diapun menguliti semua ular es itu dan mengambil empedunya. Ular es raksasa merupakan jenis binatang buas. Meskipun begitu, kekuatan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja, kekuatan ular es raksasa tidaklah lebih hebat dibandingkan Lin Feng. Lin Feng kembali menyusuri gua es setelah menghabisi semua ular es raksasa yang muncul. Tak lama, Lin Feng menemukan pusat gua es itu. Dia melihat tempat yang cukup luas dengan pepohonan berlapis es berada di sekelilingnya. Lin Feng menengok ke kanan kiri untuk mencari sumber energi yang membuat gua itu terselimuti es. "Ketemu, disanalah sumber energi itu!" Lin Feng melihat kolam air dan meyakini jika di dalam kolam air itulah sumber energi gua es berada. Tanpa menunggu waktu l
Pertarungan antara Lin Feng melawan wanita siluman terlihat sangat dahsyat. Dalam radius puluhan kilometer pepohonan hancur lebur, tanah retak dan menjadi lubang kawah akibat teknik dan jurus dari keduanya. Lin Feng terus menggempur wanita siluman dengan tarian pedangnya yang sangat anggun. Wanita siluman berusaha menjauh dari Lin Feng agar bisa mengeluarkan tekniknya. Namun Lin Feng tidak membiarkan hal itu. Wanita siluman hanya bisa bergerak mundur sementara Lin Feng terus mengejarnya. "Jika terus seperti ini, aku pasti akan kalah," desah wanita siluman frustasi. Wanita siluman adalah salah satu siluman tersesat yang entah kenapa sampai di kekaisaran qilin. Dia termasuk golongan siluman yang sangat lemah yang ada di hutan siluman di kekaisaran luo. Namun meskipun begitu, kultivasi wanita siluman yang berada ditingkatan kaisar keenam tidak bisa diremehkan. "Wanita siluman, kenapa kamu sampai di kekaisaran qilin?" tanya Lin Feng sambil terus menyerang. "Maukah kamu menye
Penguasa hutan setan ternyata merupakan salah satu siluman tersesat yang berasal dari Kekaisaran Luo. Wanita siluman itu sebenarnya sudah berusia ratusan tahun, namun karena menyerap energi para pemuda tampan dan hebat, dia terlihat seperti wanita muda yang sangat cantik. "Cih, darimana kamu tahu kalau aku adalah siluman?" "Tidak perlu banyak bertanya! Sebentar lagi kamu akan mati," ucap Lin Feng. Lin Feng mengetahui aura wanita itu berbeda dari manusia. Sekali melihat, dia dapat mengetahui jika wanita itu adalah siluman. "Tampaknya, kamu harus aku paksa untuk menjadi suamiku." "Coba saja kalau kamu bisa!" Wanita siluman mengibaskan lengannya. Seketika, puluhan pisau langsung melesat ke arah Lin Feng. Lin Feng berlari zigzag menghindari pisau-pisau yang melesat ke arahnya. Duarrr Duarrr Duarrr Pisau-pisau yang dilesatkan wanita siluman mengenai pepohonan besar hingga membuat pepohonan itu hancur berkeping-keping. Lin Feng bergerak mendekati wanita siluman set
"Berapa hari tuan ingin menyewa kuda tercepat?" tanya pelayan. "Aku akan menyewanya sekitar seminggu," jawab Lin Feng. "Untuk seminggu, tuan bisa membayar tujuh juta koin emas. Tapi tuan perlu menitipkan uang sebesar dua ratus juta koin emas sebagai jaminan. Jika tuan membawa kuda sewaan kembali kesini, uang tuan akan dikembalikan," ujar pelayan. Lin Feng memberikan dua ratus tujuh juta koin emas kepada pelayan untuk menyewa kuda dan juga jaminannya. Setelah itu, Lin Feng langsung melesat ke hutan setan dengan kuda biru bersayap. Wusss Kecepatan kuda biru bersayap berada diluar nalar kultivator biasa, bahkan Lin Feng serasa mual menaikinya karena terlalu cepat. Lin Feng turun di desa kupu-kupu bermaksud menitipkan kuda biru disana. Dia kemudian menuju ke sebuah kedai yang ada disana. "Tuan, apa aku bisa menitipkan kudaku beberapa hari disini?" tanya Lin Feng kepada pemilik kedai. "Disini tempat menjual makanan, bukan tempat penitipan binatang," jawab pemilik kedai. L
Setelah kemenangan itu, Lin Feng, Qio Yinsi, para patriark dan lainnya yang selamat membawa orang-orang yang terluka. Kaisar Qilin, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin dibawa menuju ke istana. "Cepat panggil tabib kemari!" Qio Yinsi sangat mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. Dia segera menyuruh pelayan untuk membawa tabib istana. "Tidak perlu memanggil tabib, aku akan memeriksanya!" Lin Feng yang dahulu diajari pengetahuan tentang kedokteran oleh petapa misterius, mencegah Qio Yinsi untuk memanggil tabib. Lin Feng segera memeriksa Kaisar Qilin, Pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. "Untuk menyembuhkan racun ini, diperlukan pil hati emas," ucap Lin Feng setelah memeriksa Kaisar dan lainnya. Qio Yinsi merasa lemas mendengar Lin Feng menyebut pil hati emas. Pil hati emas merupakan pil tingkat lima yang hanya bisa diracik oleh alkemis legendaris. Keberadaan alkemis legendaris sangat misterius sehingga Qio Yinsi terlihat tampak putus as
Kaisar iblis menggeleng. "Kamu harus bisa mengendalikanku." "Bagaimana cara mengendalikanmu?" tanya pendekar mabuk. "Kamu akan mengetahuinya nanti," jawab kaisar iblis. Pendekar mabuk menghela nafas. "Percuma aku mengikat kontrak darah denganmu! Aku akan mati oleh assassin." "Jangan khawatir, kamu tidak akan mati oleh assassin yang sangat lemah," jawab kaisar iblis. Kaisar iblis kemudian berpamitan kepada pendekar mabuk. Menurutnya, dia akan benar-benar melebur menjadi sebuah pedang setelah segel di pedang iblis terbuka. "Selamat tinggal," ucap kaisar iblis. Pendekar mabuk tiba-tiba kembali ke dunia nyata. Dia membuka matanya, namun dengan segera pedang iblis bergerak bebas kesana-kemari dengan sendirinya. Pendekar mabuk tidak bisa mengendalikan pedang iblis. Dia mengikuti ke arah mana pedang iblis bergerak. Lalu, pedang iblis membawanya sampai ke ketua assassin. Slasss Slasss Pedang iblis bergerak sendiri menyerang ketua assassin, dan pendekar mabuk hanya mengik
Kaisar, Li Wang dan Cang Lin berusaha bangkit untuk kembali membantu Lin Feng. Wusss Wusss Wusss Ketua assassin segera melesatkan ratusan jarum beracun ke arah Kaisar, Li Wang dan Cang Lin. Mereka bertiga berusaha menghindar, namun karena luka yang sudah sangat parah beberapa jarum beracun berhasil mengenai tubuh mereka. Mereka bertiga kembali terkapar di tanah seperti orang lumpuh yang hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apapun. "Kaisar, Patriark ... " Lin Feng mengkhawatirkan keselamatan Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin. Lin Feng berusaha kembali berdiri tegak dengan pedang sebagai penopangnya. "Bocah, kamu benar-benar mengerikan." Ketua assasssin mengagumi Lin Feng yang tetap berdiri tegak. "Bocah sepertimu harus mati!" Ketua assasssin merasa Lin Feng akan menjadi monster jika terus dibiarkan hidup. Lin Feng masih sangat muda, namun dia dapat bertahan lama dari ketua assassin tingkat kaisar kedelapan. Hal itu membuat ketua assassin khawatir jika Lin Feng t
Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin bangkit dari tanah, kemudian menyeka darah di bibir mereka. "Kami baik-baik saja," jawab mereka. Wusss Wusss Wusss Baru saja bangkit, ketua assassin melesatkan ratusan shuriken ke arah mereka. Ratusan shuriken itu melesat sangat cepat hingga tak dapat dilihat dengan mata biasa. Trangg Trangg Trangg Lin Feng segera menangkis shuriken-shuriken itu dengan pedangnya. Namun beberapa shuriken berhasil menyayat lengannya hingga lengannya meneteskan banyak darah. Lin Feng, Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin tetap bertahan. Mereka kemudian kembali menyerang ketua assassin. Di tempat lain, pendekar mabuk bergabung dengan pihak kaisar setelah memastikan Ye Jun dalam kondisi aman. Dia bertempur dengan para assassin tidak jauh dari Qio Yinsi dan pendekar lainnya. Pendekar mabuk menggunakan pedang iblis. Dia merasa cocok dengan pedang itu dan menganggap pedang itu pasangan yang sangat sempurna baginya. "Pedang Iblis Kematian." Pendekar mabu
Pertarungan terus terjadi, Lin Feng berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan sangat mudah. Disisi lain, Hui San juga berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Kini, hanya tinggal Lin Feng dan Hui San yang harus bertarung untuk menjadi pemenang. "Saudara, aku harap kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu." Hui San telah siap berhadap-hadapan dengan Lin Feng di arena. Selama bertarung, Lin Feng hanya menggunakan lima persen kekuatannya. Hui San tidak mengetahui kekuatan Lin Feng yang sesungguhnya. Jika Hui San tahu, dia tidak mungkin berkata seperti itu. Lin Feng menggaruk kepalanya yang tidak gatal meremehkan kemampuan Hui San. "Kamu bukanlah lawanku," jawabnya. "Kita akan tahu siapa pemenangnya sebentar lagi," balas Hui San. Juripun memulai pertarungan setelah Lin Feng dan Hui San sudah siap. Lin Feng langsung berlari zigzag ke arah Hui San sementata Hui San menari dengan pedangnya untuk menghalau gerakan Lin Feng. Lin Feng dengan mudah menghindari tarian pedang Hui San. Dia