Bab 93. Pertempuran sungai darah Immortal Chu We dan seluruh pasukan mundur lebih jauh untuk memberikan kesempatan pasukan kerajaan Den De membangun jembatan, tidak terasa sudah dua hari berlalu dan jembatan berhasil di bangun. Immortal Kurumi meminta waktu istirahat kepada kerajaan bulan sabit, namun Immortal Chu We menolaknya mentah-mentah."Dasar pembohong!""Kurumi, tidak ada perjanjian yang memberikan kalian waktu istirahat… peraturannya adalah, setelah selesai membangun jembatan… pertempuran boleh dilakukan!""Haha… tidak usah basa-basi lagi… Pasukan… serang!" teriak Mo Heng menarik pedangnya"Kurang ajar… dasar tidak menepati janji… pasukan, habisi mereka semua!""Serang…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Pertempuran besar terjadi, pasukan kerajaan bulan begitu bersemangat karena mereka tahu kalau pasukan musuh sedang kelelahan setelah membangun jembatan selama dua hari. Rencana Qin Chen membuat keberuntungan besar, pasukan musuh terpaksa bertarung untuk bertahan hidup. 10.000 v
Bab 94. Pertempuran MemanasImmortal Kurumi mengamuk saat melihat kematian Pangeran Erasmus, Mo Heng dan Immortal Han juga menarik kekuatan penuh untuk mengimbangi Immortal Kurumi, semua prajurit yang bertempur berlarian menghindari tempat tersebut. Ledakan beruntun terus terdengar, kilatan cahaya membuat air sungai berterbangan. Immortal Chu We Vs Immortal Hung YinMo Heng & Immortal Han Vs Immortal KurumiTetua He, Tetua Qin Yang, Vs Immortal Mo HungDi salah satu tempat, Ling, Qin Chen, dan Leona bertarung melawan Wen Liu, Openg, Jian Kurumi. Ling berlari membawa pedang mutiara surga ke arah Wen Liu, ia merubah gerakan mengincar bagian belakang tubuh."Gawat!""Matilah…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Wen Liu mematung tidak bergerak, tubuh bagian belakang berlumuran darah segar. Openg dan Jian Kurumi memucat melihat kematian temannya, mereka berencana untuk melarikan diri."Hei bodoh… jangan lari!" teriak Qin Chen berlari mengejar Openg"Kamu tidak akan bisa lolos!" ucap Leona mer
Bab 95. Perintah Raja Liu HongTidak terasa sudah satu minggu pertempuran besar terjadi, tidak ada satupun orang yang sempat mengirimkan kabar kepada Raja-raja. Raja Liu Hong memerintahkan semua orang yang berada di kota Sungai kabut untuk membantu pasukan Immortal Chu We di kota Glory, sedangkan Raja Den De memerintahkan pasukan bantuan untuk menyusul pasukan yang dikirimkan beberapa hari lalu. Guyuan dan Immortal Hua Bi mengambil jalur berbeda menuju kota Glory, setelah tiba di sana mereka tidak melihat ada bekas pertempuran, Guyuan melihat ke arah Immortal Hua Bi."Bukannya raja bilang mereka menyerang kota Glory? Lalu dimana mereka?" tanya Guyuan"Mana aku tahu, harusnya sudah terjadi… mereka berangkat tujuh hari lalu!""Ah… informasi tidak lengkap… bagaimana kalau kita serang saja kota ini?" "Ayo!" Guyuan dan Immortal Hua Bi menyusun rencana, saat ini 5.000 pasukan bersembunyi di dalam hutan mengintai kota Glory, mereka akan menyerang pasar waktu malam hari. Di pertempuran sun
Bab 96. Pertempuran Kota Glory Kejar-kejaran terjadi di tengah hutan, melihat kota Glory dalam bahaya, semua pasukan musuh memilih untuk kembali. Di belakang terlihat pasukan kerajaan bulan sabit mengejar semua orang, 200 orang yang sudah tidak bisa bertarung diminta untuk kembali bersama prajurit yang terluka parah. Disisi lain, semua prajurit masih mengejar pasukan musuh yang ingin kembali ke kota Glory. "Itu mereka… cepat habisi!" teriak Immortal Mo Hung menarik pedangnyaGuyuan menoleh ke belakang "apa… banyak sekali!""Gawat…!" gumam Immortal Hua Bi merubah gerakan menghindari seranganTidak lama setelah itu, Ling, Immortal Han, Mo Heng, Tetua Qin Yang dan Tetua He berlari membawa pedangnya, di belakang 4000 pasukan berlari dengan tubuh berlumuran darah musuh."Serang…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Bentrokan di segala arah membuat pertempuran kacau balau, dentingan pedang menggema dimana-mana, Mo Heng berlari ke arah Immortal Mo Hung, satu-pers
Bab 97. Gelombang Kedua Pertempuran Kota Glory Di pagi hari semua pasukan kerajaan bulan sabit merasa putus asa melihat pasukan bantuan musuh, semua orang berhenti bertarung membentuk barisan dua pihak. Sinar matahari membuat pria berjubah hitam terbangun dari tidurnya, Ling membuka mata melihat dedaunan berjatuhan."Kerjaan bulan sabit… sekarang kalian sudah tidak bisa memenangkan pertempuran ini, turunkan senjata kalian sekarang juga… atau kita lanjutkan pertempuran ini!" ucap Immortal Wen Xhu Pemimpin sekte GloryMo Heng memperlihatkan diri "Immortal Wen Xhu, memangnya siapa kamu berani memerintahkan kami!" "Mo Heng… terlalu sombong untuk kamu mengatakan itu, aku Immortal Wen Xhu tidak ada Immortal dari kerajaan bulan sabit yang bisa mengalahkanku!""Haha… apakah telingaku bermasalah, kamu bilang tidak ada yang bisa mengalahkanmu… bahkan Immortal Kurumi sudah menjadi bangkai!" ucap Immortal Han memegang tombak Immortal Wen Xhu melihat ke arah semua orang "semuanya… cepat habisi
Bab 98. Bertahan hidup dengan rasa malu ( Mo Heng ) Di tengah lapangan luas tepat di depan kota glory, Guyuan berlutut dengan luka serius di bagian perut. Sudah beberapa hari ia bertarung melawan Immortal Wen Long, perbedaan kekuatan membuat keadaan tidak berpihak. Di atas langit Immortal Wen Long merapalkan segel tangan, aura ganas mengeluarkan suara guntur. "Guyuan… Pemimpin Sekte Naga Biru… terimalah kematianmu hari ini!"Guyuan menghela nafas panjang "seperti ini sudah akhir hidupku!""Yeaaaaaaaaaa…!"Semua orang mengalihkan perhatian melihat ke arah pemimpin sekte naga biru, Mo Heng berlari sambil merapalkan segel tangan."Formasi Perisai Langit!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua kekuatan beradu, Guyuan menelan pil energi yang diberikan Mo Heng, ia kembali berdiri merapalkan segel tangan."Formasi Naga Biru!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Perisai Langit bergabung dengan formasi naga biru, Guyuan berlari di kehampaan melancarkan tombak naga biru."Terimalah ini!""DUARRRRRRR
Bab 99. Berhasil mendapatkan kota GloryKabar bahagia diterima Raja Liu Hong atas keberhasilan semua orang, ia memerintahkan pasukan bantuan untuk berjaga, saat itu kerajaan bulan sabit mendapatkan dua kota sekaligus, kota sungai kabut dan kota glory. Disisi lain, Raja Den De terdiam membisu duduk si singgasana megah, di depannya dua sosok berlutut dengan wajah putus asa. Immortal Wen Xhu dan Immortal Hung Yin sudah menjelaskan semua yang terjadi, tidak hanya Pangeran Erasmus yang gugur, tapi ada beberapa Immortal yang tewas di pertempuran. Semua pejabat istana tidak berani bicara melihat wajah marah Raja Den De, satu sosok memberanikan diri untuk berbicara."Yang Mulia… bagaimana kalau kita mengerahkan kekuatan penuh untuk menyerang semua musuh yang ada di kota Glory!" "Bodoh… bagaimana kalau gagal hah, apakah kamu tidak berpikir apa yang terjadi setelah itu!""Yang Mulia… kita hanya perlu memblokir semua jalan agar tidak satupun orang yang melarikan diri dari kota Glory!""Tutup m
Bab 100. Pulau IblisSetelah melakukan perjalanan berhari-hari, Ling dan yang lainya sudah tiba di pulau iblis, pulau yang melayang di atas langit dan ditutup kabut tebal, dari bawah ketinggian membuat siapa saja yang melihat pulau tersebut berkeringat dingin. Empat sosok berhasil melewati prajurit penjaga di ujung pulau iblis, mereka berjalan mengendap-endap di tengah hutan belantara."Kenapa sinar matahari tidak bisa masuk ke hutan ini?" tanya Qin ChenImmortal Han menunjuk ke arah langit "awan itu yang membuat sinar matahari tidak bisa menembusnya!"Mo Heng melihat semak belukar "menyeramkan sekali tempat ini, tapi dimana Gunung Iblis?""Sepertinya kita harus melewati rawa ini!""Ayo!"Ling, Qin Chen, Mo Heng, dan Immortal Han melompat di atas ranting dan dedaunan, tidak berapa lama melewati rawa, langkah empat sosok terhenti melihat sebuah lubang besar."Apa-apaan ini, kenapa ada sumur disini?" "Sepertinya ini jalan menuju suatu tempat?"Immortal Han melihat ke arah semua orang "
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan