Bab 96. Pertempuran Kota Glory Kejar-kejaran terjadi di tengah hutan, melihat kota Glory dalam bahaya, semua pasukan musuh memilih untuk kembali. Di belakang terlihat pasukan kerajaan bulan sabit mengejar semua orang, 200 orang yang sudah tidak bisa bertarung diminta untuk kembali bersama prajurit yang terluka parah. Disisi lain, semua prajurit masih mengejar pasukan musuh yang ingin kembali ke kota Glory. "Itu mereka… cepat habisi!" teriak Immortal Mo Hung menarik pedangnyaGuyuan menoleh ke belakang "apa… banyak sekali!""Gawat…!" gumam Immortal Hua Bi merubah gerakan menghindari seranganTidak lama setelah itu, Ling, Immortal Han, Mo Heng, Tetua Qin Yang dan Tetua He berlari membawa pedangnya, di belakang 4000 pasukan berlari dengan tubuh berlumuran darah musuh."Serang…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Bentrokan di segala arah membuat pertempuran kacau balau, dentingan pedang menggema dimana-mana, Mo Heng berlari ke arah Immortal Mo Hung, satu-pers
Bab 97. Gelombang Kedua Pertempuran Kota Glory Di pagi hari semua pasukan kerajaan bulan sabit merasa putus asa melihat pasukan bantuan musuh, semua orang berhenti bertarung membentuk barisan dua pihak. Sinar matahari membuat pria berjubah hitam terbangun dari tidurnya, Ling membuka mata melihat dedaunan berjatuhan."Kerjaan bulan sabit… sekarang kalian sudah tidak bisa memenangkan pertempuran ini, turunkan senjata kalian sekarang juga… atau kita lanjutkan pertempuran ini!" ucap Immortal Wen Xhu Pemimpin sekte GloryMo Heng memperlihatkan diri "Immortal Wen Xhu, memangnya siapa kamu berani memerintahkan kami!" "Mo Heng… terlalu sombong untuk kamu mengatakan itu, aku Immortal Wen Xhu tidak ada Immortal dari kerajaan bulan sabit yang bisa mengalahkanku!""Haha… apakah telingaku bermasalah, kamu bilang tidak ada yang bisa mengalahkanmu… bahkan Immortal Kurumi sudah menjadi bangkai!" ucap Immortal Han memegang tombak Immortal Wen Xhu melihat ke arah semua orang "semuanya… cepat habisi
Bab 98. Bertahan hidup dengan rasa malu ( Mo Heng ) Di tengah lapangan luas tepat di depan kota glory, Guyuan berlutut dengan luka serius di bagian perut. Sudah beberapa hari ia bertarung melawan Immortal Wen Long, perbedaan kekuatan membuat keadaan tidak berpihak. Di atas langit Immortal Wen Long merapalkan segel tangan, aura ganas mengeluarkan suara guntur. "Guyuan… Pemimpin Sekte Naga Biru… terimalah kematianmu hari ini!"Guyuan menghela nafas panjang "seperti ini sudah akhir hidupku!""Yeaaaaaaaaaa…!"Semua orang mengalihkan perhatian melihat ke arah pemimpin sekte naga biru, Mo Heng berlari sambil merapalkan segel tangan."Formasi Perisai Langit!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua kekuatan beradu, Guyuan menelan pil energi yang diberikan Mo Heng, ia kembali berdiri merapalkan segel tangan."Formasi Naga Biru!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Perisai Langit bergabung dengan formasi naga biru, Guyuan berlari di kehampaan melancarkan tombak naga biru."Terimalah ini!""DUARRRRRRR
Bab 99. Berhasil mendapatkan kota GloryKabar bahagia diterima Raja Liu Hong atas keberhasilan semua orang, ia memerintahkan pasukan bantuan untuk berjaga, saat itu kerajaan bulan sabit mendapatkan dua kota sekaligus, kota sungai kabut dan kota glory. Disisi lain, Raja Den De terdiam membisu duduk si singgasana megah, di depannya dua sosok berlutut dengan wajah putus asa. Immortal Wen Xhu dan Immortal Hung Yin sudah menjelaskan semua yang terjadi, tidak hanya Pangeran Erasmus yang gugur, tapi ada beberapa Immortal yang tewas di pertempuran. Semua pejabat istana tidak berani bicara melihat wajah marah Raja Den De, satu sosok memberanikan diri untuk berbicara."Yang Mulia… bagaimana kalau kita mengerahkan kekuatan penuh untuk menyerang semua musuh yang ada di kota Glory!" "Bodoh… bagaimana kalau gagal hah, apakah kamu tidak berpikir apa yang terjadi setelah itu!""Yang Mulia… kita hanya perlu memblokir semua jalan agar tidak satupun orang yang melarikan diri dari kota Glory!""Tutup m
Bab 100. Pulau IblisSetelah melakukan perjalanan berhari-hari, Ling dan yang lainya sudah tiba di pulau iblis, pulau yang melayang di atas langit dan ditutup kabut tebal, dari bawah ketinggian membuat siapa saja yang melihat pulau tersebut berkeringat dingin. Empat sosok berhasil melewati prajurit penjaga di ujung pulau iblis, mereka berjalan mengendap-endap di tengah hutan belantara."Kenapa sinar matahari tidak bisa masuk ke hutan ini?" tanya Qin ChenImmortal Han menunjuk ke arah langit "awan itu yang membuat sinar matahari tidak bisa menembusnya!"Mo Heng melihat semak belukar "menyeramkan sekali tempat ini, tapi dimana Gunung Iblis?""Sepertinya kita harus melewati rawa ini!""Ayo!"Ling, Qin Chen, Mo Heng, dan Immortal Han melompat di atas ranting dan dedaunan, tidak berapa lama melewati rawa, langkah empat sosok terhenti melihat sebuah lubang besar."Apa-apaan ini, kenapa ada sumur disini?" "Sepertinya ini jalan menuju suatu tempat?"Immortal Han melihat ke arah semua orang "
Bab 101. Keluarga Ling meninggalkan dataran merahMenghilangnya 10 peti mati glod Immortal membuat Raja Iblis marah besar, semua orang di istana terdiam ketakutan. Ratu iblis juga menceritakan kalau pakaiannya sempat menghilang, ia juga sangat marah dengan aksi pencurian yang kurang ajar. Meskipun dari golongan iblis, keluarga iblis sangatlah disegani di dataran merah. "Ayah… biarkan aku yang menyelidiki kasus ini!" ucap Pangeran Iblis"Baiklah, tapi ingat? Jangan sampai hal ini diketahui oleh orang luar… kita tidak bisa terang-terangan menuduh salah satu pihak!" "Iya ayah, kalau begitu aku akan pergi!""Em!" —---------Disisi lain, pembunuh bayaran yang diperintahkan Raja Den De memegang kepalanya yang sedikit pusing, ia sudah mencari-cari dimana keberadaan Immortal Han dan Mo Heng. Sedangkan Ling dan yang lainnya sudah di kota 1000 tangga, mereka langsung melakukan perjalanan menuju jurang terlarang untuk menemui keluarga Ling."Ayo kita berangkat!""Akhirnya aku bisa ikut!" ucap
Bab 102. Menyusun rencana untuk menyerang kota benteng besiRaja Liu Hong memerintahkan Immortal Chu We mengumpulkan beberapa pihak pasukan yang bisa dikerahkan untuk menyerang, pasukan di kota Glory tetap berjaga menghindari serangan dari kerajaan Den De. Immortal Chu We berjalan memasuki aula utama, ia memberi tahu kalau 10.000 pasukan sudah berhasil dikumpulkan.Penasihat Hua Bi Yan berjalan menjelaskan semua yang sudah direncanakan;"Kota Sungai Kabut dijaga oleh pasukan rumah lelang Fusi, mereka juga berada di pihak kita!""Jadi bagaimana dengan kota Glory? Pasukan siapa saja yang ada disana?" tanya Raja Liu Hong"Kota Glory dijaga oleh pasukan sekte naga biru dan pasukan suku tengkorak darah… atau Guyuan dan Immortal Hua Bi!""Apakah sekte tiga lantai dan sekte danau lotus tidak Ikut berjaga?" "Tidak Yang Mulai, mereka lebih cocok bertugas menyerang… dari pengalaman yang aku dapatkan? mereka selalu berhasil memperebutkan kota 1000 tangga waktu itu!""Baiklah, sekarang pasukan s
Bab 103. Seruan perang di kota benteng besiSetelah melakukan perjalanan beberapa hari, semua orang sudah tiba di lokasi beradanya kota benteng besi. Sebelum melakukan penyerangan, beberapa sosok mengintai dinding kota yang terbuat dari besi. Di atas gerbang kota terlihat prajurit penjaga menggunakan tombak, tidak ada satupun pengunjung yang datang ke kota tersebut sehingga pintu gerbang selalu tertutup."Sepertinya banyak jebakan di luar kota, kita harus berhati-hati sebelum bergerak!" ucap Qin Chen melihat ke arah beberapa orang di sampingnya"Em… mungkin di depan gerbang banyak ranjau di pasang, tapi kita lewat mana untuk bisa masuk?" tanya Immortal Han Semua orang terdiam membisu, mereka melihat ke arah Leona, Ling memegang tangan istrinya saat di pandangi semua orang.Ling berdiri "apa yang ingin kalian lakukan?""Bukan begitu… hanya ada satu cara untuk bisa membuat gerbang kota itu terbuka?" ucap Qin Chen"Katakan dulu!"Qin Chen menjelaskan semua rencananya, setelah selesai Li