Bab 150. Tak Terkalahkan ( Fang An & Da Xia )Pertarungan sengit masih berlangsung, sebelum itu Ling gagal membunuh Bei Wang karena ada bantuan dari saudara perempuannya, saat itu juga istri cantik mengangkat pedang untuk turun mengikuti pertarungan. Di atas langit mendung, empat sosok sudah merendahkan kuda-kuda bersiap untuk melanjutkan pertarungan.Immortal Bei Wang mengajak saudara perempuannya "sekarang…!" Dua sosok menambah kecepatan terbang "Teknik Bertarung Pusaran Angin!" Bei Wang dan Bei Wu Sin berputar-putar mengelilingi sepasang kekasih, kecepatan tinggi membuat pusaran angin mulai mengurung mereka. Immortal Ling dan istrinya memunculkan sepasang sayap gagak hitam dan putih, setelah itu menarik semua kekuatan ke pedang mutiara surga."Tarian Pedang Dua Raga… Yin Yang!" ucap sepasang kekasih menghilang dari pandanganImmortal Zero tersedak makanan "Cepat sekali, gerakan itu sangat rumit untuk dipelajari!" Ling dan Leona berbalik mengayunkan pedangnya secara bersamaan "Ye
Bab 151. Mayat HidupDi sore hari burung-burung berterbangan di dekat gerbang kota, Ling duduk bersantai dengan temannya Qin Chen. Dua sosok mengingat masa lalu ketika menjadi prajurit penjaga, setiap malam terdengar suara ledakan membuat semua orang terbangun dari tidurnya, Qin Chen tertawa lantang mengingat kejadian dimasa lalu."Haha… Ling, itu ulahmu!""Eh .. bukannya waktu itu? Kamu juga menerima pil buatanku!""Kamu yang memberinya!""Haha… terserah!" "Ling … Putri Liu Yin hamil, sebentar lagi dia akan melahirkan!" Ling terjatuh kaget "apa!" "Haha… aku berjuang beberapa malam agar dia bisa hamil!" Ling mengepalkan kuat tangannya "sialan, aku belum punya satupun anak meskipun sudah dua kehidupan!" "Apa?""Tidak apa, aku hanya memikirkan itu… siapa nama putramu nanti?!""Qin Liu!" "Nama yang bagus, perpaduan antara nama keluarga!""Em!" Ling mengaktifkan penglihatan spiritual, saat itu juga dirinya terbangun dari duduk melihat banyak mayat hidup di hutan."Ada apa?" tanya Q
Bab 52. Runtuhnya kerajaan pulau langitDi dalam hutan, empat sosok berdiri saling berpandangan. Ling melihat ke arah pria yang baru ditolongnya, ia memberitahu Raja Loyan kalau tidak ada prajurit setia selain orang yang dibawanya, setelah itu memberitahu kalau semua pasukan yang dia memiliki berkhianat agar tidak dibunuh Raja iblis. "Terserah kalian mau tinggal dimana, tapi berhati-hatilah kalau dataran merah sudah tidak aman!" ucap Pria berjubah biru berbaliknya pergiRatu Monalia menghentikan langkah Ling "tunggu, aku belum tahu siapa kamu?""Percuma saja aku memberitahu kalian!" "Maaf, tapi aku ingin berterimakasih dan mengingat namamu!""Aku tidak membutuhkan ucapan terimakasih… kalau kalian pemasaran,? temui putri kalian yang bernama Yihua dibenua Yueyin? Seberang tiga samudra!" Ling melesat terbang meninggalkan tempat tersebut, Raja Loyan dan Ratu Monalia menghela nafas panjang melihat kepergian pria berjubah hijau, mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan dataran merah me
Bab 53. Kemarahan Raja IblisSatu bulan berlalu setelah Raja iblis dan istrinya kehilangan bayi kecil, semua prajurit sudah mencari ke seluruh tempat namun tidak menemukan apapun, di tambah lagi masih seorang bayi yang hampir mirip seperti bayi pada umumnya. Beberapa prajurit yang mengintai kerajaan bulan sabit menepuk jidatnya melihat semua orang ramai memiliki seseorang bayi."Lapor… tidak menemukan apapun!" teriak prajurit berlutut di hadapan Raja iblis"Kembalilah!""Baik!" Ratu iblis melihat ke arah suaminya "sayang, jangan-jangan? ini ulah orang-orang kerajaan bulan sabit?""Aku tidak yakin kalau mereka berani berbuat macam-macam, sebelum itu Qin Chen pernah datang kemari!" "Lalu kemana anakku!" Ratu iblis menangis sejadi-jadinya, beberapa prajurit tewas dibunuh tanpa kepala, semua orang berkeringat dingin melihat Ratu mereka diselimuti kemarahan besar. "Siapkan seluruh pasukan… kita akan berangkat menuju kerajaan bulan sabit!""Baik Ayah!" sahut PangeranSemua orang berbali
Bab 154. Pangeran Quan YeDi depan gerbang kota, dua sosok berdiri saling berpandangan satu sama lain. Kedatangan pangeran Quan Ye membuat semua orang bertanya-tanya, bukannya bersembunyi dirinya malah menantang pangeran iblis untuk bertarung. Pangeran Quan Ye adalah murid Immortal Ling Fan, bakat yang dimilikinya mampu menyaingi Immortal Ling, namun pengalaman kultivasi masih dimiliki tidak mampu melawan pemimpin sekte gunung suci.Pangeran iblis memperlihatkan tingkat kultivasi seorang Silver Immortal tahap akhir, begitu juga dengan Pangeran Quan Ye yang berada di silver Immortal tahap akhir. Dua sosok berlari membawa senjata terkuatnya, semua orang menatap serius melihat pertarungan sudah dimulai."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Dua sosok bertarung di tengah lapangan luas, kecepatan dan kekuatan berimbang. Pangeran iblis membuat sosok di depannya terbaring, setelah itu mengayunkan sabit ingin mengakhiri pertarungan."Mencabut nyawa!"Gesekan dua buah pedang membuat gigi terasa ngilu,
Bab 155. Perang Berskala Besar"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Dentingan pedang dan suara ledakan memberitahu kalau pertempuran sudah dimulai, semua orang memperlihatkan kekuatan membuat langit dan bumi terasa ingin runtuh. Kedatang Immortal Ling Fan mengguncang benak semua orang, sosok paling ditakuti selain Raja iblis turun ke medan perang untuk bertempur. 600.000 pasukan iblis dan 600.000 pasukan gabungan kerajaan bulan sabit dan Praktisi benua Yueyin.Di atas langit Immortal Ling Fan sudah bertarung melawan Raja Iblis "Teriak Pedang Kristal Super Cepat!""Trak-!" kehampaan membeku menjadi kristal"Yeaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" gelombang energi memaksa semua orang untuk bertarung di tempat lain Mo Heng melepaskan semua pakaiannya "teknik bertarung tubuh sexy!" Semua orang ternganga melihat satu sosok tidak menggunakan pakaian "Apa…!" Ling menutup mata istrinya "sayang jangan lihat!""Tidak!" "Dasar gila… sempat-sempatnya dia melepaskan pakaian di situasi seperti ini!"
Bab 156. Guyuan menghembuskan nafas terakhirPedang besar sudah berkibar, dataran merah yang begitu luas dijadikan tempat pertempuran berskala besar. Sebelum itu Raja Liu Hong meledakan formasi untuk mengurangi jumlah musuh yang mendapat satu juta pasukan, saat itu juga dataran merah rata dengan tanah tanpa ada satupun pepohonan. Pertarungan sengit terjadi dimana-mana, dari ibukota mencapai wilayah pesisir pantai. Immortal Ling berdiri berdampingan dengan Immortal Zero, dua sosok bertarung serius melawan dua Gold Immortal tahap menengah. "Getaran Pedang Cinta Membara!" teriak Immortal Zero"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Yeaaaaaaa!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Immortal Ling melesat terbang "matilah!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Pedang menebas dua tubuh sekaligus, dua Gold Immortal tewas tanpa sempat terlihat panik, ketajaman pedang mutiara surga sudah tidak diragukan lagi, apapun yang dilewatinya akan terpotong."Ling, terimakasih!""Paman, ambilah pil energi ini!""Iya!"Dua sos
Bab 157. Gejolak Cinta Di Medan PerangDentuman keras di atas langit membuat semua orang terdiam tanpa mengatakan apapun, sebelum itu Guyuan dan putranya telah menghembuskan nafas terakhir. Kabut tebal setelah ledakan menutupi pandangan semua orang, empat Titan Iblis masih mendorong empat kapak batu, perlahan kabut menghilang di hembusan angin kencang. Seekor ular bersisik berlian berukuran besar menahan empat serangan sekaligus, di atas kepala ular terpasang sebuah mahkota emas murni, saat itu juga semua penduduk kota kembali berdiri melihat sepasang kekasih masih hidup. Ular meledakan energi spiritual membuat empat Jenderal bertubuh Titan terdorong mundur, setelah itu mengecil karena kehabisan energi."Tetua Fang, aku kehabisan energi!""Terimakasih, istirahatlah!""Iya!" sahut ular kecil masuk kedalam jubah hitamRaja Liu Hong melihat dengan wajah gembira "terimakasih!" Sepasang kekasih saling berpandangan, mereka ingin menggunakan salah satu jurus terkuat dari sekte gunung suci.