"Ayo kita masuk ke istana," ajak Xue Ruo sambil meraih tangan Bara Sena.Bara tersenyum. Tiba-tiba saja pemuda itu menarik tangan si gadis sehingga gadis itu pun berada dalam pelukan Bara Sena. Sontak saja Xue Ruo terkejut dengan apa yang tiba-tiba Bara lakukan padanya."Kau...Apa yang..."Bara segera membawa tubuh Xue Ruo melompat. Saat itulah, melesat sebuah tombak beraura hitam dari dalam istana. Xue Ruo terkejut melihat tombak hitam tersebut."Itu..."Tombak beraura hitam itu berhenti di udara setelah gagal mengenai sasaran kemudian berbalik dan masuk kembali ke dalam istana."Sambutan yang menyebalkan. Hampir saja kau terkena serangan tombak sialan itu," kata Bara Sena sambil melepaskan pelukannya pada tubuh Xue Ruo.Wajah gadis itu sedikit memerah. Namun dia sadar, itu bukan waktunya untuk menikmati debaran aneh yang tiba-tiba merasuk di dalam hatinya.Mereka berdua masuk kedalam istana. Saat itulah, mereka berdua sama-sama terkejut melihat beberapa sosok yang berdiri di sana me
Bara Sena berusaha keras untuk menahan kekuatan aneh yang Guru Yao kerahkan. Namun anehnya, dia tak mampu sama sekali menahan kekuatan tersebut."Sial...dia sangat kuat...! Inikah orang terkuat di Kerajaan Jiangsu?" batin Bara Sena.Tangan kanan Guru Yao terangkat sedikit. Lalu jari telunjuknya bergerak seperti menyentil. Saat itu juga tubuh Bara Sena terpental dengan keras hingga menabrak pilar istana.Braakkk!!!Aghhh!!!Bara jatuh terduduk bersandar pilar. Kedua mata Guru Yao menatap ke arah Bara Sena dengan tajam. Entah apa yang membuat dia penasaran hingga dia pun mendekati Bara Sena yang terduduk sambil menekan dadanya."Siapa kau anak muda?" tanya nya sambil menatap tajam ke arah Bara Sena.Pemuda itu mengangkat wajahnya."Aku Bara Sena..." sahut Bara sambil balas menatap ke arah pria tua tersebut."Hm...Xue Ruo!" panggil pria tua tersebut. Xue Ruo pun segera menghadap Guru Yao dengan segera."Ada apa guru?" tanya gadis itu."Apa yang terjadi kepada Su Mo Yi?" tanya Guru Yao.
Pelayan wanita tersebut membantu Raja Xue duduk di atas ranjangnya. Kemudian dia membantu sang raja meminum obat yang baru saja diseduh oleh sang pelayan. Saat wanita itu sibuk membantu sang Raja meminum obat, diam-diam Bara Sena yang tidak terlihat mengambil beberapa tetes air panas yang ada di dalam teko.Dia juga mengambil sedikit bahan obat yang ada disana. Bara ingin tahu, ada apa sebenarnya dengan Raja Xue. Dan apa alasan orang yang menginginkan kematian Raja Xue tidak langsung membunuh melainkan membuatnya tersiksa seperti itu.Raja Xue batuk-batuk beberapa saat setelah meminum secangkir obat. Saat itulah, Bara melihat wajah hitam sang Raja berangsur membaik. Hal itu membuat sang pemuda menjadi bertanya-tanya."Ada efek penyembuh sementara di dalam obat ini. Aku yakin, Racun Api Hitam itu tidak terdeteksi saat masuk kedalam tubuhnya. Karena sangat sedikit kandungan racun tersebut dibanding obat ini. Mungkin, 90 banding 10 antara obat dan racun. Sifat Racun Api Hitam yang menge
Langit di atas istana Jiangsu tiba-tiba berubah menjadi gelap. Sebuah aura pedang yang tak terlihat nampak bermunculan dari atas sana. Sepertinya akan ada hujan pedang yang tak terkira jumlahnya.Bara Sena bisa merasakan kekuatan dari pedang-pedang di langit sana. Namun dia tidak bisa melihat wujudnya."Tidak heran dia memiliki julukan Pendekar Pedang Hantu...Rupanya ini adalah kekuatan nya," batin Bara.Dia sendiri tak tinggal diam. Tak hanya mengandalkan kekuatan Tubuh Raja Huang, dia pun menggunakan kekuatan Akik Ijo untuk melindungi dirinya. Meski lawannya bukanlah Pendekar ranah Alam Mendalam, namun melihat kekuatan yang dikeluarkannya membuat Bara tak mau menyepelekan lawan."Pendekar Lin ini bukan lawan semabarangan. Di ranah Pemurnian Jiwa Tahap Akhir dia bisa membuat tekanan sehebat ini...Benar-benar mengerikan," ucap Xue Ruo dengan wajah yang terlihat khawatir.Pendekar Lin menatap Bara yang tengah menyiapkan tameng berkepala harimau dengan sepasang tanduk naga. Itu adalah t
Bara Sena menatap apa yang Guru Yao lakukan. Sebenarnya dia sangat ingin menghabisi Pendekar Lin. Tapi karena ada Guru Yao disana, dia pun menahan diri."Guru Yao, sudah terlalu lama kita disini, kapan kita pergi menemui Raja Xue?" tanya Bara Sena.Empat Pilar Ungu kembali ke dalam tanah. Xue Ruo pun segera berlari mendekati Bara. Para prajurit tidak ada yang berani mendekat sama sekali setelah tahu kekuatan Bara Sena yang mengerikan."Kita akan berangkat sekarang," kata Guru Yao sambil memanggul tubuh Pendekar Lin yang tak sadarkan diri.Bara dan Xue Ruo segera mengikuti langkah pria tua tersebut.Bara Sena dan Xue Ruo masuk ke dalam kamar dimana Raja Xue terbaring lemah. Dengan mata berkaca-kaca Xue Ruo pun mendekati ayahnya. Bara hanya bisa menatap apa yang dilakukan oleh gadis itu."Apakah benar tidak ada tabib yang bisa mengobatinya? Atau ada sesuatu yang membuat tabib-tabib itu tidak mau mengobatinya?" batin Bara.Xue Ruo menatap tubuh ayahnya. Satu bulan lebih dia tidak bertemu
Jung Seo mengamati apa yang dilakukan oleh Liu. Pria yang telah menyamar sebagai guru Yao itu tengah menyiksa Guru Yao yang asli. Sementara, Bara Sena tengah berada di kamar dimana Raja Xue berada.Dia berencana akan mengobati Raja Xue saat itu juga karena keadaan sang Raja yang sudah sangat buruk."Putri Xue, tetaplah berada di dalam kamar ini. Aku sarankan kau untuk tidak menemui siapa pun yang mengetuk kamar ini." pinta Bara.Xue Ruo mengangguk. Dia percaya sepenuhnya pada Bara Sena. Pemuda itu pun langsung mengeluarkan sebuah kotak merah yang berisi jarum perak."Aku akan mulai memperbaiki meridian Raja Xue yang telah rusak. Kau berjaga jika ada orang yang mencoba masuk ke dalam ruangan ini," kata Bara."Memangnya, siapa yang berani masuk kedalam ruangan yang dijaga Guru Yao?" tanya gadis itu yang masih belum menyadari siapa sebenarnya orang yang menyamar sebagai Guru Yao tersebut."Dia bukan Guru Yao. Guru mu yang asli sepertinya disekap. Kita lihat saja nanti, apa yang akan terj
Raja Xue bangkit berdiri. Xue Ruo memeluk ayahnya dengan air mata berlinang."Ayah...!" lirih gadis itu.Raja Xue tersenyum."Putriku...bagaimana kabarmu nak? Kau sepertinya pulang dengan selamat dari Hutan Kematian..." kata sang ayah.Gadis itu pun mengangguk. Dia menoleh ke arah Bara Sena."Pria itu yang menyelamatkan diriku dari marabahaya di Hutan Kematian. Dan sekarang, dia juga yang menyelamatkan ayah dari Racun aneh..." kata Xue Ruo.Raja Xue menatap Bara Sena yang berdiri membelakanginya."Pemuda berbakat dan luar biasa...Aku sangat berterimakasih padamu," ucap Raja Xue.Tanpa menoleh, Bara hanya mengangkat tangan dan mengacungkan jempolnya. Raja Xue tersenyum melihat apa yang Bara Sena lakukan."Dia memberikan Inti Jiwa Binatang Iblis setingkat Ratu untukmu ayah...Apakah kau merasa sedikit berbeda?" tanya Xue Ruo."Oh...! Jadi karena itu? Saat ini ayah berada di Ranah Alam Mendalam Tingkat 4. Naik dua tingkat dalam sekejap...Luar biasa...!" kata Raja Xue.Bara Sena tersenyum
Liu terkejut saat Api Hitam miliknya dikembalikan kepadanya dengan mudah oleh Raja Xue. Dengan cepat Liu melompat ke udara untuk menghindari serangan tersebut. Alhasil, api hitam itu menghantam semua bangunan yang ada disana. Terdengar ledakan bertubi-tubi sebelum semuanya terbakar habis oleh api hitam.Wooossshhhhh!!!Raja Xue melesat ke arah Liu yang melayang di udara. Dengan cepat Liu merapal mantera untuk mengeluarkan kekuatan miliknya. "Sialan...! Ini diluar dugaan sama sekali! Terpaksa aku harus menggunakannya sekarang!" geram Liu.Dari belakang tubuhnya muncul lingkaran hitam. Aura yang sangat kuat muncul dari dalam lingkaran hitam tersebut."Naga Hitam Pemburu Jiwa, KELUARLAH!"Raja Xue terkejut saat dia melihat sesosok ular Naga raksasa berwarna hitam pekat muncul dari dalam lingkaran hitam tersebut dan langsung menyerang Raja Xue."Cih, kau pikir aku juga tidak memiliki kemampuan yang sama!?" teriak Raja Xue.Pria paruh baya tersebut melakukan gerakan tangan yang sama denga