Bara Sena dan kedua pengikutnya itu pergi menuju ke Kota Bihar setelah urusan di tebing pegunungan tersebut selesai. Mereka melihat dari atas langit, rombongan wanita dan anak-anak yang baru saja mereka selamatkan. Jumlah mereka lebih dari dua ratus orang. Mereka semua tengah berjalan menuju ke Kota Bihar."Jabrang, Yuang Shi. Kalian berdua terbang pelan saja dan kawal mereka dari udara sampai mereka sampai di Kota Bihar. Aku ingin sampai di kota itu lebih dulu untuk memulihkan diri," kata Bara memberi tugas kepada mereka berdua."Baik tuan, kami akan menjaga mereka dari atas," sahut Jabrang yang disusul anggukkan kepala Yuang Shi. Bara tersenyum kecil lalu tubuhnya melesat dengan cepat bagai anak panah. Hanya dalam waktu sebentar Bara telah sampai di penginapan Shi Yun dan Yue Zu berada. Dua wanita itu menyambut kedatangan Bara yang terlihat letih."Bagaimana Kakak?" tanya Yue Zu yang melihat Bara terlihat lusuh. Pemuda itu tak langsung menjawab. Dia langsung saja menidurkan tubuhny
Bara Sena melepaskan ciumannya. Dia menatap wajah wanita yang ada didepannya terlihat memerah dan napasnya yang memburu. Bibirnya terlihat basah dan kedua matanya seolah malu untuk menatap kearahnya."Apakah sebelumnya kau pernah melakukan hal ini? Kau terlihat seperti gadis yang baru saja tumbuh besar..." tanya Bara menggoda. Rui Yun yang merasa semakin malu langsung memeluk pemuda itu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Bara Sena."Jangan menggodaku seperti itu...Aku...Aku belum pernah melakukan dan merasakan yang namanya ciuman...Meski aku iblis, itu masih terasa asing dan aneh...Dan jika wujudku masih seram seperti sebelumnya, tidak mungkin ada yang mau melakukannya dengan diriku..." kata Rui Yun dengan napas yang masih turun naik menahan debaran didalam dadanya. Bara tersenyum sambil membelai rambut panjang wanita tersebut."Sekarang kau memiliki wajah cantik...Tubuh yang indah dan rambut yang harum...Aku menyukainya, seharusnya kau berterimakasih kepada Shi Yun yang sudah
Bola Api raksasa itu menghujam bersamaan dengan Pedang Es Raksasa. Terdengar suara bergemuruh yang mengerikan di atas langit sana disusul suara ledakan yang sangat dahsyat.BLEDAAARRRRR!!!Perisai pelindung yang menutupi markas tersebut hancur seketika dihantam tiga kekuatan elemen. Pedang Es Raksasa, Panah Angin dan Bola Api bersamaan menghujam masuk dan menghantam markas berlantai tiga tersebut.Terjadilah ledakan yang mengerikan. Semua tempat di sana hancur. Gelombang mengerikan menyapu hingga ribuan tombak jauhnya. Bahkan Shi Yun dan Yue Zu serta dibantu Yuang Shi dan Jabrang yang baru tiba membentuk perisai untuk melindungi Kota Bihar dari hantaman gelombang tersebut.Padahal jarak kota itu cukup jauh dari markas Sekte Gui yang tengah dihancurkan oleh Bara Sena tersebut.Asap hitam raksasa membubung tinggi ke langit. Hutan luas kini berubah menjadi neraka. Tak ada yang tersisa dari markas Sekte Gui tersebut. Bara meluluhlantakan semuanya termasuk para wanita yang ada didalam marka
Ledakan dahsyat itu menggetarkan bumi. Nampak cahaya terang dari ledakan itu menyebar diatas langit yang saat itu sudah mulai siang. Gelombang dari ledakan itu membuat awan menyingkir dan terdorong menjauh. Tubuh Ketua Sekte Gui hancur berkeping-keping menjadi serpihan es yang berhamburan dan turun seperti salju.Bara Sena menarik napas dalam-dalam. Dia merasa sesak dibagian dadanya."Sepertinya hari ini aku sudah berlebihan menggunakan kekuatan...Benar-benar, Sekte ini menguras tenaga dalamku..." batin Bara lalu dia pun mendarat di tempat yang sedikit jauh dari Kobaran api. Meskipun api itu adalah miliknya, tetap saja saat dia dalam keadaan lemah, api itu bisa membakar dirinya.Bara duduk dibawah pohon dan mulai mengatur napas. Dia alirkan tenaga dalam dengan perlahan keseluruh peredaran darah nya. Saat itulah Shi Yun dan Yue Zu bersama Jabrang dan Yuang Shi muncul dengan gerbang merah milik Shi Yun. "Sepertinya semua sudah berakhir...Sekte Gui telah habis..." kata Yuang Shi sambil
Bara menatap kearah pilar yang ada didepannya. Lalu tatapan nya pun naik keatas pilar. Disana telah duduk seekor kera Iblis dengan bulu emas dan kedua mata yang menyala merah menatap tajam kearahnya."Apakah kau, yang bernama Sun Wukong? Raja Kera Iblis yang disuruh menjaga Golok Luo Tian Long?" tanya Bara.Kera itu menyeringai sinis."Cih! Anak kecil berani-beraninya berkata bahwa Raja ini disuruh menjadi penjaga...? Awal pembicaraan yang buruk!" ucapnya lalu tiba-tiba tubuhnya menghilang. Bara terkejut dan menoleh kekanan kekiri. Tapi tiba-tiba dia merasa sesuatu berdiri di belakangnya. Saat dia menoleh, Raja Kera itu tengah bersiap menyentil keningnya.Dengan cepat Bara menggunakan tangan untuk menangkis serangan tersebut. Tapi siapa sangka, dari atas kepala Raja Kera itu muncul tangan emas raksasa yang juga tengah bersiap dengan gerakan menyentil."Celaka!" teriak Bara. Tapi terlambat untuk mengeluarkan perisai tenaga dalam. Jari raksasa itu sudah bergerak menyentil dengan kekuata
Ledakan dahsyat mengguncang tempat tersebut. Kobaran api menerjang pilar tersebut. Tapi anehnya Kobaran api itu seperti tertahan oleh sesuatu. Setelah Kobaran itu menghilang, barulah terlihat Raja Kera Iblis yang tengah memutar tongkat emas di tangannya sebagai perisai dari serangan bola api milik Bara Sena."Hm...Memaksaku mengeluarkan Tongkat Pilar Langit milikku...Kau sudah layak menjadi lawanku," kata Raja Kera Iblis dengan tatapan serius.Bara Sena tak menyangka Kera Iblis itu terlihat baik-baik saja setelah dia menghajarnya dengan kekuatan Api Neraka."Kekuatan Api Neraka saja dia tidak begitu terpengaruh...Lawan yang mengerikan," batin pemuda tersebut."Kau tahu, dulu waktu aku mengguncang Kahyangan dan menantang Kaisar Langit dengan kekuatanku sendiri? Aku ditangkap dan diadili hukuman mati. Tapi sayangnya semua alat untuk mengadili para dewa tidak mempan dan hancur saat menyentuh tubuhku. Hingga aku dimasukkan kedalam tungku besar dan Dibawah nya berkobar api Neraka untuk mel
Raja Kera Iblis berteriak keras saat menyempurnakan kekuatan yang keluar dari dalam tubuhnya. Dan secara aneh bulu Raja Kera itu berubah warna dari yang semua emas menjadi warna merah membara. Kedua taringnya pun menjadi lebih panjang dari sebelumnya.Grrrrrr!Bara bisa merasakan kekuatan yang meningkat tajam milik Raja Kera tersebut. Dia pun tak mau kalah. Dari yang semula wujudnya Iblis Tanduk Api, kini berubah menjadi Dewa Cahaya. Sosok yang agung dan bersinar emas. Bahkan membuat Raja Kera terbengong selama beberapa saat."Tadi Iblis, sekarang kau bisa menjadi seorang Dewa...! Kau ini makhluk apa sebenarnya? Kenapa wujudmu tidak jelas!?" tanya Raja Kera.Bara tersenyum."Ini adalah wujud asliku, Dewa Cahaya. Tapi karena banyak kekuatan yang aku peroleh, dengan wujud ini, aku bisa menggunakan kekuatan-kekuatan itu dengan lebih leluasa tanpa harus mengeluarkan wujud Iblis tersebut. Sebagai contoh, aku bisa mengerahkan ini untuk menyerangmu..." kata Bara lalu dia menunjuk kearah Raja
Setelah satu penanakan nasi, sesuai yang dikatakan oleh Raja Kera Iblis, kedua kaki Bara Sena kembali pulih dengan sendirinya. Sebelumnya dia sudah berusaha untuk menyembuhkan kedua kakinya yang lumpuh akibat terikat oleh Tongkat Pilar Langit milik Raja Kera Iblis Sun Wukong.Pemuda itu bangkit berdiri. Kedua matanya menatap keatas dimana terlihat Golok yang dirantai dan rantai tersebut terhubung dengan empat pilar emas yang seolah membelenggu Golok tersebut. Bara segera melompat keudara dan mendekati Golok itu."Hai Luo Tian Long...Kita akhirnya bertemu kembali..." bisik Bara.Golok tersebut seolah mendengar apa yang Bara Sena katakan. Dia seperti meronta dan bergerak-gerak. Namun Rantai Emas itu menahannya dengan kuat.Bara menatap Rantai Emas tersebut. Lalu tangannya mengarah ke rantai tersebut. Dan dari dalam telapak tangannya muncul rantai ungu. Rantai Ungu itu perlahan melilit rantai emas."Ternyata rantai emas ini sangat kuat...Rantai Ungu milikku tak bisa mematahkannya...Kalau