Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 386.Goa Markas Musuh

Share

386.Goa Markas Musuh

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-22 07:13:47

Jabrang yang mendapat tugas untk mencari rombongan Sekte Gui yang lain tidak menemukan jejak mereka di jalan setapak setelah dia terbang beberapa ribu mil jauhnya mendahului Bara dan rombongan.

"Aneh, seharusnya mereka tidak mungkin jauh dari rombongan tadi. Tapi tidak ada jejak sama sekali. Atau jangan-jangan mereka masuk kedalam hutan?" batin Jabrang.

Dia memutar terbangnya dan meluncur ke bawah mendekati jalanan batu. Matanya menyipit melihat jejak gerobak yang memang berbelok masuk kedalam hutan. Dengan cepat Jabrang langsung menelusuri jejak tersebut. Tak butuh waktu lama, dia melihat rombongan besar yang membawa puluhan gerobak.

"Akhirnya ketemu juga," batin Jabrang lalu dia pun bertengger pada salah satu dahan pohon besar yang ada disana. Dia mengawasi rombongan tersebut.

Rombongan itu terlihat tengah berisitrahat. Mereka makan dan saling berbincang di tengah hutan.

"Kenapa mereka belum menyusul kita? Sudah beberapa waktu kita disini, mereka tak kunjung datang. Jangan katakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   387.Amukan Api Neraka

    Bara Sena terhenti setelah mencapai ruangan luas didalam goa Markas dari Sekte Gui tersebut. Rupanya dia telah dihadang oleh ratusan anggota Sekte berikut beberapa pendekar yang sudah mencapai Alam Cakrawala Tingkat 19 atau mendekati Alam Dewa."Datang juga cecunguk yang membuat onar. Tangkap dia hidup atau mati!" teriak Pendekar yang tidak menggunakan pakaian serba hitam seperti anggota Sekte Gui lainnya. Bara menduga beberapa pendekar itu adalah para Pendekar bayaran yang telah disiapkan untuk berjaga-jaga."Ratusan manusia mau melawanku? Apakah kalian lebih hebat dari ribuan Pasukan Anubis!?" gertak Bara lalu kedua kakinya menghentak ke lantai goa secara bergantian. Goa tersebut bergetar hebat. Dari hidung Bara Sena keluar napas panas membara yang disusul kedua matanya serta kedua tinjunya yang dikobari api.Semua orang Sekte terkejut saat melihat hal itu. Tapi karena merasa menang jumlah mereka tetap saja menyerang tanpa pikir panjang. Berbeda dengan para Pendekar yang ada di bari

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Legenda Dewa Cahaya   388.Mencari Kelemahan

    Bara Sena dan kedua pengikutnya itu pergi menuju ke Kota Bihar setelah urusan di tebing pegunungan tersebut selesai. Mereka melihat dari atas langit, rombongan wanita dan anak-anak yang baru saja mereka selamatkan. Jumlah mereka lebih dari dua ratus orang. Mereka semua tengah berjalan menuju ke Kota Bihar."Jabrang, Yuang Shi. Kalian berdua terbang pelan saja dan kawal mereka dari udara sampai mereka sampai di Kota Bihar. Aku ingin sampai di kota itu lebih dulu untuk memulihkan diri," kata Bara memberi tugas kepada mereka berdua."Baik tuan, kami akan menjaga mereka dari atas," sahut Jabrang yang disusul anggukkan kepala Yuang Shi. Bara tersenyum kecil lalu tubuhnya melesat dengan cepat bagai anak panah. Hanya dalam waktu sebentar Bara telah sampai di penginapan Shi Yun dan Yue Zu berada. Dua wanita itu menyambut kedatangan Bara yang terlihat letih."Bagaimana Kakak?" tanya Yue Zu yang melihat Bara terlihat lusuh. Pemuda itu tak langsung menjawab. Dia langsung saja menidurkan tubuhny

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Legenda Dewa Cahaya   389.Murka Bara Sena!

    Bara Sena melepaskan ciumannya. Dia menatap wajah wanita yang ada didepannya terlihat memerah dan napasnya yang memburu. Bibirnya terlihat basah dan kedua matanya seolah malu untuk menatap kearahnya."Apakah sebelumnya kau pernah melakukan hal ini? Kau terlihat seperti gadis yang baru saja tumbuh besar..." tanya Bara menggoda. Rui Yun yang merasa semakin malu langsung memeluk pemuda itu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Bara Sena."Jangan menggodaku seperti itu...Aku...Aku belum pernah melakukan dan merasakan yang namanya ciuman...Meski aku iblis, itu masih terasa asing dan aneh...Dan jika wujudku masih seram seperti sebelumnya, tidak mungkin ada yang mau melakukannya dengan diriku..." kata Rui Yun dengan napas yang masih turun naik menahan debaran didalam dadanya. Bara tersenyum sambil membelai rambut panjang wanita tersebut."Sekarang kau memiliki wajah cantik...Tubuh yang indah dan rambut yang harum...Aku menyukainya, seharusnya kau berterimakasih kepada Shi Yun yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Legenda Dewa Cahaya   390.Ketua Sekte Gui

    Bola Api raksasa itu menghujam bersamaan dengan Pedang Es Raksasa. Terdengar suara bergemuruh yang mengerikan di atas langit sana disusul suara ledakan yang sangat dahsyat.BLEDAAARRRRR!!!Perisai pelindung yang menutupi markas tersebut hancur seketika dihantam tiga kekuatan elemen. Pedang Es Raksasa, Panah Angin dan Bola Api bersamaan menghujam masuk dan menghantam markas berlantai tiga tersebut.Terjadilah ledakan yang mengerikan. Semua tempat di sana hancur. Gelombang mengerikan menyapu hingga ribuan tombak jauhnya. Bahkan Shi Yun dan Yue Zu serta dibantu Yuang Shi dan Jabrang yang baru tiba membentuk perisai untuk melindungi Kota Bihar dari hantaman gelombang tersebut.Padahal jarak kota itu cukup jauh dari markas Sekte Gui yang tengah dihancurkan oleh Bara Sena tersebut.Asap hitam raksasa membubung tinggi ke langit. Hutan luas kini berubah menjadi neraka. Tak ada yang tersisa dari markas Sekte Gui tersebut. Bara meluluhlantakan semuanya termasuk para wanita yang ada didalam marka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Legenda Dewa Cahaya   391.Kuil Ganesha

    Ledakan dahsyat itu menggetarkan bumi. Nampak cahaya terang dari ledakan itu menyebar diatas langit yang saat itu sudah mulai siang. Gelombang dari ledakan itu membuat awan menyingkir dan terdorong menjauh. Tubuh Ketua Sekte Gui hancur berkeping-keping menjadi serpihan es yang berhamburan dan turun seperti salju.Bara Sena menarik napas dalam-dalam. Dia merasa sesak dibagian dadanya."Sepertinya hari ini aku sudah berlebihan menggunakan kekuatan...Benar-benar, Sekte ini menguras tenaga dalamku..." batin Bara lalu dia pun mendarat di tempat yang sedikit jauh dari Kobaran api. Meskipun api itu adalah miliknya, tetap saja saat dia dalam keadaan lemah, api itu bisa membakar dirinya.Bara duduk dibawah pohon dan mulai mengatur napas. Dia alirkan tenaga dalam dengan perlahan keseluruh peredaran darah nya. Saat itulah Shi Yun dan Yue Zu bersama Jabrang dan Yuang Shi muncul dengan gerbang merah milik Shi Yun. "Sepertinya semua sudah berakhir...Sekte Gui telah habis..." kata Yuang Shi sambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Legenda Dewa Cahaya   392.Raja Kera Iblis

    Bara menatap kearah pilar yang ada didepannya. Lalu tatapan nya pun naik keatas pilar. Disana telah duduk seekor kera Iblis dengan bulu emas dan kedua mata yang menyala merah menatap tajam kearahnya."Apakah kau, yang bernama Sun Wukong? Raja Kera Iblis yang disuruh menjaga Golok Luo Tian Long?" tanya Bara.Kera itu menyeringai sinis."Cih! Anak kecil berani-beraninya berkata bahwa Raja ini disuruh menjadi penjaga...? Awal pembicaraan yang buruk!" ucapnya lalu tiba-tiba tubuhnya menghilang. Bara terkejut dan menoleh kekanan kekiri. Tapi tiba-tiba dia merasa sesuatu berdiri di belakangnya. Saat dia menoleh, Raja Kera itu tengah bersiap menyentil keningnya.Dengan cepat Bara menggunakan tangan untuk menangkis serangan tersebut. Tapi siapa sangka, dari atas kepala Raja Kera itu muncul tangan emas raksasa yang juga tengah bersiap dengan gerakan menyentil."Celaka!" teriak Bara. Tapi terlambat untuk mengeluarkan perisai tenaga dalam. Jari raksasa itu sudah bergerak menyentil dengan kekuata

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Legenda Dewa Cahaya   393.Raja Kera Iblis(2)

    Ledakan dahsyat mengguncang tempat tersebut. Kobaran api menerjang pilar tersebut. Tapi anehnya Kobaran api itu seperti tertahan oleh sesuatu. Setelah Kobaran itu menghilang, barulah terlihat Raja Kera Iblis yang tengah memutar tongkat emas di tangannya sebagai perisai dari serangan bola api milik Bara Sena."Hm...Memaksaku mengeluarkan Tongkat Pilar Langit milikku...Kau sudah layak menjadi lawanku," kata Raja Kera Iblis dengan tatapan serius.Bara Sena tak menyangka Kera Iblis itu terlihat baik-baik saja setelah dia menghajarnya dengan kekuatan Api Neraka."Kekuatan Api Neraka saja dia tidak begitu terpengaruh...Lawan yang mengerikan," batin pemuda tersebut."Kau tahu, dulu waktu aku mengguncang Kahyangan dan menantang Kaisar Langit dengan kekuatanku sendiri? Aku ditangkap dan diadili hukuman mati. Tapi sayangnya semua alat untuk mengadili para dewa tidak mempan dan hancur saat menyentuh tubuhku. Hingga aku dimasukkan kedalam tungku besar dan Dibawah nya berkobar api Neraka untuk mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Legenda Dewa Cahaya   394.Permainan Bodoh!

    Raja Kera Iblis berteriak keras saat menyempurnakan kekuatan yang keluar dari dalam tubuhnya. Dan secara aneh bulu Raja Kera itu berubah warna dari yang semua emas menjadi warna merah membara. Kedua taringnya pun menjadi lebih panjang dari sebelumnya.Grrrrrr!Bara bisa merasakan kekuatan yang meningkat tajam milik Raja Kera tersebut. Dia pun tak mau kalah. Dari yang semula wujudnya Iblis Tanduk Api, kini berubah menjadi Dewa Cahaya. Sosok yang agung dan bersinar emas. Bahkan membuat Raja Kera terbengong selama beberapa saat."Tadi Iblis, sekarang kau bisa menjadi seorang Dewa...! Kau ini makhluk apa sebenarnya? Kenapa wujudmu tidak jelas!?" tanya Raja Kera.Bara tersenyum."Ini adalah wujud asliku, Dewa Cahaya. Tapi karena banyak kekuatan yang aku peroleh, dengan wujud ini, aku bisa menggunakan kekuatan-kekuatan itu dengan lebih leluasa tanpa harus mengeluarkan wujud Iblis tersebut. Sebagai contoh, aku bisa mengerahkan ini untuk menyerangmu..." kata Bara lalu dia menunjuk kearah Raja

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status