Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 302.Ratu Iblis Penggoda

Share

302.Ratu Iblis Penggoda

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-12 08:13:07

Bara membuka kedua matanya. Saat itulah dia terkejut melihat sepasang mata hijau yang melayang didepan matanya.

"Agh! Apa ini!?"

"Hik Hik hik...! Akhirnya kau bangun juga anak muda!?"

Bara menoleh kearah kanan. Dia terkejut melihat sesosok wanita berparas cantik yang mengenakan gaun hijau dan selendang warna emas di bagian pinggangnya. Belahan dadanya terlihat jelas menampakkan kulit putih dan mulusnya. Di bagian kepala wanita tersebut nampak sebuah mahkota kecil berwarna emas dengan manik-manik batu permata hijau.

"Ratu Penggoda...!?" seru Bara.

Wanita itu tersenyum manis membuat siapa pun yang melihatnya langsung terkagum-kagum akan kecantikannya. Termasuk Bara Sena yang sudah terperdaya oleh Mata Hijau yang ada didepannya saat dia membuka mata setelah memasuki Dunia Penyimpanan.

"Sepertinya aku sudah terpengaruh oleh kekuatan aneh miliknya...Dia mata hijau itu...Apakah itu kekuatan utamanya?" batin sang pemuda.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
mantap thor lanjut kn lagi chapternya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   303.Ratu Iblis Penggoda(2)

    Bara Sena akhirnya terlepas dari pengaruh Jurus Pesona dari Ratu Iblis Penggoda berkat Mata Dewa Iblis yang dia miliki. Ratu Iblis itu pun mundur dari tubuh Bara setelah sadar pengaruh jurus nya berhasil di patahkan."Bagaimana bisa dia yang masih berada di Ranah Alam Mendalam mematahkan jurusku? Aura panas ini...Kekuatan apa yang ada di mata sebelah kanannya itu?" gumam Ratu itu sambil menatap kearah Bara yang berdiri di atas tanah dalam keadaan terpejam. Tubuh pemuda itu diselimuti hawa merah kekuningan yang sangat menyengat. Bahkan, meski Ratu Iblis Penggoda sudah menjauh, dia masih merasakan hawa panas dari pemuda tersebut."Ini berbahaya...Aku harus segera pergi meninggalkan bocah ini!" seru Ratu Iblis Penggoda lalu dia pun segera melompat ke udara dan terbang menjauh dari Bara Sena dengan wajah ketakutan.Di saat yang sama, kedua mata Bara Sena terbuka. Saat itulah, gelombang merah kekuningan yang mengeluarkan hawa panas luar biasa men

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Legenda Dewa Cahaya   304.Satu Serangan

    Bara Sena mengambil Pil Tulang Tingkat Langit yang ada di dalam peti merah tersebut. Peti itu pun menghilang begitu saja setelah isinya kosong. "Kalau begitu, sesuai arahan Hu An, aku harus merubah Tulang Tingkat Bumi ini menjadi Tulang Tingkat Langit agar aku bisa cepat naik ke Ranah selanjutnya..." batin Bara Sena lalu dia pun menelan pil yang menyala biru tersebut.Hawa dingin menyeruak ke seluruh tubuh sang pemuda. "Perasaan nyaman ini akan segera berubah...Jika benar kata Hu An, aku akan kesakitan dan tersiksa selama dua hari saat tulangku dihancurkan dan diganti dengan Tulang Tingkat Langit..." batin Bara.Baru saja dia membatin sepetrti itu, rasa sakit itu mulai muncul dimulai dari kedua kakinya. Wajah pemuda it pun mengernyit menahan sakit. Saat rasa sakit itu menjalar ke tubuh yang lain, Bara tak bisa bertahan lagi. Dia berteriak keras dan meringkuk di atas tanah berumput tersebut sambil meraung-raung kesakitan."Aaaarrrgghhhhh! Tulangku mulai mengalami korosi...! Pil itu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Legenda Dewa Cahaya   305.Kekesalan

    Xue Ruo menghela napas dalam-dalam. Ada perasaan sesak yang dia rasakan setelah melihat Yue Fei dan anaknya, Antasena."Kak Fei sudah memiliki anak dari kakak Bara...Lalu, kapan aku juga akan memiliki anak darinya?" batin gadis itu sambil mengepalkan tinjunya.Tiba-tiba ada dua cahaya muncul di belakangnya. Dari dalam cahaya itu muncul dua sosok yang tak asing bagi Xue Ruo."Nona Chang...Ratu Es...?""Kau ada disini? Apakah ada orang yang tengah melawan Raja?" tanya Chang Mei."Kak Yue Fei baru saja mengalahkan Raja Elang Langit..." sahut Xue Ruo."Yue Fei! Dimana dia!?" tanya Ratu Es langsung menanggapi ucapan Xue Ruo.Gadis puteri Raja Xue itu menunjuk kearah kuil yang ada tak jauh dari tempat mereka. Ratu Song Yue segera melesat kearah kuil tersebut. Namun sesuatu yang tidak terlihat menghalangi jalannya. Itu semacam perisai yang tembus pandang namun sangat kuat."Untuk peserta ujian yang baru masuk ke lantai ini, harap kalian bersabar menunggu giliran untuk masuk. Karena Nona Xue

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Legenda Dewa Cahaya   306.Amarah Sang Ayah

    "Ughhh!!!" teriak Jung Seo saat tinju Antasena menghujam ke punggungnya. Meski dia telah melapisi tubuhnya dengan perisai, rasa tertekan dan sakit masih terasa hingga ke Tulang nya."Pukulan anak ini...Hampir sama dengan kekuatan seribu ekor gajah! Benar-benar gila!"Antasena melompat ke udara saat tangan Jung Seo bergerak kearahnya dengan kekuatan Api Yeomra.Wosshhh!Sambaran api itu hampir mengenai tubuhnya jika dia tak segera menghindari serangan. Jung Seo mengambil kesempatan tersebut untuk melompat ke udara dan jungkir balik di udara hingga dia melihat posisi Antasena berada."Terimalah ini bocah tengik!"Tangan Jung Seo bergerak kedepan melepas serangan berwujud bola hijau. Antasena yang tidak tahu kekuatan dari bola hijau milik Jung Seo segera berkelit menghindar. Saat itulah dari dalam bola hijau yang melewati tubuhnya muncul satu tangan yang menarik kaki Antasena hingga membuat bocah itu ikut terseret kemana arah bola hijau melesat.Jung Seo tersenyum kecil. Dia menoleh kear

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Legenda Dewa Cahaya   307.Raja Dao Bermuka Empat

    Bara Sena berlari dengan cepat kearah tebing batu setinggi hampir 20 tombak. Dia berhenti disana sambil menatap tebing tersebut."Hm...Mau lari kemana kau makhluk aneh!" gertak Bara lalu menghentakkan kaki kanannya ke tanah.Dari dalam tanah muncul Rantai Ungu Raksasa yang bergerak cepat ke udara lalu menukik kearah tebing batu tersebut.Brak!Rantai ungu raksasa itu menghancurkan tebing batu. Saat itulah terdengar teriakan dari dalam tebing yang baru saja dihancurkan oleh pemuda tersebut."Kau pikir aku tidak mencium keberadaanmu? Bersembunyi dibalik batu, apa kau ini seekor udang!?" Tangan Bara bergerak kedepan mengendalikan rantai miliknya. Bebatuan tersingkap oleh rantai lalu dengan cepat rantai itu pun kembali ke pemuda tersebut dengan membawa seorang pria dengan topeng diwajahnya."Akhirnya selesai juga tantangan ke 10. Waktunya melawan Raja Dao Berkepala Empat," ucap Bara lalu melemparkan mayat tersebut ke tanah.Dia melompat ke udara dan melayang disana sambil mengedarkan pan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Legenda Dewa Cahaya   308.Raja Dao Bermuka Empat(2)

    Makhluk putih berkepala plontos itu hancur setelah ledakan tenaga dalam yang Bara Sena kerahkan pada pedang api miliknya. Raja Dao sedikit terkejut melihat kekuatan api milik Bara yang sangat kuat."Siapa anak muda ini? Sebelumnya aku hanya melihat kekuatan Dewa didalam tubuhnya. Tapi lihatlah sekarang, dia bahkan memiliki kekuatan Iblis Tanduk Api yang melegenda itu...Hm...Darimana asal bocah ini?" batin Raja Dao.Bara bangkit berdiri lalu menoleh kearah Raja Dao sambil mengacungkan pedang apinya."Kekuatan yang sangat dahsyat, tapi sayang tidak seimbang dan bergolak-golak. Jika salah satu kekuatan lebih besar dari kekuatan yang lain, itu akan memakan kekuatan yang lain tersebut dan menjadikanmu Iblis yang sesungguhnya..." ucap Raja Dao.Kedua mata Bara Sena menyala merah."Kau banyak bacot...!"Terdenga tawa dari tubuh Raja Dao."Jawaban yang salah! Bunuh!" ucap Raja Dao.Wajahnya yang semula topeng putih berputar kembali. Kali ini wajah di sebelah kiri yang memiliki topeng warna b

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Legenda Dewa Cahaya   309.Lantai 13

    "Selamat atas keberhasilan tuan di Tantangan lantai dua belas ini. Silahkan menuju ke kuil untuk mengambil hadiah yang sudah disiapkan," terdengar suara Hu An menggema dilangit.Bara menoleh kearah sinar emas yang tiba-tiba muncul di arah selatan. Dia pun segera melesat ke arah sinar tersebut. Rupanya sinar itu berasal dari sebuah kuil yang ada di pinggir danau. Pemuda tersebut mendarat di depan kuil itu dan segera melangkah masuk.Saat dia memasuki kuil bercahaya emas itu, seluruh luka dan tenaga dalamnya pulih seketika. Senyum tipis mengembang di bibirnya."Nyaman sekali berada disini," batin Bara sambil menatap ke sekitar kuil."Silahkan memilih salah satu hadiah yang ada didepan anda," terdengar suara Hu An.Di dalam kuil itu, nampak dua peti yang tidak asing lagi bagi Bara Sena. "Sebelumnya aku memilih peti merah...Sekarang kita coba warna kesukaanku lagi. Hu An, aku memilih peti Emas!" kata Bara sambil menunjuk peti berwarna emas."Baiklah, silahkan anda ambil hadiahnya," ucap

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • Legenda Dewa Cahaya   310.Lantai 13(2)

    Suara gemuruh dan raungan terdengar memekakkan telinga. 10 raksasa yang tercipta dari gabungan ribuan mayat hidup tersebut mengepung Bara Sena yang mulai kesal karena serangannya tidak begitu berarti. Mayat itu terlalu banyak dan terus bermunculan sehingga pemuda itu semakin terpojok meski dia sudah menggunakan beberapa kekuatan."Jika terus seperti ini, kekuatan jiwaku akan semakin menipis. Mayat-mayat sialan ini..."GRROOOOOOOO!Terdengar raungan yang sangat keras dari raksasa tersebut sebelum dia melemparkan kembali ratusan mayat hidup kearah Bara Sena.Pemuda itu sudah sangat kesal dengan mayat-mayat tersebut. Dia melayang turun ke tanah dan langsung menghujamkan tangannya ke tanah.Duaarrrr!!!Ledakan dahsyat itu membuat mayat-mayat disekitarnya terpental. Bara langsung menyiapkan serangan lain. "Ledakan Es!" Telapak tangannya menghantam kembali ke tanah dan kemudian...BLAAARRRRRR!!!Dari dalam tubuh Bara meledak kekuatan yang sangat dahsyat menciptakan gelombang ledakan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status