Bola Api dari mulut Jabrang menyambar kearah Hatano yang masih melayang di udara setelah dilempar oleh Iblis Merah tersebut.Woossshhh!Tubuh Hatano pun terbakar oleh semburan bola api tersebut. Jabrang menoleh kearah Bara Sena."Tuan, gunakan kekuatan angin milikmu untuk mengurung nya didalam bola badai api!" teriak Jabrang meminta kepada Bara Sena.Mendengar hal itu, Bara segera menggunakan kekuatan angin miliknya untuk mengurung tubuh Hatano yang masih dilahap api merah. Kekuatan angin itu mengurung tubuh Hatano dan membuat badai didalamnya. Alhasil api milik Jabrang pun menjadi semakin besar dan panas.Tubuh Hatano meronta-ronta kepanasan. Namun dia tak bisa berkutik karena belenggu badai yang Bara ciptakan."Panas...! Aku tidak kuat lagi!" teriak pria berkepala plontos tersebut.Bara tersenyum sinis."Nikmatilah itu Iblis botak! Sejak tadi kau membual dan sekarang kau sedang di hadapkan dengan kematian!" Hatano mengerang keras saat tubuhnya mulai meleleh dan menjadi abu karena
Singkat cerita, Bara Sena dan Xue Ruo akhirnya menikah dengan resmi di Kerjaan Jiangsu. Pernikahan itu dihadiri banyak sekali tamu undangan. Dari Istana Kerajaan maupun dari Sekte-Sekte dan keluarga-keluarga ternama.Chang Mei dan Song Yue turut hadir di pernikahan itu karena diundang oleh Xue Ruo. Pesta pernikahan Bara dan Xue Ruo benar-benar meriah hingga dua hari lamanya.Selesai acara pernikahan, Bara dan Xue Ruo pun melakukan ritual malam pengantin mereka berdua hingga larut malam. Masih dalam keadaan berkeringat dan napas memburu setelah melakukan hubungan badan, kedua mempelai yang baru saja menikah itu pun saling berbincang sambil berpelukan hangat."Jadi, kapan kakak akan membawaku ke Dunia Penyimpanan? Tempat seperti apa yang akan kaka berikan padaku?" tanya Xue Ruo."Itu adalah tempat yang indah, kau pasti menyukainya," kata Bara lalu dia menjulurkan tangannya.Xue Ruo terkejut saat tubuhnya tersedot masuk kedalam telapak tangan Bara Sena."Tunggu...Aku belum mengenakan pa
"Dewi Biru!?" seru Bara terperanjat saat dia melihat sosok Xue Ruo yang kini berubah menjadi Dewi Biru. Wanita berparas cantik jelita dengan rambut berwarna biru dan mata yang juga berwarna biru. Sosok itu pun tersenyum kearah Bara."Apa kabar anak muda gagah perkasa? Akhirnya kita bertemu lagi bukan? Dan pertemuan kita kali ini, lebih mengejutkan daripada saat pertama kali kita bertemu di Alam Jiwa milik Xue Ruo," kata Dewi Biru.Bara tak tahu harus berkata apa. Dia hanya bisa nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Aku sama sekali tidak menduga kau akan mengambil alih tubuh Xue Ruo...Kenapa?" tanya Bara.Kedua mata Dewi Biru menyala biru namun hanya dalam sekejap mata saja. Karena di detik berikutnya mata Dewi Biru kembali seperti biasa."Kau tanya padaku kenapa aku bisa muncul dan mengambil alih tubuh Xue Ruo? Apakah kau masih belum menyadari alasan aku keluar dan menggantikan tubuh Xue Ruo?" tanya Dewi Biru."UH...Maaf, aku benar-benar tidak tahu Dewi..." sahut Bara
Bara Sena menatap wajah jelita yang ada di hadapannya. Wanita itu nampak bahagia setelah menikmati waktu yang indah dan memuaskan di dalam air."Apakah kau sudah puas? Kita sudah melakukannya hingga berkali-kali...Dan sepertinya aku merasa ada banyak orang yang berkumpul di satu tempat di dunia milikmu ini," ucap Dewi Biru."Mereka tengah berkumpul untuk membicarakan sesuatu. Aku akan menemui mereka nanti setelah ini...Tapi, apakah kau akan tetap menguasai tubuh Xue Ruo? Apakah dia baik-baik saja?" tanya Bara.Dewi Biru tersenyum."Dia baik-baik saja. Tidak masalah jika kau memang ingin menemui mereka lebih dulu. Aku akan menunggu di tempat ini...Jujur saja, aku menyukai tempat ini...Kau hebat," kata Dewi Biru sambil tersenyum,Bara Sena membalas senyuman tersebut dengan mengecup kening wanita berparas cantik jelita tersebut. Kemudian dia beranjak dari sungai tersebut menuju kearah batu besar. Tubuhnya yang sebelumnya tanpa pakaian, saat Bara keluar dari dalam sungai dia sudah mengena
Gerbang Merah itu terbuka di depan semua orang yang ada di altar tersebut. Hu Shi Yun berdiri setelah dia membuka gerbang tersebut."Silahkan semuanya, gerbang ini terhubung langsung dengan Pagoda Dewa. Saat masuk kedalam sana, aku sarankan jangan menyalakan tenaga dalam untuk menghindari arus balik yang kuat." kata Shi Yun.Kahiyang Dewi yang pertama kali masuk kedalam gerbang di susul Yue Fei, Lu Shi, Liu Enlai, lalu kemudian para pria termasuk Pangeran Iblis Gui. Tersisa Bara dan Shi Yun yang masih ada di altar tersebut."Tuan tidak ikut masuk?" tanya gadis itu.Bara menggelengkan kepala. "Aku masih ada urusan. Kau bisa pergi dan membantu mereka. Aku hanya ingin meminjam kemampuan milikmu ini untuk pergi menemui seseorang," kata Bara."Siapa yang akan tuan temui?" tanya Shi Yun dengan mata sedikit menyipit.Bara menatap gadis itu sesaat lalu mendekatkan wajahnya didepan wajah si gadis. Bola mata Bara menatap wajah cantik itu sambil tersenyum kecil."Ada apa dengan Shi Yun-ku yang
Ledakan beruntun tercipta saat Zhou Yin menghujamkan tombak merah miliknya ke tanah. Para iblis berteriak kesakitan saat petir itu menghantam mereka dan menjalar ke Iblis yang lainnya.Hanya dalam waktu sekejap mata, ratusan Iblis tewas terbakar api dan petir milik Zhou Yin. Hal itu tentu saja membuat pasukan Jiangsu merasa semakin bersemangat meski usaha mereka melawan para iblis itu hanyalah sia-sia belaka. Sekelas apapun mereka membunuh Iblis itu, tetap saja para iblis itu berhasil bangkit kembali.Mengetahui hal itu, Raja Jiangsu merasa kecewa karena usahanya untuk membantu Kaisar Zhou tidak berguna sama sekali. Karena kelemahan Iblis itu adalah kekuatan petir milik Kaisar Zhou."Yuang Shi, sepertinya kita menjadi tidak berguna di medan perang ini..." kata Raja Xue sambil menancapkan tombak nya ke tanah."Hei bodoh! Kenapa kau berpikir begitu? Meski usaha kita tidak begitu membantu, paling tidak kita ikut andil dan tidak hanya berdiam diri menjadi penonton bukan? Kau harus berhati
Zhou Yin tersenyum kecil saat dia melihat kedatangan dua wanita yang sangat tidak asing bagi dirinya. Dia adalah Song Yue dan Chang Mei. Kedua wanita tersebut sebelumnya menjadi tamu undangan pernikahan Bara dan Xue Ruo itu belum begitu jauh dari Kota Jiangsu. Mereka berdua terkejut saat mengetahui kota itu diserang dari kejauhan. Keduanya pun bersama-sama kembali Ke kota tersebut untuk memastikan.Saat sampai di perbatasan kota, keadaan sudah sangat kacau oleh peperangan. Bangunan-bangunan hancur dan banyak mayat bergelimpangan. Saat mereka tengah terbang di atas kota, keduanya melihat Zhou Yin yang tengah terdesak oleh musuh yang begitu banyak jumlahnya."Itu saudara kita...Song Yue, apakah kau tidak ingin membantunya? Biar bagaimana pun, dia adalah saudara kita," tanya Chang Mei."Tak perlu menanyakan hal itu padaku. Sejujurnya aku juga penasaran dengan pemuda bernama Bara itu. Jadi, aku ingin memastikan satu hal saat kita kembali kesana. Benarkah kau menyukai pemuda itu?" tanya
Song Yue menggerakkan tangannya kedepan, mengerahkan Pukulan Hujan Pedang Dari Langit miliknya yang sebelumnya sudah dia rapal. Ribuan pedang besar yang sudah tercipta di langit pun meluncur ke bawah menghujani ribuan iblis yang ada di bawah.Suara gemuruh dan desingan pedang yang diiringi hawa dingin luar biasa itu membuat para iblis lari pontang panting ketakutan. Lalu terdengar lah suara dentuman yang terjadi secara beruntun tanpa henti saat pedang-pedang tersebut menghujam ke bumi.Kota Jiangsu seketika membeku menjadi es. Para iblis yang ada di sana pun ikut membeku oleh kekuatan mengerikan yang Song Yue kerahkan.Wanita itu tersenyum kecil melihat usahanya yang tidak sia-sia. Napasnya terengah-engah. Kekuatannya menipis karena mengerahkan kekuatan yang lebih dari separuh tenaga dalamnya."Semoga ini sudah selesai...Gila...Ini kali pertama aku mengerahkan hampir seluruh tenaga dalamku hanya dengan sekali serangan..." gumam Song Yue.Yun-Yun alias Burung Phoenix Api milik Kaisar Z