Bara Sena mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia paham kenapa ibunya bisa sekuat itu. Dan kini kekuatan itu telah diwariskan kepadanya. Rupanya bukan tanpa alasan Ratu Azalea memberikan kekuatan tersebut."Ibumu, memberikan kekuatan itu padamu saat kau masih menjadi janin. Tujuannya bukan hanya untuk melindungi dirimu dari amukan Patiraja dan Dewa Surya. Tapi dia juga ingin membalas siksaan Patiraja pada dirinya melalui kelahiranmu. Karena biar bagaimana pun, janin di dalam tubuhnya tidak mungkin bisa menerima seluruh kekuatan yang dia berikan." "Dengan kekuatan yang dia simpan bersama dirimu di dalam perutnya, saat kau terlahir, akan menimbulkan ledakan yang sangat dahsyat. Hal itulah yang menghancurkan langit ketiga...Sesuatu yang sebenarnya sudah aku lihat sebelum tragedi itu terjadi," kata Ganesha."Kenapa...? Kenapa tak kau hentikan apa yang dilakukan oleh ibuku...?" tanya Bara Sena dengan mata yang mulai berkaca-kaca."Untuk apa aku menghentikanya? Aku tak mau membuat masalah menj
Bara Sena merebahkan tubuhnya sambil menatap kearah langit-langit kamar. Xue Ruo pun menyusul ke atas ranjang lalu merebahkan tubuhnya tepat di sebelah sang pemuda."Jadi, apa yang membuat kakak merubah keputusan?" tanya gadis itu sambil memiringkan tubuhnya kearah Bara Sena.Bara pun menoleh kearah gadis itu lalu tatapan nya kembali kearah atas. Dia menghela napas sebelum berbicara."Ganesha mendatangi diriku. Dia memberiku peringatan agar tidak mengusik Keluarga Han untuk saat ini. Karena, katanya Keluarga Han dijaga oleh Dewa Pelindung bernama Neza," kata Bara Sena."Neza...?""Benar. Apakah kau mengetahui sesuatu?" tanya Bara sambil menoleh kearah gadis itu."Sebelumnya aku tidak tahu apa-apa tentang dunia dewa. Tapi setelah kekuatan Dewi Biru bangkit di dalam tubuhku, aku memiliki ingatan-ingatan baru yang belum pernah aku miliki. Aku menduga, itu adalah ingatan milik Dewi Biru. Termasuk salah satunya adalah tentang Neza si Dewa Pelindung..." kata Xue Ruo yang sontak saja membuat
Pagi....Bara Sena bangun dari tidurnya. Dia membalikkan tubuhnya dan tak melihat Xue Ruo disebelahnya. Dengan wajah yang kusut dia pun bangkit menuju ke tempat mandi. Saat itulah, dia tertegun melihat Xue Ruo yang tengah mandi di dalam kolam. Ada perasaan tidak nyaman meski pemuda itu merasa senang bisa melihat pemandangan indah tersebut di pagi hari."Kenapa diam saja disana kakak? Kemarilah, aku akan menggosok punggung mu. Mandi di pagi hari membuat kita merasa lebih segar. Hari ini adalah hari terakhir turnamen di adakan. Dan kau akan melawan pendekar dari Sekte Awan Es...Aku ingin melayanimu dengan baik supaya kau bisa membawa Sekte Xue di atas semua Sekte lainnya," kata Xue Ruo sambil menggosok tubuhnya tanpa menoleh kearah Bara Sena sedikit pun."Baiklah," sahut Bara lalu dia pun melucuti seluruh pakaian yang ia kenakan. Dalam keadaan tanpa berpakaian dia pun mendatangi Xue Ruo yang berada di dalam kolam.Gadis itu pun menoleh setelah Bara berada di belakangnya. Dengan senyuman
Semua orang menatap ke tengah arena dimana Bara Sena dan Xia Qing Yue akan melangsungkan pertarungan terakhir untuk memperebutkan posisi puncak Sekte terkuat di Kerajaan Jiangsu. Dua muda mudi itu berdiri dan saling tatap."Sayang sekali, semalam aku belum mendengar tentangmu dengan baik karena adanya satu gangguan. Kalau boleh tahu, kemana Tetua Yue Fei pergi setelah bertemu dengan dirimu?" tanya Qing Yue."Kau ingin berbincang atau bertarung? Jika kau ingin berbincang denganku, bukankah lebih baik kita minum teh sambil duduk dibawah pohon? Itu lebih nikmat ketimbang membicarakan sesuatu yang tidak penting di depan orang banyak." sahut Bara.Merah muka Qing Yue mendengar sahutan dari pria muda tersebut. Karena kesal, aura biru dari dalam tubuhnya pun keluar pertanda dia akan memulai pertarungan."Baiklah jika kau begitu menginginkan pertarungan. Aku akan melawanmu dengan kekuatan penuh. Karena kau lebih berbahaya daripada Xiao Cheng itu," Bara tersenyum kecil."Bagus. Kau sudah sada
Ratu Song Yue menatap 6 gadis itu dengan kedua matanya yang berkilat biru, pertanda dia mulai kesal kepada para bawahannya tersebut."Kalian pikirkanlah dulu, kemana perginya Yue Fei yang sampai sekarang belum juga kembali. Apalagi setelah Yue Fei menghilang, muncul Iblis dengan kekuatan Api yang membunuh ratusan Pendekar dari keluarga Liu tepat di kedai yang sama dengan kedai dimana pria itu berada. Aku mencurigai bahwa Iblis itu adalah Cakara ini. Karena dia memiliki kekuatan es dan api..." kata Ratu Song Yue membuat para gadis terdiam."Aku ada akal Ratu. Bagaimana jika kita tetap mengundangnya ke istana, lalu menanyakan perihal kakak Yue Fei padanya? Mungkin saja dia tahu banyak hal mengenai kakak Yue Fei yang tidak kita tahu. Bukankah ini jauh lebih baik daripada kita menjadikan dia musuh? Dia pasti akan menjawab pertanyaan kita jika kita bertanya dengan cara yang baik bukan?" ucap Yue Mey."Terserah kalian. Yang jelas, kalian harus memikirkan resikonya. Pikirkan baik-baik ucapa
Bara Sena menangkap tubuh Xia Qing Yue yang terjatuh dari udara setelah ledakan Jurus Badai Es Menggulung Langit miliknya. Setelah mengerahkan jurus dengan kekuatan yang sangat besar itu, kekuatan Qing Yue habis dan membuatnya menjadi sangat lemah.Untung saja Bara segera menangkap tubuhnya sehingga dia tidak jatuh ke tanah dengan keras. Qing Yue yang masih dalam keadaan setengah sadar, sempat melihat Bara Sena yang tengah menatap dirinya."Kau sama sekali tidak terluka...?" tanya Qing Yue dengan suara lemah.Bara tersenyum mendengar pertanyaan tersebut sambil menatap wajah cantik si gadis yang terlihat pucat. Qing Yue sempat melihat satu tanduk biru di kening kiri sang pemuda, pertanda Bara tengah menggunakan kekuatan Iblis Es. Setelah beberapa saat, akhirnya tanduk biru itu pun menghilang dengan sendirinya."Istriku, lama tidak bertemu..." ucap Bara.Qing Yue terkejut mendengar ucapan tersebut. Namun, pemuda itu tiba-tiba saja langsung mencium bibirnya dengan lembut. Qing Yue ingin
Sementara itu, Raja Xue dan Yuang Shi menatap Zhou Lin Geni yang hendak meninggalkan tempat itu bersama para Pendekar dari Aliansi Pemburu Iblis. Nampak, wajah Tuan Agung Yuang Shi yang terlihat tidak suka saat menatap Zhou Lin dari kejauhan."Huh...Arogan!" ucap Yuang Shi dengan nada kesal membuat Raja Xue terkejut dibuatnya."Kenapa? Apakah kau memiliki masalah dengan dia?" tanya Raja Xue sambil ikut menatap kearah Zhou Lin Geni."Siapa yang tidak kesal dengan orang macam dia? Perdana Menteri adalah putra Dewa Petir Jaka Geni dengan Dewi Zhou. Tapi kelakuannya itu sungguh tidak bermartabat sama sekali. Dia tidak menunjukkan sifat Agung yang dimiliki oleh para dewa pada umumnya. Aku juga sangat heran dengan kakaknya yang seorang kaisar di tanah Zhuo Guo ini, kenapa dia membiarkan adiknya berbuat semaunya...!?" geram Yuang Shi tanpa pikir panjang. Raja Xue yang tak tahu menahu asal usul Zhou Lin pun menjadi kaget setelah dia tahu bahwa Kaisar dan adiknya yang menjadi Perdana Menteri
Kahiyang Dewi menoleh dan menatap Bara Sena dengan tatapan yang membuat pemuda itu merasa jengah sendiri. Wanita cantik yang memiliki mata indah dan rambut sepanjang pinggul itu tersenyum melihat Bara yang senyum-senyum."Alasanku sudah sangat jelas...Semenjak aku mengetahui bahwa kau itu adalah satu-satunya harapan yang keluar dari kotak milik Dewa Zeus, aku pun menyadari, mendampingi dirimu justru menjadi tugas lain bagiku. Meski kau dan aku berbeda ras...Berdasarkan apa yang aku tahu, Ras Naga dan Dewa, jika disatukan dalam hubungan yang penuh dengan perasaan, akan menghasilkan keturunan yang memiliki kekuatan dahsyat.." ucap Kahiyang Dewi dengan wajah merah merona.Wanita itu merasa malu mengatakan hal tersebut namun dirinya juga merasa itu adalah sesuatu yang wajib dia beritahukan kepada Bara Sena. Sementara, kedua mata Bara pun membesar mendengar hal yang baru saja wanita itu katakan padanya. Tersungging senyum tipis dari bibirnya."Jadi begitu ya, apakah itu yang disebut sebaga