Share

130.Sang Dewa

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-04-06 13:19:06

Bara Sena mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling. Dia tersenyum melihat semangat para penonton meneriakkan nama Iblis Es.

"Seharusnya kau bangga dengan hal ini Iblis Es. Mereka mengelukan namamu," ucap Bara sambil tersenyum kecil.

Bara belum memulai aksinya, para tetua sudah saling membicarakan tentang anak muda itu. Yuang Shi adalah orang yang paling banyak berbicara karena dia pun penasaran dengan sosok pemuda yang katanya berhasil membelah Batu Hitam milik Sekte Xiao yang selama ini tak ada satu pun orang yang bisa melakukannya kecuali hanya menggores saja.

"Jadi dia yang namanya Cakara?" tanya Yuang Shi.

"Hm..." Raja Xue mengangguk kan kepalanya.

"Kabarnya dia akan menjadi menantu mu Raja Xue?" tanya Yuang Shi lagi.

"Benar. Aku akan menjadikan dia menantu karena dia adalah orang yang paling cocok untuk putriku Xue Ruo," sahut Raja Xue.

"Hahaha! Memangnya tak ada lagi pria selain dia di Jiangsu ini?" tanya T
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   131.Zu Long

    Ledakan yang ditimbulkan dari Palu Kepala Naga itu sangat dahsyat. Tak hanya batu yang hancur oleh hantaman palu, arena itu pun ikut rata porak poranda. Untung saja Xiao Cun berhasil menyelamatkan diri dengan mengendarai angsa raksasa yang menjadi tunggangan nya.Bara Sena berdiri sambil menentang Palu Kepala Naga milik Yuang Shi. Semua orang terdiam melihat apa yang baru saja pemuda itu lakukan."Apa kau akan diam saja?" tanya Bara saat melihat Xiao Cun yang ternganga melihat arena pertarungan hancur begitu saja setelah terkena satu hantaman."Eh..I-iya...Jadi...Cakara mendapat nilai sempurna untuk babak kedua turnamen kali ini mengalahkan Xiao Wang!!!" seru Xiao Cun. Selama beberapa saat keadaan masih terasa sunyi. Lalu sejurus kemudian, para penonton pun berteriak-teriak histeris menyebut nama Cakara.Wuwei yang melihat itu pun ikut berteriak histeris. Sedangkan Chang Mei yang berada di sebelahnya hanya tersenyum kecil melihat gadis itu sangat bersemangat. Chang Mei menatap Bara Se

    Last Updated : 2024-04-06
  • Legenda Dewa Cahaya   132.Jamuan

    Turnamen babak kedua telah berakhir. Malam itu, kediaman Sekte Xiao dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai Sekte yang ikut dalam turnamen tersebut. Mereka berkumpul untuk menikmati jamuan dari ketua Sekte, Xiao Zun.Halaman luas itu penuh oleh para tamu yang datang untuk ikut berpesta. Tak terkecuali orang-orang dari Sekte Awan Es yang juga hadir dan menarik perhatian mata para pria yang ada disana. Namun mereka tak ada yang berani berbuat apapun mengingat para guru di Sekte tersebut telah mencapai ranah Alam Mendalam.Ratu Song Yue menghampiri Raja Xue yang duduk di tempat paling depan. Dengan ramah dan sopan Ratu Song Yue memberi hormat."Salam untuk Yang Mulia Raja Xue...Anda sepertinya dalam keadaan yang sangat baik." ucap wanita itu.Raja Xue pun bangkit berdiri lalu membalas penghormatan tersebut. Bukan tanpa alasan sang Raja memberi hormat kepada wanita berparas luar biasa cantik itu. Yang membuat Raja memberi hormat kepada Song Yue adalah karena wanita itu berusia sangat tua

    Last Updated : 2024-04-06
  • Legenda Dewa Cahaya   133.Para Pemburu

    Bara Sena yang bertemu Chang Mei ditengah jalan justru menarik wanita itu menuju celah rumah warga yang sempit dan gelap. Disana mereka saling mencumbu dan berbincang dengan suara berbisik."Jadi, Qing Long adalah saudara angkatku?" tanya Bara.Chang Mei mengangguk kan kepala."Benar. Ada sejarah dia di Buku yang aku baca," jawab Chang Mei."Aku baru mendengar tentang perpustakaan Padepokan Langit di Kerajaan Probo Lintang. Sepertinya itu tempat yang menarik," kata Bara. "Lumayan. Aku berada di Padepokan Langit selama 100 tahun sebelum akhirnya kembali lagi ke Yangzhou. Disana aku berkumpul bersama saudara-saudaraku. Ada cukup banyak saudaraku dari ibu yang berbeda," kata Chang Mei."Hm, jadi begitu ya..." Bara memajukan bibirnya.Keduanya kembali berciuman di tengah celah rumah yang sempit. Chang Mei pasrah dengan apa yang Bara Sena lakukan pada tubuhnya. Namun, pemuda itu tahu diri. Tidak elok melakukannya di tem

    Last Updated : 2024-04-07
  • Legenda Dewa Cahaya   134.Amarah Chang Mei

    Area halaman penginapan itu luluh lantak setelah satu cahaya Guntur datang dari langit dan menghantam seorang pria. Beberapa sosok langsung mundur setelah melihat kawan mereka tewas dalam satu sambaran."Gila...! Apa yang terjadi?" gumam salah satu dari lima pria bertopeng hitam.Satu sosok melayang terbang di udara dengan kedua mata yang menyala biru. Awan hitam berputar-putar di langit seolah akan membentuk pusaran raksasa."Kalian datang di waktu yang salah...Tak akan kubiarkan kalian lepas begitu saja setelah membuatku marah!" ucap sosok yang tengah melayang terbang.Sosok itu tidak lain adalah Chang Mei Geni. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?Beberapa waktu sebelum petir dari langit itu menyambar, Bara Sena dan Chang Mei baru saja tiba di sebuah penginapan. Mereka pun segera masuk kedalam kamar yang mereka sewa.Saat keduanya tengah asyik bercumpu, tiba-tiba pintu kamar mereka didobrak dari luar. Enam sosok langsung

    Last Updated : 2024-04-07
  • Legenda Dewa Cahaya   135.Melawan Ketua Gu

    Gu melesat dengan cepat kearah Bara Sena. Tinju kanannya langsung meluncur dan siap menghantam tubuh Bara Sena. Dengan cepat Bara segera memanggil kekuatan Akik Ijo dan menjadikannya perisai berbentuk baju zirah.Dung!Tinju itu menghantam tubuh Bara yang sudah dilapisi perisai dengan keras. Gu cukup terkejut melihat kekuatan hijau yang melindungi tubuh Bara Sena."Kekuatan apa itu? Rasanya aku seperti menghantam sesuatu yang sangat keras..." batin Gu."Kenapa diam? Apakah kau terkejut melihat baju zirahku? Kau akan lebih terkejut lagi setelah melihat hal yang lain yang akan aku tunjukkan padamu, hehe," kata Bara Sena lalu dia pun mengangkat tangannya ke atas. Gu yang merasakan hawa dingin segera kembali menyerang kearah Bara. Dia curiga pemuda itu akan melakukan serangan yang sangat kuat. Tapi dia kecele, rupanya Bara Sena mengeluarkan Pedang Es Abadi milik Cakara."Pedang itu..." Bara Sena menyeringai kearah Gu.

    Last Updated : 2024-04-07
  • Legenda Dewa Cahaya   136.Penasaran

    Sementara itu, di halaman kediaman Sekte Xiao keadaan tengah kacau setelah kemunculan Zu Feng yang menyandera Xue Ruo.Raja Xue menatap geram kearah Zu Feng. Sedangkan Ratu Song Yue hanya diam melihat apa yang dilakukan oleh pria tersebut."Aliansi Pemburu Iblis, beraninya kalian menyandera putriku hah!?" hardik Raja Xue.Zu Feng tersenyum. "Maafkan aku Raja Xue, aku melakukan hal yang tidak sopan pada putrimu. Tapi tujuanku sudah tercapai. Saat aku bisa pergi dari sini, putrimu akan kembali dalam keadaan baik-baik saja. Aku jamin itu," kata Zu Feng.Hati pria tersebut mulai gelisah setelah mendengar suara gelegar petir di tempat dimana kawan-kawannya yang lain mencari pasangan pedang yang dibawa olehnya saat ini."Aku tidak bisa menghubungi Gu dan yang lainnya. Apa yang sebenarnya terjadi?" batin Zu Feng.Di gerbang kediaman Sekte Xiao, Zu Feng menotok leher Xue Ruo lalu dia pun melompat dan terbang kearah sumber suara ledakan petir. Perasaannya mengatakan sesuatu yang buruk telah t

    Last Updated : 2024-04-08
  • Legenda Dewa Cahaya   137.Sepasang Naga

    Ratu Song Yue mengedarkan pandangan matanya ke orang-orang yang duduk di lantai menanti cerita darinya tentang Pedang Sepasang Naga Emas."Sebenarnya, cerita Pedang ini berhubungan dengan dunia dewa..."Ling Xin Jiang meletakkan dua pedang dengan ukuran yang berbeda di atas sebuah batu datar. Wajah cantiknya menampakkan senyuman bahagia karena telah berhasil membuat sepasang pedang yang mengeluarkan aura emas dan sangat kuat."Aku beri nama kalian Sepasang Naga Emas. Dengan pedang ini, lambang kesetiaan tak bisa dipecahkan..." ucapnya sambil menatap dua pedang dengan gagang yang sama-sama berbentuk kepala Naga."Seratus tahun menempa, hasilnya sangat memuaskan. Aku bisa memberikan kenang-kenangan kepada dua muridku sebelum naik ke kahyangan..."Ling Xin Jiang duduk bersila didepan sepasang pedang tersebut. Kedua tangannya bergerak membuat sebuah gerakan berputar seperti orang yang tengah menari. Rupanya itu adalah sebuah rapalan karena beberapa saat kemudian sepasang pedang itu berdir

    Last Updated : 2024-04-08
  • Legenda Dewa Cahaya   138.Dewi Asmara

    "Pedang pun beralih kepada Ling Zao Jin dan Ling Xue Qi. Setelah pemberian dua senjata dewa tersebut, Ling Xin Jiang naik ke kahyangan menjadi Dewa Penguasa Alam. Dia menjadi Dewa kedua yang paling dihormati di kahyangan Utara selain Kaisar Langit." kata Ratu Song Yue."Jadi, Guru Qing Long mempunyai paman bernama Bima? Nama yang terdengar asing di telingaku. Setahuku, guru tidak pernah mengatakan apa-apa perihal orang bernama Bima. Darimana kau tahu hal itu, Ratu Song Yue?" tanya Tuan Agung Yuang Shi.Ratu Song menatap pria bertubuh besar tersebut."Kau belum lahir saat itu terjadi. 500 tahun yang lalu, peradaban belum sebagus sekarang. Aku mengetahui semua itu tentu saja dari ibuku. Karena ibuku berteman dekat dengan Dewa Chang Yun. Dan hal itu bukan rahasia lagi di keluarga besar kami," kata Ratu Song Yue.Banyak orang yang belum paham. Siapa Dewi bernama Chang Yun dan juga siapa itu Qing Long. Namun Ratu Es tak peduli. Dia sudah menjawab rasa ingin tahu orang-orang sehingga dia pu

    Last Updated : 2024-04-08

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status