Beranda / Fantasi / Leah dan Rahasia Sihir / Bab 27 - Kedatangan Duke

Share

Bab 27 - Kedatangan Duke

Penulis: Kamila Rahma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-14 20:04:17

"Mengapa hanya kalian. Kemana Lilyana dan Lianne?" ujar Raja Eldof sesaat setelah menemui Duke dan Count.

Ia mengira bahwa kedua putrinya telah tiba di istana dan tengah pergi ke suatu tempat. Awalnya raut wajah Raja Eldof nampak senang, seperti seorang ayah yang menunggu putrinya. Tetapi ekspresi senangnya pudar perlahan, tergantikan dengan kekecewaan saat melihat Duke yang justru membungkuk padanya.

"Rupanya aku salah paham ya?"

Raja Eldof pun sadar. Lantas ia hanya terkekeh kecil, dengan bibir yang hanya terangkat di salah satu sisinya.

"Tenanglah Yang Mulia. Lilyana dan Lianne baik-baik saja" ungkap Duke.

Eiridis kemudian menepuk pelan bahu Eldof, bermaksud menguatkannya.

"Mereka ada di mana sekarang?" tanya Eiridis.

"Kenapa mereka tak ikut denganmu, Duke?" sahut Archmage turut menimpali.

"Lilyana dan Lianne saat ini tengah menjalankan tugas bersama putra mahkota Karzian, Yang Mulia. Putra Mahkota memecah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 28 - Buku Hijau Empress

    Setelah melalui perjalanan panjang di tempat kumuh dan gelap, akhirnya Karzian bersama Duchess serta Countess, mereka telah berhasil menuju pintu rahasia yang menghubungkan langsung ke ruangan milik Empress. Sebuah ruangan bernuansa hijau yang dipenuhi oleh lemari buku menjulang tinggi. Karena lemari-lemari buku itulah, pintu rahasia yang tadi mereka lewati dapat tersembunyi dengan baik. "Akhirnya! aku terbebas dari bau busuk itu.." kata Lianne. Begitu masuk ke dalam ruangan Empress, Lianne cepat-cepat menghirup nafas lega untuk mengobati paru-parunya yang hampir terkontaminasi aroma busuk. "Putra mahkota, setelah ini kita tak perlu melewati gorong-gorong seperti barusan, bukan?" tanyanya. Karzian pun menoleh padanya. "Tenanglah Countess, tak ada lagi jalanan bau dan kotor seperti tadi." "Hah.. syukurlah" ucap Lianne lega. Countess segera membenamkan dirinya di salah satu sofa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 29 - Portal Sihir

    "Putra mahkota, apakah kami bebas memilihnya?" "Tentu saja Countess. Temukan kuda yang kau sukai."Lianne memang sangat mencintai kuda. Salah satu kegiatan yang paling ia sering lakukan adalah berkuda. Tentu saja berada di antara belasan kuda kerajaan membuatnya begitu senang. Ia langsung berlari mendekati kuda-kuda yang berjejer di kandangnya, mengabaikan Karzian dan Lilyana yang tertinggal di belakang."Semua kuda ini dulu milik Empress" ucap Karzian kepada Lilyana."Lantas belasan kuda itu sekarang siapa yang merawatnya?""Mereka adalah aset kerajaan dan menjadi tanggungjawab kami. Siapapun bangsawan yang ingin meminjamnya kami persilahkan."Empress mulai menyukai kuda semenjak sahabatnya, Eliza yang melatihnya."Kau tidak memilih kudamu sepertinya?" ujar Karzian seraya melirik Lianne."Haha, tidak perlu. Saya menerima kuda mana saja yang dipilih untuk saya, putra mahkota.""Aku kira kau juga sama menyukai kuda seperti Countess.""Sejak kecil hanya Lianne dan Eliza yang tertarik d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Leah dan Rahasia Sihir   Bab 30 - Para Guardian

    Ketika para Raja sedang berdiskusi di ruangan mereka, sebuah diskusi kecil juga tengah terjadi di antara para Guardian. Mereka saling terhubung satu sama lain, sesuai dengan ikatan dan ingatan pemilik mereka. Seperti saat ini, meskipun tak ada Trisha di sisi mereka, namun para Guardian tetap mengkhawatirkan keadaannya dan mencari tahu keberadaannya. "Sudah pasti semua ini ulah Joanna" ucap Pegi memulai percakapan mereka. Hanya ada Pegi, Sierra dan Rvo di sana. Mereka tidak berbicara, kecuali melalui isi kepala dan berbagai gerakan tubuhnya. Salah satunya Rvo yang terus berjalan mondar-mandir dan mengepakkan sayapnya namun tidak terbang. "Joanna, siapa dia?" balas Sierra. "Ia adalah seorang penyihir yang tadi menyerang Raja Eiridis dan teman-teman Blair" balas Pegi. "Oh jadi dia pelakunya. Lain kali jika aku melihatnya akan aku hancurkan wajahnya" ucap Rvo sembari memperlihatkan taringnya yang tajam. "Tenanglah, Rvo. Sebaiknya kita fokus mencari tahu keberadaan Trisha dan menye

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 1 - Penyihir Dihukum Mati

    Wanita itu tersungkur lemah. Tubuhnya terhantam tanah kering bebatuan. Tangan dan kakinya terikat oleh seutas tali yang saling terhubung. Menarik paksa tubuhnya satu sama lain hingga menyentuh kulit yang membiru.Seluruh tubuhnya bersimbah darah. Pakaiannya tercabik oleh pedang dan rasa takut. Isi kepalanya berantakan. Melihat dua sosok yang terus menatapnya dengan linangan air mata di ujung sana."Kau penyihir, kau tak pantas tinggal di dunia suci ini."Pria berjubah itu begitu enteng memainkan pedang miliknya. Sementara wanita yang berada di kakinya, ia hanya mampu berteriak kesakitan saat pedang menghunus kedua tangannya."Sakit.. selamatkan aku.." ucapnya lirih.Tatapan mata wanita itu terus tertuju ke arah air mancur yang terletak cukup jauh darinya. Orang-orang hanya akan mengira jika ia sangat kehausan dan berharap agar bisa menegak seluruh air di sana. Tetapi bukan itu yang ia pikirkan. Wanita itu menatap ke sosok yang berada di balik Air Mancur itu."Lalu apa yang harus kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 2 - Kota Brigstone

    "Arez tunggu!"Seorang perempuan berambut panjang dengan pakaian khasnya, berjalan tegesa untuk menghampiri pria yang ia panggil sejak tadi. Gadis itu adalah Leah, satu-satunya putri dari kediaman keluarga Count Kris. Meskipun ia memiliki tubuh yang tidak bisa dibilang mungil, namun mengejar Arez tentu saja membutuhkan usaha lebih. "Ku bilang tunggu!" teriak Leah yang mulai kesal karna tak kunjung bisa menyamakan langkahnya. "Lihatlah apa yang ku temukan!" teriaknya sekali lagi berharap agar berhasil menarik perhatian Arez. Namun usahanya gagal. Bahkan tanpa menoleh, Arez hanya berkata "Cepat kembalikan jika kau mencurinya." lalu ia kembali melanjutkan langkahnya dan mengabaikan Leah yang masih tertinggal di belakang. Count Kris adalah paman Arez, dan Leah adalah putrinya. Usia mereka pun hanya berjarak satu tahun Leah lebih muda, membuat keduanya menjadi sangat mudah untuk akrab. "Apa kau sungguh tak mau memelankan sedikit langkahmu itu, Arez?!" Seketika Arez memelankan lang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 3 - Kediaman Duke Hans

    "Kenapa kau tidak menaiki kudamu, Arez." "Tidak, ibu. Cuaca hari ini sangat bagus untuk berjalan kaki." "Begitu ya?" ucap seorang wanita paruh baya yang sedang merapikan tanaman hiasnya. Wanita itu adalah ibunda Arez, Duchess Lilyana. "Iya, ibu juga seharusnya sering-seringlah berjalan kaki di luar." sahut Dante tiba-tiba yang muncul dari pintu utama, lalu menarik kursinya untuk duduk di meja makan. "Putraku, bagaimana penelitian mu sayang?" Duchess pun mengikuti Dante yang duduk di bangku meja makan, lalu menginstruksikan para pelayan untuk menghidangkan makanan. "Semuanya berjalan lancar ibu, hanya kurang beberapa untuk segera diselesaikan." "Apa yang kau teliti, Dante?" "..Nanti jika sudah selesai, ibu pasti akan tahu. Tunggulah sebentar lagi, ibu." "Jangan paksakan dirimu. Tetap perhatikan kesehatanmu, nak. " "Iya ibu. Kembali ke rumah dan makan bersama ibu adalah hal terbaik untuk kesehatanku" ucap Dante lembut. "Kau ini bisa saja merayu ibumu. Ayo cepat dimanka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 4 - Tanaman Obat

    Hari itu adalah hari keluarga bagi kediaman Duke. Duchess sengaja meminta butler untuk mengosongkan jadwal Duke, sore hari ini. Ia ingin membawa anggota keluarganya pergi minum teh bersama di taman. Seakan dirinya tahu, tak akan ada lagi hari keluarga untuk mereka. Namun harapan Duchess gagal begitu saja, ketika Emperor tiba-tiba memanggil Duke untuk segera ke Istana. "Kenapa Yang Mulia tiba-tiba memanggilmu. Apa yang sebenarnya ingin ia bicarakan." Lilyana menghentikan suaminya, tepat sebelum Duke memasuki ruang kerja. "Tenanglah, sayang. Mungkin Yang Mulia hanya ingin menyapaku, setelah sekian lama aku tidak kembali ke kota." "Ia yang mengirimmu ke perbatasan dan sekarang ia berpura-pura ingin menyapamu. Apa itu masuk akal." Jika Count Kris adalah kapten dari ksatria tim A, maka Duke Hans adalah kapten dari ksatria tim B. Para ksatria yang ditugaskan untuk menjaga wilayah gerbang perbatasan Murloc dari para monster. "Ayah akan pergi?" tanya Arez saat melihat kedua orang tuany

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 5 - Langit Kemerahan

    Kini tinggal aku sendirian di bangunan tua ini. Kedua manusia yang tadi membantuku mulai menghilang dari pandanganku. "Lebih baik aku bersiap-siap agar nanti bisa langsung dikerjakan" ucapku seraya menghampiri karung-karung yang telah diletakkan oleh Arez dan Galen. Aku mulai menata tumpukkan karung-karung dan memisahkan beberapa tumbuhan sesuai jenisnya. Jumlahnya tak terlalu banyak, namun tanaman yang ku peroleh jauh lebih banyak dari biasanya. "Ini adalah penemuan terbaruku. Dante pasti sangat bangga padaku!" ucapku puas saat melihat tanaman obat di sekelilingku. "Apalagi tanaman itu, ia pasti terkejut ketika melihatnya" ungkapku sembari menatap salah satu tanaman obat yang memang sangat sulit untuk didapatkan. Khusus tanaman tersebut akan aku simpan terlebih dahulu, dan ketika ulangtahunnya tiba akan aku jadikan tanaman itu sebagai kado spesial dariku. Bukan hanya tanaman yang cukup langka saja yang ku sisihkan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Leah dan Rahasia Sihir   Bab 30 - Para Guardian

    Ketika para Raja sedang berdiskusi di ruangan mereka, sebuah diskusi kecil juga tengah terjadi di antara para Guardian. Mereka saling terhubung satu sama lain, sesuai dengan ikatan dan ingatan pemilik mereka. Seperti saat ini, meskipun tak ada Trisha di sisi mereka, namun para Guardian tetap mengkhawatirkan keadaannya dan mencari tahu keberadaannya. "Sudah pasti semua ini ulah Joanna" ucap Pegi memulai percakapan mereka. Hanya ada Pegi, Sierra dan Rvo di sana. Mereka tidak berbicara, kecuali melalui isi kepala dan berbagai gerakan tubuhnya. Salah satunya Rvo yang terus berjalan mondar-mandir dan mengepakkan sayapnya namun tidak terbang. "Joanna, siapa dia?" balas Sierra. "Ia adalah seorang penyihir yang tadi menyerang Raja Eiridis dan teman-teman Blair" balas Pegi. "Oh jadi dia pelakunya. Lain kali jika aku melihatnya akan aku hancurkan wajahnya" ucap Rvo sembari memperlihatkan taringnya yang tajam. "Tenanglah, Rvo. Sebaiknya kita fokus mencari tahu keberadaan Trisha dan menye

  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 29 - Portal Sihir

    "Putra mahkota, apakah kami bebas memilihnya?" "Tentu saja Countess. Temukan kuda yang kau sukai."Lianne memang sangat mencintai kuda. Salah satu kegiatan yang paling ia sering lakukan adalah berkuda. Tentu saja berada di antara belasan kuda kerajaan membuatnya begitu senang. Ia langsung berlari mendekati kuda-kuda yang berjejer di kandangnya, mengabaikan Karzian dan Lilyana yang tertinggal di belakang."Semua kuda ini dulu milik Empress" ucap Karzian kepada Lilyana."Lantas belasan kuda itu sekarang siapa yang merawatnya?""Mereka adalah aset kerajaan dan menjadi tanggungjawab kami. Siapapun bangsawan yang ingin meminjamnya kami persilahkan."Empress mulai menyukai kuda semenjak sahabatnya, Eliza yang melatihnya."Kau tidak memilih kudamu sepertinya?" ujar Karzian seraya melirik Lianne."Haha, tidak perlu. Saya menerima kuda mana saja yang dipilih untuk saya, putra mahkota.""Aku kira kau juga sama menyukai kuda seperti Countess.""Sejak kecil hanya Lianne dan Eliza yang tertarik d

  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 28 - Buku Hijau Empress

    Setelah melalui perjalanan panjang di tempat kumuh dan gelap, akhirnya Karzian bersama Duchess serta Countess, mereka telah berhasil menuju pintu rahasia yang menghubungkan langsung ke ruangan milik Empress. Sebuah ruangan bernuansa hijau yang dipenuhi oleh lemari buku menjulang tinggi. Karena lemari-lemari buku itulah, pintu rahasia yang tadi mereka lewati dapat tersembunyi dengan baik. "Akhirnya! aku terbebas dari bau busuk itu.." kata Lianne. Begitu masuk ke dalam ruangan Empress, Lianne cepat-cepat menghirup nafas lega untuk mengobati paru-parunya yang hampir terkontaminasi aroma busuk. "Putra mahkota, setelah ini kita tak perlu melewati gorong-gorong seperti barusan, bukan?" tanyanya. Karzian pun menoleh padanya. "Tenanglah Countess, tak ada lagi jalanan bau dan kotor seperti tadi." "Hah.. syukurlah" ucap Lianne lega. Countess segera membenamkan dirinya di salah satu sofa b

  • Leah dan Rahasia Sihir   Bab 27 - Kedatangan Duke

    "Mengapa hanya kalian. Kemana Lilyana dan Lianne?" ujar Raja Eldof sesaat setelah menemui Duke dan Count.Ia mengira bahwa kedua putrinya telah tiba di istana dan tengah pergi ke suatu tempat. Awalnya raut wajah Raja Eldof nampak senang, seperti seorang ayah yang menunggu putrinya. Tetapi ekspresi senangnya pudar perlahan, tergantikan dengan kekecewaan saat melihat Duke yang justru membungkuk padanya."Rupanya aku salah paham ya?" Raja Eldof pun sadar. Lantas ia hanya terkekeh kecil, dengan bibir yang hanya terangkat di salah satu sisinya. "Tenanglah Yang Mulia. Lilyana dan Lianne baik-baik saja" ungkap Duke.Eiridis kemudian menepuk pelan bahu Eldof, bermaksud menguatkannya."Mereka ada di mana sekarang?" tanya Eiridis."Kenapa mereka tak ikut denganmu, Duke?" sahut Archmage turut menimpali."Lilyana dan Lianne saat ini tengah menjalankan tugas bersama putra mahkota Karzian, Yang Mulia. Putra Mahkota memecah

  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 26 - Berkumpulnya para Raja

    "Pegi, bisakah kau memberitahu para Guardian tentang kejadian hari ini. Aku butuh bantuanmu untuk memanggil para Raja kemari." Raja Eiridis meminta bantuan Pegi untuk menggunakan kemampuan telepatinya. "Kau tak perlu memanggil Trisha, karena berada cukup jauh dari kita" sambungnya. Pegi kemudian memejamkan matanya untuk beberapa saat. Raja Eiridis menggunakan waktu tersebut untuk berbicara dengan Raja Eldof. "Eldof, terimakasih bantuanmu." Raja Eldof hanya mengangguk, kemudian ia berkata "Bagaimana dengan keadaanmu, Eiridis." "Aku sudah jauh lebih lebih baik. Ucapkan terimakasih pada Mage muda itu." Mage muda yang dimaksud adalah Skye. Ia telah menceritakan semuanya kepada Eldof saat dirinya dalam perawatan medis. "Akan aku sampaikan nanti." Mereka sempat terdiam sejenak, memastikan Pegi yang ter

  • Leah dan Rahasia Sihir   Bab 25 - Rahasia Bersaudara

    "Kakak, apa kalian baik-baik saja" ucap Galen. Ia menunggangi Pegi bersama Abigail di depannya. Lalu setelah mereka turun, Abigail menyerahkan Pegi kepada Blair. "Terimakasih sudah membawa Pegi kemari." Abigail hanya mengangguk, tetapi wajahnya nampak letih. Mungkin membawa Pegi kemari bukanlah hal yang mudah untuk mereka, para manusia tanpa sihir. "Ayo kita selamatkan Leah" ujar Arez. Mereka berbondong-bondong menghampiri bibir tebing dan saling sahut memanggil nama Leah meski tak ada balasan. "Cepat kita harus turun." "Skye, biarkan aku saja yang turun bersama Pegi." Mereka pun mengangguk menyetujui keputusan Blair. Karena hanya Blair yang sudah cukup akrab dengan Pegi. "Berhati-hatilah, Blair." Blair segera menunggangi Pegi dan membisikannya sebuah kalimat.

  • Leah dan Rahasia Sihir   Bab 24 - Kecurigaan Blair

    (Blair POV)Hari ini aku dan Arez sebenarnya berencana akan pergi ke perbatasan untuk mencari keberadaan monster yang tersisa. Tetapi sepertinya rencana kami harus diundur, lantaran pagi ini sudah ada keributan yang tak terduga di depan istana."Kenapa ribut sekali, ada apa di sana."Terlihat Abigail dan Galen tengah berbicara dengan seseorang di depan gerbang. Hanya ada satu orang sepertinya, tetapi suaranya samar-samar bisa terdengar olehku dan Arez."Entahlah. Ayo kita ke sana, Arez."Kami kemudian bergegas menghampiri mereka. Saat jarak kami sudah mulai cukup dekat dengan gerbang istana, barulah terlihat dengan jelas siapa sosok yang membuat keributan di depan sana. "Arez, bukankah itu raja dari duniamu?" "Kau benar, ia adalah Raja Eiridis." Raja Eirids datang terpontang panting dengan tubuh yang berlumuran darah. Ia menghampiri Abigail dan Galen yang berada lebih dekat dengannya. Sontak Arez pun sedik

  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 23 - Bantuan Dante

    (Leah POV) "Hei, tunggulah di sini" ucap Skye. Ia tiba-tiba melepas tanganku dari lengannya dan menatapku lekat. "Kau mau kemana?" tanyaku. "Aku akan membawa Raja Eiridis pergi dari sana." "Baiklah, aku akan membantumu-" "Tidak perlu, aku tidak akan lama." "H-hei, tunggu!" Walaupun aku sangat ingin berteriak memanggil namanya, tetapi niatan itu harus ku urungkan. "Menyebalkan" gerutuku. Skye telah meninggalkanku di sini. Padahal tadi dia yang bilang, kalau kita tak dapat membantu apapun dan lebih baik bersembunyi. Tapi lihatlah sekarang, dia sudah berada di sana, menuntun Raja Eiridis dan merangkulnya. "Jasper, Skye, kalian berjuanglah..." ucapku lirih. Baik Jasper ataupun Skye, mereka tengah berjuang melawan sosok itu untuk menyelamatkan Raja Eiridis. Sedangkan aku hanya menunggu di sini, tanpa melakukan apapun. Aku sadar bahwa kemampuanku belum cuku

  • Leah dan Rahasia Sihir   BAB 22 - Leah dan Jasper

    "Astaga, kemana ia pergi" gerutunya. Sejak pagi berada di sana, perempuan itu terus menggerutu seorang diri. Ia adalah Leah, dan dirinya tengah sibuk berkeliling mengitari tempat yang sama sebanyak 7 kali usai Abby menitipkan Jasper padanya. "Jasper, di mana kau?" teriaknya. Leah terus melihat ke sekitar, mencari kucing hitam milik Abby yang tiba-tiba saja menghilang dari sisinya."Abby tolong aku, Jasper hilang.." ucapnya lirih sembari terus mencari Jasper.Ia terlalu fokus mencari di mana keberadaan Jasper. Saking fokusnya, bahkan ia tak menyadari kedatangan Skye yang muncul dari belakang. "Apa yang kau cari?" ucap Skye. Mendengar ada seseorang di belakangnya, Leah segera menoleh ke arah Skye dan menjawabnya. "Jasper. Aku tak melihatnya sejak pagi" balasnya singkat, lalu kembali sibuk mencari Jasper di balik semak-semak taman. Leah seakan tak perduli dengan Skye dan lebih memilih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status