Share

Pisah Ranjang

“Mas!!”

“Hahaha, lihat wajahmu sayang,” tunjuk Harris ke wajah panik Anin seraya tertawa geli. Anin yang semula panik karena takut ‘serangan’ dari Harris berubah menjadi tatapan aneh. Karena tiba-tiba lelaki itu tertawa. “Aku hanya bercanda, sayang,” ujar Harris sembari menahan tawanya

“Apa sih, Mas. Gak lucu,” kata Anin yang ngambek, wajahnya tampak kesal dengan perbuatan Harris tadi.

“Kamu lanjut mandinya, aku akan keluar,” titah Harris. “Jangan lupa kunci pintunya ya, siapa tahu aku berubah pikiran,” lanjutnya, ia mengerlingkan satu matanya. Mencoba untuk menggoda Anin.

“Awas ya kalau kamu coba-coba untuk masuk,” ancam Anin yang disambut oleh tawa kersa Haris. Sesuai perkataan tadi, lelaki bertubuh atletis itu melangkah keluar dari tempat itu menuju ke kamarnya. Harris membaringkan tubuhnya di samping Bhima, matanya menatap langit-langit kamar. Ia membayangkan ekspresi takut Anin tadi.

“Dia punya trauma akan kehadiran laki-laki di sekitarnya. Siapapun yang telah menghamilinya benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status