"Ini siapa coba yang naburin tepung di teras rumah?!"
Aku menghela nafas kasar antara gemas sama kesal. Dosa apa yang telah dia lakukan bersama suaminya, Nunu. Sampai dikaruniai anak kembar yang memiliki tingkah polah absurd. Setara dengan anak satu kelurahan."Ini mubasir sayang ..." Aku mencoba sabar untuk menegur putri kecilku ini. Berbicara sehalus mungkin kepada sang empu yang sedang duduk manis dilantai teras, sembari menggambar gambar aneh tidak karuan dilantai yang sudah ditaburi tepung"Itu ndak Mubajil. Ayam na pa elte natal ijekin late lumah ala, dajina ala diskuci ama anu dimana talanya bial anak ayam pa elte ga ke lumah tita agi." Ucap Tiara belepotanDemi ular yang sedang melahirkan. Sewaktu kecil dia gemes banget, pengen aku gigit. Giliran sekarang udah gede. Ngelesnya kelewatan bunda, ada aja alasan yang membuatku geleng-geleng kepala."Terus alasan apalagi naburin tepung gini?" Aku mencoba membuat dia skakmat—eh, dia malah aku yang masang muka cengo gegara ucapan my little princess ku ini "biak anak ayam pa elite peset sini ma""Terus kata siapa naburin tepung bisa jatoh?" Tanyaku padanya"Malin nih ya pas main ama anu, luna, aldo terus aldo peset di dapul gala-gala ijek late yang ada tepung na ma, jadi kata anu bialin aja bial apok anak ayam na""Terus?" Tanyaku lagi ke tiara.Niatnya hanya ingin tahu, sampai kapan anakku ini memberi alasan yang membuatku geleng kepala. Jika benar putriku ini jago ngeles, mama akan daftarkan kamu jadi pengacara, Nak. Supaya banyak uang seperti Hotman Paris.Teman Tiara yang tadi diiomongin sama ara tuh anaknya tetangga sebrang rumah. Anaknya ga beda jauh umurnya denganku. Tapi aku masih ingin mendengar alasan lain dari anak ajaib satu ini."Iiii mama telus telus taya tukang palkil, ya telus ala tabul tepung tini bial ayang na pa elte peset mama ... Bial ayam.na tapok telus Ndak main-main lumah ala agi"Aku akui, anakku ini benar-benar pintar, umur dua tahun enam bulan sudah bisa memikirkan cara membuat anak ayam pa RT terpleset dan kapok mampir kerumahnya lagi. Sebenarnya, sih, maksud Tiara itu anak ayam cemani milik pa RT, Rumah yang bersebelahan dengan rumahku."Telus ala duda Ndak tendilian tabulinnya Ama anu duda." Sambung anakku. Kali ini ia membawa nama saudaranya masuk kedalam alasan Tiara."Terus anu kemana, kenapa ga ada di sini?"Tanyaku. Rasa-rasanya aku sedang mewawancarai penjahat saja di sini. Terus menanyakan hingga akar.
"Ada tuh ma, di tana," tunjuk tiaraYa ampunnn, aku merasa ingin pensiun jadi ibu. Anak-anakku benar-benar membuat pusing kepala, ada aja tingkahnya yang membuatku mengelus dada. Anakku Tiara naburin bedak di teras rumah, sedangkan anakku yang laki-laki atau bisa disebut anu. Dia main tanah. Ditambah lagi dia bernyanyi dengan riangnya ..."Tating tating di dinding, diam diam melayap, datang seekol namuk, hap. Lalu di tangkap"Si anu lagi asik main tanah dekat pohon mangga rumahku, baju nya udah kotor, si tanah bahkan sampe ke uubun-ubun nya. Mungkin, anakku sambil jumpalitan ditanah. Ada-ada saja."Cacing bukan tating!" Koreksiku"Iya tating" sahut anakku, dengan amat sangat santai."Terus cacing itu di tanah, bukan di dinding.""Mang iya ya, udah danti toh mah?"Bukan udah ganti ganteng, tapi emang dari sananya seperti itu KEANU LIANDRO. Setiap malam anakku sebelum mendongeng selalu aku nyanyikan lagu anak-anak. Seperti contoh cicak-cicak di dinding ini. Tapi kenapa jadi cacing didinding? Pelafalan mana yang kurang jelas dari lagu yang selalu aku nyanyikan ini.Aku tersenyum sedikit, melihat anakku berbicara seperti itu, Gemas sekali melihatnya, sembari menahan emosi juga, sih. Teruntuk pencipta lagu cicak-cicak didinding, mohon maaf ya om anak saya udah main ganti lirik lagu."Telus yang di dinding itu cicak, kalo tokek tinggal na dimana?"Astatang tukang sekoteng, nih, anak bener bener ya. Aku punya anak dua serasa mengurus anak satu kompleks saja."Tinggal di tanah." Ucapku sembarang berucap."Oh, tokek tokek di tanah diam diam melayap datang seekol namuk, hap lalu di tangkap"Aku sontak tertawa mendengar omongan anakku ini. Nanti jika sudah besar mungkin dia akan menjadi pelawak seperti om Sule. Anakku melihat kedalam tanah, mengerutkan kening, seperti ada yang aneh. Ada yang bergerak disana. Benda panjang yang menggeliat santai. Anakku tidak ada rasa takutnya, ia langsung menarik benda itu"Oleee ma, anu apet tating yee ... ala ala liat anu apet tating" Ucapnya kegirangan. Sambil berjoget ala penari ular. Sedangkan Tiara udah lari lari, ingin melihat bagaimana bentuk cacing itu. Excited sekali nampaknyaAku berjalan santai mendekat kearah anu, dan, apa? Itu bukan cacing! Tapi uler!"Anu lepasin!" Titahku."Ndak mau ma, anu mau lawat aja la."Tanpa aba-aba aku langsung mengambil ranting kecil yang berada tepat tidak jauh dari jarakku berdiri sekarang. Aku menepis ular itu, tidak sengaja memukul anakku. Maaf, nih, ya. Aku bukannya kejam, hanya saja ingin menyelamatkan anakku dari ancaman Patukan ular. Meski aku tahu itu mungkin tidak berbisa tapi tetap saja aku harus melindungi anak-anakku ini. Tapi anu malah menangis, mengira aku sengaja memukulnya. Ia salah paham"Anu lapolin papa ya, awas ya mama. Poko na anu lapolin!" Ucapnya sambil menangis tersedu-sedu. Ia menangis kencang sekali dan berlari, seperti sedang memperhatikan adegan Bollywood saja. Tiara sudah mengejar saudaranya, Keanu terjatuh, lalu dipeluk tiara."Anu takit datoh ala," tangisnya menambah kencangAku buru-buru mendatangi anak-anakku yang sedang berpelukan seperti Teletubbies itu. Ketika sudah beberapa langkah lagi dan aku ingin m memeluk mereka, tiara malah menghadangku mencoba menjadi pahlawan untuk saudara kembarnya "mama dahat, nati ala lapolin mama ke papa. Bial mama di hukum naek pohon dambu pa elte"Itu anakku, loh, yang berbicara. Perduli sekali dengan adiknya, senang sekali, sih, aku melihat anak-anakku saling menjaga"Mama ga sengaja sayang," ucapku lirih. Tak tahan rasanya jika harus menahan air mataku lagi. Aku merasa bersalah jadinya. Maafkan mama, Nak.Tiara kembali memeluk Keanu, ditambah dengan suara tangisnya. Lengkap sudah! Hari ini banjir air mata. Kalo di sinetron mungkin ini seperti adegan maaf-maafan dan kisahnya tamat.Nampaknya Keanu sudah mulai beres adegan nenangisnya. Sedangkan Taira sebaliknya, ia menangis makin kencang padahal tidak kenapa-kenapa. Anu memegang pipi Tiara "ala udah, anu ndak apa apa toh. Matatih ya udah lidungin anu, mungkin mama tita ndak tenaja"Widih, nih, anakku kecil-kecil sudah bisa beradegan romantis. Gimana kalo besarnya, Nak. Aku perlu mmembelanjakanmu mainan yang sangat banyak sepertinya . Aku langsung merapikan rambut, sok cantik dulu sebentar"Tapi ntal tita apolin mama ke papa, bial papa laporin ke polisi. Bial mama di hukum" lanjutnyaBuset, deh, ampun. Pedes banget omongannya, level seratus pun lewat. Sepertinya anakku senang jika emaknya kena hukuman naek pohon jambu milik pa RT. Harus sabar, ngelus dada, tarik napas. Ingat! Dia anakmu dan belum mengerti apa-apa. Masih kecil. Harus sabar ya"Mama minta ma—," belum beres aku berucap. Mereka sudah melengos aja meninggalkanku diteras rumah. Kalian kualat ya sama mama, aku sumpahin kalian semua jadi anak-anak yang sukses dan mapan. AamiinSetelah drama Keanu dan Tiara yang sedang marah padaku. Akhirnya mereka mengajak aku untuk memandikan mereka. Rasanya senang sekali melihat mereka sudah tidak marah lagi padaku, sungguh, aku tidak akan membuat mereka marah lagi padaku. Rasanya pedih jika drama tadi terulang. Aku sendiri , mereka berdua. Di sini pasti aku yang salah.Di sela-sela mandi "sayang, ayam itu ga bisa ngerasain kapok. Jadi kalo Tiara sama Keanu naburin tepung lagi, itu namanya mubazir. Cuma buang buang tepuk aja. Terus kalo kalian mau makan bolu, mau engga di bikinin? Kan tepungnya ga ada""Ndak mau mama ... Nati tita beldua ulus, Ndak gembul agi" ini yang ngomong Keanu. Dia itu ingin sekali di panggil gembul oleh orang-orang, karena dulu bapaknya ngomong, Jika arti dari kata gembul itu adalah ganteng, lucu, dan imut. Salah paham dia"NDAK MAMA ..." Ucap Tiara meringis haru. Mari membuat pop corn, duduk manis, dan mencoba fokus. Akan ada drama di sini. Dia mulai melipa
"Assalamualaikum" "Waalaikumsalam" "Wakomtalam papa" "Waom'alam papa" Jawab mereka yang langsung lari dan meluk kaki papa kesayangannya. Hanya Nunu orangnya yang tidak pernah ngomel panjang lebar jika si double bawel sudah berulah. "Udah mandi?" Tanya Nunu sembari menebar senyum terindah sejagat raya ya dihadapan anak-anakku ini. "Udah papa. Ala ama anu udah alum, udah tantik Selti mama." Ucap Tiara. Seperti biasa, dia menunjukkan gigi-giginya yang masih belum lengkap. Kadang aku suka bingung, halus sekali nada bicara anakku ke bapaknya. Sedangkan ke aku? Ga usah ditanya, males jawab "Ala anu ndak tantik tapi danteng selti pa elte." ebuset, anakku yang satu ini bener-bener ya. Masa bapaknya Nunu terus dia mirip pa RT. Ga ngerti aku "Ko kayak pa RT?" Ucap suamiku dengan muka mesem atau bahkan kebingungan dengan ucapan yang dilontarkannya "Aduuhhh papa ... kan kata anu gembul kalo anu gembul anu
Semakin hari aku akui masakan istriku makin the best, best, best, meski kadang penyakit gilanya (lemot) kambuh ... Seenggaknya jadi pemanis dalam hubungan rumah tanggaku, terlalu serius juga tidak terlalu baik untuk kesehatanSesudah beres makan. Aku perhatikan kedua anak kembar ku yang sedang sibuk mengerjakan kegiatannya masing-masing, yang Udah kelar makan, gue perhatiin kedua anak anak gue yang lagi sibuk sama kegiatan nya masing. Tiara lagi main Barbie sembari ngemil sedangkan Keanu sedang memainkan hewan buas peliharaan (cicak) ditangan mungil Keanu. Aku heran, deh, selagi hamil istriku ngidam apa? Sampai-sampai anak kembar ku engga ada yang lempeng sifatnya"Tinta itu buta dan tuli ...." Teriak Tiara yang aku yakini sedang menyanyi. PD sekali rasanya. Ia merasa seperti suara adele. Padahal aslinya cempreng seperti panci yang udah bolong. Emang ada suaranya?"Dia melihat dan mendengal ... Ooooooo" mulutnya monyong sepeluh senti"Namun da
Setelah drama semalam, pagi ini aku sarapan dengan istri juga anak-anak.Anak-anakku sudah keluar kamar dari tadi. Siap-siap untuk makan."Sayang cuci tangan dulu ya," kata lili ke anak-anakSesudah mereka mencuci tangan, mereka kembali ke meja makan."Anu, mau makan apa? Papa bantuin ya? Mau makan pake lauk apa?" Aku mengambil piring untuk Keanu. Sebagai tanda awal pendekatan."Mmm, nu danan pelcaya gitu aja tama papa. Danan danan papa mau keljain kamu, nanti di tasih obat namuk." bisik Tiara ke Keanu yang masih terdengar dengan jelas olehku.Heh tong kamu pikir aku udah gila apa, mau racun anak sendiri."Papa tumben," tanya Keanu"Papa mau ngambilin aja buat kamu, emangnya salah ya?""Emmm anu mau maan take nati goleng aja lah pa"" ..... "Aku saling bertatap-tatapan dengan lili, bingung. Lili ga masak nasi goreng."Emm tapi ga ada sayang.""Tapi anu penen nati goleng pa!"
Hari ini aku akan melahirkan, air ketuban sudah keluar, jalan-pun sudah susah. tapi, aku masih santai menahan rasa sakit. Berbeda lagi dengan keluargaku yang sudah pada heboh di luar ruangan bersalin, suamiku yang otaknya sedikit tidak waras juga merasa gelisah galau merana Melihat diriku akan melahirkan. Dua anak sekaligus! Atau bisa dibilang 'anak kembar' Jenis kelamin mereka perempuan dan juga laki-laki, Aku tidak nengetahui, Gender yang mana dulu akan keluar. Tidak bisa diprediksi itu sudah menjadi hukum alam! Yang jelas dalam benakku berdoa semoga anak anak yang akan dilahirkan olehku ini menjadi anak-anak yang sopan dan berguna bagi bangsa dan negara. Dan tak lupa, supaya sifatnya tidak menurun dariku maupun bapaknya. Lebih baik sifatnya seperti anak Pa RT, kalem.Sekarang aku sudah mencapai pembukaan ke sembilan, sebentar lagi akan lahiran. Dan mungkin, menceracau karna kesakitan. Keringat dingin bercucuran dari atas sampai b
Setelah perjuangan yang begitu panjang, lahirlah anak keduaku yang manis dan imut. Serta, MANCUNG!00.05Waktu lahir, bayi laki-laki iniOekkkkk .... Oekkkk .... Oekkkkkk ....Tangisan anak kedua yang benar-benar kencang, Seperti memakai toa seratus buah. Aku menduga anak ini jika sudah besar nanti bakal ada aja kelakuannya yang membuatku pusing. Sifat Nunu trun ke anak ini, tidak jadi nurun ke anak tetangga.Suster sudah mulai membersihkan anak-anakku dari darah, sementara si dokter pergi keluar ruangan, untuk memberi tau keluarga bahwa cucunya sudah lahir. Tidak lama, suami tercintah pake h ini datang, mengajak tos"tos dulu dong yang, kamu udah berhasil ngasih anak ke aku. Double lagi. Nanti kita bikin lagi kalo udah pulang dari rumah sakit."Mendengar perkataan suamiku ini, dokter tersenyum dan memberi sedikit nasihat kepada raja agung suami tercintah"Pa istri nya jangan di ajak dulu main ya, kasian mas
"Mama ...""NU, cucu mama lucu-lucu ya. boleh mama gendong gak?""Gendong aja ma, masa mau gendong cucu sendiri harus ijin," sahut lili dari tempat tidur"Eh, itu, om Marvel kenapa ya dari tadi diem aja." Hatiku bergumam kecil disana"T–terus dia sekarang keluar ruangan sama mama Rena. Apa dia marah sama gue karena udah jadi kakek di usia yang katanya masih muda?" Hatikku terus bergumamEntahlah, kacau sudah pikiranku. Satu sisi, aku sangat amat senang melihat lili sudah melahirkan putra-putri ku. Tapi, satu sisi lain aku bertanya-tanya apa benar om Marvel marah padaku? Apa aku akan dipecat jadi seorang mantu? Ah, rasanya berat memikirkan. Tapi jika aku dipecat dan on the way jadi duda. aku tinggal install aplikasi toktok, aku joget-joget dan pasang caption kalo aku DUDA MUDA. Anak muda jaman sekarang kan suka sugar Daddy. Body ku spek sugar daddy, muka sebelas duabelas sama pangeran inggris, profesik
BUGGG ...Buset deh, aku udah di timpuk pake buku dongeng yang ada di atas meja samping tempat tidur. Biasanya kalo sebelum si kembar bobo, aku mendongeng dulu, walau pun masih kecil dan tidak mengerti, tapi bagus untuk perkembangan mereka."Huss rakus pisan kamu teh. Emang belum puas tadi malem, Hah? Jatah anak sendiri di embat ckckck ini, Nih, INI! CONTOH BAPAK YANG TIDAK BAIK!""Hehe becanda sayang, maafin papa ya dek" aku mengelus pipi anak cewekah yang lagi nyusu, anteng banget. Tidak seperti si laki, kalo lagi nyusu grasak-grusuknya minta ampun. Prediksi seorang bapak, sepertinya dia sudah besar akan menjadi dancer.Ketika si cewe tertidur, aku dan lili membaringkan diri di sebelah si laku yang udah tidur tenang. Jujur ya, si laki kalo lagi tidur damage nya nambah.Mereka berdua tidur pulas diantara kami. Aku tidak bisa pegang-pegang atau ngemut susu. Ah, mereka masih kecil udah berani menghalangi bapaknya. Sangat
Setelah drama semalam, pagi ini aku sarapan dengan istri juga anak-anak.Anak-anakku sudah keluar kamar dari tadi. Siap-siap untuk makan."Sayang cuci tangan dulu ya," kata lili ke anak-anakSesudah mereka mencuci tangan, mereka kembali ke meja makan."Anu, mau makan apa? Papa bantuin ya? Mau makan pake lauk apa?" Aku mengambil piring untuk Keanu. Sebagai tanda awal pendekatan."Mmm, nu danan pelcaya gitu aja tama papa. Danan danan papa mau keljain kamu, nanti di tasih obat namuk." bisik Tiara ke Keanu yang masih terdengar dengan jelas olehku.Heh tong kamu pikir aku udah gila apa, mau racun anak sendiri."Papa tumben," tanya Keanu"Papa mau ngambilin aja buat kamu, emangnya salah ya?""Emmm anu mau maan take nati goleng aja lah pa"" ..... "Aku saling bertatap-tatapan dengan lili, bingung. Lili ga masak nasi goreng."Emm tapi ga ada sayang.""Tapi anu penen nati goleng pa!"
Semakin hari aku akui masakan istriku makin the best, best, best, meski kadang penyakit gilanya (lemot) kambuh ... Seenggaknya jadi pemanis dalam hubungan rumah tanggaku, terlalu serius juga tidak terlalu baik untuk kesehatanSesudah beres makan. Aku perhatikan kedua anak kembar ku yang sedang sibuk mengerjakan kegiatannya masing-masing, yang Udah kelar makan, gue perhatiin kedua anak anak gue yang lagi sibuk sama kegiatan nya masing. Tiara lagi main Barbie sembari ngemil sedangkan Keanu sedang memainkan hewan buas peliharaan (cicak) ditangan mungil Keanu. Aku heran, deh, selagi hamil istriku ngidam apa? Sampai-sampai anak kembar ku engga ada yang lempeng sifatnya"Tinta itu buta dan tuli ...." Teriak Tiara yang aku yakini sedang menyanyi. PD sekali rasanya. Ia merasa seperti suara adele. Padahal aslinya cempreng seperti panci yang udah bolong. Emang ada suaranya?"Dia melihat dan mendengal ... Ooooooo" mulutnya monyong sepeluh senti"Namun da
"Assalamualaikum" "Waalaikumsalam" "Wakomtalam papa" "Waom'alam papa" Jawab mereka yang langsung lari dan meluk kaki papa kesayangannya. Hanya Nunu orangnya yang tidak pernah ngomel panjang lebar jika si double bawel sudah berulah. "Udah mandi?" Tanya Nunu sembari menebar senyum terindah sejagat raya ya dihadapan anak-anakku ini. "Udah papa. Ala ama anu udah alum, udah tantik Selti mama." Ucap Tiara. Seperti biasa, dia menunjukkan gigi-giginya yang masih belum lengkap. Kadang aku suka bingung, halus sekali nada bicara anakku ke bapaknya. Sedangkan ke aku? Ga usah ditanya, males jawab "Ala anu ndak tantik tapi danteng selti pa elte." ebuset, anakku yang satu ini bener-bener ya. Masa bapaknya Nunu terus dia mirip pa RT. Ga ngerti aku "Ko kayak pa RT?" Ucap suamiku dengan muka mesem atau bahkan kebingungan dengan ucapan yang dilontarkannya "Aduuhhh papa ... kan kata anu gembul kalo anu gembul anu
Setelah drama Keanu dan Tiara yang sedang marah padaku. Akhirnya mereka mengajak aku untuk memandikan mereka. Rasanya senang sekali melihat mereka sudah tidak marah lagi padaku, sungguh, aku tidak akan membuat mereka marah lagi padaku. Rasanya pedih jika drama tadi terulang. Aku sendiri , mereka berdua. Di sini pasti aku yang salah.Di sela-sela mandi "sayang, ayam itu ga bisa ngerasain kapok. Jadi kalo Tiara sama Keanu naburin tepung lagi, itu namanya mubazir. Cuma buang buang tepuk aja. Terus kalo kalian mau makan bolu, mau engga di bikinin? Kan tepungnya ga ada""Ndak mau mama ... Nati tita beldua ulus, Ndak gembul agi" ini yang ngomong Keanu. Dia itu ingin sekali di panggil gembul oleh orang-orang, karena dulu bapaknya ngomong, Jika arti dari kata gembul itu adalah ganteng, lucu, dan imut. Salah paham dia"NDAK MAMA ..." Ucap Tiara meringis haru. Mari membuat pop corn, duduk manis, dan mencoba fokus. Akan ada drama di sini. Dia mulai melipa
"Ini siapa coba yang naburin tepung di teras rumah?!"Aku menghela nafas kasar antara gemas sama kesal. Dosa apa yang telah dia lakukan bersama suaminya, Nunu. Sampai dikaruniai anak kembar yang memiliki tingkah polah absurd. Setara dengan anak satu kelurahan."Ini mubasir sayang ..." Aku mencoba sabar untuk menegur putri kecilku ini. Berbicara sehalus mungkin kepada sang empu yang sedang duduk manis dilantai teras, sembari menggambar gambar aneh tidak karuan dilantai yang sudah ditaburi tepung"Itu ndak Mubajil. Ayam na pa elte natal ijekin late lumah ala, dajina ala diskuci ama anu dimana talanya bial anak ayam pa elte ga ke lumah tita agi." Ucap Tiara belepotanDemi ular yang sedang melahirkan. Sewaktu kecil dia gemes banget, pengen aku gigit. Giliran sekarang udah gede. Ngelesnya kelewatan bunda, ada aja alasan yang membuatku geleng-geleng kepala.
BUGGG ...Buset deh, aku udah di timpuk pake buku dongeng yang ada di atas meja samping tempat tidur. Biasanya kalo sebelum si kembar bobo, aku mendongeng dulu, walau pun masih kecil dan tidak mengerti, tapi bagus untuk perkembangan mereka."Huss rakus pisan kamu teh. Emang belum puas tadi malem, Hah? Jatah anak sendiri di embat ckckck ini, Nih, INI! CONTOH BAPAK YANG TIDAK BAIK!""Hehe becanda sayang, maafin papa ya dek" aku mengelus pipi anak cewekah yang lagi nyusu, anteng banget. Tidak seperti si laki, kalo lagi nyusu grasak-grusuknya minta ampun. Prediksi seorang bapak, sepertinya dia sudah besar akan menjadi dancer.Ketika si cewe tertidur, aku dan lili membaringkan diri di sebelah si laku yang udah tidur tenang. Jujur ya, si laki kalo lagi tidur damage nya nambah.Mereka berdua tidur pulas diantara kami. Aku tidak bisa pegang-pegang atau ngemut susu. Ah, mereka masih kecil udah berani menghalangi bapaknya. Sangat
"Mama ...""NU, cucu mama lucu-lucu ya. boleh mama gendong gak?""Gendong aja ma, masa mau gendong cucu sendiri harus ijin," sahut lili dari tempat tidur"Eh, itu, om Marvel kenapa ya dari tadi diem aja." Hatiku bergumam kecil disana"T–terus dia sekarang keluar ruangan sama mama Rena. Apa dia marah sama gue karena udah jadi kakek di usia yang katanya masih muda?" Hatikku terus bergumamEntahlah, kacau sudah pikiranku. Satu sisi, aku sangat amat senang melihat lili sudah melahirkan putra-putri ku. Tapi, satu sisi lain aku bertanya-tanya apa benar om Marvel marah padaku? Apa aku akan dipecat jadi seorang mantu? Ah, rasanya berat memikirkan. Tapi jika aku dipecat dan on the way jadi duda. aku tinggal install aplikasi toktok, aku joget-joget dan pasang caption kalo aku DUDA MUDA. Anak muda jaman sekarang kan suka sugar Daddy. Body ku spek sugar daddy, muka sebelas duabelas sama pangeran inggris, profesik
Setelah perjuangan yang begitu panjang, lahirlah anak keduaku yang manis dan imut. Serta, MANCUNG!00.05Waktu lahir, bayi laki-laki iniOekkkkk .... Oekkkk .... Oekkkkkk ....Tangisan anak kedua yang benar-benar kencang, Seperti memakai toa seratus buah. Aku menduga anak ini jika sudah besar nanti bakal ada aja kelakuannya yang membuatku pusing. Sifat Nunu trun ke anak ini, tidak jadi nurun ke anak tetangga.Suster sudah mulai membersihkan anak-anakku dari darah, sementara si dokter pergi keluar ruangan, untuk memberi tau keluarga bahwa cucunya sudah lahir. Tidak lama, suami tercintah pake h ini datang, mengajak tos"tos dulu dong yang, kamu udah berhasil ngasih anak ke aku. Double lagi. Nanti kita bikin lagi kalo udah pulang dari rumah sakit."Mendengar perkataan suamiku ini, dokter tersenyum dan memberi sedikit nasihat kepada raja agung suami tercintah"Pa istri nya jangan di ajak dulu main ya, kasian mas
Hari ini aku akan melahirkan, air ketuban sudah keluar, jalan-pun sudah susah. tapi, aku masih santai menahan rasa sakit. Berbeda lagi dengan keluargaku yang sudah pada heboh di luar ruangan bersalin, suamiku yang otaknya sedikit tidak waras juga merasa gelisah galau merana Melihat diriku akan melahirkan. Dua anak sekaligus! Atau bisa dibilang 'anak kembar' Jenis kelamin mereka perempuan dan juga laki-laki, Aku tidak nengetahui, Gender yang mana dulu akan keluar. Tidak bisa diprediksi itu sudah menjadi hukum alam! Yang jelas dalam benakku berdoa semoga anak anak yang akan dilahirkan olehku ini menjadi anak-anak yang sopan dan berguna bagi bangsa dan negara. Dan tak lupa, supaya sifatnya tidak menurun dariku maupun bapaknya. Lebih baik sifatnya seperti anak Pa RT, kalem.Sekarang aku sudah mencapai pembukaan ke sembilan, sebentar lagi akan lahiran. Dan mungkin, menceracau karna kesakitan. Keringat dingin bercucuran dari atas sampai b