Home / Romansa / Lady D Milik Sang Penguasa / Bab 14. Pekerjaan yang tidak disukai

Share

Bab 14. Pekerjaan yang tidak disukai

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2025-02-20 09:08:32

Dia menatap Yama dengan lembut. Meisya telah mencintainya sejak kecil. Dan meskipun dia tidak bisa mencintai Meisya, Meisya tidak bisa berhenti peduli padanya.

Yama yang tidak menyadari perasaan Meisya memalingkan wajah, menatap keluar jendela. Dalam pikirannya malah bayangan Dea lewat saat Dea mengambil celana panjang miliknya lalu melarikan diri.

Tanpa sadar, Yama menaikkan sudut bibirnya kemudian berpaling ke arah Meisya, "kau tahu, seseorang yang mungkin akan mengisi posisi istri bagiku adalah seseorang yang unik dan itu bukan kamu, Meisya. Jadi berhenti menempel terus kepada Nenek karena kamu tahu jawabanku."

Perkataan Yama sangat tajam dan langsung mengores hati Meisya, tetapi wanita itu hanya membalas dengan senyuman yang penuh kepalsuan.

"Ya, aku tahu. Sikapmu memang seperti itu sejak dulu. Tapi kamu juga harus mengerti, tidak ada seorang wanita pun yang akan tahan dengan sikapmu yang egois itu kecuali aku

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 15. Ketamakan materi

    Air mata segera mengalir dengan deras, membasahi kedua pipinya yang mulus."Tolong, jangan lagi membuatku takut. Aku sudah cukup lelah dengan pekerjaan yang tidak pernah habis ini! Berhenti sekarang juga!" pekiknya seolah-olah sedang memerintahkan hujan dan petir agar berhenti.Tidak lama kemudian, suasana menjadi adem kembali. Hanya terdengar suara air hujan menandakan gerimis. Dea segera melanjutkan pekerjaannya.Saat ia mengganti air di ember, pikirannya melayang pada apa yang dikatakan bosnya tadi."Kalau bukan karena Ibu... "Kata-kata itu menusuk hati Dea. Kenapa aku selalu harus bergantung pada Ibu? Kenapa aku tidak bisa membuat hidupku sendiri lebih baik?Hujan makin deras, dan Dea semakin khawatir. Jika dia tidak selesai sebelum jam delapan, lampu gedung akan dipadamkan secara otomatis, dan dia harus bekerja dalam gelap.Gelap, hujan badai dit

    Last Updated : 2025-02-20
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 16. Siapa Tuan Yama ini?

    “Kita akan sampai dalam beberapa menit,” Bob berkata dengan nada ramah, memotong lamunan Dea. “Saya bisa mengantar Anda ke kamar Ayah Anda terlebih dahulu. Setelah itu, jika Anda siap, kita bisa naik ke lantai atas menemui Tuan Yama.”Dea mengangguk pelan. “Terima kasih. Itu rencana yang bagus.”Mobil terus meluncur mulus menuju rumah sakit, dan Dea merasa detak jantungnya semakin tak menentu. Ada terlalu banyak hal yang harus ia hadapi malam ini."Yama pasti akan menyalahkanku karena makanan yang meracuninya, padahal aku yang membayar nasi goreng. Sungguh sial sekali!" geram Dea dalam hati. "Pria tak tahu diri itu pasti akan meminta bayaran lagi. Kemanalah aku harus mencari uang lagi."Dea merasa semakin frustasi karena arus pengeluaran yang semakin banyak dari hari ke hari dan masalah yang terus menerus terjadi tanpa bisa dia cegah.Saat mobi

    Last Updated : 2025-02-21
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 17. Dua puluh juta per-malam?

    Dea menggigit bibir bawahnya, bingung bagaimana menjelaskannya. “Aku... aku juga tidak tahu banyak, Ayah. Tapi nanti aku akan menanyakannya langsung padanya. Setelah itu, aku pasti akan menjelaskannya pada Ayah dan Ibu.”Sang ibu menatap Dea dengan khawatir. “Berhati-hatilah, Dea. Orang-orang seperti itu biasanya membawa masalah. Jangan sampai seperti Tuan Zacky.”“Aku akan berhati-hati, Bu. Jangan khawatir,” jawab Dea dengan senyum kecil yang berusaha menenangkan.Bob merasa lega karena drama yang tidak terasa penting di hadapannya itu sudah selesai, dia segera membuka pintu dan menunggu Dea keluar dari ruangan. Dea menatap ayah dan ibunya untuk terakhir kali sebelum melangkah keluar.Pikirannya bercampur aduk antara rasa penasaran dan kecemasan. Dia takut Yama akan menagih banyak hal dan dalam pikirannya, berapa lagi jumlah yang dia harus bayar serta bagaimana cara mendapatkan

    Last Updated : 2025-02-21
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 18. Aku bukan pria penghibur!

    Dia segera membayangkan berapa banyak uang yang bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga jika uang sebanyak itu jatuh ke tangannya. “Kalau Dea memang terlibat dengan pria seperti itu, masa depan keluarga ini akan terjamin!” pikirnya, meski ada kekhawatiran samar dalam benaknya.Sambil bergegas meninggalkan papan harga, Ibu Dea mulai menyusun rencana. “Aku harus memastikan Dea tidak hanya sekadar bermain-main. Pria itu harus serius! Jika dia berani mempermainkan anakku, aku sendiri yang akan menyelesaikan semuanya!” Tekad itu jelas terpancar di wajahnya."Mereka harus segera menikah dan aku... astaga aku akan menjadi Mertua yang kaya!"Wanita itu kegirangan setengah mati dan segera menutup mulutnya dengan sebelah tangan.Dia berbalik dan segera melangkah menuju ke kamar suaminya kembali untuk menyampaikan dugaannya.Sementara itu di dalam kamar Yama, Dea melangkah mendekati ranjang dengan perlah

    Last Updated : 2025-02-22
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 19. Tidak bisa membayar lebih

    “Kamu... Kamu mau aku membayar lebih ya? Dengar ya, aku bukan anak orang kaya!” ujarnya sambil terus tertawa. "Kau sudah menyaksikan sendiri bagaimana Tuan Zacky mau menikahiku dengan syarat yang sangat banyak, ohya... kamu tahu siapa yang membuatnya menjadi ketakutan seperti itu?"Yama menatapnya dengan ekspresi bingung campur geli. “Apa yang kamu maksud?” Berpura-pura tidak mengerti."Ah, sudahlah. Tidak mungkin kamu yang memberi pelajaran kepadanya, pasti ada seseorang yang hebat, mungkin salah seorang penggemarku," ucap Dea dengan percaya diri lebih. Sementara Yama hanya menatapnya dengan penuh arti.“Hei, kamu menginap di suite paling mahal di rumah sakit ini. Aku tidak bisa membayangkan tagihan satu malamnya! Kamu pikir aku punya uang sebanyak itu?” Dea menepuk dahinya sendiri.Yama mengusap lehernya, merasa agak salah paham. “Dea, Dea! Siapa yang menga

    Last Updated : 2025-02-22
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 20. Perusahaan Pria Penghibur?

    “Dea, kenapa kamu tidak bisa mempercayaiku?” gumamnya pelan sambil menunggu paramedis tiba di ruangannya. Dia memejamkan mata, berusaha mengumpulkan kembali kekuatannya untuk menghadapi hari esok.Bob kembali masuk ke kamar setelah beberapa menit, melaporkan perkembangan situasi.“Tuan, Dea sudah meninggalkan rumah sakit. Saya akan terus mengawasi gerak-geriknya,” ujar Bob dengan nada tegas.“Baik. Pastikan dia aman,” jawab Yama tanpa membuka matanya.Setengah jam kemudian, Dea tiba di rumah dengan wajah lelah. Begitu membuka pintu, ibunya sudah menunggunya di ruang tamu.“Dea! Apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Mengapa kamu terlibat dengan pria-pria aneh seperti itu?” tanya sang ibu dengan nada cemas bercampur amarah."Tadi ada seorang pria eh, dengan seorang wanita gempal memakai kipas. Mereka mencarimu dan meminta uang. Katanya kau berhutang!""A-apa?" Dea sungguh terkejut. "Mereka sudah sampai di sini? Astaga!" pekik Dea mulai panik."... dan pria itu, tidak terlihat normal," l

    Last Updated : 2025-02-24
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 21. Beli Perusahaan itu!

    Dea masuk ke dalam mobil, dan Bob segera menutup pintu untuknya sebelum kembali ke kursi pengemudi. Mobil hitam itu meluncur perlahan meninggalkan halaman rumah Dea, membawa Dea menuju perusahaan di mana dia bekerja sebagai bagian cleaning service.***Dea sedang mengepel lantai kamar mandi kantor dengan tangan yang sudah bergetar kelelahan. Pekerjaan sebagai petugas kebersihan benar-benar menguras fisik dan mentalnya. Sisa-sisa air dan sabun masih membasahi lantai ketika seorang rekan kerja wanita yang memakai seragam kantor bernama Vivi tiba-tiba masuk dengan wajah penuh kesal.“Dea, kamu lambat sekali! Sudah berapa kali kubilang, jangan lambat!” sergah Vivi sambil menendang ember berisi air.Tendangannya kecil, tetapi sanggup untuk membuat ember itu terjatuh. Airnya tumpah dan membuat lantai jadi licin lagi. Vivi berteriak, “Aduh! Dea! Kenapa kau ceroboh sekali? Lihat ini! Kalau supervisor tahu, pasti kau dipecat!”Dea tertegun. Ia tahu ini ulah Vivi. Vivi sudah beberapa kali berus

    Last Updated : 2025-02-24
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 22. Bos baru yang jelek

    Mommy Dara mengangguk cepat-cepat. “Ber-bernar ... Kami... kami berjanji tidak akan pernah muncul di hadapan Anda atau Dea lagi, Tuan Yama.”Yama tidak menjawab. Ia hanya berdiri, tinggi dan angkuh, lalu berjalan melewati mereka tanpa menoleh. Langkah-langkahnya bergema di sepanjang koridor rumah sakit yang sunyi, meninggalkan dua sosok yang masih berlutut dengan wajah penuh penyesalan.Setelah Yama menghilang dari pandangan, Steven dan Mommy Dara akhirnya berani mengangkat kepala mereka. Wajah Steven basah oleh air mata dan keringat. Mommy Dara meraih lengannya dan menariknya berdiri.“Kita harus pergi sekarang,” katanya dengan nada panik. “Jangan sampai ada yang tahu kita masih di sini.”Steven mengangguk lemah. Ia merasa tubuhnya seperti tidak lagi memiliki tenaga, tetapi ketakutan yang menghantuinya memberi dorongan untuk tetap bergerak. Mereka berjalan d

    Last Updated : 2025-02-25

Latest chapter

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 151. Kamu bisa sembuh, Sayang

    Hari-hari itu panjang, melelahkan, dan penuh luka yang tidak pernah benar-benar terucap. Namun Meisya bertahan. Dia mencintai Yama sejak kecil. Semua kelicikan yang dia perbuat kepada Dea adalah karena kecemburuannya.Adapun kesalahan terbesarnya adalah bahwa dia mencelakakan hidup mendiang ibu Yama, namun semua itu adalah karena perintah Nenek Yama sendiri dan dia hanya melakukan beberapa tugas yang tanpa sengaja mencelakakan wanita malang itu. Meisya berada dalam ketakutan setiap mengingat kapan waktunya Yama mengetahui rahasia terdalamnya, namun lebih takut lagi bila kehilangan diri Yama.Ketika dokter mengatakan Yama harus mulai menjalani terapi jalan agar saraf di kakinya kembali aktif, Meisya adalah orang pertama yang menawarkan diri untuk membantu. Dengan sabar, ia menggenggam tangan Yama, melangkah pelan-pelan menyusuri lorong rumah sakit.“Kamu tidak harus cepat. Satu langkah saja sudah cukup hari ini,” ucap Meisy

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 150. Meisya yang setia

    Pintu kamar terbuka perlahan, Yama menoleh, sosok ramping dengan setangkai bunga dan sebuah rantang thermal. Meisya melangkah masuk dengan senyum penuh kelembutan, meski wajahnya terlihat sedikit kuyu karena terlalu sering menangis.“Yama…” bisiknya lembut, “aku datang.”Tak ada reaksi. Yama menatap langit-langit seakan tak ada siapa pun di ruangan itu. Di antara semua orang yang menjengguknya, dia paling tidak ingin bertemu dengan Meisya. Namun wanita itu sangat rajin walau sering menerima penolakan keras dari Yama.Yama bahkan pernah melempar bubur yang dibawa Meisya.Meisya meletakkan bunga krisan kecil berwarna-warni di meja samping ranjang pasien. Lalu ia duduk perlahan di kursi besi, membuka rantang bubur, dan mengaduk perlahan. Aromanya ayam herbal memenuhi udara. Uap mengepul dari rantang thermal tersebut. Berhasil mencuri perhatian Yama karena wanginya.“Kamu harus makan, Sayang” kata

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 149. Lepaskan aku

    Namun, adakah dia bisa begitu tega untuk membiarkan anak itu hidup tanpa dukungan dari orang yang seharusnya bertanggung jawab? Selama ini, dia berusaha melihat sisi baik dari Yama, berharap ada cinta yang tersembunyi di dalamnya, meskipun ia tidak pernah mengungkapkannya. Sampai detik ini pun, dia masih belum memiliki kabar dari Yama selain mimpi buruk yang membuatnya kecewa.Pangeran Frans melangkah mendekat, tatapannya masih tidak berubah. "Sayangku, Dea...kamu harus memikirkan masa depan anakmu, Cintaku. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam bayang-bayang masa lalu dan harapan kosong. Lupakan Yama.""Kamu tahu, mengapa aku memutuskan mengejarmu? Padahal sebelumnya aku membantu pertemuan kalian dengan menculikmu?"Dea menengadahkan kepalanya, menatap Pangeran Frans dalam-dalam."Karena dia terlalu pengecut!" geram Pangeran Frans."Aku sudah membantu dengan menculikmu, tetapi tidak ada yang dapat dia bahas atau lakukan.

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 148. Yama tidak akan pernah mengakui anak itu

    Sementara di kamar Dea, Dea terkejut mendapati kabar dari sang Dokter yang memeriksanya bahwa dirinya sudah hamil."Ini adalah anak Yama," gumamnya dengan perasaan tidak menentu seraya memeang perutnya yang masih datar.Kedua matanya berkaca-kaca, antara menerima kenyataan yang seharusnya membuat dirinya bahagia. Dia sangat mencintai Yama dari lubuk hati terdalamnya. Satu-satunya pria yang pernah menyentuhnya hanya Yama."Kamu adalah bukti cinta Mama kepada Papamu," bisik Dea dengan suara bergetar. Dia ingat malam bergairah milik mereka berdua. Dia merindukan semua sentuhan panas dari pria yang sangat dia cintai itu. Pria yang sudah jauh darinya."Mama akan bertahan," ucapnya lirih.Keesokkan harinya, Pangeran Frans pergi mengunjungi Dea dengan sekeranjang buah-buahan dan balon berwarna warni."Dea Sayang..." Pangeran Frans menyodorkan balon-balon yang sudah diikat pita ke hadapan

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 147. Hamil

    Yama memegang erat tangan Dea lalu berkata, "kita akan menjalani kematian bersama-sama. Aku mencintaimu, Dea."Dea mengangguk dan membiarkan Yama menciumnya. Sebuah ciuman perpisahan sekaligus penyatuan yang alami."Aku juga mencintaimu, Yama."Dea memekik tertahan saat merasakan pesawat yang mulai terjatuh dan ledakan-ledakan kecil terjadi.Panik membuat Dea terbangun dari tidurnya."Yama!" pekiknya lalu menyadari dirinya sedang terduduk di atas ranjang.Air mata mengalir membasahi wajahnya kembali.Tubuhnya penuh keringat . "Hanya mimpi..." desisnya dengan lirih."Aku sungguh merindukanmu, Yama."Dea menangis sejadi-jadinya di atas ranjang yang dingin dan sepi itu.***Keesokkan harinya, wajah Dea semakin pucat dan semakin kuyu. Dea bahkan tidak mengganti pakaiannya yang basah oleh keringat. Dia terlihat seperti boneka tidak bernyawa yang bersandar di sandaran ranjang, menatap kosong ke jendela.Di

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 146. Mimpi buruk

    "Hanya makan bersama dan saling berbicara, mungkin saya bisa memberikan beberapa penjelasan kepadamu mengenai alasan saya melakukan semua ini, jangan takut. Aku belum berniat memakanmu," gurau Frans seraya mengandeng tangan Dea menuju kursinya.“Apa yang ingin Anda katakan, Pangeran?” tanyanya dingin seraya menghentakkan pantatnya ke kursi, meskipun ia berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang. “Saya sudah cukup mendengar penjelasan dari Anda tadi, bukan?”Frans menyandarkan punggungnya ke kursi, terlihat serius. “Saya tahu saya tidak bisa menghapus apa yang telah saya lakukan dengan mudah. Saya tahu Anda membenci saya sekarang, Dea. Tetapi saya ingin Anda tahu bahwa saya benar-benar menyesal. Saya tidak tahu bagaimana bisa terjebak dalam kasus ini, tetapi sekarang saya sadar, baiklah...saya memang salah karena berusaha menyingkirkan Yama.”Dea menatapnya dengan mata penuh curiga. Ka

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 145. Jadilah istriku

    Keputusan sudah diambil, dan Dea harus melangkah maju dengan kepala tegak. Itulah yang dikatakan Ratu, dan Dea tahu betul bahwa ia tidak punya pilihan lain. Dea mengusap wajahnya kasar. Merasa kesal dan ingin berteriak.Pangeran yang selama ini ia anggap sebagai musuh, yang telah membuat hidupnya penuh dengan kebohongan dan pengkhianatan. Namun kini, ia dipaksa untuk bersatu dengannya, sebagai suami istri yang sah. Entah karena politik atau karena Ratu merasa tidak ada jalan lain. Dea tidak tahu, dan ia juga tidak ingin tahu. Yang pasti, Frans masih berada dalam Kerajaan, masih dalam jangkauan yang bisa membuat hidupnya semakin kacau.Dea tiba di ruang makan besar, tempat biasa para keluarga kerajaan dan tamu kerajaan makan bersama. Namun, kali ini ruang itu terasa sepi, hanya ada Frans yang duduk dengan santai, menunggu kedatangannya. Pandangannya tertuju pada Dea dengan tatapan yang sulit dibaca.“Lady Dea, silak

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 144. Kesalahpahaman Yama

    Yama memicingkan mata. Jantungnya berdetak cepat, sangat terkejut, bukan karena efek obat, tapi karena luka lain yang baru saja dibuka paksa. Kata-kata mereka menggema dalam benaknya seperti palu godam yang menghancurkan kepercayaannya terhadap Dea.“Serius? Dia tega gitu?”“Ya iyalah. Siapa sih yang bisa menolak gelar Lady dan pernikahan dengan Pangeran? Lagipula… mereka bilang dia sudah bosan sama Yama. Katanya pria itu terlalu rumit dan nggak bisa berkomitmen.”"Betul, kabarnya pria itu bahkan tidak bisa lagi merasakan kakinya.""Nah, itulah, mungkin juga dia sudah tidak mampu untuk..."Terdengar cekikikan dari arah belakang mereka.Yama memalingkan wajah, menelan amarah yang mendidih di tenggorokan. Otot-ototnya menegang, dan sebelum para perawat bisa mengantisipasi, dia berontak. Selang infusnya tercabut, dan darah menetes dari pergelangan tangan saat ia memaksakan diri bangkit."Eh, Tuan!" Salah seorang perawat segera bangkit dari kursinya saat mendapatkan gerakan mendadak dari

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 143. Ratu mengancamku?

    Dea menatapnya, merasa seolah dunia berhenti berputar. "Maaf, Yang Mulia? Ini tidak sesuai dengan keputusan awal, boleh saya tahu, apa yang terjadi?""Keputusan ini adalah titah kerajaan," ucap Ratu, menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diganggu. "Sebagai seorang Lady, pernikahanmu dengan Pangeran Frans akan menyatukan dua bagian penting kerajaan ini. Pernikahan ini juga akan membuat kehidupan kalian menjadi lebih stabil dan mengembalikan citra Pangeran Frans di mata rakyat."Dea merasa matanya terbelalak tidak percaya. “Tapi… Yama? Apa yang akan terjadi pada Yama?” Suaranya bergetar, penuh kebingungan dan ketakutan.“Yama telah membuat pilihan sendiri. Kini saatnya dia meninggalkan kerajaan ini,” jawab Ratu, tanpa emosi. "Dia bukan bagian dari masa depan kerajaan ini, Dea."Dea merasa mulutnya kering. Hatinya seakan ditarik keluar dari dadanya, terasa kosong dan h

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status