Share

Bab 121-2

“Aku tidak peduli! Aku harus bisa membawa pulang bocah itu bersamaku. Hanya dengan membawanya, maka aku bisa mewarisi semua yang papa tinggalkan untuk bocah sialan itu.”

Paula mondar-mandir di kamarnya sambil memeluk botol infus. Baru saja Dolores, ibu tirinya, menghubunginya. Dimitri sudah memanggil dua pengacara kepercayaannya untuk membuat surat wasiat. Dolores meminta Paula segera pulang bersama Yuki.

“Hhh, merepotkan saja!”

Tok tok tok.

Seorang perawat masuk dengan membawa nampan. “Permisi, saya akan melepas infusnya.”

Paula berjalan ke tepi ranjang dan duduk tenang, berbanding terbalik dengan otaknya yang berputar mencari cara untuk membawa Yuki tanpa harus membuat keributan.

“Selesai. Ini obat yang perlu Anda minum selama dua hari ke depan.” Pria muda itu mengulurkan plastik putih berisi obat. “Dokter berpesan agar Anda lebih hati-hati dalam memilih makanan, terutama yang menimbulk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status