Home / Lain / LOVE KILLA / PERNYATAAN CINTA

Share

PERNYATAAN CINTA

Author: RHEI PRADIPTA
last update Last Updated: 2022-11-06 20:00:39

***

Rabu, pukul 15.00 WIB

Rumah sakit Miranti

Sebuah taksi berhenti tepat di depan pintu gerbang rumah sakit. Seorang wanita terlihat turun dari dalam taksi setelah membayar ongkos yang tertera di argometer. Wanita itu lalu berjelan masuk ke dalam rumah sakit sambil menempelkan smartphone miliknya ke telinga. Suara nada dering dari seberang telepon terdengar, tanda kalau ia sedang menelepon seseorang.

Aku melihatmu berjalan menuju lift. Kita bertemu di depan pintu lift, lantai dua,

Seseorang dari seberang telepon berbicara dengan tegas. Setelah itu, sambungan telepon diputus. Wanita yang tadi memulai panggilan telepon lebih dulu terlihat memasuki lift rumah sakit dan menekan tombol bernomor dua. Pintu lift perlahan menutup dan lift mulai bergerak menuju lantai dua.

TING!

Bunyi lift yang sampai di lantai dua berbunyi. Wanita itu melang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • LOVE KILLA   HUJAN DI HATI BINA

    ***Rabu, pukul 17.30 WIBBina terlihat duduk dibalik kemudi sambil memegang setir mobil dengan cukup erat. Kedua matanya terlihat menatap lurus ke depan tanpa minat. Di sampingnya, seorang wanita berpakaian mini dress bermotif bunga matahari dengan kacamata hitam bertengger di kepalanya diam-diam melirik wanita di belakang kemudi.“Kamu pergi kemana? Kenapa telat menjemputku?” Tanya wanita berpakaian mini dress itu sambil memajukan sedikit bibirnya, bertingkah seolah sedang merajuk.“Siapa yang memberi kabar secara mendadak seperti itu, padahal aku sudah bertanya jauh-jauh hari?” Bukannya menjawab, Bina justru melemparkan pertanyaan lain kepada wanita yang sekaligus menjadi bosnya tersebut.“Aku udah kirim sms ke kamu,” Bantah wanita itu, tak mau kalah.“Kirim sms sepuluh menit sebelum mendarat dan berharap aku datang tepat waktu, ya. Kamu benar-benar sahabat yang baik banget ya, Rin.” Ucap Bina dengan sarkasme sambil tersenyum manis.“E-ee.. Maaf.” Wanita yang kerap dipanggil Rini

    Last Updated : 2022-11-08
  • LOVE KILLA   BINA dan PASANGAN BARU

    Empat hari kemudian.Minggu, Pukul 15.00 WIBSebuah mobil Convertible berwarna merah berhenti di depan rumah sakit Miranti. Seorang wanita dengan sleeveless dress navy, handbag biru, dan flat shoes hitam terlihat turun dari dalam mobil itu. Rambut hitamnya sedikit berantakan terkena angin begitu ia keluar dari dalam mobil. Setelah menutup pintu mobil, wanita itu sedikit membungkukkan tubuhnya dan melihat ke dalam mobil.“Apa kamu serius nggak butuh bantuanku, Rin?” Tanya wanita itu pada wanita lain yang duduk dibalik kemudi mobil.Wanita yang ditanya malah tersenyum. “Kamu meremehkan kemampuanku, Bina? Kalau hanya merapikan peralatan setelah acara, aku bisa melakukannya sendiri, Bina.” Bina hanya menganggukkan kepalanya. Tanda kalau ia mengerti ucapan bos kesayangannya.“Baiklah, kalau begitu hati-hati di jalan. Kabari aku kalau sudah sampai di toko,” pesan Bina. Setelah Rini meng’iya’kan, mobil wanita itu kembali melaju di jalanan. Bina menatap mobil Rini sampai menghilang diujung ja

    Last Updated : 2022-12-01
  • LOVE KILLA   JARAK

    Pukul 21.30 WIBBina melihat arloji coklat yang bertengger manis di pergelangan tangan kirinya sebentar. Wanita itu menyandarkan punggung-nya ke belakang, mencoba me-rileks-kan bagian belakang tubuhnya yang terasa cukup pegal. Kertas-kertas berisi sketsa pakaian yang ia gambar terlihat berceceran sampai ke lantai.Bina mengembuskan napas. Mencoba melepaskan rasa penatnya, meskipun hanya lewat hembusan napas. Wanita itu menyandarkan kepalanya di sofa. Mencoba memejamkan kedua matanya selama beberapa saat. Kedua matanya kembali terbuka dan mulai menatap langit-langit ruangannya yang berwarna kecoklatan.Mata wanita itu menyipit sambil mencoba mengingat sesuatu. Ah, sudah hampir dua minggu pamannya menerima tugas dari ayah Rini untuk menangani masalah di salah satu anak perusahaan yang berada di luar kota. Dan selama itu juga ia memutuskan untuk tidak terlalu sering berada di rumah.Sebagai gantinya, Bina memilih untuk menginap di butik tempatnya bekerja dan mengurusi pekerjaannya dengan

    Last Updated : 2022-12-01
  • LOVE KILLA   SARAN DOKTER JE

    Den n Dev CaffeSuasana kafe terpantau sedikit senggang. Beberapa pengunjung terlihat sedang sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Ada yang mengobrol dengan temannya, membaca buku sendirian, fokus dengan layar komputer atau hanya sekedar menikmati udara sore sambil menyeruput secangkir kopi yang mereka pesan. Bina menjadi salah satu pengunjung kafe yang melakukan kegiatan terakhir.“Dia mengajak-ku bertemu, tapi dia juga yang datang terlambat,” ucap Bina sambil memasang ekspresi sebal.Wanita itu melihat arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Menunjukkan pukul 16.15. Sudah lewat lima belas menit dari waktu yang dijanjikan. Sekali lagi, ia menghela napas. Tangan kanannya mengambil secangkir kopi dari atas meja di depannya. Menyeruput pelan isi cangkir sambil menghirup aromanya yang menenangkan, menurut Bina.BRUKKTiba-tiba, seseorang menjatuhkan dirinya di kursi yang berada di seberang Bina. Bina menyipitkan kedua matanya. Memandang tajam ke arah orang tersebut

    Last Updated : 2022-12-02
  • LOVE KILLA   AWAN dan BINA BERBAIKAN

    Rumah sakit MirantiPukul 09.00 WIBBina melirik jam tangan-nya lagi. Wanita itu menarik napas perlahan untuk menenangkan dirinya sendiri. Di sinilah ia sekarang. Berdiri di depan pintu rumah sakit sambil melihat orang yang berlalu lalang keluar masuk gedung besar ini.DRRTTTelepon miliknya bergetar. Bina segera meraihnya dari dalam tas. Sebuah notifikasi pesan masuk muncul di layar teleponnya. Bina menggeser layar teleponnya dan pesan masuk langsung otomatis terbaca.Awan baru saja keluar dari ruanganku. Aku serahkan sisanya padamu. Good luck!Bina menyunggingkan senyum ketika membaca pesan dari Dokter Je. Sahabat pamannya itu memang selalu bisa menyemangatinya untuk melakukan sesuatu. Bina kembali memasukkan telepon-nya dan mulai berjalan menuju ke lift. Masuk ke dalam sana dan memencet tombol bernomor dua. Perlahan, pintu lift menutup dan bergerak ke atas.Begitu lift sampai di lantai dua, Bina segera melangkah keluar lift. Wanita itu bersenandung kecil sambil terus berjalan menuj

    Last Updated : 2022-12-03
  • LOVE KILLA   FAKTA BARU TENTANG AWAN

    Jalanan terpantau ramai lancar di pagi hari ini. Sebuah mobil SUV berwarna putih melaju di jalanan dengan kecepatan sedang. Ikut berbaur dengan kendaraan lain di jalanan kota. Seorang wanita muda terlihat duduk tenang di belakang kemudi mobil SUV putih tersebut. Kemeja motif kotak-kotak berwarna biru dengan lengan pendek dipadukan dengan jeans hitam dan sneakers putih melekat di tubuhnya. Rambutnya ia biarkan tergerai bebas.Di sampingnya, seorang laki-laki duduk dengan tenang menatap pemandangan jalanan di luar mobil. Laki-laki itu mengenakan kemeja putih polos berlengan panjang yang sengaja ia lipat sampai ke sikut. Celana dengan warna senada dan sepatu tali berwarna hitam juga ikut ia kenakan di tubuhnya yang cukup tinggi menjulang.Wanita di belakang kemudi melirik pria di sampingnya dari ekor matanya sembari tersenyum simpul. “Jadi, apa bunga itu untuk kekasih tercinta-mu?” Tanya wanita itu lebih dulu. Laki-laki di sampingnya menundukkan kepalanya. Di pangkuannya ada sebuket keci

    Last Updated : 2022-12-05
  • LOVE KILLA   DUKA UNTUK SI PENGACAU KECIL

    Seorang wanita berpakaian dress merah yang dipadukan dengan U Neck Colorful Knit dari Diagonal sebagai outer terlihat memasuki sebuah butik dengan langkah kaki yang sedikit dihentak-kan ke tanah. Seolah memberitahukan kepada orang-orang di sekitarnya, bahwa dia sedang dalam suasana hati yang tidak baik.BRAKKKWanita itu membuka pintu salah satu ruangan di dalam butik tersebut dengan kasar. Membuat seseorang di dalam ruangan tersebut terlihat sangat terkejut. Tatapan wanita itu yang terlihat seolah menyala bagai api yang membara membuat orang di dalam ruangan tersebut menatapnya ketakutan.“Ya! Mau berapa lama lagi kamu menginap di sini, Bina?!” Tanya wanita itu sembari mencengkram kerah kemeja yang dipakai Bina.Bina menunjukkan deretan giginya dengan sedikit kaku. “Y-ya… Kalau kamu tidak mengizinkan aku tinggal di sini, aku akan mencari hotel terdekat.” Bina menjawab hal itu sambil membuang pandangan ke arah lain. Ia paling tidak mau menatap wajah sahabatnya -Rini- yang sedang marah

    Last Updated : 2022-12-08
  • LOVE KILLA   SEPENGGAL KISAH RIFKA

    Suasana di sebuah makam di dekat rumah sakit Miranti terlihat cukup ramai. Rupanya, orang-orang tersebut sedang ikut mengantar jenazah salah satu pasien yang meninggal kemarin sore akibat gagal jantung. Setelah orang-orang selesai menaburkan bunga ke atas makam itu, mereka satu persatu mulai meninggalkan daerah pemakaman.Tersisa tiga orang yang masih setia berada di dekat makam. Dua orang wanita dan seorang laki-laki. Ketiga-nya sama-sama menatap sendu ke arah makam di depan mereka. Tubuh sang laki-laki perlahan mulai merosot ke bawah. Ia terduduk di atas tanah kuburan sambil memegang batu nisan yang tertancap di ujung makam itu.“Awan, ayo kita pulang.” Ajak salah satu dari wanita di sana.“Tolong tinggalkan aku sendirian,” pinta laki-laki itu dengan suara yang serak khas orang yang menangis.Wanita yang tadi mengajak laki-laki itu hendak berucap kembali, namun wanita di samping-nya meraih bahunya dan menggelengkan kepalanya dengan pelan. Seolah memberi isyarat untuk tidak menggangg

    Last Updated : 2022-12-09

Latest chapter

  • LOVE KILLA   MISI BARU DI SYDNEY

    *** Matahari pagi terlihat masuk menembus kaca jendela pesawat dan menimpa wajah seorang wanita. Membuat dahi wanita tersebut sedikit berkerut karena merasa risih dengan cahaya itu. Perlahan tapi pasti, kedua matanya mulai mengintip meski masih sedikit terasa mengantuk. "Pagi, putri tidur!" Sapa seorang pria yang duduk di seberangnya dengan senyuman jahil. "Sial! Mood-ku langsung hancur begitu disapa oleh orang sepertimu!" Omel wanita itu dengan tatapan yang sinis. "Ini sarapanmu, Bina." Tiba-tiba Jonathan memberikan sepiring nasi goreng hangat buatannya sendiri. "Terima kasih, paman." Balas Bina sambil menyunggingkan senyum manis. "Tch! Lihatlah keharmonisan antara paman dan keponakan di depanku ini." Leo Park berdecih sambil memasang ekspresi seolah-olah merasa jijik pada sikap Bina yang sok manis kepada pamannya, Jonathan. "Apa kau bilang?!" Bina kini mengeluarkan nada tingginya.

  • LOVE KILLA   AKHIR SEBUAH HUBUNGAN ASMARA

    *** Bina kini masih berjalan mondar-mandir di ruang tengah sambil menggigiti kuku jari tangannya dengan cemas. Sedangkan anggota tim yang lain nampak sedang memandangi ukiran Budha asli yang berhasil mereka ambil dari tempat penyimpanan rahasia keluarga Rothschild dengan takjub. "Bina, kenapa kau terlihat cemas begitu?" Tanya Awan yang akhirnya menyadari kegelisahan rekannya. Bina menghentikan langkahnya. "Bagaimana tidak, meskipun misi pertama kita sukses dengan lancar, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya mengakhiri hubunganku dengan si anak konglomerat, Nathaniel Rothschild. Ditambah lagi, aku tidak memiliki pengalaman dalam sebuah hubungan sama sekali! Bagaimana bisa aku bertemu dengan ibunya? Sedangkan kita mendekati anaknya hanya untuk kelancaran misi saja! Apa yang harus aku katakan nanti?!

  • LOVE KILLA   MENCURI DARI KELUARGA ROTHSCHILD

    ***Dua hari setelah makan malam Bina dengan Nathaniel Rothschild, wanita itu kembali diajak bertemu oleh si anak konglomerat. Bukan tanpa alasan pria kaya raya itu mengajaknya bertemu kembali. Ternyata, Nathaniel Rothschild menyanggupi syarat yang diberikan oleh Bina untuk membuktikan keseriusannya atas hubungan mereka.Maka dari itu, seluruh anggota tim terlihat sangat sibuk mempersiapkan segalanya. Bahkan Awan saja ikut sibuk membantu Jonathan untuk membuat sebuah alat yang akan dipakai oleh Bina nanti."Ini," ucap Awan sambil menyerahkan koin perak yang sama persis dengan koin perak tempo hari Bina dapatkan sebelum makan malam dengan Nathaniel.Bina mengerutkan keningnya. "Apa ini? Aku kan sudah mendapatkan alat pelacak yang sama beberapa hari yang lalu." Bina menunjukkan koin perak yang diberikan kepadanya beberapa hari yang lalu."Koin yang baru saja kuberikan berbeda. Koin perak baru itu bisa melacak keberadaanmu sekaligus memetaka

  • LOVE KILLA   MERAYU NATHANIEL ROTHSCHILD

    ***Bina sedang berdiri di balkon seorang diri. Setelah celotehan Leo Park tadi, wanita itu tiba-tiba saja teringat pada tragedi yang menimpa orang tuanya dan berhasil merenggut nyawa mereka. Bina mengembuskan napas berat untuk kesekian kalinya. Bayangan kejadian itu selalu membuatnya merasa frustasi setiap kali ia mengingatnya."Maaf, aku tidak bermaksud membuka luka lama-mu itu." Tiba-tiba saja Leo Park muncul di belakangnya."Tak apa. Lagipula kau juga tidak tahu akan kejadian itu," jawab Bina dengan nada suara yang dingin.Leo Park kini mulai melangkah maju dan menyejajarkan tubuhnya di samping Bina. "Aku memang tidak tahu akan kejadian itu. Tapi aku tahu bagaimana rasanya kehilangan orang-orang yang sangat disayangi."Ucapan Leo Park membuat Bina langsung mengalihkan pandangannya kepada pria itu. Kedua alisnya kini saling bertaut saking penasarannya pada ucapan pria itu barusan. Raut wajah Bina yang berubah penasaran sukses membuat Leo Park menarik sudut bibir kanannya ke atas."

  • LOVE KILLA   KILLA SANG LEGENDA

    ***Bina terbangun di pagi harinya dengan keadaan yang cukup kacau. Rambutnya berantakan dan wajahnya masih dipenuhi dengan make up yang tidak sempat ia hapus sebelum jatuh tertidur di atas tempat tidurnya. Ditambah lagi dengan kepalanya yang berdenyut sakit, pusing dan perutnya yang mual dengan hebat. Bina buru-buru pergi ke toilet dan memuntahkan isi perutnya ke westafel.Wanita itu lalu menyalakan keran air dan membersihkan mulutnya. Bina keluar dari toilet sambil memegangi perutnya yang masih terasa mual. Kakinya perlahan melangkah menuju ke dapur. Indera penciumannya tanpa sengaja menangkap bau masakan dari arah dapur. Ia mendapati ada Evelyn di sana yang sedang sibuk mengaduk sesuatu di dalam panci di atas kompor."Kukira kau hanya pandai memimpin tim saja," ucap Bina sebagai sapaan kepada atasannya. Ia berjalan menuju ke kulkas, membukanya dan mengambil sebotol air mineral dari dalam sana."Ah, ya aku juga cukup pandai memasak. Aku buatkan

  • LOVE KILLA   MISI DI DARATAN JERMAN

    ***Perjalanan tim itu dimulai hari ini. Sejak dini hari sekali, ke-enam orang itu sudah berkumpul di bandara China yang terlihat sudah cukup padat dengan jadwal penerbangan. Bina baru saja kembali dari mesin kopi otomatis sambil membawa lima cup kecil kopi pesanan anggota timnya. Masing-masing dari mereka mengambil satu gelas dan mulai menyesapnya secara perlahan sebagai penghilang kantuk sekaligus sebagai penghangat dari udara dingin China di pagi hari."Wleekkkk! Kopinya tidak se-enak kopi yang biasa aku minum di kafe!" Keluh Leo Park sambil menjulurkan lidahnya keluar."Kalau mau kopi se-enak itu, silakan beli sendiri dengan kakimu." Sahut Bina ketus."Ayolah, teman-teman. Kita satu tim. Ingat, satu tim tidak boleh bertengkar apalagi sampai berkelahi," ucap Evelyn mengingatkan."Dia yang mulai duluan." Bina mempautkan bibirnya ke depan.Setelah pertengkaran kecil itu, semua anggota tim kembali terdiam di kursi tungg

  • LOVE KILLA   SELAMAT DATANG, LEO PARK

    ***Suasana pagi yang cerah di daratan China. Jalan-jalan kota terlihat dipadati oleh lautan manusia yang hendak mencari rezeki demi keluarga mereka. Tepat di salah satu rumah di negara tempat berdirinya tembok China itu, enam orang manusia tengah duduk berkumpul di meja makan dengan tatapan mata yang keheranan."Bina, apa kau yakin kalau dia adalah Leo Park?" Jesselyn tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi dan mulai berbisik di telinga Bina yang masih duduk terdiam menatap lurus ke arah pria yang duduk di seberangnya.Bina hanya menganggukkan kepalanya dengan mantap untuk menjawab pertanyaan dari Jesselyn. "Bukannya aku tidak percaya padamu. Tapi, dilihat dari sisi manapun, wajahnya benar-benar tidak pantas untuk disebut sebagai 'pencuri bertangan kidal.' Bagaimana menyebutnya ya? Ah, wajahnya terlalu tampan! Dia juga terlalu muda untuk usia yang sedang kita cari." Jesselyn masih saja sibuk berbisik di telinga Bina."Jadi, bagaimana

  • LOVE KILLA   MENEMUKAN LEO PARK

    ***Pukul 20.10 CHNDi dalam auditorium “Tunggu! Apakah itu kau, Je? Yang menyamar sebagai Madam Lim?!” Tiba-tiba Evelyn Lee langsung bertanya dengan nada sedikit meninggi.Bina dan Jesselyn langsung melebarkan kedua mata. Kedua wanita itu hanya bisa saling melempar pandang satu sama lain sambil menunjukkan senyum kecut mereka.Gawat, mereka ketahuan!Helaan napas Evelyn Lee terdengar dengan jelas dari balik earpiece berukuran nano yang dipakai oleh kedua agen wanita tersebut. Kelihatan jelas kalau wanita di seberang sana mencoba menahan kekesalannya kepada Jesselyn dan Bina yang tidak menuruti rencananya sejak awal. “Tadi kami merasa sedikit bosan, jadi kami mencoba bertaruh sedikit dan sialnya, aku yang kalah dan harus memakai topeng jelek ini,” Jesselyn mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Helaan napas Evelyn Lee kembali terdengar dari seberang earpiece.“Baiklah. Aku me-maklumi hal ini, karena kalian sudah terlanjur menyamar. Tapi, aku tidak akan me-maklumi satu pun k

  • LOVE KILLA   PENYAMARAN

    Pukul 19.00 CHNDe Lune KasinoSuasana kasino dimalam hari terlihat ramai oleh para pengunjung. Banyak orang terlihat saling mempertaruhkan chip yang mereka miliki di atas meja judi. Semua orang terlihat berkumpul di dalam gedung kasino dengan banyak lantai nan megah itu. Interior di dalam kasino juga dibuat se-artistik mungkin. Membuat siapapun yang masuk ke dalam sana akan betah untuk berlama-lama.Di antara ramainya pengunjung kasino malam itu, Bina dan Jesselyn terlihat ikut membaur bersama mereka. Kedua wanita itu terlihat berjalan di antara banyaknya kerumunan di dalam kasino sambil mendorong troli berisi alat-alat kebersihan. Benar, kedua wanita itu kini sedang menyamar sebagai anggota kebersihan di sana.Ide ini berasal dari Evelyn dan atas dasar keputusan dari Bina selaku pemimpin dalam tim mereka. Sekarang, ia dan Jesselyn sudah masuk ke dalam lift sambil menekan angka 12 di antara banyaknya tombol angka di sana. Pintu lift perlahan menutup dan

DMCA.com Protection Status