Home / Lain / LOVE KILLA / KUNJUNGAN BIASA

Share

KUNJUNGAN BIASA

Author: RHEI PRADIPTA
last update Last Updated: 2021-12-14 23:39:25

***

Pukul 10.00

Rumah sakit Miranti

Seorang wanita terlihat berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Di tangan kanan-nya ada sebuket kecil bunga Krisan ungu. Wanita itu terlihat berpakaian sederhana, namun masih tetap menawan seperti biasanya. Kaos putih lengan pendek yang dipadukan dengan jaket jeans biru tua sepanjang pinggangnya dan celana jeans panjang dengan warna yang senada dengan jaketnya. Rambut hitamnya ia atur dengan gaya kuncir kuda setengah. Membuatnya tetap terlihat anggun meskipun style berpakaiannya yang sedikit tomboy.

Langkahnya terhenti di depan sebuah kaca berukuran sedang yang memperlihatkan keadaan di dalam ruangan bertuliskan FISIOTERAPI. Wanita itu mengetuk kaca tersebut sebanyak tiga kali, lalu melambaikan tangan kirinya sambil tersenyum lebar kepada seorang pasien dan seorang perawat di dalam ruang itu.

Tiba-tiba, seorang wanita memakai jas putih yang panjangnya sampai ke lututnya menyapanya.

"Sepertinya kau pun

RHEI PRADIPTA

Hai, ini Rei . Salam kenal kembali\^0^/ Penulis mohon maaf karena masih belum bisa rajin untuk update. Ke depannya, janji akan berusaha untuk rajin update. Terima kasih kepada para pembaca yang mau membaca cerita ini.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • LOVE KILLA   MISSION FAILED

    *** Bina memperlebar langkahnya dan mendorong pintu di depannya dengan bahu kanannya. Kedua tangannya sibuk memegang bunga krisan ungu dan segelas coffee latte kesukaannya. Ia mendorong pintu itu sampai terbuka lebar, lalu memberikan jalan kepada Awan dan kursi rodanya. "Lain kali aku akan tunjukkan kepada-mu foto beberapa hasil gaun buatanku. Kau pasti akan terkejut," celoteh Bina dengan riang. "Aku tidak sabar untuk melihatnya," respon Awan dengan cepat. Bina menjauhkan tubuhnya dari pintu setelah Awan masuk ke dalam. Ia kembali berceloteh dengan riang. Kini, ia dan Awan sedang berada di dalam ruang rawat Awan selama beberapa bulan terakhir. "Mungkin kita bisa pergi keluar bersama sesekali," usul Bina dengan antusias. "Aku rasa itu ide yang bagus," Awan lagi-lagi menjawab dengan penuh semangat. Bina menarik sudut-sudut bibirnya ke atas dengan senang. Ia membayangkan betapa menyenangkannya dunia di luar rumah sakit bagi

    Last Updated : 2021-12-17
  • LOVE KILLA   MASALAH

    *** Jonathan terlihat masih sibuk menatap tajam tiga orang di depannya secara bergantian. Ekspresi wajahnya masih terkihat serius selama lima belas menit terakhir. Kedua tangannya ia lipat di depan dada. Kaki kirinya masih asyik menyilang di atas kaki kanan-nya. Tatapan Jonathan jatuh kepada Bina yang terlihat hanya menundukkan kepalanya ke bawah. Keponakannya itu terlihat sesekali melirik ke arahnya, lalu kembali menatap ke bawah sambil menggumamkan kata-kata tidak jelas. Pria itu lalu mengalihkan pandangannya kepada wanita di sebelah kiri keponakannya yang masih setia memakai jas putih kebesarannya. Jesselyn juga terlihat beberapa kali meliriknya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Entah itu menatap langit-langit ruangan atau hanya sekedar mengamati interior di dalam ruangan itu. Wanita itu jelas tidak ingin matanya bertemu dengan tatapan dingin Jonathan yang sedang menahan amarah. Jonathan menarik napas dengan dalam. Ia mengalihkan tatapan

    Last Updated : 2021-12-23
  • LOVE KILLA   PIKIRAN KACAU

    *** Pukul 15.45 WIB Bina terlihat masih asyik memutar-mutar pensilnya. Sesekali ia juga menggigit ujung pensilnya yang terasa keras. Ia sekarang sedang berada di ruangannya. Sudah hampir dua jam wanita itu berada di sana. Bina menggaruk kasar bagian belakang kepalanya yang tidak terasa gatal. Otaknya terasa mengalami ke-buntu-an. Ia tidak tahu harus melakukan apa. Bina menyandarkan punggungnya ke belakang. Untung saja kursinya memiliki sandaran. CEKLEK Suara pintu ruangannya terbuka. Bina kembali ke posisi duduk rapi-nya. Matanya menangkap sosok Rini yang baru saja masuk dan berbalik mendorong pintu ruangannya sampai benar-benar menutup kembali. "WAH, APA-APAAN RUANGAN KOTOR INI?" Suara Rini memenuhi ruangan Bina. Wanita itu berkacak pinggang sambil mengedarkan pandangannya ke segala penjuru di ruangan itu. Sedangkan Bina hanya melirik sebentar wanita itu, lalu membuang pandangannya ke arah lain. Memandangi beberapa lukisan di ruangan itu tanp

    Last Updated : 2022-01-08
  • LOVE KILLA   PERTENGKARAN

    *** Bina berhenti di depan pintu masuk butik tempatnya bekerja. Kedua matanya menatap lurus seorang pria yang tengah asyik bersandar di samping mobil berwarna biru tua tak jauh di depannya. Bina menarik napas dan mulai berjalan mendekati pria itu. "Oh, pekerjaanmu sudah selesai semua?" Tanya pria itu begitu Bina sudah berdiri di depannya. Bina menjawabnya dengan anggukan pelan. Pria itu menyingkir dari depan pintu mobil dan membukakan pintu mobil untuk Bina. Bina menundukkan kepalanya, hendak masuk ke dalam mobil. Dengan cekatan, tangan pria itu berada di atas kepala Bina. Mencoba melindungi kepala wanita itu agar tidak terbentur dengan bagian atap mobil. Setelah ia memastikan kalau Bina sudah memasang sabuk pengamannya dengan benar, pria itu menutup pintu mobil. Ia berlari dengan cepat ke sisi lain mobil dan ikut masuk ke dalamnya. Setelah ia duduk di belakang kemudi dan memasang sabuk pengamannya, pria itu mulai menginjak pedal gas denga

    Last Updated : 2022-01-19
  • LOVE KILLA   RAHASIA KECIL (?)

    ***Jesselyn melangkah masuk ke dalam pekarangan rumahnya dengan langkah yang cepat. Tangan kanannya terlihat membawa sebuah kotak kecil. Kedua sudut bibirnya tertarik ke atas. Setelah membuka pintu dan melewati ruang utama, wanita itu berjalan menuju ruang bersantai di rumahnya.CEKLEKKKKMulut Jesselyn menganga dengan lebar begitu melihat keadaan ruang bersantainya. Ia mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan dengan rasa tidak percaya. Lalu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang tengah asyik membaca buku bersampul putih bertuliskan My Blue's Memoriessambil bersandar di kursi goyangnya.Jesselyn mendelik kaget begitu membaca judul sampul buku yang dipegang wanita itu. Buru-buru ia berlari ke arah wanita itu dan merebut buku itu dengan paksa. Jesselyn memeluk erat buku itu sambil memasang ekspresi ngeri."Wah, aku tidak tahu kalau Anda menyukai pria menyebalkan itu, dokter Je." Wanita itu menatap Jesselyn yang masih berd

    Last Updated : 2022-01-23
  • LOVE KILLA   SEBUAH KE-SALAHPAHAM-AN

    ***BRAKKKBina menutup pintu taksi yang baru saja ia naiki dengan kasar sampai-sampai sang supir melonjak kaget dan bergegas menginjak pedal gas-nya meninggalkan jalanan di depan rumah Bina yang terlihat agak sepi di siang hari.Bina melangkah masuk ke pekarangan rumahnya denga langkah tergesa-gesa. Ketika langkahnya mendekati pintu rumah, sosok pamannya terlihat keluar dari dalam rumah dengan ekspresi yang terkejut.BUGHHHSatu pukulan keras mendarat tepat di pipi kiri Jonathan. Saking kerasnya, pukulan itu mampu membuat Jonathan jatuh tersungkur di lantai.Tes!Se-tetes darah segar jatuh ke atas lantai. Membuat lantai putih itu ternodai sedikit. Jonathan menatap Bina mulai dari kaki sampai kepalanya, membuat ia mendongakkan kepalanya. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau napas keponakannya itu tersengal-sengal.'Apa yang membuatnya masih begitu marah setelah tiga hari berlalu?' Tebak Jonathan di dala

    Last Updated : 2022-01-26
  • LOVE KILLA   PERMOHONAN

    ***Pukul 02.30 dini hariBina terbangun dari tidurnya dengan napas yang memburu. Ia memandang ke segala penjuru kamarnya dengan tatapan yang tajam. Setelah kesadarannya kembali sepenuhnya, wanita itu mengacak rambutnya yang terurai dengan kasar. Tangan kanannya bertopang ke atas lutut kanannya yang ditekuk.Ia merasakan kalau sebagian kaos yang dipakainya basah oleh keringat. Bina mencoba mengatur napasnya agar kembali normal. Setelah beberapa saat, napasnya kembali teratur. Bina meraih gelas di atas meja. Kosong. Bina mendesah pelan. Ia mengutuk dirinya sendiri yang pelupa di dalam hati.Dengan malas, Bina beranjak turun dari tempat tidurnya. Membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju ke dapur. Kerongkongannya terasa sangat kering. Bina segera menuju kulkas dan mengambil sebotol air putih sesampainya di dapur. Ia menenggak habis sebotol air dengan puas. Tubuhnya terasa segar kembali setelah mengeluarkan banyak keringat.Bina kembali b

    Last Updated : 2022-02-08
  • LOVE KILLA   SEBUAH IZIN

    ***Pukul 09.30 WIBBina menggeliat pelan di atas tempat tidurnya, karena sinar matahari yang menembus celah jendela kamarnya. Wanita itu mengedipkan kedua matanya beberapa kali. Mencoba membiasakan sinar matahari masuk ke dalam matanya. Setelah matanya membuka dengan sempurna, Bina bangun dan terduduk di atas tempat tidurnya. Mencoba mengumpulkan nyawa dan berjalan ke kamar mandi setelahnya.Setengah jam kemudian, Bina sudah siap dengan setelan celana jeans hitam dan kemeja kotak hitam putih yang terlihat pas di tubuhnya. Lengan kemeja yang panjang sengaja ia lipat sampai ke siku. Rambutnya ia biarkan terurai begitu saja. Dan sepasang sneakers putih sudah melekat di kakinya. Bina mengecek penampilannya sebentar di depan kaca, lalu berjalan keluar dari kamarnya."Kau mau pergi kemana, Bina?" Suara paman Jo menyapa gendang telinga ketika Bina baru saja melangkahkan kakinya keluar kamar."Emm... Tidak pergi kemana-mana, paman."Bina menjawab t

    Last Updated : 2022-02-09

Latest chapter

  • LOVE KILLA   MISI BARU DI SYDNEY

    *** Matahari pagi terlihat masuk menembus kaca jendela pesawat dan menimpa wajah seorang wanita. Membuat dahi wanita tersebut sedikit berkerut karena merasa risih dengan cahaya itu. Perlahan tapi pasti, kedua matanya mulai mengintip meski masih sedikit terasa mengantuk. "Pagi, putri tidur!" Sapa seorang pria yang duduk di seberangnya dengan senyuman jahil. "Sial! Mood-ku langsung hancur begitu disapa oleh orang sepertimu!" Omel wanita itu dengan tatapan yang sinis. "Ini sarapanmu, Bina." Tiba-tiba Jonathan memberikan sepiring nasi goreng hangat buatannya sendiri. "Terima kasih, paman." Balas Bina sambil menyunggingkan senyum manis. "Tch! Lihatlah keharmonisan antara paman dan keponakan di depanku ini." Leo Park berdecih sambil memasang ekspresi seolah-olah merasa jijik pada sikap Bina yang sok manis kepada pamannya, Jonathan. "Apa kau bilang?!" Bina kini mengeluarkan nada tingginya.

  • LOVE KILLA   AKHIR SEBUAH HUBUNGAN ASMARA

    *** Bina kini masih berjalan mondar-mandir di ruang tengah sambil menggigiti kuku jari tangannya dengan cemas. Sedangkan anggota tim yang lain nampak sedang memandangi ukiran Budha asli yang berhasil mereka ambil dari tempat penyimpanan rahasia keluarga Rothschild dengan takjub. "Bina, kenapa kau terlihat cemas begitu?" Tanya Awan yang akhirnya menyadari kegelisahan rekannya. Bina menghentikan langkahnya. "Bagaimana tidak, meskipun misi pertama kita sukses dengan lancar, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya mengakhiri hubunganku dengan si anak konglomerat, Nathaniel Rothschild. Ditambah lagi, aku tidak memiliki pengalaman dalam sebuah hubungan sama sekali! Bagaimana bisa aku bertemu dengan ibunya? Sedangkan kita mendekati anaknya hanya untuk kelancaran misi saja! Apa yang harus aku katakan nanti?!

  • LOVE KILLA   MENCURI DARI KELUARGA ROTHSCHILD

    ***Dua hari setelah makan malam Bina dengan Nathaniel Rothschild, wanita itu kembali diajak bertemu oleh si anak konglomerat. Bukan tanpa alasan pria kaya raya itu mengajaknya bertemu kembali. Ternyata, Nathaniel Rothschild menyanggupi syarat yang diberikan oleh Bina untuk membuktikan keseriusannya atas hubungan mereka.Maka dari itu, seluruh anggota tim terlihat sangat sibuk mempersiapkan segalanya. Bahkan Awan saja ikut sibuk membantu Jonathan untuk membuat sebuah alat yang akan dipakai oleh Bina nanti."Ini," ucap Awan sambil menyerahkan koin perak yang sama persis dengan koin perak tempo hari Bina dapatkan sebelum makan malam dengan Nathaniel.Bina mengerutkan keningnya. "Apa ini? Aku kan sudah mendapatkan alat pelacak yang sama beberapa hari yang lalu." Bina menunjukkan koin perak yang diberikan kepadanya beberapa hari yang lalu."Koin yang baru saja kuberikan berbeda. Koin perak baru itu bisa melacak keberadaanmu sekaligus memetaka

  • LOVE KILLA   MERAYU NATHANIEL ROTHSCHILD

    ***Bina sedang berdiri di balkon seorang diri. Setelah celotehan Leo Park tadi, wanita itu tiba-tiba saja teringat pada tragedi yang menimpa orang tuanya dan berhasil merenggut nyawa mereka. Bina mengembuskan napas berat untuk kesekian kalinya. Bayangan kejadian itu selalu membuatnya merasa frustasi setiap kali ia mengingatnya."Maaf, aku tidak bermaksud membuka luka lama-mu itu." Tiba-tiba saja Leo Park muncul di belakangnya."Tak apa. Lagipula kau juga tidak tahu akan kejadian itu," jawab Bina dengan nada suara yang dingin.Leo Park kini mulai melangkah maju dan menyejajarkan tubuhnya di samping Bina. "Aku memang tidak tahu akan kejadian itu. Tapi aku tahu bagaimana rasanya kehilangan orang-orang yang sangat disayangi."Ucapan Leo Park membuat Bina langsung mengalihkan pandangannya kepada pria itu. Kedua alisnya kini saling bertaut saking penasarannya pada ucapan pria itu barusan. Raut wajah Bina yang berubah penasaran sukses membuat Leo Park menarik sudut bibir kanannya ke atas."

  • LOVE KILLA   KILLA SANG LEGENDA

    ***Bina terbangun di pagi harinya dengan keadaan yang cukup kacau. Rambutnya berantakan dan wajahnya masih dipenuhi dengan make up yang tidak sempat ia hapus sebelum jatuh tertidur di atas tempat tidurnya. Ditambah lagi dengan kepalanya yang berdenyut sakit, pusing dan perutnya yang mual dengan hebat. Bina buru-buru pergi ke toilet dan memuntahkan isi perutnya ke westafel.Wanita itu lalu menyalakan keran air dan membersihkan mulutnya. Bina keluar dari toilet sambil memegangi perutnya yang masih terasa mual. Kakinya perlahan melangkah menuju ke dapur. Indera penciumannya tanpa sengaja menangkap bau masakan dari arah dapur. Ia mendapati ada Evelyn di sana yang sedang sibuk mengaduk sesuatu di dalam panci di atas kompor."Kukira kau hanya pandai memimpin tim saja," ucap Bina sebagai sapaan kepada atasannya. Ia berjalan menuju ke kulkas, membukanya dan mengambil sebotol air mineral dari dalam sana."Ah, ya aku juga cukup pandai memasak. Aku buatkan

  • LOVE KILLA   MISI DI DARATAN JERMAN

    ***Perjalanan tim itu dimulai hari ini. Sejak dini hari sekali, ke-enam orang itu sudah berkumpul di bandara China yang terlihat sudah cukup padat dengan jadwal penerbangan. Bina baru saja kembali dari mesin kopi otomatis sambil membawa lima cup kecil kopi pesanan anggota timnya. Masing-masing dari mereka mengambil satu gelas dan mulai menyesapnya secara perlahan sebagai penghilang kantuk sekaligus sebagai penghangat dari udara dingin China di pagi hari."Wleekkkk! Kopinya tidak se-enak kopi yang biasa aku minum di kafe!" Keluh Leo Park sambil menjulurkan lidahnya keluar."Kalau mau kopi se-enak itu, silakan beli sendiri dengan kakimu." Sahut Bina ketus."Ayolah, teman-teman. Kita satu tim. Ingat, satu tim tidak boleh bertengkar apalagi sampai berkelahi," ucap Evelyn mengingatkan."Dia yang mulai duluan." Bina mempautkan bibirnya ke depan.Setelah pertengkaran kecil itu, semua anggota tim kembali terdiam di kursi tungg

  • LOVE KILLA   SELAMAT DATANG, LEO PARK

    ***Suasana pagi yang cerah di daratan China. Jalan-jalan kota terlihat dipadati oleh lautan manusia yang hendak mencari rezeki demi keluarga mereka. Tepat di salah satu rumah di negara tempat berdirinya tembok China itu, enam orang manusia tengah duduk berkumpul di meja makan dengan tatapan mata yang keheranan."Bina, apa kau yakin kalau dia adalah Leo Park?" Jesselyn tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi dan mulai berbisik di telinga Bina yang masih duduk terdiam menatap lurus ke arah pria yang duduk di seberangnya.Bina hanya menganggukkan kepalanya dengan mantap untuk menjawab pertanyaan dari Jesselyn. "Bukannya aku tidak percaya padamu. Tapi, dilihat dari sisi manapun, wajahnya benar-benar tidak pantas untuk disebut sebagai 'pencuri bertangan kidal.' Bagaimana menyebutnya ya? Ah, wajahnya terlalu tampan! Dia juga terlalu muda untuk usia yang sedang kita cari." Jesselyn masih saja sibuk berbisik di telinga Bina."Jadi, bagaimana

  • LOVE KILLA   MENEMUKAN LEO PARK

    ***Pukul 20.10 CHNDi dalam auditorium “Tunggu! Apakah itu kau, Je? Yang menyamar sebagai Madam Lim?!” Tiba-tiba Evelyn Lee langsung bertanya dengan nada sedikit meninggi.Bina dan Jesselyn langsung melebarkan kedua mata. Kedua wanita itu hanya bisa saling melempar pandang satu sama lain sambil menunjukkan senyum kecut mereka.Gawat, mereka ketahuan!Helaan napas Evelyn Lee terdengar dengan jelas dari balik earpiece berukuran nano yang dipakai oleh kedua agen wanita tersebut. Kelihatan jelas kalau wanita di seberang sana mencoba menahan kekesalannya kepada Jesselyn dan Bina yang tidak menuruti rencananya sejak awal. “Tadi kami merasa sedikit bosan, jadi kami mencoba bertaruh sedikit dan sialnya, aku yang kalah dan harus memakai topeng jelek ini,” Jesselyn mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Helaan napas Evelyn Lee kembali terdengar dari seberang earpiece.“Baiklah. Aku me-maklumi hal ini, karena kalian sudah terlanjur menyamar. Tapi, aku tidak akan me-maklumi satu pun k

  • LOVE KILLA   PENYAMARAN

    Pukul 19.00 CHNDe Lune KasinoSuasana kasino dimalam hari terlihat ramai oleh para pengunjung. Banyak orang terlihat saling mempertaruhkan chip yang mereka miliki di atas meja judi. Semua orang terlihat berkumpul di dalam gedung kasino dengan banyak lantai nan megah itu. Interior di dalam kasino juga dibuat se-artistik mungkin. Membuat siapapun yang masuk ke dalam sana akan betah untuk berlama-lama.Di antara ramainya pengunjung kasino malam itu, Bina dan Jesselyn terlihat ikut membaur bersama mereka. Kedua wanita itu terlihat berjalan di antara banyaknya kerumunan di dalam kasino sambil mendorong troli berisi alat-alat kebersihan. Benar, kedua wanita itu kini sedang menyamar sebagai anggota kebersihan di sana.Ide ini berasal dari Evelyn dan atas dasar keputusan dari Bina selaku pemimpin dalam tim mereka. Sekarang, ia dan Jesselyn sudah masuk ke dalam lift sambil menekan angka 12 di antara banyaknya tombol angka di sana. Pintu lift perlahan menutup dan

DMCA.com Protection Status