Max menatap heran Laura yang menanyakan keadaan Stefen padanya. "Kenapa dia yang kau pikirkan? bukankah dia yang telah membuatmu pingsan seperti ini?" Mengapa Laura mencemaskan seseorang yang telah membuatnya menderita? Dia yang selalu menemaninya di saat koma, namun ketika terbangun ia tidak menyangka dengan pertanyaan darinya. Ia masih mengingat kaisar, apa Laura benar-benar sudah jatuh cinta padanya? Tinggal di kediaman kaisar beberapa bulan bisakah membuatnya mudah melupakan dirinya? Haruskah ia berhenti sampai di sini? Mengharapkan wanita di hadapannya kembali padanya dan melawan kaisar. Laura tak kunjung mendapatkan jawaban dari Max, sehingga ia mencoba untuk bangkit dari tidurnya hingga terduduk. "Aku harus melihat keadaannya sekarang!" seru Laura. "Tidak!" potong Max, kedua tangannya dengan sigap mengembalikan posisi Laura kembali tidur. "Kau baru saja sadar, kenapa harus memaksakan dirimu untuknya? Apa kau siap mendapatkan rasa sakit melihat kaisar bersama orang l
Sekarang semua pertanyaan Max sudah terjawab, kaisar yang selama ini selalu menolak untuk pernikahan dan perjodohan, pada suatu hari bertemu dengan wanita yang dikirim ayahnya secara rahasia, Max biasanya selalu mengetahui siapa wanita yang dikirim ayahnya untuk melayani kaisar, tapi ternyata sang ayah juga tidak mempertemukan dirinya. Begitu ia tau jika wanita yang dikirim oleh sang ayah adalah gadis bisu dengan rambut berwarna biru membuatnya heran. Tiba-tiba terdengar dari para pelayan tentang perlakuan khusus kaisar terhadap salah satu wanita dari kalangan rendah yang menggemparkan seluruh kota di Ziarkia dan Nest pada saat itu. Pandangan tak setuju dengan perlakuan khusus itu menyebabkan perang adu mulut antar kabinet negara. Tatapannya yang mendamba pada wanita itu menjadikannya satu-satunya wanita simpanan yang dia pilih sebagai wanita kaisar, meskipun dulu wanita itu memiliki cacat fisik dengan bekas luka di tubuhnya, kaisar rela memberikan obat penyembuhan berkat yang hanya d
Max tidak bisa tidur semalam karena memikirkan obrolan sore hari bersama Duke Samuel. Percakapannya mengenai Laura yang memiliki kekuatan dahsyat tersembunyi di dalam dirinya hingga berhasil membunuh Stefen membuatnya terus berfikir alasan dibalik pemberontakan wanita itu, jika hanya karena kecewa pada Yang Mulia karena tidak memilihnya menjadi pengantin, rasanya terlalu berlebihan untuk membunuh kaisar dengan tangan kosong sendirian di tanah Ziarkia. Tapi, setelah mendengar beberapa mata-mata pengawal yang dikirimnya memasuki Ziarkia, Max perlahan menerima semua dan selanjutnya secara perlahan ia akan berbicara mengenai masalah Laura dengan Stefen. Duke Samuel dengan tegas mengingatkannya agar Max tidak terlalu dekat dengan wanita itu, tapi Max kali ini benar-benar telah jatuh cinta pada Laura dan rela menyembunyikan Laura di dalam kamar sementara ini, selama Duke Samuel berada di istana, ia tidak akan mempertemukan sang ayah dengan wanita itu.Pagi hari, Laura sudah bisa duduk denga
Semenjak Duke Samuel berangkat dari Nest Untuk urusan pemerintahan, pagi harinya Max mengumpulkan seluruh pelayan dan pengawal di Aula. "Ini masih terlalu pagi, kenapa pangeran mengumpulkan kami semua?" tanya salah satu pengawal yang penasaran dengan perkumpulan yang tiba-tiba. "Tidak tau, sepertinya sangat penting. Bahkan ia bersuara tanpa Duke Samuel, ini tidak seperti biasanya," imbuh yang lain. Max berdiri di hadapan mereka dan mulai menjelaskan maksud perkumpulannya. "Ada alasan mengapa aku memerintahkan kalian semua berkumpul di sini. Di antara kalian pasti sudah tau dengan pencarian Red atau identitas yang sebenarnya adalah wakil tentara bayaran SERK, kerajaan Ziarkia memberikan hadiah yang sangat besar bagi siapa pun yang bisa membawanya." Semuanya mengangguk dengan pernyataan Max yang benar adanya. "Jadi, aku akui, wanita itu ada di sini." Sebagian pelayan dan pengawal yang belum mengetahui keberadaan Laura tampak terkejut mendengarnya. Max tidak terpengaruh dengan eks
Setelah ditinggalkan Laura, halaman pribadi Max mengalami banyak perubahan, ada beberapa kelinci yang sangat lucu berlarian ke sana kemari dikelilingi oleh pohon dan bunga yang indah berwarna warni, membuat hirup udara di sekitar bercampur tenang dan wangi. Max memperhatikan Laura dari kejauhan selama pembelajaran berlangsung bersama Ritim, tapi Ritim sudah menyadarinya sejak awal. Setelah melihat bagaimana Max terlihat benar-benar jatuh cinta pada muridnya ini, Ritim menatap Laura yang sedang fokus membaca buku materi, ia penasaran dengan tanggapan Laura, seperti apa perasaannya terhadap pangeran tampan seperti Max? Jika saja dia yang ditatap seperti itu, ia tidak akan menunggu, berani untuk menyerahkan diri dan membiarkan dirinya tersentuh. Ia sudah menyatakan pada dirinya sendiri jika sejak awal dirinya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama padanya, bahkan rela menyembunyikan dirinya yang lain dibalik seorang mentor bangsawan, Ritim juga salah satu dari ras iblis yang menyamar d
7 tahun yang lalu, setelah resmi menjadi wakil tentara bayaran SERK, Laura menghabiskan waktu hanya untuk menjadi seseorang yang paling dipercaya dan berguna bagi Stefen. Stefen adalah satu-satunya kakak sekaligus sahabat yang paling dipercaya baginya meskipun benih-benih cinta tumbuh seiringnya waktu, namun dia tidak berani mengutarakannya karena khawatir kebersamaannya akan renggang dan canggung, karena itu Laura mengesampingkan perasaannya. Bersama dengan Stefen adalah waktu yang paling berharga baginya. Ketika anggota SERK bekerja, Laura pasti akan meminta Stefen untuk beristirahat di suatu tempat dan mengunjunginya ke perpustakaan, mengumpulkan sejumlah informasi yang berguna untuk anggota SERK dan pengetahuan umum, tak heran dengan hal itu menjadikan dirinya ahli strategi SERK berkat kecerdasannya dalam menganalisis penjahat. "Dulu, aku sering berkunjung ke perpustakaan dan pergi di mana pun ada tempat kumpulan buku-buku hanya demi Stefen, aku ingin menjadi seseorang yang pali
"Beraninya dia melakukan hal ini!" gerutu Ritim di dalam hati.Ia pikir semuanya akan bisa dikendalikan olehnya, namun ternyata wanita bertubuh mungil itu memiliki nyali yang besar untuk menentangnya. Laura secara halus menghentikan dirinya menjadi mentor, ia sama sekali tidak menyangka jika Laura memiliki keberanian yang besar untuk melawannya balik bahkan ia bisa mendapatkan dorongan penuh dari Max untuk berhenti mengajar kapan saja, ini adalah pertama kali dia merasa terjatuh sebagai mentor terkemuka di kalangan bangsawan yang berlangsung cepat berakhir. Sialan kau! Laura, aku tidak akan memaafkanmu! Kau pikir dengan caramu seperti ini akan bisa menghentikanku? Mustahil! Ritim selalu menang, beraninya kau mencampuri urusan belahan jiwaku! Gerutu Ritim dalam hati. Max sedikit kurang nyaman untuk membahas tentang pemberhentian Ritim di hari pertamanya, ia memperhatikan wajah Ritim yang ekspresinya berubah menjadi dingin, Max sebenarnya sudah merasa puas dan percaya jika Ritim ada
"Di mana Stefen?" tanya Laura, saat pertama kali ia sadar, tuia mendengar suara Stefen dengan sangat nyata, namun ketika membalikkan badannya yang ia lihat bukanlah Stefen tapi Ritim, apa Ritim melakukan sesuatu padanya? Pikirnya. "Menarik! Kau tidak membutuhkan banyak waktu untuk menyingkirkan sihir ilusiku, sepertinya ada informasi yang belum kutemukan darimu!" ucap Ritim. Ilusi? "Stefen, Kaisar Ziarkia, orang yang sangat berarti bagimu, benar bukan?" "Apa yang telah kau lakukan padanya? Di mana dia?!" teriak Laura panik. Ia mengira bahwa Ritim telah menyakiti Stefen. Ritim tersenyum miring melihat raut wajah Laura yang cemas, ia sudah terkena jebakannya. Ia berjalan mengelilingi tubuh Laura sembari menelisik seluruh saraf di tubuh wanita itu dengan kekuatan sihir ilusi pesona dari matanya. "Dia tidak ada di sini, selamat datang dari alam jiwa Ritim." Tidak ada yang salah dan mencurigakan dari tubuh Laura, sama sekali tidak ada energi sihir, bahkan Lyra, jiwa yang hinggap di